cover
Contact Name
Hadi Rianto
Contact Email
hdrianto@yahoo.com
Phone
+6281256972279
Journal Mail Official
hdrianto@yahoo.com
Editorial Address
IKIP PGRI Pontianak, Lantai Dasar Gedung B Jl Ampera No. 88 Kota Baru Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Published by IKIP PGRI Pontianak
ISSN : 23378891     EISSN : 25989510     DOI : http://dx.doi.org/10.31571/pkn.v3i2
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan berisikan tentang hasil penelitian pada bidang ke-PKN-an meliputi kajian tentang pendidikan, politik, HAM, startegi dan metode pembelajaran PKn
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3" : 11 Documents clear
ANALISIS PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) MENUMBUHKAN PARTISIPASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT Moad, Moad; Yeswanto, Yeswanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.298 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Menumbuhkan Partisipasi Politik Bagi Pemilih Pemula Di Kecamatan Pontianak Barat. Jenis penelitian ini adalah Ex Post Facto, dengan pendekatan kualitatif. Subjek Penelitian ini terdiri dari lima komisioner KPU kota Pontianak barat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam. Adapun teknik dalam menganalisis data dalam penelitian ini dengan cara reduksi data, display/penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Dalam menjamin keabsahan data peneliti melakukan cross check melalui informasi data wawancara pada subjek penelitian dan dokumentasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Latar belakang KPU kota Pontianak melaksanakan pendidikan politik adalah sebagai pelaksanaan amanat fungsi sosialisasi politik dalam UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Pemilih pemula dijadikan sasaran program pendidikan politik karena, (a) jumlah pemilih pemula cukup banyak yaitu sekitar 70%, sehingga pemilih pemula perlu diberikan kesadaran agar berpartisipasi aktif dalam pemilu. (b) Untuk menjadikan pemilih pemula sebagai pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas sama dengan tipe pemilih rasional yaitu pemilih yang memilih dengan pertimbangan rasionalitas, berdasarkan visi dan misi, rekam jejak, dan program-program yang ditawarkan, dan (c) untuk pembentuk pola pikir atau paradigma pemilih pemula agar tidak terpengaruh politik lainnya, seperti money politic dan kampanye hitam. KPU kota pontianak melaksanakan program pendidikan politik bagi pemilih pemula melalui sosialisasi, dan sebagai Pembina upacara disekolah. Melihat dari program ini, KPU bisa digolongkan sebagai agen pendidikan politik non-formal. Program-program tersebut merupakan program yang terstruktur. Ada desain khusus yang memuat tujuan, materi, metode, dan nara sumber yang telah dirancang oleh KPU. Dalam program-program tadi secara keseluruhan materi menyangkut pemilu (pentingnya pemilu dan sistem pemilu), demokrasi, karakteristik calon yang baik, penyusunan daftar pemilih, simulasi pemungutan suara, Pancasila, dan UUD 1945. Materi tersebut disampaikan oleh komisioner-komisioner KPU kota Pontianak dengan metode tatap muka
KONSTRUKSI PEMBELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN TALKING STICK METHODE DI SMP NEGERI 01 NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI Novianty, Fety; Sulha, Sulha; Imawati, Imawati
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.294 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII H dalam mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick di SMP Negeri 01 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan bentuk kolaboratif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik observasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik studi dokumenter. Sedangkan alat pengumpul data menggunakan pedoman observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif untuk menjawab sub masalah 1 dan 2, sedangkan data kuantitatif untuk menjawab sub masalah 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II yaitu dengan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 20 siswa (60,61%) dan siklus II 29 siswa (87,88%). Peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata pada siklus I 69,09 dan siklus II 82,57.
KAJIAN TENTANG UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBINA KARAKTER REMAJA Belladonna, Aprillio Poppy; Amelia, Nova
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.307 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.759

Abstract

Persoalan karakter kini menjadi sorotan yang utama. Kualitas nilai-nilai karakter serta moral yang semakin menurun, terlihat dari banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma yang kian marak, terlebih di kalangan remaja. Remaja sebagai tonggak generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizenship) yang nampak melalui sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan termasuk Pesantren sebagai wadah yang strategis dalam pembinaan karakter remaja sangatlah dibutuhkan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan studi literatur. Upaya yang dilakukan Pembina Pondok Pesantren dalam membina karakter remaja yaitu melalui pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyampaikan materi, pembiasaan di lingkungan Podok Pesantren, pengawasan oleh pengurus Pondok Pesantren dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, pengarahan mengenai nilai-nilai karakter  yang menjadi filosofi Pondok Pesantren serta penegakkan aturan dan sanksi. Sehingga, pada akhirnya terbentuklah karakter remaja yang baik
PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR Nur, Syafrial; Rianto, Hadi; L, Subiorto J
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.879 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.752

