cover
Contact Name
Salimulloh Tegar Sanubarianto
Contact Email
salimulloh@gmail.com
Phone
+6282329346828
Journal Mail Official
salimulloh@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur Jl. Jend. Soeharto No.mor 57A, Naikoten I, Kec. Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Tim. 85142
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 26862700     EISSN : 26862719     DOI : 10.26499
Core Subject : Education, Social,
LINGKO adalah jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah dari kajian kebahasaan dan kesastraan. Ruang lingkup LINGKO meliputi kajian linguistik teoretis, linguistik terapan, linguistik interdisipliner, sastra teoretis, sastra terapan, sastra interdisipliner, dan pengajaran bahasa dan sastra. LINGKO dikelola oleh Kantor Bahasa NTT, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LINGKO menerima artikel dari penulis nasional maupun internasional. Penulis tidak dipungut biaya selama proses penerimaan sampai penerbitan jurnal.
Articles 48 Documents
HUBUNGAN MANUSIA DAN BINATANG DALAM CERPEN-CERPEN MAJALAH MANGLE (Human and Animal Relationship in The Short Story of Mangle Magazine) Angkasa, Ririn Rianty; Rahayu, Taufik
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i1.72

Abstract

Penelitian ini berjudul “Hubungan Manusia dan Binatang dalam Cerpen-cerpen Majalah Mangle”. Dalam penelitian ini digunakan teori struktural sebagai pisau bedah. Teori ini membahas keterkaitan antarunsur karya sastra. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan moral. Penelitian ini menekankan pada unsur tokoh dan penokohan serta unsur peristiwa. Penelitian ini menggunakan objek penelitian 11 buah cerpen majalah Manglé periode 1979-2015. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: 1) peran tokoh binatang sebagai alat kepentingan manusia, alat kesenangan manusia, alat keuntungan manusia, objek pengganggu manusia, dan teman manusia; 2) sudut pandang manusia terhadap tokoh binatang, yakni sudut pandang negatif sebagai alat kepentingan manusia, alat kesenangan manusia, alat keuntungan manusia, serta objek pengganggu manusia, dan sudut pandang positif sebagai teman manusia, serta sebagai entitas yang menjaga keseimbangan ekosistem; dan 3) pesan yang terungkap berkaitan dengan moral manusia terhadap tokoh binatang, yaitu manusia tidak boleh memanfaatkan tenaga binatang secara berlebihan, manusia tidak boleh memanfaatkan binatang sebagai objek perjudian, manusia tidak boleh memburu binatang untuk tujuan kesenangan, manusia tidak boleh memburu binatang untuk mendapatkan keuntungan pribadi, manusia tidak boleh memburu binatang langka, manusia tidak boleh diskriminatif terhadap binatang, dan manusia tidak boleh menyakiti binatang.
ANALISIS FUNGSI, PERAN, DAN KATEGORI SINTAKSIS PADA OPINI “VAKSIN COVID 19 PENAHAN RESESI” OLEH SARMAN SIMANJORANG DALAM KORAN SUARA MERDEKA (The Analysis of Function, Role, and Synthactic Catagories of "Covid 19 Recession Resistant Vaccine" by Sarman Simanjorang's Opinion in Suara Merdeka's Newspaper Wardani, Risma Putri; Utomo, Asep Purwo Yudi
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i1.80

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi,kategori dan peran sintaksis pada kalimat tunggal dan majemuk yang terdapat dalam opini “Vaksin Covid 19 Penahan Resesi” oleh Sarman Simanjorang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik baca catat dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah teks dalam opini koran suara merdeka. Hasil penelitian ini ditemukan 10 kalimat. Banyak ditemukan kalimat yang berpola SPOK. Selain itu, ditemukan fungsi subjek,objek dan pelengkap berkategori nomina atau frasa nomina. Subjek berperan sebagai pelaku, persona,sebab. Fungsi predikat berkategori verba atau frasa verba berperan sebagai aktivitas,keadaan,jumlah. Objek berperan sebagai penerima,sasaran,alat. Pelengkap berperan sebagai status. fungsi ket. berkategori nomina dan numeralia berperan sebagai akibat, tujuan, waktu dan jumlah. Kajian ini diharapkan dapat mempermudah dalam menemukan struktur sintaksis.
ANALISIS KEPRIBADIAN DAN KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM FILM PENDEK Dí Dá KARYA RYAN TAN (Analysis of Personality And Conflict of Main Character in The Short Film Dí Dá By Ryan Tan) Rudiansyah, NFN
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Lingko Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i2.96

