cover
Contact Name
eko budiyanto
Contact Email
jggp@unesa.ac.id
Phone
+628156896667
Journal Mail Official
jggp@unesa.ac.id
Editorial Address
jl. ketintang, kampus ketintang surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
ISSN : -     EISSN : 24433977     DOI : -
JGGP tersedia gratis (open source) untuk seluruh pembaca dan mencakup perkembangan dan penelitian dalam bidang Pendidikan Geografi, Geografi Fisik, Geografi Tehnik, Geografi manusia, baik kajian secara teoritik, eksperimen, maupun aplikasinya,
Articles 96 Documents
KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 2021 Sari, Khofifah Maulida; Budiyanto, Eko; Muzayanah, Muzayanah; Kurniawati, Aida
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 19, No 1 (2021): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v19n1.p49-62

Abstract

Pembangunan kawasan industri menarik banyak tenaga kerja baik dari dalam maupun luar Kabupaten Gresik dan membutuhkan lahan tempat dibangunnya fasilitas-fasilitas industri. Penambahan jumlah penduduk di Kabupaten Gresik juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan lahan permukiman. Sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan tersebut, keberadaan RTH harus tetap dijaga. Hal ini ditujukan untuk menjaga agar ekosistem suatu wilayah tetap seimbang. Penelitian ini berbasis interpretasi citra secara digital menggunakan software Quantum GIS 3.16.5 dengan metode Normalized Difference Vegetation  Index (NDVI). Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Gresik. Penentuan klasifikasi jenis tutupan lahan dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas maksimum dan minimum melalui uji threshold. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan luas RTH dalam rentang 5 tahun. Pada tahun 2021 luas RTH hanya sebesar 160,15 km² atau 13% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Gresik. Untuk memenuhi ketetapan minimal proporsi RTH, Kabupaten Gresik membutuhkan penambahan luas sebesar 17% atau 202,93 km².
PENERAPAN ETIKA LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN WILAYAH KEPESISIRAN TUBAN Atikawati, Dini -; Gunawan, Totok; Sunarto, Sunarto
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n1.p1-10

Abstract

Wilayah kepesisiran Tuban memiliki sumberdaya pesisir yang melimpah. Masyarakat pesisir Tuban memanfaatkannya untuk perikanan, wisata, dan permukiman. Berbagai macam pemanfaatan tersebut menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan, sehingga dipandang perlu untuk menerapkan etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil wilayah kepesisiran Tuban, mengkaji dinamika pantai di Tuban, mengkaji perilaku masyarakat terhadap wilayah kepesisiran Tuban, dan merumuskan penerapan etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban. Data diperoleh melalui observasi, pengukuran, wawancara, dan potret lapangan. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah kepesisiran Tuban di daerah penelitian memiliki dua jenis pantai, yaitu pantai berbatu dan berpasir. Keempat daerah penelitian memiliki hidrologi yang tawar. Keanekaragaman flora dan fauna pesisir paling tinggi di Desa Panyuran, sedangkan paling rendah di Desa Karangagung. Dinamika pantai di daerah penelitian yaitu erosi, akresi, dan keadaan seimbang. Erosi pantai terjadi di Desa Karangagung dan Kelurahan Kutorejo. Akresi terjadi di Desa Panyuran. Keadaan seimbang terjadi di Kelurahan Sukolilo. Nilai perilaku masyarakat terhadap wilayah kepesisiran masih tergolong rendah. Etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban dilakukan dengan penerapan paradigma biosentrisme dan ekosentrisme.
Artikel Pengaruh Lamun Terhadap Kehidupan Ikan di Perairan Pulau Pramuka,Kep.Seribu Miftahuddin, Muhammad Fahmi
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2020): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v18n1.p27-42

