cover
Contact Name
Salimulloh Tegar Sanubarianto
Contact Email
salimulloh@gmail.com
Phone
+6282329346828
Journal Mail Official
salimulloh@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur Jl. Jend. Soeharto No.mor 57A, Naikoten I, Kec. Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Tim. 85142
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 26862700     EISSN : 26862719     DOI : 10.26499
Core Subject : Education, Social,
LINGKO adalah jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah dari kajian kebahasaan dan kesastraan. Ruang lingkup LINGKO meliputi kajian linguistik teoretis, linguistik terapan, linguistik interdisipliner, sastra teoretis, sastra terapan, sastra interdisipliner, dan pengajaran bahasa dan sastra. LINGKO dikelola oleh Kantor Bahasa NTT, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LINGKO menerima artikel dari penulis nasional maupun internasional. Penulis tidak dipungut biaya selama proses penerimaan sampai penerbitan jurnal.
Articles 48 Documents
Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Tunarungu SDLB Negeri Oelamasi, Fatuleu, Kabupaten Kupang Juang Wutun, Yohanes
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.428 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i1.16

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pembelajaran kosakata bahasa Indonesia, kosakata bahasa Indonesia yang digunakan siswa tunarungu, dan peran orang tua di dalam pengajaran kosakata di rumah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia siswa tunarungu umumnya baik. Walaupun pengucapannya kurang jelas, jika dipahami konteks pembicaraannya maka dapat dimengerti apa yang dimaksudkan
REPRESENTASI SIKAP SOSIAL DAN KEPERCAYAAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT DAYAK BAKUMPAI DI KALIMANTAN SELATAN Representation of Social Attitude and Local Trust in The Folklore Dayak Bakumpai in South Kalimantan Yulianto, Agus
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.695 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i2.28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap sosial dan kepercayaan lokal masyarakat Dayak Bakumpai yang terdapat dalam cerita Asal-usul Sungai Barito dan Datu Pujung Membangun Masjid. Adapun masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sikap sosial dan kepercayaan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat Dayak Bakumpai yang berjudul Asal-usul Sungai Barito dan Datu Pujung Membangun Masjid. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sikap sosial masyarakat Dayak Bakumpai yang terepresentasikan dalam cerita rakyat yang berjudul Asal Mula Sungai Barito adalah sebagai berikut. 1) Menjaga Amanat; 2) Menyayangi Binatang; dan 3) Saling Membantu antara Sesama Warga. Adapun kepercayaan lokal yang terdapat dalam cerita tersebut adalah kepercayaan terhadap adanya naga yang menguasai alam bawah (air). Sikap sosial masyarakat Dayak Bakumpai yang terepresentasikan dalam cerita rakyat yang berjudul Datu Pujung Membangun Masjid adalah sebagai berikut. 1) Pantang menyerah; 2) Jangan memandaang remeh orang lain; dan 3) musyawarah. Adapun kepercayaan lokal yang terdapat dalam cerita tersebut adalah kepercayaan terhadap adanya manusia gaib atau yang diistilahkan dengan nama orang bunian. The purpose of this study is to describe the social attitudes and local beliefs of Dayak Bakumpai people found in the story of the Origin of the Barito River and Datu Pujung Building the Mosque. The problem found in this research is how the social attitudes and local beliefs found in Dayak Bakumpai folklore entitled The Origin of Barito River and Datu Pujung Building the Mosque. This study uses qualitative descriptive method with literature study technique. Based on the analysis, it can be seen that the social attitude of Dayak Bakumpai society represented in the folklore entitled Barito River Origin is as follows. 1) Maintaining the Mandate; 2) Loving the Beast; and 3) Mutual Help between Wives. The local beliefs contained in the story are the belief in the existence of a dragon that controls the underworld (water). The social attitude of Dayak Bakumpai people represented in the folklore titled Datu Pujung Membangun Masjid is as follows. 1) Never give up; 2) Do not count on other people; and 3) deliberation. The local beliefs contained in the story are the beliefs of the existence of the supernatural person or the name of the eldest.   
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT KAKAK BERADIK TANGE DAN BEREI Character Education Value in Folklore Kakak Beradik Tange dan Berei Sanubarianto, Salimulloh Tegar; Wiyatmi, Wiyatmi
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.5 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i2.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Kakak Beradik Tange dan Berei dari Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik baca dan catat. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, bersahabat/komunikatif, peduli sosial, toleransi, cinta damai, menghargai prestasi, dan mandiri. Nilai yang paling dominan ditunjukkan dalam cerita rakyat ini adalah toleransi. This study aimed to describe the character education values contained in the folklore Kakak Beradik Tange dan Berei from Nusa Tenggara Timur. This research method is descriptive qualitative. Technique of collecting data is read and noted technique. The data obtained were analyzed using content analysis. The result of the research shown that the character education values contained in the folklore is religious, honest, discipline, hard work, creative, friendly/communicative, social care, tolerance, peace loving, appreciate achievement, and self-reliant. The most dominant value shown in this folklore is tolerance
Feminisme Cerpen Gerhana Mata Karya Djenar Maesa Ayu S. Oncok, Robertus
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.166 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i1.25

