cover
Contact Name
Rizki Wahyudi
Contact Email
rizki.key@gmail.com
Phone
+6281329125484
Journal Mail Official
jpkmi@icsejournal.com
Editorial Address
Perum Pasir Indah Blok K. No. 22, Pasir Lor, Kec. Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53161, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN : -     EISSN : 2721026X     DOI : 10.36596/jpkmi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), dengan nomor ISSN 2721-026X (online), JPKMI Terdaftar di CrossRef system dengan Digital Object Identifier (DOI) prefix 10.36596/jpkmi adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh ICSE (Institute of Computer Science and Engineering). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG), kesehatan, pemasaran, keamanan pangan lokal, desain, pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pengelolaan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) menerbitkan jurnal empat kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, November. Kontributor dalam jurnal ini merupakan peneliti, dosen dari perguruan tinggi di indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2: Mei (2020)" : 10 Documents clear
Pelatihan E-Learning Menggunakan Office 365 Bagi Guru-Guru dan Siswa-Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang Sri Handayani; Saiful Hadi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.436 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.32

Abstract

Abstrak: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang ada di provinsi Jawa Tengah. MAN 1 Semarang merupakan salah satu sekolah swasta di kota Semarang yang selalu memperbaharui pembelajaran dengan menerapkan teknologi terkini. Salah satu  teknologi yang ingin diterapkan saat ini adalah mengoperasikan Microsoft Office 365 sebagai salah satu media yang akan mendukung pelaksanaan  pembelajaran.  Tim Pengabdian dari Fakutas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) telah membantu mengenalkan dan memberi pelatihan tentang Microsoft Office 365 pada guru dan siswa-siswi MAN 1 Semarang. Hasil dari pelatihan ini bukan hanya diharapkan menjadi tambahan pengetahuan namun juga dapat menunjang proses pembelajaran yang ada di MAN 1 Semarang.Abstract: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang is one of the Madrasah Aliyah Negeri in Central Java province. MAN 1 Semarang is one of the private schools in the city of Semarang that always updates learning by applying the latest technology. One technology that wants to be applied now is to operate Microsoft Office 365 as one of the media that will support the implementation of learning. The Dedication Team from the University of Semarang (USM) Information and Communication Technology Faculty (FTIK) has helped introduce and provide training on Microsoft Office 365 to teachers and students of MAN 1 Semarang. The results of this training are not only expected to be additional knowledge but also can support the learning process in MAN 1 Semarang.
Deteksi Dini Perkembangan Anak dengan DDST (Denver Development Screening Test) di RA/KBIT Siti Khodijah Slawi Anisa Oktiawati; Ita Nur Itsna; Ramadhan Putra Satria; Jumrotun Ni’mah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1150.828 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.37