Abstract

Lamun merupakan tumbuhan Agiospermae yang hidup di perairan laut dangkal dengan kedalaman 0.5 – 10 m atau lebih pada perairan jernih (Azkab 2000). Lamun memiliki struktur tubuh mulai dari akar, daun, bunga hingga biji.Lamun beradaptasi penuh untuk dapat hidup pada  lingkungan  laut.  Salah   satu   bentuk   adaptasi   lamun   untuk   dapat   bertahan   pada lingkungannya adalah memiliki akar rimpang (rhizome) yang membuat lamun mampu bertahan meskipun dengan arus laut yang cukup kencang. Selain itu lamun memiliki kemampuan untuk melakukan polinasi di bawah air yang dikenal dengan hidrophilus (Tangke 2010).Ekosistem lamun dapat ditemukan di sebagian besar perairan pulau dalam kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seperti pada Pulau Pramuka yang terletak pada gugusan Kepulauan Seribu yang merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dan termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang. Di Pulau Pramuka terdapat tiga ekosistem yaitu, ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem terumbu karang. Ketiga ekosistem tersebut mempunyai peran masing masing dan saling membentuk interaksi yang terkait satu sama lain.Ekosistem lamun merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati dan memiliki produktivitas primer yang tinggi pada perairan laut dangkal. Ekosistem ini juga memiliki asosiasi dengan berbagai kelompok organisme, salah satu diantaranya adalah ikan.Ekosistem Lamun mempunyai peranan penting bagi kehidupan ikan, yaitu sebagai daerah asuhan (nursery ground), sebagai tempat mencari ikan (feeding ground) dan sebagai tempat berlindung. Beberapa ikan seperti dari famili Scaridae menjadikan lamun sebagai makanan (Adrim 2006). Gillanders (2006) menyatakan bahwa padang lamun memiliki produktivitas primer dan dukungan yang besar terhadap kelimpahan dan keragaman ikan.Keberadaan lamun di Kepulauan Seribu mendukung produksi perikanan masyarakat. Namun, kegiatan-kegiatan manusia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem perairan laut dangkal, termasuk ekosistem lamun. Beberapa faktor utama yang mengganggu dan mempengaruhi perubahan ekosistem lamun di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu antara lain adalah pencemaran, kegiatan pembangunan, aktivitas keseharian di pulau-pulau pemukiman dan kegiatan reklamasi dan pengerukan pantai (BTNKs 2008).Kurangnya informasi tentang arti pentingnya ekosistem lamun menyebabkan ekosistem yang sangat potensial ini terabaikan. Perhatian terhadap ekosistem lamun masih sangat kurang dibandingkan dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Mengamati ekosistem lamun memberikan pemahaman betapa pentingnya nilai ekologis dari lamun dan ikan ikan yang hidup di dalamnya, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai ekosistem lamun terutama pengaruh ekosistem lamun terhadap kehidupan ikan di Pulau Pramuka.
BENTANG LAHAN JAWA BAGIAN TENGAH: Sebuah Catatan Lapangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hidayati, Inayah
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 18, No 2 (2020): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v18n2.p145-164

Abstract

Bentang lahan mencakup bentang alami dan bentang budayayang menekankan keterkaitan antara komponen biogeofisik dengan manusia di dalamnya dan segala aktivitasnya. Objek yang dikaji dalam tulisan ini terdiri dari dua kelompok besar yaitu geografi fisik yang menekankan pada objek bentang alami dengan penekanan pada bentuk lahan dan geografi sosial yang mendasarkan pada objek bentang budaya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah pengamatan lapangan dengan menyusuri jalur perjalanan yang telah ditentukan, melakukan pengamatan, identifikasi, dan pengukuran setiap parameter pada setiap fenomena penyusun bentang lahan. Kondisi bentang lahan Jawa bagian tengah sisi selatan didominasi oleh batuan batugamping di bagian atas dan dialasi oleh batuan vulkanik tersier, berupa breksi dan aliran lava yang muncul di tepi laut. Kondisi ini mengakibatkan potensi sumber daya alam terbatas sehingga berpengaruh terhadap penghidupan penduduknya. Kemudian wilayah tengah hingga Gunung Merapi dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan zona tengah relatif lebih sempit dari bagian yang lain.  Morfologi zona ini terbentuk oleh pegunungan Serayu selatan dan utara serta kompleks gunungapi. Zona ini relatif lebih subur dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hasil pengamatan di lapangan menegaskan bahwa terbentuknya bentang alam tidak bisa terlepas dari unsur alam dan aktivitas manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain. 
POTENSI PERIKANAN AIR TAWAR SEBAGAI DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA Singkawijaya, Elgar Balasa
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17, No 2 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n2.p51-64

