cover
Contact Name
J-Proteksion
Contact Email
j-proteksion@unmuhjember.ac.id
Phone
+6281217455000
Journal Mail Official
j-proteksion@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
Jl. Karimata No. 49 Jember - Jawa Timur - Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin
ISSN : 25286382     EISSN : 25413562     DOI : http://dx.doi.org/10.32528/jp
Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Mesin (J-Proteksion) adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember, dan diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember secara berkala (p-ISSN:2528-6382) dan (e-ISSN: 2541-3562). Artikel yang termuat adalah artikel hasil penelitian asli dan komprehensif dari kontributor yang telah melalui tahap review dalam bidang teknik mesin yang mencakup manufaktur, konversi energi, manajemen energi, analisis kegagalan, kontrol, korosi, energi terbarukan, dan ilmu material. Pertama kali terbit pada tahun 2016.
Articles 127 Documents
PENGARUH CAMPURAN MINYAK PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLINE (LDPE) DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA GAS BUANG Hidayat, Rahmat; Mufarida, Nely Ana; Shofiyah, Rohimatush
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak plastik dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative dan juga mengetahui pengaruh campuran minyak plastik denagan premium, pertalite dan juga pertamax terhadap performa emisi gas buang. Penelitian ini untuk mengetahui kadar emisi gas buang HC dan CO dengan mengunakan gas analyzer. Hasil penelitian ini di ketahui premium yang di campurkan minyak plastik 10 % mengalami penurunan sebesar 606 ppm HC dan CO mengalami penurunan sebesar 1,24%, untuk yang campuran 15% mengalami penurunan HC sebesar 701 ppm dan CO sebesar 1,3 % dari premium murni yang di uji. Denagan bahan bakar jenis pertalite denagn komposisi 10% minyak plastik gas HC mengalami penurunan sebesar 408 ppm dan CO sebesar 0,97 % , untuk komposisi 15 % mengalami penurunan gas HC sebesar 915ppm dan gas CO mengalami penurunan sebesar 3,04 % dari pertalite murni yang di uji. Untuk bahan bakar pertamax yang di campur 10% minyak plastik gas HC menurun sebesar 139 ppm untuk CO sebesar 0,33% dan campuran 15% menurun sebesar 398 ppm pada gas HC 0,93% pada gas CO dari pertamax yang di uji.
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BAHAN BAKAR PERTAMAX, PERTALITE DAN PREMIUM TERHADAP PERFORMA MESIN MOTOR INJECTION 115 CC TAHUN 2013 Khoiri, Yasirul; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 3, No 2 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i2.2249

Abstract

Saat ini semakin banyaknya jenis kendaraan umum seperti sepeda motor membuat pengendara dapat memilih alternatif jenis bahan bakar pertamina untuk motor bensin antara lain premium, pertalite dan pertamax. Performa mesin motor dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan performa motor terhadap penggunaan variasi bahan bakar bakar premium, pertalite dan pertamax dengan melakukan pengujian daya dan torsi. Pengujian masing-masing jenis bahan bakar diuji pada mesin motor injeksi 115 cc tahun 2013 dengan menggunakan dynotest, yang terhubung dengan komputer. pada komputer akan mencatat grafik hasil perubahan daya dan torsi dari masing-masing jenis pengujian bahan bakar. Hasil penelitian menunjukkan torsi maksimum pada pertamax sebesar 9,86 N.m pada putaran mesin 3500 rpm dan torsi maksimum pada pertalite yaitu 9,91 N.m pada putaran mesin 3500 rpm. Sedangkan torsi tertinggi yang dihasilkan pada premium sebesar 9,67 N.m pada putaran mesin 3000 rpm. Sedangkan daya maksimum yang dihasilkan oleh premium, pertalite dan pertamax diuputaran mesin yang sama yaitu 7000 rpm untuk premium daya tertinggi sebesar 9,3 hp dan pertalite daya maksimum yang dihasilkan yaitu sebesar 9,3 hp. Sedangkan daya tertinggi yang dihasilkan pertamax sebesar 9,4 hp.
PENGARUH MATERIAL SINGLE ROW DEEP GROOVE BALL BEARING TERHADAP ROLLING RESISTANCE Rahardo, Agung Cahyo; Kristianta, FX; Wibowo, Robertoes Koekoeh Koentjoro
J-Proteksion Vol 3, No 1 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i1.2278