Abstract

Abstrak: Latar belakang: Masa balita merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkindapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Berdasarkan data yang diperoleh di RA/KBIT Siti Khodijah Slawi terdapat 24 siswa yang berusia 3-4 tahun, 67 siswa yang berusia 4-5 tahun dan 91 siswa yang berusia 5-6 tahun. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan guru tentang pemantauan perkembangan pada anak, Memberikan edukasi tentang metode skrining perkembangan anak dengan metode DDST, Melakukan pemantauan perkembangan terhadap anak dengan metode DDST. Metode: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan menggunakan pengukuran DDST (Denver Development Screening Test) di RA/KBIT Siti Khodijah Slawi dilaksanakan pada hari Selasa, Tanggal 25 Februari 2020. Hasil: Hasil Pemeriksaan DDST yang dilakukan pada 125 anak didapatkan hasil keseluruhan adalah 121 anak (96,8%) dinyatakan normal, 3 anak (2,4%) mengalami perkembangan suspect dan 1 anak (0,8%) tidak dapat dites. Tumbuh kembang anak secara menyeluruh dapat diamati dari gerak kasar (motorik kasar), gerak halus (motorik halus), kemampuan bicara, bahasa, bersosialisasi, kemandirian. Kesimpulan: Dengan adanya guru RB/KB IT yang terlatih diharapkan kegiatan deteksi dini perkembangan anak dapat berjalan secara rutin sehingga perkembangan anak menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Guru diharapkan  dapat memperhatikan perkembangan anak didiknya dengan cara menstimulasi pada 4 aspek perkembangan, yaitu personal sosial, adaptif-motorik halus, bahasa, dan motorik kasar agar perkembangan anak dapat mencapai optimal.Abstract: Background: Childhood is a basic growth that will influence and determine the child's subsequent development. At this age, the child's brain experiences very rapid growth known as the Golden Age. The Golden age is a very important time to pay close attention to the child's growth and development so that as early as possible it can be detected if abnormalities occur. Based on data obtained at RA/KBIT Siti Khodijah Slawi, there were 24 students aged 3-4 years, 67 students aged 4-5 years and 91 students aged 5-6 years. Objective: The socialization can improve teacher knowledge about monitoring the children development, provide education about screening methods by DDST method, and conduct monitoring the development of children with the DDST method. Method: Implementation of community service use Detection of Child Development with DDST (Denver Development Screening Test) scale at RA/KBIT Siti Khodijah Slawi was held on Tuesday, February 25, 2020. Results: Results of DDST examination conducted on 125 children showed that overall results were 121 children (96.8%) declared normal, 3 children (2.4%) experienced development suspect and 1 child (0.8%) could not be tested. The whole child development can be observed from gross motion, fine motion, speech ability, language, socializing, and their independence. Conclusion: With the presence of RB/KB IT teachers, it is expected that early detection of the children development activities can be carried out routinely so that it is a shared responsibility between parents and teachers. Teachers are expected to pay attention to the students’ development by stimulating 4 aspects of development, namely personal social, adaptive-fine motor, language, and gross motor skills so that children's development can reach optimal levels. 
Deteksi Dini Pencegahan Karies Gigi Pada Anak dengan Cara Sikat Gigi di Paud Balqis, Asifa dan Tadzkiroh Di Desa Babakan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Tri Ardayani; Hengki T Zandroto
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.435 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.33

Abstract

Abstrak: Karies gigi merupakan masalah yang sering ditemukan pada kesehatan gigi yang buruk, hal ini sering dialami oleh anak usia 4-6 tahun, dikarenakan anak belum mampu mengosok gigi dengan benar, pola makan yang buruk. Karies gigi dapat menganggu anak dalam beraktifitas, kurang konsentrasi, akibat lain dari karies gigi pada anak adalah penyebaran toksin atau bakteri pada mulut melalui aliran darah, saluran pernafasan, hal tersebut akan menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun dan anak akan mudah terkena penyakit. Anak TK / PAUD tidak mengosok gigi, mengosok gigi adalah rutinitas kita sebaiknya 2 x dalam sehari, mengosok gigi sangatlah banyak manfaatnya, merawat gigi seperti mengosok gigi, membersihkan karang gigi, menghindari bau mulut, tidak terjangkit penyakit gusi. Hasil karakteristik survey kesehatan, prevalensi karies gigi pada balita usia 3-5 tahun sebesar 81.7 %. Prevalensi karies gigi menurut usianya usia 3 tahun (60%), usia 4 tahun (85 %), dan usia 5 tahun (86.4 %) dengan demikian umur balita merupakan golongan rawan terjadi karies gigi. Usia anak menjaga kesehatan gigi memang tidak mudah untuk bisa mandiri merawat giginya, apalagi mengosok gigi dua kali sehari, pada usia dini, anak belum memahami pentingnya kesehatan gigi. Kesehatan gigi perlu diterapkan sejak usia dini, agar gigi mereka tumbuh dengan baik.Abstract: Dental caries is a problem that is often found in poor dental health, and this is often experienced by children aged 4-6 years because children have not been able to brush their teeth properly, poor diet. Dental caries can disrupt children in their activities, lack of concentration, another result of dental caries in children is the spread of toxins or bacteria in the mouth through the bloodstream, respiratory tract, it will cause the child's immune system to decline, and the child will be susceptible to disease. Kindergarten / PAUD children do not brush their teeth, brushing their teeth is a routine we should do two times a day, brushing teeth is very beneficial, caring for teeth such as brushing teeth, cleaning tartar, avoiding bad breath, not contracting gum disease. The results of the characteristics of the health survey, the prevalence of dental caries in children aged 3-5 years by 81.7%. The prevalence of dental caries according to age three years (60%), age four years (85%), and age five years (86.4%) thus the age of toddlers is a group prone to occur dental caries. The age of the child to maintain dental health is indeed not easy to be able to independently care for his teeth, let alone brush his teeth twice a day, at an early age, children do not understand the importance of dental health. Dental health needs to be applied from an early age so that their teeth grow well.
Pelatihan Pengembangan Desain Instruksional Untuk Meningkatkan Kemampuan Pedagogik Guru PAUD Salim Salim; Jamiludin Jamiludin; Darnawati Darnawati; Sitti Rahmaniar Abubakar; Nurhayati Nurhayati; Irawaty Irawaty
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.27 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.34