Abstract

Kota Tasikmalaya sejak tahun 2001 mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat karena didukung dengan berlakunya otonomi daerah. Wilayah Kelurahan Cibunigeulis yang berada di Kecamatan Bungursari merupakan wilayah yang unggul dengan  potensi budi daya perikanan air tawar dan juga memiliki nilai potensi untuk digunakan dengan membangun kegiatan minawisata. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik sektor perikanan air tawar sebagai daya dukung minawisata dan bentuk kegiatan potensi minawisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan pemeliharaan ikan dari segi lokasi yaitu dengan kondisi fisik dan daya dukung tempat pemeliharan yang ideal seperti kolam, tenaga kerja, pembibitan, pengetahuan dan modal. Dalam proses tahapan dalam mengelola pemeliharaan ikan yang baik dan benar sehingga menghasilkan produk yang baik, diantaranya adalah tahap persiapan kolam, tahap pemupukan, tahap pemijahan, tahap penetasan telur menjadi larva ikan. Setelah itu memasuki tahap pendederan, tahap pembesaran, tahap pemanenan, tahap pengolahan dan tahap pemasaran. Adapun ikan yang di pelihara merupakan komoditas utama untuk kebutuhan konsumsi baik dalam kota dan luar kota. Beberapa produk ikan diantaranya ikan mas, ikan lele, ikan mujair, ikan nila, ikan nilem dan ikan lainnya. Untuk kegiatan dalam skala usaha skala usaha besar, sedang dan kecil. Dari segi luas kolam, sebagian besar pembudi daya memiliki skala usaha besar dengan luas kolam lebih dari 400 m2. Dari segi penggunaan tenaga kerja sebagian besar pembudi daya ikan termasuk dalam skala usaha kecil. Adapun daya dukung untuk kegiatan minawisata diantaranya kegiatan pemancingan, kuliner produk makanan lokal dan pameran ikan.
SIKAP PRIA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SURABAYA Zain, Ita Mardiani
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n1.p71-78

Abstract

Abstrak: Undang-undang perkawinan  Indonesia menyatakan ada perbedaan usia untuk kawin antara pria dan perempuan. Batas minimal kawin untuk perempuan adalah 16 tahun, sedangkan pria minimal usia 19 tahun. Perbedaan ini tentu membawa dampak pada kesehatan seks dan kesehatan reproduksi. Mengacu kepada undang-undang perkawinan, sebagaimana disebutkan di atas, menunjukan bahwa perempuan, sebagai istri diposisikan di bawah pria. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana sikap pria terhadap kesehatan reproduksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah pria dewasa yang telah menikah. Pengambilan sampel dilakukan secara multistage  random sampling atau sampling acak bertahap. Terpilih  kecamatan Tegalsari sebagai daerah urban ( Kelurahan Tegalsari, Dr. Sutomo, dan Wonorejo), kecamatan Tandes sebagai daerah sub urban (Kelurahan Manukan Kulon dan Tandes Lor) dan  diambil secara random 200 pria dewasa dan telah menikah. Hasil penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai sikap yang baik tentang kesehatan reproduksi, yaitu sebesar 60 % di Kecamatan Tegalsari dan 61 % di Kecamatan Tandes, jadi  tidak ada perbedaan sikap tentang kesehatan reproduksi antara  Kecamatan Tegalsari dan Tandes  dengan tingkat kemaknaan (p) =  0,748.
PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUKSI PERTANIAN DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015-2019 Salamah, Khamsa'atun; Satiti, Elvina Mukti; Yulianto, Dedi; Mayrosidah, Laila Fitri; Abdussalam, Muhammad Faris; Ayuko, Chika
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 18, No 2 (2020): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v18n2.p99-104

