cover
Contact Name
Yohanes Hendro Pranyoto
Contact Email
yohaneshenz@stkyakobus.ac.id
Phone
+6281295111706
Journal Mail Official
jumpa@stkyakobus.ac.id.
Editorial Address
Jl. Missi 2, Mandala, Merauke, Papua, Indonesia, 99616
Location
Kab. merauke,
P a p u a
INDONESIA
JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
ISSN : 23553294     EISSN : 26150751     DOI : 10.60011
Jurnal Masalah Pastoral atau disingkat JUMPA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke secara berkala pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya. Jurnal ini membahas persoalan pastoral Gereja meliputi masalah: Pendidikan, Katekese, Teologi, Fenomenologi Agama, Liturgi, dan permasalahan umat lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 144 Documents
Keterlibatan Sekolah Katolik Dalam Upaya Melawan Kultur Kematian Dalam Konteks Penanggulangan HIV/AIDS Di Kota Sorong (Studi Kasus pada SMA YPPK St. Agustinus dan SMA YPPK Seminari St. Petrus van Diepan Sorong) Eduardus Sepryanto Nadur
Jurnal Masalah Pastoral Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v9i1.122

Abstract

Dalam artikel ini penulis mengangkat tiga hal pokok. Pertama, pemahaman para siswa dan siswi berkaitan dengan persoalan HIV/AIDS. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa adanya pemahaman yang keliru tentang persoalan HIV/AIDS, pertumbuhan dan cara penularannya. Kedua, mengetahui usaha-usaha yang telah dibuat oleh pihak Sekolah Katolik dalam mensosialisakan persoalan HIV/AIDS yang menjadi salah satu persoalan moral-sosial di tanah Papua, termasuk di Provinsi Papua Barat. Lembaga Sekolah Katolik yang merupakan ‘wajah Gereja’ dalam bidang pendidikan hendaknya terlibat secara aktif menyikapi persoalan HIV/AIDS tersebut, demi pembangunan karakter generasi muda Papua di masa mendatang. Ketiga, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang dapat disumbangkan kepada lembaga pendidikan katolik (sekolah) dalam menyikapi dan menanggulangi persoalan HIV/AIDS secara terencana dan terprogram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan sekolah Katolik di Kota dan Kabupaten Sorong dalam menanggulangi persoalan HIV/AIDS sudah baik; hal ini ditunjukan dengan tingkat pengetahuan yang memadai dari para siswa pada kedua sekolah tersebut. Tingkat pengetahuan tentang pengertian dan risiko penularan HIV/AIDS pada siswa di kedua sekolah tersebut berada pada kategori baik. Kondisi ini ditunjukkan oleh angka deskripsi persen tingkat pengetahuan tentang pengertian dan faktor risiko sebesar 68,97% (baik). Selanjutnya angka deskripsi persen pada aspek pengetahuan tentang cara pencegahan dan gejala HIV/AIDS sebesar 64,43% (baik). Pengetahuan yang baik tentang pengertian HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa SMA Katolik pada kedua sekolah tersebut sudah banyak yang tahu dan paham tentang persoalan HIV/AIDS. Meskipun secara keseluruhan deskriptor pada dua indikator pengetahuan tersebut berada pada kategori baik, namun masih ada beberapa item jawaban yang berada pada kategori rendah. Pengetahuan yang cukup tentang persoalan HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa SMA Katolik pada dua sekolah tersebut masih banyak yang belum paham dan tahu tentang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan belum adanya penyuluhan yang lengkap dan jelas tentang HIV/AIDS.
Surrogate Mother : Sebuah Persoalan Moral Kristiani Yan Yusuf Subu
Jurnal Masalah Pastoral Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v9i1.123

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah memaparkan beberapa persoalan moral yang muncul ketika praktek sewa rahim dilakukan sekaligus menguraikan bagaimana tanggapan Gereja Katolik terhadap persoalan moral tersebut. Praktek sewa rahim sesungguhnya sudah terjadi di tengah kehidupan masyarakat modern. Mungkin ada yang melakukan praktek ini secara diam-diam dan ada yang secara terang-terangan. Namun mungkin saat ini juga masyarakat belum mengetahui persoalan moral yang akan muncul ketika praktek ini dilakukan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian pustaka yaitu dokumen-dokumen Gereja, buku-buku, jurnal-jurnal dan media informasi untuk mendukung tema tulisan tersebut. Penulis menggunakan media informasi yang berbasis online sebagai salah satu bahan pendukung dalam menggarap tulisan ini.
FAKTOR DETERMINAN KEHILANGAN STATUS KLERIKAL SEORANG IMAM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL Donatus Wea; Paulus Setyo Istandar Tan
Jurnal Masalah Pastoral Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v11i2.139

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam dan menemukan bukti perihal faktor-faktor determinan yang menjadi penyebab kehilangan status klerikal seorang imam, selain yang diatur dalam Kitab Hukum Kanonik 1983, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sosialnya. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam yang dilakukan secara online terhadap 7 informan (para mantan imam), yang tersebar di beberapa keuskupan di Indonensia. Hasil pengolahan data, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menunjukkan bahwa ada lima faktor yang menjadi penyebab utama seseorang meninggalkan status luhurnya sebagai imam, yakni pelanggaran terhadap ketiga nasehat injil, persoalan kejujuran dan keterbukaan, kekeringan dan kelesuan rohani, masalah motivasi dan waktu yang amat kurang untuk berefleksi. Ada dampak yang menjadi pelengkap penyerta terhadap keputusan para mantan imam, yang ditemukan dalam penelitian ini, yakni dampak sosial, psikologis, rohani dan ekonomi. Siap atau tidak siap para mantan imam harus menerima dampak ini, karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan yang telah mereka ambil, entah secara bebas maupun karena keterpaksaan. Hasil penelitian ini menyadarkan kita bahwa status klerikal yang diperoleh seorang imam melalui tahbisan suci adalah suatu anugerah istimewa dan cuma-cuma dari Allah dan harus dirawat secara baik walaupun tidaklah mudah. Tuhan menjadi jawaban dan kekuatan akhir dalam perjuangan seorang imam untuk mempertahankan status luhurnya sebagai klerus seumur hidup.
GLOBALISASI DAN KASTRASI KEARIFAN LOKAL SAGU MASYARAKAT PAPUA SELATAN Karolus B. Bala
Jurnal Masalah Pastoral Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v11i2.140

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dampak globalisasi dalam bentuk kastrasi terhadapmakanan pokok sagu sebagai kearifan lokal masyarakat Papua Selatan. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan 5 informan. Hasil pengolahan data, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menunjukkan bahwa globalisasi memberikan dampak terhadap kearifan lokal masyarakat Papua Selatan yakni kastrasi atau pengebirian minat dan kebiasaan masyarakat terhadap sagu sebagai makanan pokok. Sagu merupakan salah satu makanan pokok dan komoditas masyarakat Papua Selatan sejak ratusan tahun yang lalu. Tepung sagu yang diolah telah banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Papua Selatan terutama masyarakat pesisir dan daratan rendah. Temuan ini mau menjelaskan bahwa masyarakat Papua Selatan saat ini tidak lagi meminati sagu sebagai dampak dari globalisasi. Globalisasi memaksa masyarakat Papua Selatan untuk beralih dari sagu ke produk makanan lainnnya. Hal ini tentu saja perlahan-lahan memaksa masyarakat untuk tidak lagi memproduksi sagu walaupun sagu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Dampak ini sekaligus menjadi ancaman bagi kearifan lokal sagu.