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan pedagogik guru PAUD Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari. Tahapan pelatihan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya: (a) tahap persiapan meliputi: survey; penetapan waktu, tempat dan guru sasaran; pembuatan materi pelatihan seperti: bahan tayangan, slide Powerpoint, (b) tahap pelaksanaan meliputi: (1) penjelasan tentang pengembangan desain instruksional untuk guru. Sesi ini berfokus pada penjelasan mengenai urgensi desain instruksional dalam perspektif kurikulum 2013; (2) Sesi kegiatan utama yang menitikberatkan pada pengembangan desain instruksional tentang merancang kegiatan pembelajaran PAUD; keterampilan mengajar; melaksanaan kegiatan pengajaran; penggunaan media pembelajaran PAUD dan penilaian pembelajaran PAUD, (3) guru-guru PAUD Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari melakukan desain instruksional yang didampingi oleh tim pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi. Dengan adanya kegiatan pelatihan terhadap guru-guru PAUD pada Yayasan Pendidikan Wulele Sanggula Kendari, menunjukkan guru sudah dapat memahami, dan merancang desain instruksional sesuai dengan perspektif kurikulum 2013 yang ditunjukkan dengan adanya rool model perangkat pembelajaran kurikulum 2013 PAUD seperti rancangan tema pembelajaran, rencanan pelaksanaan pembelajaran mingguan, (RPPM), rencana pelaksaaan pembelajaran harian (RPPH), dan penilaian pembelajaran.Abstract: The purpose of this community dedication is to improve the pedagogic ability of the teachers of Early Childhood Education Foundation Education Wulele Sanggula Kendari. The stages of training in community devotion include: (a) Preparation phase includes survey; Timing, venue, and target teachers; Creation of training materials such as impression materials, PowerPoint slides, (b) Implementation phases include: (1) An explanation of the instructional design development for teachers. This session focuses on the explanation of instructional design urgency in the perspective of the 2013 curriculum; (2) A major activity session that focuses on the development of instructional design on designing learning activities of early childhood education; Teaching skills; Perform teaching activities; The use of early childhood education learning and learning assessment of early childhood education, (3) Teachers of Early Childhood Education Foundation Education Wulele Sanggula Kendari conducts instructional design accompanied by a team of community devotion from universities. With the training activities on teachers of early childhood teachers at the Wulele Sanggula, Kendari Education Foundation, show the teacher can already understand, and design the instructional design in accordance with the perspective of the 2013 curriculum demonstrated with the presence of Rool learning Device Model Curriculum 2013 Early childhood education such as learning theme design, weekly learning implementation, (RPPM), Daily Learning Plan implementation (RPPH), and learning assessment. 
Peningkatan Kinerja Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Kader Posyandu di Desa Babakan Kecamatan Ciparay Ria Angelina; liliek fauziah; Anni Sinaga; Imelda Sianipar; Elly Musa; Yuliani Yuliani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.092 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.30