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas analisis kepribadian dan konflik batin tokoh utama dalam film pendek Dí Dá karya Ryan Tan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kepustakaan yang berlandaskan pada teori psikoanalisis Sigmund Freud dengan fokus pada struktur kepribadian id, ego, dan superego. Penelitian ini juga menggunakan teknik simak catat dalam pengumpulan datanya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur kepribadian serta konflik batin tokoh utama dalam film pendek Dí Dá karya Ryan Tan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tokoh utama memiliki kepribadian yang egois, merasa dirinya tidak beruntung, dan penuh dengan penyesalan. Konflik batin yang terjadi pada tokoh boy, dipengaruhi dan dikendalikan oleh sistem kepribadian berupa id, ego, dan superego yang tergambar dalam lirik lagu yang ditulisnya yang berisi tentang bagaimana pada awalnya dia merasa Kata-kata kunci: psikologis, kepribadian, konflik batin, filmAbstractThis study discusses the analysis of the personality and inner conflict of the main character in Ryan Tan’s short film Dí Dá. This study uses a qualitative descriptive method with a literature study based on Sigmund Freud’s psychoanalytic theory with the personality structure of the id, ego, and superego. This study also uses the note-taking technique in collecting data. The purpose of this research is to analyze the personality structure and inner conflict of the main character in Ryan Tan’s short film Dí Dá. The results obtained from this study are the main character’s personalities are selfish, think that he is unlucky, and is full of regrets. The inner conflict that occurs in the boy character is influenced and controlled by the personality system in the form of id, ego, and superego which is depicted in the lyrics of the song he wrote which contains about how at first he felt unlucky and felt sorry for his actions to his mother. Keywords: psychologycal, personality, inner conflict, film
STRUKTUR ARGUMEN BAHASA PERSUASIF DI RUANG PUBLIK INDONESIA – TIMOR LESTE (Argument Structure of Persuasive Language in Public Space of Indonesia – Timor Leste) Seran, Yanuarius; Nalenan, Joni Soleman
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Lingko Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i2.107

Abstract

AbstrakBahasa persuasif berbeda dengan bahasa deklaratif dalam bahasa Indonesia. Bentuk khas ini berdampak pada pola fungsional dan struktur argumen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan struktur argumen bahasa persuasif di ruang publik Indonesia–Timor Leste. Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan lexical-functional grammar theory (LFG). Bahasa persuasive yang ditemukan dalam penelitian berupa klausa intransitif dan monotransitif. Klausa intransitif memiliki pola V – OBJ dan V – OBJ – ADV. Klausa monotransitif memiliki pola SUBJ – V –OBJ, V – OBJ – SUBJ, dan OBJ – V – SUBJ. Verba intransitive yang ditemukan selalu mengikat argument yang secara semantik memiliki peran lokatif, oleh karena itu model struktur argumennya adalah ‘jauhi’ locative dan ‘jaga’ locative. Struktur argumen klausa monotransitif dapat dimodelkan sebagai ‘bersatu membangun’ agen, locative, ‘bersatu membangun’ locative, posesif, ‘membangun’ experiencer, theme, dan ‘wujudkan’ agent, locative.Kata Kunci: Bahasa Persuasif, Struktur Argumen, LFG. AbstractPersuasive language is different from declarative language in bahasa Indonesia. This distinctive form impacts the functional pattern and the argument structure. Thus, this study was aimed at identifying and describing argument structure of persuasive language in public space of Indonesia – Timor Leste. Since this study was a qualiative study, the data obtained were analyzed qualitatively using lexical-functional grammar theory (LFG). Persuasive language found in the research was in the form of intransitive and monotransitive clauses. Intransitive clauses have the pattern V – OBJ and V – OBJ – ADV. The monotransitive clauses have the pattern SUBJ – V – OBJ, V – OBJ – SUBJ, and OBJ – V – SUBJ. The intransitive verbs found always bind arguments that semantically have a locative role, therefore the model of the argument structure is ‘jauhi’ locative and ‘jaga’ locative. The argument structure of monotransitive clauses can be modeled as ‘bersatu membangun’ agent, locative, ‘bersatu membangun’ locative, possessive, ‘membangun’ experiencer, theme, and ‘wujudkan’ agent, locative.Keywords: Persuasive Language, Argument Structure, LFG.
MANTRA PENGOBATAN DAN LAMUT TATAMBA SEBAGAI MEDIA PENYEMBUHAN DALAM MASYARAKAT BANJAR (KALIMANTAN SELATAN) Medication Mantra and Lamut Tatamba as Healing Media in Banjar People (South Kalimantan) Yulianto, Agus
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i2.53

