cover
Contact Name
Hadi Rianto
Contact Email
hdrianto@yahoo.com
Phone
+6281256972279
Journal Mail Official
hdrianto@yahoo.com
Editorial Address
IKIP PGRI Pontianak, Lantai Dasar Gedung B Jl Ampera No. 88 Kota Baru Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Published by IKIP PGRI Pontianak
ISSN : 23378891     EISSN : 25989510     DOI : http://dx.doi.org/10.31571/pkn.v3i2
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan berisikan tentang hasil penelitian pada bidang ke-PKN-an meliputi kajian tentang pendidikan, politik, HAM, startegi dan metode pembelajaran PKn
Articles 244 Documents
KONTRIBUSI MODUL-MODUL KURIKULUM TATA NIAGA TERHADAP KOMPETENSI PEMASARAN LULUSAN SMK MANAJEMEN DAN BISNIS KOTA PEKANBARU Syabrus, Hardisem; Riadi, R M
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 2 (2018):
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.505 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i2.979

Abstract

Kontribusi modul-modul kurikulum tata niaga terhadap kompetensi pemasaran lulusan SMK manajemen dan bisnis kota pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hubungan modul-modul kurikulum tata niaga terhadap kompetensi lulusan SMK manajemen dan Bisnis di Kota Pekanbaru. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode survey. Dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampel incidental. Hasil penelitian yaitu Hasil uji korelasi Spearman's rho menghasilkan Koefesien korelasi sebesar 0,981 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara Modul ? Modul Kurikulum Tata Niaga terhadap kompetensi lulusan
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP BUMI KHATULISTIWA Moad, Moad; Zuldafrial, Zuldafrial
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.452 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1438

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran pendidikan kewaranegaraan di jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Penelitian ini merupakan penelitian dasar dengan pendekatan kualitatif dengan bentuk studi kasus. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Informan terdiri dari kepala sekolah, guru PKn, dan siswa serta dokumen pemebelajaran terdiri dari silabus, RPP, foto pembelajaran dan penilai pembelajaran. Internalisasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP Bumi Khatulistiwa maliputi (1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkkan guru mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakter yang di kembangkan dalam pembelajaran meliputi: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komunikatif, Peduli Lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab yang di kembangkan malalui Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dengan ilmu pendidikan kewaganegaraan bersumber dari buku media sosial, publikasi dan media cetak yang tersebar dalam satuan perangkat pembelajaran yang di rencanakan guru dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang dirancang guru dalam rancangan satu semester. Motode bervariasi dengan mendepankan metode studen center dan konfensional. Pada proses pelaksanaan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn dapat dilihat dari beberapa bagian, proses pembelajaran, Materi, Strategi atau metode pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran yang digunakan, dan evaluasi yang digunakan. Strategi dan motode yang digunakan oleh guru PKn dalam pembelajaran yang mengimplemntasikan nilai-nilai pendidikan karakter memliputi: (1) Strategi Pembelajaran Langsung (2) Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction) (3) Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman  (4) Strategi Pembelajaran Mandiri dengan media pembelajaran bersifat audio, visual dan audio-visual. Hasil akhri dari implemtasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn ini output pembalajarannya tidak hanya terfokus penilaian akademis tetapi juga karakter yang di internalisasikan dalam pembelajaran PKn.
KEBIJAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Hasanah, Sitti Uswatun
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.8 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.744

Abstract

Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah bersifat kolosal dan ibarat penyakit sudah sulit untuk disembuhkan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan seperti itu, maka hampir dapat dipastikan cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini. Upaya memberantas korupsi tentu saja tidak bisa hanya menjadi tanggungjawab institusi penegak hukum atau pemerintah saja, tetapi juga merupakan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu upaya memberantas korupsi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan keberanian dan keadilan. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari semua pihak baik itu Pemerintah Daerah, Pimpinan Perguruan Tinggi, maupun dosen-dosen terutama dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, mengingat pentingnya karakter anti korupsi dimiliki oleh mahasiswa sebagai penerus bangsa di Kalimantan Barat. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Anti Korupsi diselenggarakan dalam bentuk Mata Kuliah Wajib/Pilihan atau disisipkan dalam Mata Kuliah yang relevan, dari 12 perguruan tinggi di Kalimantan Barat yang menjadi peserta Training Of Trainers Pendidikan Anti Korupsi belum mengintegrasikan dalam mata kuliah lain, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Sehingga pembentukan kepribadian anti-korupsi pada mahasiswa dalam membangun semangat dan kompetensinya sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi, masih jauh dari harapan.
IMPLEMENTASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKN IKIP PGRI PONTIANAK Rube?i, Muhammad Anwar
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 2 (2018):
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.612 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i2.959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Sila Keempat Pancasila Pada Mahasiswa PPKn IKIP PGRI Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjumlah 83 orang. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket, panduan wawancara, panduan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statitsik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi sila keempat pancasila pada mahasiswa mencapai persentase 78,71% dengan kategori Baik. Hal ini diperoleh: (1) wujud pelaksanaan sila Keempat Pancasila Pada Mahasiswa PPKn IKIP PGRI Pontianak secara umum dapat dikategorikan baik. Hal ini didukung oleh pencapaian angka persentase sebesar 78,43%. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Sila Keempat Pancasila Pada Mahasiswa PPKn IKIP PGRI Pontianak secara umum dapat dikategorikan baik. Hal ini didukung oleh pencapaian angka persentase sebesar 79,87%.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DEMOKRASI DI SEKOLAH: SUATU ALTERNATIF PEMBELAJARAN YANG DEMOKRATIS Juanda, Juanda; Rahayu, Novi Quintena
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.834 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1102