Abstract

Selain kendaraan yang ditawarkan harus aman, nyaman, dan efisien, dibutuhkan kendaraan masa depan yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan polusi karena efek gas buang. Efisiensi merupakan aspek yang perlu dikembangkan. Rolling resistence pada bantalan adalah tahanan terhadap elemen rolling yang bekerja pada bantalan karena adanya gesekan antara dua permukaan yang berputar atau menggelinding. Tahanan gelinding (rolling resistance) merupakan segala gaya-gaya luar yang berlawanan arah dengan arah gerak gerakan yang sedang berjalan. Tahanan gelinding (rolling resistance) bisa disebut juga sebagai besarnya tenaga tarik yang dibutukan untuk menggerakkan tiap ton kendaraan. Pada dasarnya Rolling resistance adalah momen yang digunakan elemen rolling pada bantalan untuk melawan arah gerakan, setara dengan yang dibutuhkan untuk menggerakkan bantalan. Penelitian ini difokuskan kepada variasi jenis material single row deep groove ball bearing terhadap rolling resistance. Penelitian ini dilakukan menggunkan metode eksperimental. Terdapat pengaruh jenis material yang terkandung dalam bearing hybrid dan ceramic terhadap nilai rolling resistance. Antara lain material cage, ball bearing yang mempunyai sifat mekanis. Jenis material hybrid memiliki nilai rolling resistance lebih kecil dari jenis material full ceramic sebesar 0,7110 N. Dalam hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin kecil beban dan putaran maka akan semakin rendah nilai rolling resistance. Jenis material bearing hybrid memiliki nilai rolling resistance yang lebih rendah dari bearing full ceramic. hal ini disebabkan oleh pengaruh sifat material yang terkandung dalam material bearing.
PENGARUH GLASS TUBE TERHADAP PERFORMA KOLEKTOR TABUNG PEMANAS AIR DENGAN CAMPURAN PARAFIN – MINYAK JARAK Rosyadi, Ahmad Adib; Wibowo, M Arif; Djumhariyanto, Dwi
J-Proteksion Vol 4, No 1 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v4i1.3018

Abstract

Kolektor surya berfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari dan mengkonversinya menjadi energi panas. Kolektor tabung memiliki keunggulan dalam menahan panas daripada kolektor pelat datar. Glass tube dapat menahan panas dengan faktor kehilangan panas yang relatif rendah, karena fluida terjebak di antara absorber dan dinding glass tube. Tujuan penelitian ini yaitu membandingkan efisiensi kolektor tabung dengan glass tube dan non glass tube ditambah komposisi PCM yang berbeda dengan campuran parafin ? minyak jarak 15%, parafin ? minyak jarak 20% dan parafin 100%. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses pemanasan air dengan kolektor tabung non glass tube campuran PCM parafin ? minyak jarak 20% menghasilkan suhu lebih besar (59,9 oC). Ketika proses pendinginan, kolektor glass tube campuran PCM parafin ? minyak jarak 20% menghasilkan suhu lebih besar (36,1 oC). Pada efisiensi kolektor non glass tube campuran PCM parafin ? minyak jarak 20% menghasilkan nilai 70% dan saat pendinginan kolektor glass tube menghasilkan efisiensi rata ? rata 16,3%. Hal ini disebabkan pada saat proses pemanasan, panas yang diserap pada kolektor non glass tube lebih besar yang diterima dibanding kolektor glass tube yang masih melewati dinding glass tube. Dari penelitian tersebut, maka efisiensi kolektor tabung dipengaruhi oleh glass tube pada saat pemanasan maupun pendinginan. Glass tube dapat mempertahankan panas yang keluar ketika penurunan intensitas radiasi dan saat proses pendinginan. Selain penambahan glass tube, bahan pada Phase Change Material (PCM) juga mempengaruhi efisiensi kolektor tabung.
ANALISIS LAJU PERPINDAHAN PANAS RADIASI PADA INKUBATOR PENETASTELUR AYAM BERKAPASISTAS 30 BUTIR Ahmad Efan N, Adib Johan F Ana Mufarida
J-Proteksion Vol 1, No 1 (2016): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i1.189

