cover
Contact Name
Salimulloh Tegar Sanubarianto
Contact Email
salimulloh@gmail.com
Phone
+6282329346828
Journal Mail Official
salimulloh@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur Jl. Jend. Soeharto No.mor 57A, Naikoten I, Kec. Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Tim. 85142
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 26862700     EISSN : 26862719     DOI : 10.26499
Core Subject : Education, Social,
LINGKO adalah jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah dari kajian kebahasaan dan kesastraan. Ruang lingkup LINGKO meliputi kajian linguistik teoretis, linguistik terapan, linguistik interdisipliner, sastra teoretis, sastra terapan, sastra interdisipliner, dan pengajaran bahasa dan sastra. LINGKO dikelola oleh Kantor Bahasa NTT, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LINGKO menerima artikel dari penulis nasional maupun internasional. Penulis tidak dipungut biaya selama proses penerimaan sampai penerbitan jurnal.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020" : 8 Documents clear
KESALAHAN EJAAN DALAM BERITA DI MEDIA MASSA CETAK Punctuation Mistakes in News Articles in Printed Mass Media Musdalipah, Musdalipah
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.43

Abstract

Belum adanya sanksi bagi pelanggar undang-undang bahasa membuat masyarakat merasa bebas melanggar aturan tersebut. Untuk itulah perlu adanya imbauan tegas pemerintah dan dukungan jurnalis, sebagai media penyampaian informasi kebahasaan, sebab umumnya masyarakat lebih mudah mengikuti bahasa di media massa. Berdasarkan hal tersebut berbagai kajian terhadap penggunaan bahasa di media massa masih perlu dilakukan, khususnya media massa cetak di Kalimantan Selatan, agar menjadi lebih baik. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan ejaan dalam berita di media massa cetak yang ada di Kalimantan Selatan dan memberikan saran perbaikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan menganalisis data. Sampel data berupa tiga puluh berita dan bersumber dari lima media massa cetak yang terbit di Kalimantan Selatan, yakni Radar Banjar, Banjarmasin Post, Kalimantan Post, Mata Banua, dan Barito Post yang terbit pada Maret 2019. Kajian ini menyimpulkan bahwa kesalahan ejaan meliputi penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda hubung, tanda pisah, huruf kapital, penulisan angka, dan penulisan unsur serapan.  
TINDAK TUTUR MENYURUH PADA KEGIATAN ULAON UNJUK (UPACARA PUNCAK PERNIKAHAN) ADAT BATAK TOBA: PERSPEKTIF GENDER Order Speech Act in Ulaon Unjuk (The Ceremony of Peak Wedding) in Batak's Toba Culture: Gender Perspective saragi, christina natalina
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.47

Abstract

Tujuan tindak tutur menyuruh adalah mempengaruhi mitra tutur melakukan atau tidak melakukan apa yang terdapat dalam tuturan penutur. Tujuan penelitian untuk menemukan realisasi serta strategi bertutur dari sub tindak tutur menyuruh oleh tamu pria dan tamu wanita dalam kegiatan ulaon unjuk (upacara puncak pernikahan) adat Batak Toba di Tebing Tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, melakukan perekaman terhadap kegiatan ulaon unjuk dengan alat rekam atau dengan video dan setelah itu melakukan ditranskip otografis dengan tujuan untutk menemukan data yang mengandung sub tindak tutur menyuruh dengan tujuan untuk menemukana realisasi serta strategi bertutur dari sub tindak tutur menyuruh pada kegiatan ulaon unjuk. Ditemukan beberapa realisasi serta stratgei bertutur pada tuturan tamu pria antara lain adalah realisasi dengan melakukan aksi langsung litearal, menggunakan modal, menyarankan langsung litearal, membujuk, menuntun langsung litearal, agar menjadi yang diungkapkan dengan makna sebenarnya langsung litearal , agar menjadi yang diungkapkan dengan metaphor langsung tidak literal dan  tamu wanita ditemukan antara lain realisasi melakukan aksi secara literal langsung, berubah menjadi dengan makna sebenarnya literal langsung, menggunakan modal literal langsung, menyarankan literal langsung, membujuk literal langsung, dan terakhir realisasi menuntun literal dan langsung
KESOPANAN DALAM BAHASA MELAYU KUPANG PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK The Politeness of Malay Kupang Language on Social Media Facebook Kembaren, Erwin Syahputra
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.44