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana Pembelajaran Demokrasi di Sekolah. dengan maksud untuk memberikan sedikit sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada para guru, sehingga dapat membuka wawasan terhadap pendidikan demokrasi kepada anak didik. Untuk keperluan tersebut telah dikaji beberapa literatur relevan. Pendidikan demokrasi merupakan suatu hal yang prinsip dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, harus dilaksanakan melalui proses pendidikan. Demokrasi bukan saja dalam materi yang diajarkan oleh guru maupun materi yang diterima oleh siswa tetapi juga dalam prosesnya harus mencerminkan sikap demokrasi. Dalam proses sosialisasi politik, pendidikan sistem persekolahan mempunyai peran yang penting khususnya untuk kelangsungan sistem politik yang ada. Peranan pendidikan tersebut antara lain sebagai sosialisasi kultur politik di kalangan siswa, seleksi, rekrutmen dan melatih calon pemimpin politik, dan integrasi bangsa.
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM MATERI DEMOKRASI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA KEPULAUAN KABUPATEN BENGKAYANG FIRMANSYAH, SYARIF; SULISTIAWAN, HENDRA
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 1, No 1 (2017): EDISI 1
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.544 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v1i1.511

Abstract

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan nilai moral yang terkandung dalam materi demokrasi di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif analitis yang mana data yang diproleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, dokumen. Suyek penelitian ini ayaitu siswa dan guru SMP Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pengajaran tentang pengembangan nilai moral pada siswa sudah baik dan terjadi perubahan perilaku siswa menjadi lebih baik dan beretika.
KONSTRUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Kusnadi, Edi; Martini, Eneng; Nugraha, Galih Nurdin
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 1, No 2 (2017): Edisi 2
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.357 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v1i2.611

Abstract

Education should be directed at improving the quality of learning. Improving the quality of teaching is one of the targets to be pursued by every educator in every lesson plans are made. Learning will be successful, if educators concerned about the situation and the conditions in which learning takes place. Based on preliminary observations and the observations made by researchers on learning activities in SMA Conggeang Sumedang, obtained by the fact that that the application of the models of learning in the classroom has not influence on the critical thinking skills of learners, as most teachers still use lecture learning model. One attempt to solve the above problems, namely the problem based learning model that is a model of learning is done by the provision of stimulus in the form of problems and then do problem solving by students who are expected to add skills in critical thinking to understand the learning materials. Application of Problem Based Learning Model in the classroom, the implementation can use multiple methods and media stimulus. The implications of the implementation of Problem Based Learning Model in teaching civics is able to create a familiar suasanan learning among peers (students), democratic in terms of civics referred to as a laboratory of democracy, as well as a communicative and interactive classes.
PERAN ORGANISASI KARANG TARUNA PERSATUAN REMAJA KARTI MENANAMKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN Novianty, Fety; Pratiwi, Pratiwi
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 2 (2018):
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.899 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i2.953

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang jelas dan objektif mengenai ?Peran Organisasi Karang Taruna Persatuan Remaja Karti Desa Tanjung Keracut Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan bentuk studi deskriptif, sumber datanya terdiri dari anggota karang taruna, masyarakat desa Tanjung Keracut, beserta aparatatur pemerintah yang berada di daerah setempat. Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dengan pedoman observasi, teknik komunikasi langsung dengan pedoman wawancara dan studi documenter hasil dokumentasinya. Analisis data yang digunakan berupa analisis data kualitatif yang terdiri dari display data, reduksi data, dan verifikasi data. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini sudah bersifat positif dan sesuai dengan program yang telah disusun dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat dengan baik seprti pada momen tertentu misalnya dalam memperingati hari besar Islam dan hari kemerdekaan. Tapi disamping itu tetap masih ada kendala yang harus bisa diperbaiki untuk kedepannya seperti situasi dan kondisi untuk melaksanakan kegiatan serta kurangnya sokongan dana dan partisipasi dari sebagian masyarakat maupun pemerintah.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SIKAP DISIPLIN PERANGKAT DESA SENAKIN KABUPATEN LANDAK Octavia, Erna; Harmento, Billy
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.184 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i1.1097

Abstract

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup dan semi terbuka dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut, masyarakat adalah berkumpul, bersama dengan saling mempengaruhi (Abdul Syani 2007 :15). Masyarakat madani merupakan tujuan masyarakat yang ingin dicapai oleh masyarakat Indonesia yakni masyarakat yang beradad, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat madani dapat berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan Negara, yang memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik. Masyarakat atau warga Negara sebagai pendukung Negara dan memiliki arti penting bagi negara.Sebagai anggota dari Negara maka warga Negara memiliki hubungan ikatan dengan negara.
PEMBINAAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAAN ANTAR UMAT BERAGAMA Novianty, Fety
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.972 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1444

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pembinaan masyarakat multikultural dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama. Perlunya dilakukan pembinaan masyarakat multikultural, karena adanya perbedaan agama, budaya, suku, bahasa, adat istiadat dan kepentingan sosial lainnya. Karena kekayaan budaya dan kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia ini, sesungguhnya bisa menjadi potensi integrasi, sebaliknya manakala perbedaan itu dikelola kurang baik, maka hal itu akan menjadi potensi disintegrasi bangsa. Pembinaan masyarkat multicultural disini, jika dihubungkan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini kiranya menjadi sangat jelas bahwa multikulturalisme perlu dikembangkan di Indonesia. Dengan cara itu kita dapat memaknai ?Bhinneka Tunggal Ika? secara tepat dan benar, seimbang dan proporsional. Melalui kebijakan ini pula kita dapat menerapkan ?Persatuan Indonesia? dengan mengembangkan semangat nasionalisme sebagaimana diharapkan. Untuk itu penerapan dan pembinaan multikulturalisme di Indonesia perlu diberi cirri khusus dalam konteks untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Page 4 of 25 | Total Record : 244