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut, 1) apa bentuk (wujud) mantra pengobatan dan lamut tatamba yang berupa tradisi tutur tunggal yang ada dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan; 2) apa yang membuat mantra pengobatan dan lamut tatamba masih menjadi media alternatif; 3) apa sajakah penyakit-penyakit yang menjadi objek penyembuhan bagi mantra pengobatan dan lamut tatamba; dan 4) apa saja media yang digunakan dalam lamut tatamba untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa bentuk mantra pengobatan terdiri atas mantra sempurna dan tidak sempurna. Corak mantra pengobatan terdiri atas pantun, ungkapan, dan syair penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh mantra pengobatan dan lamut tatamba antara lain penyakit mag, penyakit perut, sakit kepala, mata, dan lain-lain.Kata kunci: Mantra, lamut, pengobatan tradisional, tradisi lisanAbstractThe objectives of this study are as follows. 1) to find out the forms of medication mantra and medication lamut (lamut tatamba) which is a single speech tradition in the Banjar people in South Kalimantan; 2) to find out the reason why medication mantra and medication lamut are still an alternative healing medium for diseases; 3) what diseases are the objects of healing for medication mantra and medication lamut (lamut tatamba); and 4) to find out what media are used in medication lamut (lamut tatamba) to heal diseases. This research uses descriptive qualitative method with library techniques. The results of the analysis show that healing mantras consist of perfect and imperfect mantras. The style of healing mantras consists of rhymes, phrases and rhymes the mantra and lamut tatamba can heal several diseases such as heartburn, stomach ache, headaches, eyes, and others.Keywords: Mantra, lamut, medication tradtinionally, oral traditionTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut, 1) apa bentuk (wujud) mantra pengobatan dan lamut tatamba yang berupa tradisi tutur tunggal yang ada dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan; 2) apa yang membuat mantra pengobatan dan lamut tatamba masih menjadi media alternatif; 3) apa sajakah penyakit-penyakit yang menjadi objek penyembuhan bagi mantra pengobatan dan lamut tatamba; dan 4) apa saja media yang digunakan dalam lamut tatamba untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa bentuk mantra pengobatan terdiri atas mantra sempurna dan tidak sempurna. Corak mantra pengobatan terdiri atas pantun, ungkapan, dan syair penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh mantra pengobatan dan lamut tatamba antara lain penyakit mag, penyakit perut, sakit kepala, mata, dan lain-lain. Kata kunci: Mantra, lamut, pengobatan tradisional, tradisi lisan
PESAN-PESAN YANG TERKANDUNG DALAM PAPPASENNA TO MACCAE RI LUWU SIBAWA KAJAO LALIQDONG RI BONE: SALAH SATU REFLEKSI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS (Messages of Ancestor nn Pappasenna to Maccae Ri Luwu Sibawa Kajao Laliqdong Ri Bone: One of Reflection of Local Wisdom of Buginese Community) Mustafa, NFN
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Lingko Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i2.101