Abstract

Terbatasnya ketersediaan lahan dan banyaknya tingkat kebutuhan terhadap lahan menyebabkan permasalahan perebutan penggunaan lahan dengan nilai keuntungan yang tinggi dan ekonomis dari penggunaan tanah yang akan berdampak buruk bagi lahan yang digunakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan laus penggunaan lahan di Kabupaten Karanganyar, perubahan alih funsi lahan yang terjadi di Kabupaten Karanganyar, serta mengetahui dampak penggunaan lahanterhadap produksi pertanian di Kabupaten Karanganyar. Dalam menganalisis data menggunakan metode Pengambilan data dengan menggunakan penelitian deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian dapat membandingkan dan menganalisis perubahan hasil produksi dan luas lahan dari tahun ke tahun. Kabupaten Karanganyar memiliki lahan terluas berada pada tahun 2015 yang sampai pada angka 153.665 Ha, sedangkan pada tahun 2019 luas lahan mencapai 1.408.811 Ha. Hasil produksi pertanian tahun 2014 menurut jumlah dari hasil produksi terbanyak per kecamatan di Kabupaten Karanganyar mencapai 357.441,42 Ton dan 2019 hasil produksi mencapai 1.579.658,72 Ton.Kata kunci : pengaruh perubahan lahan, penggunaan lahan, produksi pertanian
KEGIATAN MENDAKI GUNUNG SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER Lestari, Alif Putra
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 19, No 1 (2021): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v19n1.p63-72

Abstract

Pendidikan harus mampu menghasilkan individu yang berpengetahuan, terampil, dan mempunyai sikap yang baik. Selama ini pendidikan hanya berfokus pada tujuan kognitif berupa angka-angka, sedangkan aspek sikap belum tersentuh secara optimal. Perlu inovasi pembelajaran yang menghasilkan individu yang berkarakter, yang mempunyai sikap yang baik untuk hidup di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek sikap yang tumbuh selama kegiatan mendaki gunung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data adalah obervasi partisipasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan mendaki gunung dapat menumbuhkan sikap baik pada diri peserta didik. Beberapa sikap yang tumbuh adalah sikap perencanaan, kerja sama, tanggung jawab, menghormati, kebersamaan, bersyukur, jujur, peduli, berani, tangguh, toleransi, dan sikap waspada. Bagi peneliti selanjutnya, perlu pengembangan model kegiatan untuk menghasilkan individu yang lebih lengkap yang berkarakter.
PENGEMBANGAN SENSOR KECEPATAN ANGIN UNTUK EARLY WARNING SYSTEM BAHAYA ANGIN KENCANG DI JEMBATAN SURAMADU Alfatikh, Ebid Rocky
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n1.p11-18

Abstract

Jembatan Suramadu memiliki peran penting untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura. Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap Jembatan Suramadu maka keamanan jembatan harus ditinjau agar pengguna jembatan dapat terlindung dari bahaya. Salah satu aspek dalam keamanan dan keselamatan jembatan adalah aliran udara di jembatan terutama angin samping (crosswind). Pada bulan Januari 2012 Jembatan Suramadu sudah ditutup sebanyak 11 kali akibat angin kencang. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem peringatan dinisebelum kejadian angin kencang tersebut terjadi agar pihak pengelola dan masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi kejadian tersebut.serta mendapat informasi yang faktual dan cepat untuk menghindari korban jiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan alat anemometer yang terintegrasi dengan arduino efektif untuk mendapatkan informasi factual, akurat dan bersifat kontinyu untuk early warning systemterjadinya angin kencang di jembatan suramadu harus cepat di teruskan kepada pengguna yang hendak masuk suramadu karena untuk menghindari terjadinya hantaman angin kencang ketika berada di dalam jembatan suramadu.
MENYIMAK FENOMENA TSUNAMI SELAT SUNDA Fauzi, Anis
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2020): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v18n1.p43-62

Abstract

 Tsunami sebagian besar disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut. Selain itu tsunami juga bisa dipicu akibat tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, ekstrusi gas, jatuhnya benda-benda langit, ledakan nuklir, dan sumber pembangkit lainnya. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang menitik beratkan pada hasil pengumpulan data dari informan yang ditentukan. Penelitian lapangan ini dilakukan secara langsung dimana objek yang diteliti yaitu masyarakat atau warga yang terdampak tsunami Selat Sunda. Jika ditinjau dari sifat penelitian, penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskriptif, yakni mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta  situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Bencana tsunami di Selat Sunda memberikan dampak psikologis bagi masyarakat di wilayah Banten dan sekitarnya. Traumatik akibat bencana tsunami yang mereka alami perlu mendapatkan penanganan yang serius. Bantuan berupa konseling untuk mereduksi traumatik mereka belum banyak dilakukan.

Page 1 of 10 | Total Record : 96