Abstract

Tuturan yang sopan berkaitan dengan topik, konteks, dan jarak hubungan sosial antara penutur dan lawan tutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna sapaan hormat/honorifik bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook. Masalah yang dikaji bagaimana bentuk, fungsi, dan makna sapaan bahasa Melayu Kupang dalam berkomunikasi dalam media sosial Facebook. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa bentuk sapaan bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook adalah berwujud kata, kategori kata sapaan bahasa Melayu Kupang adalah kata nomina vokatif. Fungsi sapaan bahasa Melayu Kupang dikelompokkan ke dalam tiga fungsi, yaitu fungsi ekspresif, fungsi emotif, dan fungsi fatis untuk mengadakan kontak tutur dengan lawan tutur. Makna dalam sapaan bahasa Melayu Kupang adalah makna hubungan kekerabatan langsung dan kekerabatan fiktif.Kata kunci: Kesopanan, bentuk, fungsi, makna, sapaan
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RIWAYAT DATU-DATU BANJAR The Values of Character Education in Datu-Datu Banjar History Hestiyana, Hestiyana
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.39

Abstract

Abstrak                                                         Penelitian ini membahas pembelajaran sastra berbasis pendidikan karakter: sebuah kajian terhadap riwayat Datu-Datu Banjar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran sastra berbasis pendidikan karakter: sebuah kajian terhadap riwayat Datu-Datu Banjar. Penelitian  ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data adalah teknik analisis teks. Dari hasil penelitian ditemukan, yaitu: (1) nilai karakter religius, (2) nilai karakter disiplin, (3) nilai karakter mandiri dan tanggung jawab, (4) nilai karakter sahabat atau komunikatif, dan (5) nilai karakter cinta damai. Kelima nilai karakter tersebut terdapat dalam riwayat Datu Murkat Rantau, Datu Kalampayan Martapura, Datu Bakumpai Marabahan, Datu Taniran Kandangan, Datu Sanggul Rantau, dan Datu Kandang Haji Paringin. Abstract This study discusses literary education based on character education: a study o the history of the Datu-Datu Banjarese. The purpose of this research is to describe literary education based on character education: a study of the history of the Datu-Datu Banjarese. This research is a descriptive study using a qualitative approach. Sources of data in this study were obtained from the book Datu-Datu Famous South Kalimantan. The technique used in data collection and data analysis is text analysis technique. From the results of the study found, namely: (1) religious character values, (2) disciplinary character values, (3) independent character values and responsibilities, (4) friend or communicative character values, and (5) peace loving character values. The five character values are found in the history of Datu Murkat Rantau, Datu Kalampayan Martapura, Datu Bakumpai Marabahan, Datu Taniran Kandangan, Datu Sanggul Rantau, and Datu Kandang Haji Paringin. 
STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS English Vocabulary Learning Strategy in Students of English Study Program Ortalisje, Dethan Erniani
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.45

Abstract

Penelitian penelitian terdahulu menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kosakata yang digunakan oleh pembelajar turut mempengaruhi pembelajaran bahasa kedua. Penelitian ini memiliki tiga pertanyaan: 1) strategi pembelajaran kosakata apa saja yang digunakan oleh para pembelajar Bahasa Inggris?, 2) Strategi pembelajaran kosakata apa yang paling sering digunakan oleh pembelajar?, dan 3) staretegi pembelajaran kosakata apa yang paling sedikit dipakai oleh pembelajar? Penelitian ini melibatkan 58 mahasiswa program studi pendidikan Bahasa Inggris di UKAW sebagai partisipan. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang diadaptasi dari taksonomi Schmitt (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kosakata Bahasa Inggris yang digunakan adalah strategi Penemuan dan Konsolidasi. Dalam strategi Penemuan, strategi sosial merupakan strategi yang paling sering digunakan, sedangkan strategi Determinasi merupakan strategi yang paling sedikit dipakai. Strategi Memori merupakan strategi yang paling sering sekaligus paling sedikit dipakai  dalam kategori strategi Konsolidasi.
PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA KABUPATEN PANDEGLANG Local Language Maintenance in Religious-Based Educational Institutions in Pandeglang Seha, Nur; Fatonah, Nur Alif
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.40