Abstract

AbstrakPesan-pesan yang maknanya sama dengan kata petuah/wasiat dalam bahasa Indonesiaadalah salah satu bentuk sastra klasik Bugis yang hingga kini masih dihayati dan dipatuhioleh masyarakat yang berlatar bahasa dan budaya Bugis. Pesan-pesan tersebut berfungsisebagai alat perekat hubungan antarindividu dan sumber hukum dan peraturan yangmampu mengetuk hati, pikiran, dan memerintahkan orang supaya berlaku jujur, berperilakusopan santun, tahu adat istiadat, dan tata krama dalam hidup bermasyarakat. Tulisan inimenggambarkan sejumlah nilai dan ajaran moral sebagai cerminan kearifan lokal budayaBugis yang hingga kini masih berlaku di dalam masyarakat. Di samping itu, juga digambarkanpula berbagai manfaatnya dan upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan agar jenis sastratersebut tetap dihayati dan dipatuhi sepanjang zaman. Pendekatan yang digunakan dalamkajian ini menggunakan dua teori yaitu, pendekatan pragmatik dan sosiologi sastra. Metodedan teknik yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulandata, digunakan teknik pencatatan, wawancara, perekaman, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat terbahas beberapa nilai luhur dalam Pappasenna To Maccae riLuwu Sibawa Kajao Laliqdong Ri Bone, yaitu 1) kejujuran, 2) keteguhan, dan 3) harga diri (sirik). Kata kunci: sastra lisan, nilai-nilai luhur, pesan-pesan.AbstractMessages that have the same meaning as the word will in Indonesian are a classic Buginese literary form which is still lived up to and adhered to by people with a background in Buginese language and culture. These messages serve as a means of gluing interpersonal relationships and a source of laws and regulations capable of fulfilling thoughts, orders from people who are honest, behave politely, knowcustoms, and manners in social life. This paper describes a number of values and moral teachings as areflection of the local wisdom of Buginese culture which is still valid in society. A part from that, itsvarious benefits will also be described and wise efforts have been made to ensure that this type of literaryis lived up to and adhered to throughout the ages. The approach used in this study uses two theories,namely, the pragmatic approach and the sociology of literary. The methods and techniques used inthis study are descriptive methods. Data collection, used recording techniques, interviews, recording,and literary study. Based on the results of the report, it can be discussed some of the noble valuesin Pappasenna To Maccae ri Luwu Sibawa Kajao Laliqdong Ri Bone, namely (1) honesty, (2)Persistence, and (3) self-esteem (envious).Key words: oral literature, noble values, messages.
NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM PARIKAN GONDANGKELI TARI TOPENG LENGGER WONOSOBO Religius Value of Parikan Gondangkeli in Wonosobo's Lengger Mask Dace Performance Fikri, Mochammad
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i2.61

Abstract

AbstrakParikan Gondangkeli merupakan salah satu sastra lisan yang sarat dengan nilai-nilai keagamaan. Parikan sangat menarik untuk dikaji sebab sepengetahuan peneliti kajian terhadap parikan ini masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam Parikan Gondangkeli Tari Topeng Lengger Wonosobo. Pendekatan yang digunakan untuk meneliti parikan tersebut adalah pendekatan pragmatik, sebuah pendekatan dalam penelitian sastra yang akan menguak kebermanfaatan suatu karya sastra bagi masyarakat. Teori yang digunakan sebagai dasar telaah terhadap parikan tersebut adalah teori dimensi religiositas yang dikemukakan oleh Glock dan Stark. Data penelitian ini adalah sebuah parikan yang berjudul Parikan Gondangkeli. Parikan tersebut merupakan salah satu parikan yang digunakan untuk mengiringi seni pertunjukan Tari Topeng Lengger Wonosobo. Data didapatkan dengan menggunakan metode telaah pustaka dan metode observasi atau metode pengamatan langsung ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi religiositas yang terepresentasi dalam Parikan Gondangkeli Tari Topeng Lengger Wonosobo adalah 1) dimensi religiositas keyakinan atau ideologi; 2) dimensi ritualistik; 3) dimensi ihsan; 4) dimensi pengetahuan atau pengalaman; dan 5) dimensi pengamalan dan konsekuensi.Kata Kunci: nilai-nilai, keagamaan, parikan GondangkeliAbstractParikan Gondangkeli is an oral literature in the tradition of both poetry and dance set within rich religious values. The parikan is very interesting to be investigated due to the lack of study of the area. This study aims to describe the religious values in the Gondangkeli Parikans performed in Lengger Wonosobo Mask Dance. The approach applied in this research is a pragmatic approach, an approach in literary research that reveals the usefulness of a literary work for society. The theory applied as the basis for the analysis is the theory of dimensions of religiosity put forward by Glock and Stark (1972). The data of this research cover any lines of parikan entitled Parikan Gondangkeli. The parikan is one of the various parikans sang as a accompaniment in the performing arts of the Wonosobo Lengger Mask Dance. A literature review and observation methods or direct observation method are applied in the data collecting procedure. The findings of this research show that the dimensions of religiosity represented in the Parikan Gondangkeli cover 1) religious belief; 2) ritualistic; 3) external practise, 4) religious exclusivity (knowledge or experience); and 5) personal practice and consequence dimensions.Keywords: values, religiosity, parikan of Gondangkeli
BAHASA POLITIK DALAM DEBAT PILKADA 2020 DI KABUPATEN WONOGIRI (Political Language in The 2020 Election Debate in Wonogiri District) Susylowati, Eka; Muljani, Sutji
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Lingko Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i2.86