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan ragam-ragam feminisme yang terkandung dalam cerpen Gerhana Mata karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, oleh karena itu hasil penelitian ini berupa kata-kata pendeskripsian dari hasil analisis. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentatif. Metode analisis data menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan berpijak pada teori feminisme. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam cerpen ini terkandung feminisme sosialis dan feminisme eksistensialis yang tergambar pada karakter tokoh "saya".
KEGAGALAN TOKOH RIANO DALAM MEMPERTAHANKAN KESTATISAN IDENTITAS GENDER The Failure of Riano in Maintaining The Static of Gender Identity Kurnianto, Ery Agus
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.328 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i2.30

Abstract

Identitas gender seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, menjadi dinamis karena faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. Kedinamisan identitas gender menunjukkan bahwa identitas diri seseorang bukanlah sesuatu yang bersifat absolut. Hal tersebut terepresentasi dalam novel Boy-Boy Love Story karya Salsa Ivy. Makalah ini akan membahas kegagalan tokoh Riano pada novel Boy-Boy Love Story karya Salsa Ivy dalam mempertahankan kestatisan identitas gendernya. Tujuan makalah ini adalah mendeskripsikan kegagalan tokoh Riano dalam mempertahankan kestatisan identitas gendernya. Teori identitas Stuart Hall, yaitu identitas sebagai proses being dan becoming yang tidak pernah statis dan akan selalu berubah, akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengungkapkan kegagagalan tokoh  Riano dalam mempertahankan kestatisan identitas gendernya. Hasil kajian terhadap novel ini menunjukkan bahwa kegagalan tokoh Riano dalam mempertahankan identitas gendernya karena faktor lingkungan. Kegagalan tersebut juga disebabkan tokoh Riano tidak memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan terhadap kekuasaan yang ada di sekitarnya lingkungannya. The gender identity of a person, both male and female, becomes dynamic because of the surrounding environmental factors. The dynamic of gender identity shows that one's identity is not absolute. It is represented in Salsa Ivy's Boy-Boy Love Story. This paper will discuss the failure of Riano, one of the characters, in the Salsa Ivy's Boy-Boy Love Story in maintaining the static of his gender identity. The purpose of this paper is to describe the failure of Riano in maintaining the static of his gender identity. The theory of identity by Stuart Hall, that is identity as a process of being and becoming which is never be static and always change, is used as a starting point to reveal the failure of Riano in maintaining the static of his gender identity. The result of this research shows that Riano's failure to defend her gender identity is due to environmental factors. The failure is also happened because Riano does not have the courage to fight against the powers in his surrounding environment.
Dekonstruksi Istilah Sastra Nurlaila, Nurlaila
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.283 KB) | DOI: 10.26499/jl.v1i1.14

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengulas tentang istilah ‘sastra’ dengan teori milik Deborah Schriffin. Teori kajian wacana Deborah Schriffin mengedepankan lima pendekatan dalam menganalisis sebuah wacana, yaitu (1) historis, (2) sistematis, (3) analitis, (4) kritis, dan (5) intuitif. Dengan menggunakan lima pendekatan tersebut diperolehlah definisi ‘sastra’, yaitu sebuah karya bahasa sebagai perlambang realita yang memiliki nilai artistik tinggi.
KESALAHAN EJAAN DALAM BERITA DI MEDIA MASSA CETAK Punctuation Mistakes in News Articles in Printed Mass Media Musdalipah, Musdalipah
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.43

Abstract

Belum adanya sanksi bagi pelanggar undang-undang bahasa membuat masyarakat merasa bebas melanggar aturan tersebut. Untuk itulah perlu adanya imbauan tegas pemerintah dan dukungan jurnalis, sebagai media penyampaian informasi kebahasaan, sebab umumnya masyarakat lebih mudah mengikuti bahasa di media massa. Berdasarkan hal tersebut berbagai kajian terhadap penggunaan bahasa di media massa masih perlu dilakukan, khususnya media massa cetak di Kalimantan Selatan, agar menjadi lebih baik. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan ejaan dalam berita di media massa cetak yang ada di Kalimantan Selatan dan memberikan saran perbaikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan menganalisis data. Sampel data berupa tiga puluh berita dan bersumber dari lima media massa cetak yang terbit di Kalimantan Selatan, yakni Radar Banjar, Banjarmasin Post, Kalimantan Post, Mata Banua, dan Barito Post yang terbit pada Maret 2019. Kajian ini menyimpulkan bahwa kesalahan ejaan meliputi penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda hubung, tanda pisah, huruf kapital, penulisan angka, dan penulisan unsur serapan.  
TINDAK TUTUR MENYURUH PADA KEGIATAN ULAON UNJUK (UPACARA PUNCAK PERNIKAHAN) ADAT BATAK TOBA: PERSPEKTIF GENDER Order Speech Act in Ulaon Unjuk (The Ceremony of Peak Wedding) in Batak's Toba Culture: Gender Perspective saragi, christina natalina
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.47

