cover
Contact Name
Norsita Agustina
Contact Email
norsita.agustina@gmail.com
Phone
+6282240498865
Journal Mail Official
norsita.agustina@gmail.com
Editorial Address
Ruang Jurnal FKM Lt.3 Gedung C Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Jl. Adhyaksa No. 2 Kayutangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 24424986     EISSN : 24424986     DOI : -
Core Subject : Health,
An-Nadaa adalah publikasi ilmiah sebagai wadah informasi di bidang kesehatan masyarakat berupa hasil penelitian orisinal dalam bahasa Indonesia atau Inggris yang mencakup rumpun ilmu : ? Administrasi Kebijakan Kesehatan ? Biostatistik dan Kependudukan ? Epidemiologi ? Gizi Kesmas ? Kesehatan Kerja ? Kesehatan Lingkungan ? KIA – Kesehatan Reproduksi ? Promosi Kesehatan
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)" : 15 Documents clear
KEBIASAAN SARAPAN SEBAGAI DETERMINAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NURUL FALAH JUAI KABUPATEN BALANGAN Erwin Ernadi; M. Bahrul Ilmi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3312

Abstract

Sarapan adalah menu makanan pertama yang di konsumsi seseorang. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa dibawah normal. Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan sarapan sebagai determinan prestasi belajar siswa SMPN Sederajat di Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. Jenis penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional study. Yang menjadi sampel penelitian yaitu semua siswa terdiri dari laki-laki dan perempuan yang terdapat pada sekolah MTs Nurul Falah di Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. Instrumen yang digunakam dalam penelitian ini adalah berupa lembar pertanyaan (kuesioner) & wawancara yang berisi daftar pertanyaan tentang kebiasaan sarapan sebagai determinan prestasi belajar siswa. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan uji statistika Chi Square untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan perstasi belajar. Diharapkan adanya peningkatan informasi tentang pola hidup sehat baik kepada instansi pendidikan maupun orangtua siswa.
JENIS KELAMIN DAN UMUR BERISIKO TERHADAP OBESITAS PADA REMAJA DI INDONESIA Purwo Setiyo Nugroho
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3581

Abstract

Obesitas menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan ematian secara global di dunia. Prevalensi obesitas di Indonesia mengalamai kenaikan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 dan 2018. Perlu adanya upaya intervensi risiko penyebab obesitas agar tidak berlanjut pada penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian secara global termasuk di Indonesia antara lain penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya. Beberapa risiko obesitas adalah jenis kelamin dan umur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis jenis kelamin dan umur terhadap obesitas pada remaja di Indonesia. Peneltiian ini menggunakan desain Cross Sectional yang menganalisis data sekunder Global school-based student health survey (GSHS) yang dikumpulkan oleh World Health Organization dan Kementrian Kesehatan. Analisis Chi Square dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian. Jumlah responden penelitian sebanyak 9809 yang dapat diikutkan dalam penelitian. Hasil analisis bivariat menggunakan Chi Square didapatkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin (p-value 0.000; COR 0.595; 95% CI 0.493 – 0.718) dan umur (p-value 0.000; COR 1.490; 95% CI 1.215 – 1.829) terhadap obesitas. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa perempuan memiliki peluag risiko terjadinya obesitas sebesar 0.595 daripada laki laki. Sedangkan umur responden < 14 tahun memiliki risiko mengalami obesitas sebesar 1.490 dibandingkan responden yang berumur > 14 tahun. Remaja memiliki risiko terjadinya obesitas, perlu adanya pencegahan obesitas pada remaja oleh pihak pemerintah maupun swasta berupa pemeberdayaan masyarakat, promosi kesehatan maupun kebijakan publik.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN STRES KERJA PERAWAT TERHADAP BURNOUT SYNDROME PADA PERAWAT PELAKSANA DI IGD DAN ICU RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Evi Risa Mariana; Suroto Suroto; Nanda Fajar Rezki
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3547