Abstract

AbstrakBahasa merupakan media komunikasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud penutur kepada mitratuturnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan permainan bahasa politik dalam Debat Pilkada 2020 di Kabupaten Wonogiri dan karakteristik Bahasa politik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil data dari media online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, mencatat dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa 1) permainan bahasa dengan sindiran, 2) permainan bahasa dengan kritikan, 3) permainan bahasa dengan memberi harapan, 4) permainan bahasa dengan memberi motivasi, 5) permainan bahasa dengan menjelaskan. Karakteristik bahasa yang ditemukan dalam bahasa politik meliputi istilah dalam bidang politik dan pemerintahan, penggunaan gaya bahasa repetisi, dan penggunaan bentuk pasif.Kata-kata kunci: Bahasa politik, debat pilkada, sosiolinguistikAbstractLanguage is a communication device that can be used to express a speaker's intent to its partners. The purpose of this study is to describe the game of political language in the 2020 election debate in Wonogiri Regency and the characteristics of political language. This research is a qualitative descriptive study by taking data from online media. Data collection was carried out by observing, taking notes and documenting. Based on the analysis, it was found that 1) language games with satire, 2) language games with criticism, 3) language games by giving hope, 4) language games by giving motivation, 5) language games by explaining. Characteristics of language found in political language include terms in the fields of politics and government, use of repetitive language styles, and use of passive forms.Keywords: political language, election debate, Sociolinguistics
PENGEMBANGAN METODE MODELING THE WAY BERBANTU MEDIA PAPAN TEMPEL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Modeling The Way Method Development with The Help of Sticky Board Media in Learning Indonesian Language Heryadi, Toni; Sulfemi, Wahyu Bagja; Retnowati, Sri
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i2.63