Abstract

PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTENAbstrakKajian ini berpijak pada asumsi bahwa penggunaan bahasa daerah sudah mengalami penurunan pada sebagian besar anak-anak Banten. Sikap negatif pemilik bahasa daerah terutama generasi muda yaitu rasa bangga dan setia terhadap kepemilikan bahasa daerah sama sekali tidak terlihat. Hal itu menyebabkan tidak adanya kemauan dan motivasi untuk mempelajari bahasa daerah. Sumber data kajian adalah kuisoner yang telah diisi oleh 50 responden dan studi pustaka yang telah dilakukan sebelumnya terkait pemertahanan bahasa daerah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori dalam kajian ini adalah sosiolinguistik. Berdasar pada analisis data, dapat disimpulkan penggunaan bahasa daerah di sekolah berbasis agama masih ditemukan, walaupun tingkat penggunaan bahasa daerah lebih rendah dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Di lingkungan sekolah, sebagian besar responden menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman dan gurunya, baik saat pembelajaran maupun bertemu di lingkungan sekolah. Pada saat pembelajaran, guru juga lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan muridnya. Di samping itu, belum adanya kebijakan dari pihak sekolah yang menganjurkan penggunaan bahasa daerah sebagai alat komunikasi di sekolah menyebabkan penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah masih rendah. Keberadaan bahasa daerah sebagai muatan lokal hanya ditemukan di beberapa sekolah. Mayoritas pengguna bahasa daerah lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat berkomunikasi dibandingkan dengan bahasa daerah.  Dari segi intensitas penggunaan bahasa daerah, bahasa Indonesia justru lebih sering digunakan oleh masyarakat pemilik bahasa daerah sebagai alat komunikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemertahanan bahasa daerah di sekolah berbasis agama Kabupaten Pandeglang masih rendah. Walau pun masih ditemukan penggunaan bahasa daerah, akan tetapi intensitas penggunaannya masih tertinggal daripada bahasa Indonesia.Kata kunci: pemertahanan bahasa daerah dan lembaga pendidikan berbasis agama LOCAL LANGUAGE MAINTAIN IN RELIGIOUS-BASED EDUCATIONAL INSTITUTIONS IN PANDEGLANG, BANTEN AbstractThis study rests on the assumption that the use of local languages has decreased in most Banten children. The negative attitude of the local languages owners, especially the younger generation, namely the sense of pride and loyalty towards the ownership of local languages is completely invisible. That cause the lack of willingness and motivation to learn local languages. The data source of the study were questionnaires that has been filled by 50 respondents and literature study that has been done previously related to maintaining local languages. This research used descriptive qualitative method. Meanwhile, the theory in this study was sociolinguistics. Based on data analysis, it can be concluded that the used of local languages in religious schools is still found, although the level wais lower than Indonesian. In the school environment, most respondents used Indonesian to communicate with their friends and teachers, both during learning activity and outside activity in the school environment. During learning activity, teachers also used Indonesian more to communicate with their students. In addition, the absence of a policy from the school that advocated the use of local languages as a communication tool in schools caused the use of local languages in the school environment was still low. The existence of local languages as local content was only found in a few schools. The majority of regional language users use more Indonesian as a communication tool compared to local languages. In terms of the intensity of the use of local languages, Indonesian was actually more often used by the people who own local languages as a communication tool. Thus, it can be concludes that the retention of regional languages in the religious-based schools in Pandeglang Regency is still low. Even though the use of local languages is still found, the intensity of their use is still lagging behind Indonesian.Keywords: local languages maintain and religious-based educational institutions
DESKRIPSI POLA SUKU KATA BAHASA WEMALE A Description of Syllabic Patterns of Wemale Language Erniati, Erniati; Sanjoko, Yohanis
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.48