Abstract

Mesin tetas merupakan salah satu media yang berupa boxdengan konstruksi yang sedemikian rupa sehingga panas di dalamnya tidak terbuang dengan sia-sia.Suhu di dalam box dapat diatur sesuai ukuran derajat panas yang dibutuhkan selama periode penetasan. Prinsip kerja penetasan telur dengan mesin tetas ini sama dengan induk ungas. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,penetasan telur ayam yang semula di tetaskan pada indukan ayam dirasa kurang efisien di karenakan induk ayam dalam 21 hari hanya mengerami telurnya saja, sedangkan apabila dilakukan penetasan dengan mesin penetas indukan ayam dapat segera dapat memproduksi telur kembali. Akan tetapi penetas telur ayam membutuhkan suhu yang pas untuk menetaskan telur ayam sehingga dapat menghasilkan bibit ayam unggulan.Maka untuk mengetahui suhu penetasan yang paling baik dilakukkaan penelitian perpindahan panas radiasi pada inkubator penetas telur agar diperoleh suhu penetasan yang paling baik. Untuk suhu 36-37°C didapatkan telur yang menetas sebanyak 10 butir, 37-38°C menetas 15 dan pada suhu 38-39°C menetas 22.Kata kunci:Penetas Telur, Radiasi.
PENGARUH VARIASI KECEPATAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL AISI 304 PADA PROSES FRAIS KONVENSIONAL DENGAN METODE TAGUCHI Cahyono, Agus Hari; Mufarida, Nely Ana; Finali, Asmar
J-Proteksion Vol 1, No 2 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v1i2.2197

Abstract

Proses pemesinan frais adalah proses pemesinan yang dilakukan dengan cara memotong atau menyayat benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. Setiap permukaan benda kerja yang telah mengalami proses pemesinan frais akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang berbeda. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari parameter pemotongan serta mengetahui kombinasi yang optimal dari parameter pemotongan tersebut agar menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang kecil. Pada penelitian ini parameter pemotongan yang digunakan adalah kecepatan spindel dengan variasai 600 rpm; 860 rpm; 960 rpm dan kedalaman pemakanan dengan variasi 0,1 mm; 0,3 mm; 0,5 mm, sedangkan proses frais yang dilakukan adalah proses frais vertikal dengan menggunakan mesin frais konvensional pada material Stainless Steel AISI 304 dan menggunakan pisau frais jari berbahan dasar HSS (High Speed Steel) dengan diameter 12 mm dan jumlah mata pisau 4 flute. Dari hasil analisa data menggunakan metode Taguchi dapat diketahui nilai kekasaran permukaan paling besar terdapat pada parameter pemotongan kecepatan spindel 600 rpm dan kedalaman pemakanan 0,5 yaitu 2,259 ìm, sedangkan nilai kekasaran permukaan paling kecil terdapat pada pada parameter pemotongan kecepatan spindel 960 rpm dan kedalaman pemakanan 0,1 mm yaitu 1,137 ìm, sehingga kombinasi yang optimal dari parameter pemotongan adalah kecepatan spindel sebesar 960 rpm dan kedalaman pemakanan sebesar 0,1 mm.
PENGARUH MODIFIKASI LIFT CAMSHAFT TERHADAP PERFORMA MOTOR 4 TAK 100CC Firmansyah, Firmansyah; Mufarida, Nely Ana; Nusantara, Ardhi Fathonisyam Putra
J-Proteksion Vol 2, No 1 (2017): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i1.2219

Abstract

Proses mendapatkan debit aliran udara dan bahan bakar yang maksimal keruang bakar. Maka diperlukan pengaturan yang tepat terhadap valve lift, valve lift duration, dan valve lift timing. Terbukanya katup-katup pada saat pemindahan gerakan dari gerakan kerja ke gerakan menghisap, supaya gas yang telah terbakar dapat keluar seluruhnya, sehingga pemasukan gas baru tidak bercampur dengan gas bekas di dalam silinder. Melalui modifikasi atau desain ulang valve lift maka dapat mengubah tinggi angkatan klep. Penelitian ini memfokuskan perbandingan kinerja performa mesin, jumlah konsumsi bahan bakar pada sepeda motor berkapasitas 100 cc terhadap penggunaan lift camshaft modifikasi dan lift camshaft standar dari sepeda motor berdasarkan variasi lift camshaft. Didapatkan Perhitungan tinggi lift standar maupun tinggi lift modifikasi setelah dilakukan penelitian yaitu In 5,44 mm, Ex 5,54 mm maka dapat kita simpulkan bahwa dengan perubahan tinggi lift yang dilakukan membuktikan bahwa daya bisa naik sedangkan torsi cenderung menurun.
PENGARUH VARIASI LUBANG PIRINGAN CAKRAM TERHADAP PELEPASAN PANAS PADA MOTOR MATIC 110 CC Wahyudi, Harum Tri; Mufarida, Nely Ana; Kosjoko, Kosjoko
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2224