Abstract

Tujuan tindak tutur menyuruh adalah mempengaruhi mitra tutur melakukan atau tidak melakukan apa yang terdapat dalam tuturan penutur. Tujuan penelitian untuk menemukan realisasi serta strategi bertutur dari sub tindak tutur menyuruh oleh tamu pria dan tamu wanita dalam kegiatan ulaon unjuk (upacara puncak pernikahan) adat Batak Toba di Tebing Tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, melakukan perekaman terhadap kegiatan ulaon unjuk dengan alat rekam atau dengan video dan setelah itu melakukan ditranskip otografis dengan tujuan untutk menemukan data yang mengandung sub tindak tutur menyuruh dengan tujuan untuk menemukana realisasi serta strategi bertutur dari sub tindak tutur menyuruh pada kegiatan ulaon unjuk. Ditemukan beberapa realisasi serta stratgei bertutur pada tuturan tamu pria antara lain adalah realisasi dengan melakukan aksi langsung litearal, menggunakan modal, menyarankan langsung litearal, membujuk, menuntun langsung litearal, agar menjadi yang diungkapkan dengan makna sebenarnya langsung litearal , agar menjadi yang diungkapkan dengan metaphor langsung tidak literal dan  tamu wanita ditemukan antara lain realisasi melakukan aksi secara literal langsung, berubah menjadi dengan makna sebenarnya literal langsung, menggunakan modal literal langsung, menyarankan literal langsung, membujuk literal langsung, dan terakhir realisasi menuntun literal dan langsung
KESOPANAN DALAM BAHASA MELAYU KUPANG PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK The Politeness of Malay Kupang Language on Social Media Facebook Kembaren, Erwin Syahputra
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.44

Abstract

Tuturan yang sopan berkaitan dengan topik, konteks, dan jarak hubungan sosial antara penutur dan lawan tutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna sapaan hormat/honorifik bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook. Masalah yang dikaji bagaimana bentuk, fungsi, dan makna sapaan bahasa Melayu Kupang dalam berkomunikasi dalam media sosial Facebook. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa bentuk sapaan bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook adalah berwujud kata, kategori kata sapaan bahasa Melayu Kupang adalah kata nomina vokatif. Fungsi sapaan bahasa Melayu Kupang dikelompokkan ke dalam tiga fungsi, yaitu fungsi ekspresif, fungsi emotif, dan fungsi fatis untuk mengadakan kontak tutur dengan lawan tutur. Makna dalam sapaan bahasa Melayu Kupang adalah makna hubungan kekerabatan langsung dan kekerabatan fiktif.Kata kunci: Kesopanan, bentuk, fungsi, makna, sapaan
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RIWAYAT DATU-DATU BANJAR The Values of Character Education in Datu-Datu Banjar History Hestiyana, Hestiyana
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jl.v2i1.39

Abstract

Abstrak                                                         Penelitian ini membahas pembelajaran sastra berbasis pendidikan karakter: sebuah kajian terhadap riwayat Datu-Datu Banjar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran sastra berbasis pendidikan karakter: sebuah kajian terhadap riwayat Datu-Datu Banjar. Penelitian  ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data adalah teknik analisis teks. Dari hasil penelitian ditemukan, yaitu: (1) nilai karakter religius, (2) nilai karakter disiplin, (3) nilai karakter mandiri dan tanggung jawab, (4) nilai karakter sahabat atau komunikatif, dan (5) nilai karakter cinta damai. Kelima nilai karakter tersebut terdapat dalam riwayat Datu Murkat Rantau, Datu Kalampayan Martapura, Datu Bakumpai Marabahan, Datu Taniran Kandangan, Datu Sanggul Rantau, dan Datu Kandang Haji Paringin. Abstract This study discusses literary education based on character education: a study o the history of the Datu-Datu Banjarese. The purpose of this research is to describe literary education based on character education: a study of the history of the Datu-Datu Banjarese. This research is a descriptive study using a qualitative approach. Sources of data in this study were obtained from the book Datu-Datu Famous South Kalimantan. The technique used in data collection and data analysis is text analysis technique. From the results of the study found, namely: (1) religious character values, (2) disciplinary character values, (3) independent character values and responsibilities, (4) friend or communicative character values, and (5) peace loving character values. The five character values are found in the history of Datu Murkat Rantau, Datu Kalampayan Martapura, Datu Bakumpai Marabahan, Datu Taniran Kandangan, Datu Sanggul Rantau, and Datu Kandang Haji Paringin.Â