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang dampak perkawinan dibawah umur,selain itu untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan dibawah umur, dan dampaknya terhadap keutuhan keluarga yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Balai Berkuak Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari siswa kelas XII IPS A dan siswa kelas XII IPS B, serta beberapa guru dan tokoh masyarakat yang berada di Desa Balai Pinang Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang. Hasil penelitian mengungkap bahwa pemahaman Siswa tentang dampak perkawinan dibawah umur sudah baik karena siswa telah mengenal, mengetahui, dan memahami bahwa perkawinan dibawah umur tidak boleh dilakukan karena dari segi biologis dan kedewasaan masih belum siap untuk menghadapi permasalahan dalam keluarga, selain itu perkawinan boleh dilakukan jika telah memiliki kesiapan mental, usia yang cukup dan mampu mencari nafkah sebagai tanggung jawab dalam membina sebuah keluarga, dan Faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan dibawah umur disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman remaja terhadap arti dan tujuan dari perkawinan, kondisi ekonomi yang lemah, adanya dorongan keluarga atau orang tua, dan hasrat pribadi atau keinginan diri sendiri oleh individu remaja untuk melakukan perkawinan.
MEMBANGUN KESADARAN DEMOKRASI PENGURUS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA REPUBLIK MAHASISWA IKIP-PGRI PONTIANAK PERIODE 2017-2018 Hermansyah, Hermanyah; Octavia, Erna
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.32 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.760

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara obyektif tentang Membangun Kesadaran Demokrasi Pada Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak Periode 2017-2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pengurus BEM REMA, Mahasiswa dan Kemahasiswaan. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung, dan teknik studi dokumenter. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan studi dokumentasi, Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan untuk memperoleh keterangan yang terperinci. Wujud nilai kesadaran demokrasi tercermin dalam bentuk sikap Kepribadian demokratis, menjunjung tinggi toleransi, Kebebasan mengemukakan pendapat, memiliki kebersamaan dengan menciptakan suasana kekeluargaan dan hubungan yang kuat, mengutamakan kepentingan publik, sikap kerelaan mengorbankan kepentingan sendiri, memiliki nasionalisme. Faktor pendukung dan penghambat membangun kesadaran demokrasi diantaranya dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya organisasi, memberikan ruang kebebasan berpendapat, pemahaman demokrasi, kesaadaran demokrasi, penanaman kesadaran tanggung jawab, memiliki kebersamaan, memiliki sikap toleransi, memberikan keteladanan, dan faktor penghambatnya adalah masih terdapat anggota yang belum memiliki pemahaman yang benar terkait organisasi, anggaran, dan birokrasi kampus.
PENANAMAN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KELAS XI SMA NEGERI 1 TOHO KABUPATEN MEMPAWAH Rube'i, Muhammad Anwar; Utami, Dwi
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.062 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman sila Ketuhanan Yang Maha Esa melalui Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Toho Kabupaten Mempawah. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini dengan mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data. hasil penelitian menunjukkan bawha guru PPKn telah melakukan penanaman sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu: (1) pengenalan nilai-nilai sila pertama, (2) memberikan penguatan positif (3) keteladanan guru, (4) pembiasaan sikap, (5) pembudayaan nilai sila pertama. Kendala-kendala dalam penanaman sila pertama yaitu: (1) masih kurangnya rasa toleransi terhadap sesama, (2) kurangnya kerjasama antar siswa, (3) sikap kurang menghormati antar siswa. Upaya mengatasi kendala-kendala yaitu: (1) melakukan pembiasaan-pembiasaan kegiatan yang mengandung pembelajaran nilai sila Ketuhanan yang Maha Esa, (2) bekerja sama dengan orang tua/wali murid, (3) guru harus pintar menarik perhatian dan minat siswa, (4) membuat program pembinaan karakter dan penguatan pancasila, (5) menggunakan metode pembelajaran saintifik untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
KEBIJAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Hasanah, Sitti Uswatun
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.8 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.744