Abstract

Hasil  survei dari   PPNI   tahun   2006,   sekitar   50,9% perawat yang bekerja di 4 propinsi di Indonesia mengalami stres kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai. Hal ini, apabila tidak segera diatasi oleh pihak rumah sakit, maka akan menguras stamina dan emosi perawat, serta menimbulkan tekanan yang mengakibatkan perawat mengalami burnout atau kejenuhan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan stress kerja perawat terhadap burnout syndrome pada perawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif non-eksperimental, dengan populasi sebanyak 39 perawat dan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dan stress kerja perawat terhadap burnout syndrome pada perawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan nilai p-value 1,000 untuk usia, 0,490 untuk tingkat pendidikan dan 0,465 untuk lama kerja serta 0,682 untuk stres kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti merekomendasikan agar perawat pelaksana khususnya ruang IGD dan ICU diharapkan untuk mempertahankan komunikasi dan sikap yang baik dengan atasan maupun rekan kerja sehingga mampu menciptakan suasana yang nyaman, mengurangi stressor dan kebosanan dalam bekerja serta menjadikan stres sebagai motivasi dalam bekerja.
EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK KELOPAK ROSELLA TERHADAP GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS TIPE 2 Novera Herdiani; Edza Aria Wikurendra
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3321

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 ditandai oleh gangguan metabolik yaitu adanya penurunan respon jaringan periferal dalam merespon insulin. Kerusakan pada jaringan periferal diduga akibat dari adanya peningkatan radikal bebas didalam tubuh, yang merusak reseptor insulin atau transporter glukosa yang terdapat pada membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemberian antioksidan yang berasal dari ekstrak kelopak rosella terhadap penurunan glukosa darah tikus diabetes mellitus. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang dipakai (1) Pembuatan ekstrak kelopak rosella (2) Perlakuan pada tikus dengan ekstrak kelopak rosella pada kelompok perlakuan dengan dosis I (195 mg/200 g BB), dan dosis II (260 mg/200 g BB). Dosis pemberian diabetes mellitus 33 mg/200 g BB. Tikus menjadi 4 kelompok dengan cara random sampling yaitu kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan pertama, dan kedua (3) Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan blood glucose test meter. Data dianalisis Kruskal Wallis dan untuk melihat perbedaan tiap kelompok digunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kelopak rosella dosis 260 mg/200 g BB berbeda nyata dengan kontrol positif nilai signifikansi p = 0,006 (p < 0,05). Ekstrak kelopak rosella dosis 195 mg/200 g BB tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif nilai signifikansi p = 0,378 (p > 0,05). Kesimpulan pemberian ekstrak kelopak rosella mengandung antioksidan mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus dan ekstrak kelopak rosella dosis 260 g/200 g BB lebih efektif.
KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SEMARANG (STUDI OBSERVASIONAL PERDA KTR) Novia Handayani; Bagoes Widjanarko; Kusyogo Cahyo; Abdillah Ahsan; Dian Kusuma
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3671

Abstract

Kota Semarang telah membuat Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, namun berdasarkan Riskesdas 2018 proporsi merokok di dalam gedung/ruangan di Kota Semarang masih sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Pengambilan data dilakukan di 35 Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang yang tersebar di 7 kawasan yang telah diatur dalam PERDA KTR. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada 42,86% tempat yang tidak memasang tanda larangan merokok. Namun, seluruh kantor pemerintahan dan fasilitas pelayanan kesehatan telah memasang tanda larangan merokok (100%). Meskipun demikian, 80% tempat yang diobservasi masih ditemukan puntung rokok, 34,29% ditemukan bungkus rokok, 51,43% tercium bau asap rokok, 31,43% terdapat pegawai merokok, dan 42,86% terdapat pengunjung yang merokok. Enam kawasan masih ditemukan pegawai yang merokok di area KTR, baik di dalam ruangan, di dalam gedung, maupun di pos satpam di dalam pagar. Sebanyak 100% kawasan tempat umum dan 100% kawasan transportasi umum ditemukan bau asap rokok, puntung rokok, dan pengunjung yang merokok. Bungkus rokok masih ditemukan di seluruh kawasan (tujuh), dengan persentase tertinggi terdapat pada kantor pemerintahan (50%). Pelaksanaan PERDA KTR di Kota Semarang masih belum optimal. Diperlukan dukungan, komitmen, dan kerjasama berbagai pihak terutama kawasan yang telah diatur dalam PERDA tersebut. Penerapan sanksi dan pengawasan yang teratur oleh pemimpin kawasan diperlukan dalam menegakkan aturan demi kemaslahatan bersama.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANGTUA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK TAMAN KANAK KANAK Rasuna Ulfah; Naning Kisworo Utami
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3927