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menaikkan minat, motivasi belajar, dan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang Menulis Surat Undangan Resmi. Objek dari penelitian ini adalah 22 siswa kelas V SDIT Al Fauzien. Berdasarkan hasil pembelajaran prasiklus, terdapat 3 siswa (13,64%) yang masuk dalam kriteria tuntas dengan nilai rata-rata 53,64 dan masih ditemukan 19 siswa (86,36%) yang belum tuntas. Pada siklus 1 terdapat peningkatan, 10 siswa (45,45%) berhasil memperoleh nilai di atas KKM dengan rata-rata 72,82, dan masih terdapat 12 siswa yang tidak tuntas (54,55%). Pada kegiatan siklus 2, nilai rata-rata meningkat menjadi 91,14, yaitu 21 siswa (95,45%) memperoleh nilai di atas KKM dan hanya tersisa 1 siswa (4,55%) yang belum berhasil mencapai KKM. Berdasarkan hasil pengamatan guru saat pembelajaran untuk melihat motivasi dan minat belajar pada tahapan prasiklus, terdapat 4 siswa (18,18 %) yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, sedangkan 18 siswa (81,82%) belum mampu menjawab pertanyaan tersebut. Siklus 1, terdapat 10 siswa (45,45%) yang dapat menjawab pertanyaan, sedangkan 12 siswa lainnya (54,55%) dianggap belum termotivasi dengan kegiatan pembelajaran. Siklus 2, sebanyak 21 siswa (95,45%) termotivasi dan masih ada 1 siswa (4,55 %) yang dianggap belum termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil pembelajaran dengan menggunakan metode modeling the way dan media papan temple dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran, hasil belajar, minat, motivasi dan gairah belajar, juga membantu siswa untuk belajar mandiri, serta bertanggung jawab.Kata kunci: modeling the way, media papan tempel, dan Bahasa IndonesiaAbstractThis research aims at increasing students interest and motivation in learning as well as their output of learning about how to write formal invitation letters in Bahasa Indonesia subject. The subjects of this study are 22 grade V SDIT Al Fauzien students. The results of Pre-cycle learning show that there are 3 students (13,64%) categorized as the complete ones with 53,64 as the average score and 19 other students (86,36%) are categorized as the incomplete ones. There is an improvement in the first cycle. In cycle 2 the average score increased to 91.14. There are 21 students or 95.45% whose scores are above the KKM and there is 1 student (4.55%) whose score is below the KKM. Based on the observation of teachers related to students motivation in learning, it can be said that there are 4 students (18,18%) can answer the questions and 18 students (81,82%) can not do that properly in the precycle. In the first cycle, there are 10 students (45,45%) can answer the questions, while 12 others (54,55%) still can not be motivated to answer the questions. A better result is shown by cycle 2, where 21 students (95,45%) are motivated and only 1 student (4,55%) is not really into the lesson. By looking at the results, it can be concluded that the use of modeling the way method and sticky board media in learning can improve teaching and learning activity, learning outputs, interest, motivation, and passion in learning, students independent and responsibility.Keywords: modeling the way, sticky board media, Bahasa Indonesia
TRADISI PERKAWINAN MASYARAKAT BANJAR DALAM PUISI BADATANG KARYA SYAMSIAR SEMAN (Marriage Tradition of Banjar Society in The Poem of “Badatang” Written by Syamsiar Seman) Nengsih, Sri Wahyu
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Lingko Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v3i2.102

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan tradisi perkawinan masyarakat Banjar khususnyabadatangdalam puisi “Badatang” karya Syamsiar Seman beserta relevansinya dengan kondisi masyarakat Banjar saat ini. Tradisi perkawinan Banjar dalam puisi “Badatang” ini memaparkan berbagai berbagai falsafah hidup masyarakat Banjar dengan sendi budaya Islamnya. Perkawinan menurut masyarakat Banjar dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Perkawinan dikatakan sebagai sebuah ikatan sosial dan hukum antarpribadi yang membentuk hubungan kekerabatan, serta merupakan suatu pranata dalam budaya masyarakat Banjar. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan sosiologi sastra. Teknik yang digunakan adalah teknik inventarisasi, identifikasi, pencatatan, dan studi pustaka. Hasil analisis menggambarkan adanya tradisi perkawinan Banjar dalam puisi “Badatang” karya Syamsiar Seman pada acara badatang ’meminang’. Relevansinya dengan kondisi masyarakat Banjar saat ini adalah bahwa acara badatang tersebut diharapkan akan bertahan sebagai tradisi di era modern ini.Kata kunci: tradisi, perkawinan, puisi, BanjarAbstractThis study aims to describe the marriage traditions of the Banjar people, especially “Badatang” in the poetry of Syamsiar Seman and their relevance to the current condition of the Banjar society. The Banjar marriage tradition in this badatang poem describes the various philosophies of life of Banjar people with their Islamic culture. Marriage according to Banjar people is considered something sacred. Marriage is said to be a social and legal interpersonal bond that forms kinship relations and is an institution in the culture of the Banjar community. The data were analyzed using a qualitative descriptive method using a sociological approach to literature. The techniques used are inventory, identification, recording, and literature studies. The results of the analysis illustrate the existence of Banjar marriage traditions in Syamsiar Seman’s Badatang poetry at the “badatang” proposing event. Its relevance to the current condition of the Banjar community is that the badatang event is expected to survive as a tradition in this modern era.Keywords: tradition, marriage, poetry, BanjarÂ