Abstract

Abstrak: Kader kesehatan mempunyai peran besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya sendiri untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan anak. Posyandu di Desa Babakan Ciparay belum semua melaksanakan posyandu sesuai dengan tugas posyandu dengan lima meja, anggota kader yang ada belum pernah mengikuti pelatihan, 30% kader yang aktif dalam kegiatan posyandu. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan kader posyandu yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanual untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sehingga dapat meningkatkan kinerja kader.  Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut meliputi: perekrutan kader, sosialisasi, demontrasi pengelolaan posyandu. Sasaran dalam kegiatan pelatihan yaitu kader yang tersebar di desa Babakan berjumlah 60 orang. Kegiatan pelatihan berlangsung selama 2 hari yaitu tanggal 2-3 Oktober 2020 bertempat di aula desa Babakan.  Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain: meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengelolaan posyandu melalui 5 meja, 58,3% kader memiliki pengetahuan yang baik, 41,67% kader mampu mendemontrasikan pengelolaan posyandu dengan benar, 100% kader berkomitmen untuk menjalankan tugas. Rekomendasi yang diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat yaitu diharapkan dengan meningkatnya kinerja kader dapat memotivasi masyarakat untuk datang ke posyandu dan menjadi fasilitator bagi massyarakat desa Babakan untuk peduli terhadap kesehatan.Abstract: Health cadres have a significant role in efforts to improve the ability of the community to help themselves to achieve optimal health. Posyandu is a centre of community activities where the community can simultaneously obtain Family Planning (KB) services and child health. Not all Posyandu in Babakan Village Ciparay carry out Posyandu by the Posyandu duties with five tables, existing cadre members have never attended training, 30% of cadres are active in Posyandu activities. The purpose of community service activities is through Posyandu cadre training conducted by the Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel to improve knowledge and skills of Posyandu cadres to improve cadre performance. The method of implementing the training activities includes cadre recruitment, outreach, demonstration of Posyandu management. The target in the training activities is cadres spread in the village of Babakan totalling 60 people. The training activities lasted for two days, October 2-3, 2020, in the village hall of Babakan. The results of these community service activities include: increased knowledge and skills of cadres in managing Posyandu through 5 tables, 58.3% cadres have good knowledge, 41.67% cadres are able to demonstrate Posyandu management properly, 100% cadres are committed to carrying out their duties. The recommendations given in community service activities are expected to improve the performance of cadres to motivate the community to come to the Posyandu and become a facilitator for the Babakan village community to care about health
Pendidikan P3K Luka dan Perdarahan pada Patroli Keamanan Sekolah Satlantas Polres Tegal Woro Hapsari; Arriani Indrastuti
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.269 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.36