Abstract

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Peran orangtua sangat diperlukan untuk membimbing anak dalam hal pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, ini berarti pengetahuan dan perilaku orangtua dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku orangtua dengan karies gigi pada anak TK Pertiwi Simpang Empat Kabupaten Banjar. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional,dengan populasi penelitian seluruh anak di TK Pertiwi Simpang Empat Kabupaten Banjar. Sampel berjumlah 60 anak yang berusia 5 sampai 6 tahun. Data diambil dengan cara pemeriksaan karies gigi pada anak serta pembagian daftar pertanyaan (kuesioner) pada orangtua anak. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan orangtua dengan karies gigi anak yaitu 0,000 (p=0,000), dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) sehingga p<0,05 dan perilaku orangtua dengan karies gigi anak yaitu 0,000 (p=0,000), dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) sehingg a p<0,05. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan orangtua dengan karies gigi anak dan ada hubungan antara perilaku orangtua dengan karies gigi anak. Disarankan untuk dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN ALAS KAKI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR Tetti Solehati
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3456

Abstract

Alas kaki merupakan alat pelindung kaki dari risiko masalah seperti penyakit cacingan, risiko terluka, infeksi luka, dan lain-lain. Siswa sekolah dasar (SD) rentan akan mengalami masalah akibat tidak menggunakan alas kaki saat bermain. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang manfaat penggunaan alas kaki, oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pemahaman mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SD sebelum dan setelah diberikan promosi kesehatan terkait penggunaan alas kaki. Desain penelitian menggunakan desain quasy eksperimen dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4 SDN Cikeruh 02. Tehnik Pengambilan sampel total sampling berjumlah 31 orang. Semua siswa diberikan pre test sebelum dan post test setelah diberikan promosi kesehatan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa. Analisa data menggunakan analisa bivariat t test. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan responden 16 siswa (51.6%) berada pada katagori buruk. Setelah diberikan promosi kesehatan, mengalami peningkatan menjadi 25 siswa (80.6%) siswa berkategori  baik (p=0.002). Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi kesehatan berpengaruh dalam meningkatkan tingkat pengetahuan terkait penggunaan alas kaki siswa SD. Sehingga disarankan  perlu adanya dukungan dari pihak sekolah serta orang tua untuk keberlanjutan program promosi kesehatan penggunaan alas kaki di sekolah.
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI KOTA BANJARMASIN Agus Jalpi; Achmad Rizal
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3546

Abstract

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis partisipasi ibu balita dalam Kegiatan Posyandu kota Banjarmasin. Rancangan penelitian menggunakan survei analitik dengan  rancangan  Cross Sectional. Sampel diambil 3 bulan terakhir (Oktober – Desember 2018) yang datang ke posyandu yaitu sebanyak 100 responden. Analisis data menggunakan uji chi square test derajat kepercayaan 0,05. Hasil penelitian dengan uji statistik bahwa ada hubungan antara partisipasi ibu balita terhadap kegiatan posyandu di Kota Banjarmasin yaitu pendidikan tinggi diperoleh p-value = 0,000, pengetahuan ibu diperoleh p-value = 0,001, sedangkan dukungan teman sebaya diperoleh p-value = 0,004. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan membantu Puskesmas dan Dinas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, dan dukungan teman sebaya terhadap partisipasi ibu ke posyandu. Diharapkan kepada ibu yang mempunyai balita mencari informasi kesehatan dan aktif berpartisipasi ke Posyandu di kota Banjarmasin serta supaya dapat memantau tumbuh kembang anak balita.
STUDI TINJAUAN PUSTAKA: PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Nuri hastuti; Sitti Nur Djanah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.2984