Abstract

Abstrak Bahasa Wemale dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Suku Wemale di Pulau Seram, Maluku, tepatnya di  Negeri Hunitetu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Bahasa Wemale memilki dua dialek yaitu dialek Wemale Utara dan Wemale Selatan.Hingga saaat ini, bahasa Wemale masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Wemale dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya.  Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian.Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Wemale. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pola suku kata bahasa Wemale, dialek Wemale Selatan. Meode yang digunakan adalah meode kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan penutur yang dianggap mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola suku kata bahasaWemale terdiri atas V, KV, VKV,  KVV, dan ½ KV. Kata kunci: suku kata, pola suku kata, bahasa Wemale Abstract Wemale is used as the first language by native speakers of the Wemale tribe on Seram Island, Maluku, precisely in the village of Hunitetu, Kairatu District, West Seram Regency. Wemale has two dialects namely North Wemale and South Wemale. Until now, Wemale is still used as an oral communication tool by certain groups in the life of the speaker community. However, Wemale language can be categorized as a regional language that is almost extinct, because there is no inheritance process to the younger generation. To prevent this, various rescue efforts need to be done, one of which is through research. This research provides an overview of the Wemale syllable patterns. This study aims to describe the syllabic patterns of the Wemale language, South Wemale dialect. The method used is descriptive qualitative method. Data obtained from the direct speech of native speakers of the language and speakers who are considered capable. The results of the analysis show that the syllabic syllable patterns consist of V, KV, VKV, KVV,and ½ KV. Keywords: syllables, syllable patterns, Wemale language   
MITOLOGI DAN EKSISTENSI SASTRA INDONESIA DALAM PUSARAN POSHUMANISME Mythology and The Existence of Indonesian Literature in The Posthumanism's Vortex Aji, Gabriel Fajar Sasmita
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.42

Abstract

Dunia paradigma dan perspektif keilmuan pada masa kini sedang dalam “kekacauan” lewat kehadiran bermacam terminologi, seperti posmodernisme, pasca kebenaran (post truth), disrupsi, dan juga poshumanisme. Masing-masing membentuk pusarannya sendiri-sendiri dan seolah-olah masing-masing memiliki legalitas dan kebenarannya untuk muncul sebagai eksisensi yang sangat menopang perkembangan kualitas peradaban umat manusia di atas bumi ini. Sementara itu, dalam konnteks ke-Indonesia-an, berbagai pusaran tersebut pasti mau tidak mau, lambat maupun cepat, tentu akan memiliki dampak, mengingat Indonesia merupakan bagian dari peradaban dunia yang sedang dan terus dalam proses peradaban global. Alih-alih sekadar sebagai objek dari berbagai pusaran tersebut, mampukah Indonesia mengembangkan pola atau strategi yang karakteristik sehingga mampu juga hadir sebagai agen pengubah bagi peradaban tersebut? Jika peradaban Barat berhasil mengglobalkan peradabannya ke berbagai penjuru dunia, lepas dari aspek kolonialisme dan modernismenya, lewat kebesaran mitologi Yunani, yang merupakan sumber peradabannya, mungkinkah Indonesia juga mampu menghadirkan diri secara independen dan berkarakteristik lewat mitologi? Di sinilah peranan eksistensi sastra yang akan akan menjadi salah satu pilar utamanya. Terlebih, sebagai bangsa yang sangat beragam dengan kekayaan etnik, yang tentu juga kaya akan mitologi, sastra Indonesia tentu sudah memiliki modalnya. Bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain serumpun, Indonesia bisa menciptakan nilai-nilai dalam menegosiasi peradaban dunia yang sedang sibuk dengan berbagai paradigma dan perspektif yang beridentitaskan “post.”.

Page 1 of 1 | Total Record : 8