Abstract

Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah bersifat kolosal dan ibarat penyakit sudah sulit untuk disembuhkan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan seperti itu, maka hampir dapat dipastikan cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini. Upaya memberantas korupsi tentu saja tidak bisa hanya menjadi tanggungjawab institusi penegak hukum atau pemerintah saja, tetapi juga merupakan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu upaya memberantas korupsi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan keberanian dan keadilan. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari semua pihak baik itu Pemerintah Daerah, Pimpinan Perguruan Tinggi, maupun dosen-dosen terutama dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, mengingat pentingnya karakter anti korupsi dimiliki oleh mahasiswa sebagai penerus bangsa di Kalimantan Barat. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Anti Korupsi diselenggarakan dalam bentuk Mata Kuliah Wajib/Pilihan atau disisipkan dalam Mata Kuliah yang relevan, dari 12 perguruan tinggi di Kalimantan Barat yang menjadi peserta Training Of Trainers Pendidikan Anti Korupsi belum mengintegrasikan dalam mata kuliah lain, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Sehingga pembentukan kepribadian anti-korupsi pada mahasiswa dalam membangun semangat dan kompetensinya sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi, masih jauh dari harapan.
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN NILAI SOPAN SANTUN Rohani, Rohani; Rahayu, Yayuk; M, Yuliananingsih
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.244 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan mendapatkan informasi yang jelas mengenai peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam menanamkan nilai sopan santun di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al Jihad Pontianak. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam menanamkan nilai sopan santun siswa di kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Al Jihad Pontianak sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari guru memberikan keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, dan menciptakan suasana yang kondusif. Selanjutnya bentuk penanaman nilai sopan santun dilakukan melalui penanaman sopan santun dalam berpenampilan, dan sopan santun dalam berbicara yang penerapannya sudah di lakukan oleh semua warga sekolah (guru dan siswa) yang dalam menerapkannya penuh dengan kesadaran. Faktor yang dapat mempengaruhi nilai sopan santun siswa, hal ini dapat dilihat dari dua faktor yaitu eksternal dan internal. Dari faktor eksternal bisa dipengaruhi oleh sekolah, keluarga, masyarakat atau pergaulan, sedangkan dari faktor internal dapat dipengaruhi oleh diri sendiri
MENGEMBANGKAN AFEKSI SPIRITUAL SOSIAL PESERTA DIDIK MELALUI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKN Nur?aeni, Nani; Kusnadi, Edi
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.926 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali kompetensi pedagogik guru PPKn dalam mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial serta dampaknya terhadap peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Sumedang dan SMAN 1 Baleendah Bandung, diperoleh gambaran bahwa secara normatif guru PPKn mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara terintegrasi dengan pembelajaran pengetahuan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran. Dampak implementasi pengembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik, menunjukkan kecenderungan yang ?baik? (76 % untuk sikap spiritual dan 78 % untuk sikap sosial). Optimalisasi implementasi, dipengaruhi oleh faktor gaya mengajar guru, wawasan guru dalam mengidentifikasi isi nilai spiritual/agama, pendekatan dan strategi pembelajaran; bentuk pengkondisian kegiatan pembelajaran; efektifitas pemanfaatan waktu belajar, kondisi latar lingkungan sosial budaya peserta didik; relatifitas jumlah rombongan belajar.
PENGARUH PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP KESADARAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DI SMK PGRI 1 CIMAHI JAWA BARAT Martini, Eneng; Azwar, Idham; Pringga, Febri Setia
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.469 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.757

Abstract

Dewasa ini peran generasi muda dalam menentukan pilihan menjadi strategis karena dianggap awam dan sasaran empuk politik, sehingga perlu peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai politik yakni dapat dilaksanakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan politik dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terhadap partisipasi pemilih pemula (siswa) dalam mengikuti pemilihan umum Kepala Daerah Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode survey, Hasil penelitian menggunakan sekala likert menunjukan rata-rata responden setuju bahwa pendidikan politik (Variabel X) dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berperan dengan 79,54% setuju, dan 71,38% menyatakan terpegaruh dalam berpartisipasi (Variabel Y), dan pengaruh yang di hasilkan pendidikan politik (Variabel X) terhadap partisipasi pemilih pemula (Variabel Y) dengan menggunakan metode regresi sederhana sebesar 29,1%.

Page 1 of 2 | Total Record : 11