Abstract

Pandemi virus korona (Covid-19) saat ini adalah masalah kesehatan global. Dampak tersebut juga termasuk di Indonesia. Virus korona ini pertama kali terdeteksi di wilayah Wuhan Cina pada Desember 2019 dengan nama SARS-CoV-2, dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dan dinyatakan sebagai masalah global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). infeksi dan penyebaran dibuktikan oleh catatan bahwa sejauh ini masih banyak orang yang terinfeksi Covid-19 dengan jumlah yang terus meningkat. Dengan kondisi yang memburuk yang disebutkan di atas peneliti memiliki tujuan meninjau dan membandingkan beberapa artikel tentang cara mengirim covid-19 dan upaya untuk mencegah penyebaran covid-19 sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi publik dalam membuat program yang mendukung pencegahan penyebaran covid-19 dan juga untuk memberikan gambaran umum tentang penyebaran covid-19. Desain penelitian menggunakan studi literatur, peneliti mengikuti kerangka kerja metodologi yang disarankan oleh Arksey dan O Malley. Hasil tinjauan literatur tinjauan adalah penularan virus corona covid-19 yang terjadi dari manusia ke manusia dan penularan melalui penularan zoonosis. Pencegahan penyebaran virus corona covid-19 kepada petugas kesehatan, bagi pasien yang terdeteksi dini positif dan risiko rendah.
STUDY CASE CONTROL PENGGUNAAN SMARTPHONE BERDASARKAN KARAKTERISTIK ANAK USIA 3-6 TAHUN DI KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Agustina Agustina; Hermansyah Hermansyah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3464

Abstract

Data Keminfo yang mengelompokkan komposisi usia, persentase pengguna smartphone yang termasuk kategori usia anak-anak  di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar dari 36 % anak usia 3-10 tahun diproyeksikan menggunakan ponsel pintar pada tahun 2018. Lembaga riset Digital Marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif  smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan smartphone berdasarkan karakteristik anak pada anak usia 3 – 6 tahun. Tehnik penelitian menggunakan metode observasi analitik dengan metode case control study  digunakan sebagai panduan arah pengumpulan data  dari total 96 responden dengan menggunakan perbandingan 1:2 dibagi menjadi 32 responden sebagai pengguna smartphone dan 64 responden yang tidak menggunakan smartphone, penentuan kasus penggunaan smartphone berdasarkan sesuai dengan kriteria penelitian. Penelitian dilakukan di TK Nusa Indah Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen pada tanggal 21 November 2018 s/d 30 April 2019. Pengumpulan data ini menggunakan kuesioner. Dari hasil penelitaian dididapatkan proporsi responden mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan baik dari kelompok kasus 16 (50%) maupun kelompok Kontrol 34 (53%). Dari segi umur responden diketahui persentasi dari 32 kasus dari 64 kontrol responden mayoritas dengan umur 5 - ≤ 6 tahun 78 (81%). Dari segi status kedudukan anak dari 96 responden diketahui persentasi dari 32 kasus dan 64 kontrol proporsi dengan status kedudukan anak mayoritas  anak lahir dengan urutan anak ke 1 (pertama) baik dari kelompok kasus 18 (56%). Sebaiknya tidak diberikan smartphone kepada anak usia 3-6 tahun, seharusnya mereka bermain dengan teman-teman sebayanya. Alangkah  lebih baik jika anak-anak bermain permainan tradisional atau sekedar mengobrol bercerita dengan teman-teman mereka.

Page 1 of 2 | Total Record : 15