Abstract

Perkembangan sistem rem sepeda motor adalah adanya teknologi sistem rem cakram. Rem cakram merupakan pengembangan sistem rem tromol yang ada sebelumnya, dan banyak perbedaan antara jenis tersebut. Rem cakram sangat memudahkan bagi penggunanya dikarenakan kontruksi lebih sederhana dan lebih mudah perawatanya. Rem cakram pada dasarnya terdiri dari 3 komponen utama yaitu Piringan (Cakram), Kampas Rem dan, Caliper. Cakram adalah sebuah piringan logam yang cukup tipis dan digunakan untuk proses pengereman kendaraan. Hal ini dilakukan dengan memberikan gaya gesek pada bagian cakram tersebut.. Pada penelitian ini akan diambil data perbandingan antara piringan cakram dengan jumlah lubang 30; 36 dan 40. Dimana data tersebut meliputi kecepatan sepeda motor, beban pengereman, jarak tempuh,dan panas pada piringan. Metode pengukuran panas pada piringan dengan menggunakan thermometer yang pertama, dimulainya kecepatan 60 km/jam dengan jarak 2km,dan dengan beban yang telah ditentukan sampai sepeda motor berhenti.dengan jumlah lubang 40, pelepasan panas pada piringan ini lebih cepat dan maksimal disbanding dengan piringan cakram dengan jumlah lubang 30 dan 36. Pada temperatur awal ditemukan suhu rata-rata 25,13 ºC dan pada temperatur panas menunjukan rata-rata pada 30,57 ºC dan untuk rata-rata pelepasan panas pada piringan dengan jumlah lubang 40 ditemukan 5,24 menit.Kata kunci : Piringan cakram, pelepasan panas.
HUBUNGAN OPTIMALISASI SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN PADA MESIN VACUUM FRYING TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS KERIPIK PISANG KEPOK Afrozi, Shamroz
J-Proteksion Vol 2, No 2 (2018): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v2i2.2229

Abstract

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu membahas hubungan optimalisasi suhu dan waktu penggorengan pada mesin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik pisang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan optimalisasi suhu dan waktu penggorengan pada mesin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik pisang kepok dan untuk memperoleh suhu dan waktu penggorengan yang terbaik dalam pembuatan keripik pisang kepok dengan penggorengan vacuum frying sehingga dapat diperoleh produk keripik pisang yang sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut yaitu pengamatan suhu yang digunakan untuk melakukan penggorengan adalah 70oC,80oC, dan 90oC dan variasi waktunya adalah 30 menit, 40 menit, dan 50 menit sehingga diperoleh kualitas keripik pisangyang optimal berdasarkan uji organoleptik, Kadar air buah-buahan yang digoreng sebesar 60% - 85%, Kapasitas maksimal tabung penggoreng 2 kg dengan kebutuhan minyak goreng sebanyak 12 liter, Temperatur penggorengan dibatasi 70oC - 90oC untuk menghindari perubahan warna dan rasa., Bahan utama olahan yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan jenis pisang kepok. Manfaat penelitian ini adalah dibutuhkan alat Vacuum Fryer untuk dapat dihasilkan produk olahan yang tidak gosong, tampak cerah seperti warna aslinya dan kandungan vitamin dari buah olahan tidak rusak. Kerusakan aroma dan rasa dapat dihindari karena suhu penggorengannya lebih rendah dari suhu penggorengan pada tekanan satu atmosfir.
PENGARUH TIPE SINGLE DAN DOUBLE ROW ANGULAR CONTACT BALL BEARING TERHADAP ROLLING RESISTANCE Elsyamba, Alex Ttesa; Mulyadi, Santoso; Fachri, Boy Arief
J-Proteksion Vol 3, No 2 (2019): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v3i2.2251

Abstract

Perkembangan teknologi pada kendaraan, terutama pada mobil listrik, meningkat dengan pesat. Mobil dirancang khusus untuk menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi. Kemajuan ini ditandai oleh banyak penelitian tentang efek efisiensi kendaraan, salah satunya adalah mengetahui nilai rolling resistance. Bearing adalah elemen mesin yang memengaruhi nilai rolling resistance sehingga peralatan uji rolling resistance perlu dirancang untuk memudahkan proses pengujian. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan single row angular contact ball bearing (7200, 7201) dan double row angular contact ball bearing (5200, 5201) yang diuji dengan variasi putaran 290 rpm, 310 rpm dan 330 rpm dan beban flywheel 200 N disesuaikan dengan karakteristik mobil yang diteliti. Hasil yang diperoleh oleh gaya rolling resistance terkecil dalam bentuk single row angular contact ball bearing (7201) dengan putaran 290 rpm diperoleh pada 0,6531 N dan gaya rolling resistance terkecil adalah tipe double row angular contact ball bearing (5200) dengan rotasi 290 rpm dari 0,7562 N.

Page 4 of 13 | Total Record : 127