Abstract

Abstrak: Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang umum ditemui di sekolah, Dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa dilatih  pengetahuan serta baris berbaris dan  Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas yang di terapkan di lingkungan sekolah masing-masing dalam rangka menjaga lingkungan keamanan dan ketertiban dilingkungan sekolah, seiring perkembangan pengetahuan Patroli Keamanan Sekolah  tidak saja dibekali dengan kegiatan menjaga ketertiban sekolah  tetapi Patroli Keamanan Sekolah juga diharapkan dapat memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan disekolah antara lain: terjadi luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang tidak terduga dilingkungan sekolah  Ada beberapa jenis luka  yang dapat terjadi dilingkungan sekolah antara lain : yaitu, luka lecet (vulmus excorias), luka parut (laserasi), terpotong atau teiris dan luka gigitan. Upaya Penanganan dini  dapat meminimalisir komplikasi luka dimana anggota Patroli Keamanan Sekolah dapat melakukan upaya penanganan dini tersebut, Permasalahannya  masih banyak anggota Patroli Keamanan Sekolah  yang kurang memahami  dan mengerti mengenai keterampilan dalam penanganan pertama pada luka atau Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Dengan memahami P3K tentang luka dan perdarahan anggota Patroli Keamana Sekolah dapat meminimalisir beberapa jenis cedera yang sering terjadi di lingkungan sekolah terutama terjadinya luka dan perdarahan maka perlu memberikan edukasi, pengetahuan,serta mendemostrasikan tentang pendidikan P3K luka dan perdarahan pada anggota Patroli Keamanan Sekolah Sat Lantas Polres Tegal. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah dengan membagi 2 kelompok peserta dengan model  Focus Group Discussion (FGD) dengan memberikan edukasi tentang pengertian luka dan perdarahan, jenis luka dan perdarahan, demonstrasi cara tata laksana merawat luka dan perdarahan. dari 145 peserta terjadi 85 % terjadi peningkatan pengetahuan tentang pengertian luka dan perdarahan serta mampu mengulang kembali tata cara penatalaksanaan luka dan perdarahan. Dengan memahami pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan luka dan perdarahan yang kemungkinan terjadi diwilayah sekolah maka peserta dapat melakukan tindakan pertolongan pertama sehingga dapat meminimalkan komplikasi lebih lanjut yang diakibatkan oleh luka dan perdarahan.Abstract: School Safety Patrol called PKS can be abbreviated as one of the types of extracurricular activities commonly found in schools. In extracurricular activities students are trained in knowledge and marching lines and traffic control movements that are applied in their respective school environments in order to maintain the security and order environment of the school environment, along with the development of knowledge the School Safety Patrol is not only equipped with activities to maintain school order but the School Safety Patrol is also expected to be able to provide first aid when an accident occurs at school including injuries occur due to unexpected accident in the school enviorontment there are several types of injuries that can occur in the school environtmen , including: abrasions (vulmus excorias), scarring (laceration), cut or theological and bite wounds. Early treatment efforts can minimize wound complications where School Safety Patrol members can make early treatment efforts. In the process of wound management there are stages that can be done such as cleaning the wound, then dried and covered the wound. The problem is that there are still many School Safety Patrol members who do not understand and understand the skills in handling first injuries or First Aid in Accidents. By understanding P3K about injuries and bleeding of School Safety Patrol members can minimize some types of injuries that often occur in the school environment, especially the occurrence of injuries and bleeding, it is necessary to provide education, knowledge, and demonstrate about education of P3K injuries and bleeding to members of the School Safety Patrol Then Sat Lantas Polres Tegal. The method used in community service is to divide 2 groups of participants with a Focus Group Discussion (FGD) model by providing education about the understanding of wounds and bleeding, types of wounds and bleeding, demonstration of how to treat wound and bleeding. Out of 145 participants 85% increased knowledge about the understanding of wounds and bleeding and were able to repeat procedures for wound and bleeding management. By understanding the importance of first aid in injury and bleeding accidents that are likely to occur in the school area, participants can take first aid measures so as to minimize further complications caused by injuries and bleeding
Pelatihan Instalasi Listrik Bagi Pemuda Putus Sekolah dan Pengangguran Perdana Putera; Edi Syafri; Irwan A; Trianto Trianto; Indra Laksmana
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.386 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.31

Abstract

Abstrak: Pelatihan instalasi listrik ini bertujuan untuk melatih kelompok masyarakat usia produktif untuk memiliki keterampilan dibidang instalasi listrik. Kegiatan ini diselenggarakan di labor instrumentasi dan kelistrikan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang bekerjasama dengan Nagari Gurun. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode pemahaman teori dibidang instalasi listrik satu fasa dan tiga fasa sedangkan untuk praktek, peserta melakukan instalasi listrik satu fasa yang biasa dipakai untuk kelistrikan rumah tangga. Dari hasil evaluasi setelah pelatihan peserta dianggap memahami prinsip instalasi listrik, menghitung kebutuhan daya listrik serta mampu melakukan instalasi listrik satu fasa untuk rumah tangga. Namun demikian peserta masih perlu dibawah supervisi pekerja instalasi yang berpengalaman untuk bekerja secara profesional.Abstract: The objective of fhis electrical installation training is to train productive age community groups to have skills in the field of electrical installations. This activity was held in the labor instrumentation and electricity of Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh in collaboration with Nagari Gurun. This training was carried out with a theoretical understanding method of one-phase and three-phase electrical installations while for practice, participants conducted a one-phase electrical installation that is commonly used for household electricity. From the evaluation after the training the participants were considered to understand the principles of electrical installation, calculate electricity needs and be able to carry out single-phase electrical installations for households. However, participants still need to be supervised by experienced installation workers to work professionally.
Pendampingan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Pancasila Bengkulu Elva Utami; Yuneva Yuneva
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.365 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.38

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan yang berjudul Pendampingan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Pancasila Bengkulu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi kelas XII dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dengan cara memberikan pengetahuan tentang simulasi UNBK, latihan-latihan soal serta tips dan trik dalam mengerjakan soal UNBK mata pelajaran Bahasa Inggris tersebut. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah dan diskusi pembahasan soal-soal UNBK Bahasa Inggris. Peserta yang menjadi target pelatihan ini adalah siswa-siswa kelas XII. Prosedur kegiatan ini adalah memberikan latihan-latihan soal kepada peserta, mendiskusikan dan bertanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa ada perubahan sikap siswa dalam menghadapi UNBK, siswa lebih siap dan percaya diri dalam menghdapi UNBK pada mata pelajaran Bahasa Inggris tahun 2019.  Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendampingan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran Bahasa Inggris berhasil dan sukses.Abstract: Community service is carried out through an activity entitled Assistance on Computer-Based National Examinations (UNBK) for English Subjects at SMA Pancasila Bengkulu. This community service activity was aimed to help students in class XII to face the Computer-Based National Examination (UNBK) for English subjects by providing knowledge about UNBK simulations, practice exercises and tips and tricks in working on UNBK English subjects. The method used in this dedication activity was the lecture and discussion of English UNBK questions. Participants who were the target of this training were students of class XII. The procedure of this activity was to give exercises to the participants, discussed and asked questions. The results of this service showed that there was a change in students' attitudes in dealing with UNBK; students were more prepared and confident in dealing with UNBK on English subjects in 2019. Thus, it can be said that the accompaniment of the Computer-Based National Examination (UNBK) of English subjects was successful.
Penguatan Lembaga BUMDes Tirto Manunggal di Desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal Astohar Astohar; Sari Rahmadhani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.48

Abstract

Abstrak: Keberadaan BUMDes Tirto Manunggal, di Desa Plantungan, Kecamatan Sukorejo Kendal diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga ekonomi masyarakat yang mempunyai peran strategis. Pengelolaan BUMDes yang optimal diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kendala yang dihadapi oleh BUMDes adalah belum optimal dalam melaksanakan fungsinya, hal ini terjadi karena masih kurang informasi mengenai Peraturan Desa (Perdes), Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tujuan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan adalah untuk melakukan penguatan kelembagaan BUMDes melalui pendampingan dan pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan peserta yang berasal dari pengelola BUMDes, perangkat desa dan perwakilan dari masyarakat Desa Plantungan. PkM yang dilakukan meliputi pendampingan dalam memahami masalah yang berada di BUMDes Tirto Manunggal dan pelatihan memahami dan menyusun Perdes, AD/ART dan SOP. Kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari pihak lain diluar pengelola BUMDes seperti Pemerintah Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat desa. Sehingga tujuan untuk menguatkan kelembagaan BUMDes dapat terlaksana dengan baik. Beberapa manfaat lain yang diperoleh dari PkM ini yaitu penyusunan Perdes dapat mensinergikan kerjasama yang baik antara pengelola BUMDes dan Pemerintah Desa. Pemahaman AD/ART dan SOP dapat menguatkan BUMDes mengendalikan dan mengatur kegiatan usaha yang dikelola dipertanggungjawabkan pada para pemangku kepentingan.Abstract: Existence of BUMDes Tirto Manunggal, Plantungan Village, Sukorejo Kendal District is expected to carry out its function as a community economic institution that has a strategic role. Optimized BUMDes management is expected to be able improve economy rural communities. The obstacle faced BUMDes is that it is not yet optimal in carrying out its functions, this happens because there is still lack information regarding Village Regulations (Perdes), Statutes and Bylaws (AD/ART) and Standard Operating Procedures (SOP). Purpose community service (PkM) conducted is to strengthen BUMDes institutional through mentoring and training. This activity was carried out with participants from BUMDes managers, village officials and representatives from community Plantungan Village. PkM provides assistance in understanding problems at BUMDes Tirto Manunggal and training in understanding and compiling Perdes, AD/ART and SOP. Activities can run well and have support from other parties outside BUMDes manager such as Village Government, Village Officials, Village Consultative Body and village community. So that aim to strengthen BUMDes institutions can be well implemented. Some other benefits obtained from this PkM are formulation Perdes can synergize good cooperation between BUMDes manager and Village Government. Understanding AD/ART and SOP can strengthen BUMDes to control and regulate managed business activities that are accountable to stakeholders.
Pembudayaan Perilaku Bersih dan Peduli Lingkungan di Dusun Nanu untuk Mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental 2019 Gabriel Fredi Daar; Theofilus Acai Ndorang
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.40

Abstract

Abstrak: Gerakan Nasional Indonesia Bersih dan Peduli merupakan dua dari lima program besar Gerakan Nasional Revolusi Mental tahun 2019 dalam rangka mendorong terwujudnya mental masyarakat yang bersih dan peduli terhadap keadaan sekitarnya. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan PkM ini dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi (ceramah), simulasi, praktik, dan aksi Nyata. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu 1) siswa SD Kelas VI memiliki pengetahuan dan kesadaran terkait mencuci tangan agar terhindar dari berbagai penyakit. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa melakukan praktik mencuci tangan secara benar saat diminta secara individu dan kelompok, 2) Terbentuknya sikap peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar. Sikap peduli tersebut dibuktikan dengan tindakan-tindakan konkret dilakukan masyarakat dusun Nanu diantaranya membersihkan gang atau lorong-lorong dusun, membuat tempat sampah dari bahan bekas, menanam pohon dan membersihkan area sekitar sumber air bersih Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat dusun Nanu yang diwujudkan dengan kerelaan masyarakat terlibat secara aktif dari awal hingga akhir kegiatan.Abstract: The Clean and Concerned Indonesian National Movement are two of the five major programs of the 2019 Mental Revolution National Movement in order to encourage the realization of a mental society that is clean and cares for its surroundings. This community service activity aims to instill public awareness about the importance of maintaining personal hygiene and caring for the surrounding environment. This community service activity is carried out using the method of socialization (lecture), simulation, practice, and Real Action. The results achieved from this activity are 1) Elementary students of grade VI have knowledge and awareness related to washing their hands to avoid various diseases. This is evidenced by the ability of students to practice washing their hands properly when asked individually and in groups, 2) The formation of a caring attitude towards the environment. This caring attitude is proven by the concrete actions carried out by the Nanu community, including cleaning the alleys of the village, making garbage bins from used materials, planting trees and cleaning the area around the source of clean water. the community is actively involved from the beginning to the end of the activity. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10