cover
Contact Name
I Made Sumarya
Contact Email
sumaryaimade@yahoo.com
Phone
+6281338717933
Journal Mail Official
sumaryaimade@yahoo.com
Editorial Address
Prodi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Jln. Sangalangit Tembau Penatih, Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Widya Biologi
ISSN : 20865783     EISSN : 26556456     DOI : -
Jurnal Widya Bioloogi adalah jurnal open access dan ditelaah oleh mitra bestari bidang biologi, bertuuan untuk mempublikasikan artikel hasil penelitian atau pemikiran ilmiah dan kajian pustaka dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu biologi. Fokus dan scope yang ditelaah adalah biologi sains dan biologi terapan.
Articles 61 Documents
DIAMETER OOSIT KELINCI (Lepus sp.) SETELAH DIBERI PAKAN KOMERSIAL DISUPLEMENTASI MINYAK HATI IKAN KOD Ni Gusti Ayu Manik Ermayanti; Gusti Ayu Sugi Wahyuni; I Gusti Ayu Manik Widhyastini
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 10 No 02 (2019): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.204 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v10i02.409

Abstract

Minyak hati ikan kod sebagai sumber asam lemak tidak jenuh ganda mempunyai manfaat yang sangat beragam dan kompleks, di antaranya untuk kesehatan organ reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diameter oosit kelinci setelah diberi pakan komersial disuplementasi minyak hati ikan kod. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan pakan, yaitu pakan komersial tanpa suplementasi minyak hati ikan kod (P0) sebagai kontrol, pakan komersial disuplementasi minyak hati ikan kod 3% (P1), pakan komersial disuplementasi minyak hati ikan kod 4,5% (P2), dan pakan komersial disuplementasi minyak hati ikan kod 6% (P3). Masing-masing perlakuan terdiri atas sepuluh ekor kelinci sebagai ulangan dan perlakuan diberikan mulai kelinci berumur 4 bulan sampai umur 6 bulan. Akhir perlakuan, kelinci dibedah dan selanjutnya dibuat preparathistologi ovarium. Parameter yang diamati adalah diameter oosit pada folikel primer, sekunder, tersier dan folekel praovulasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA, jika berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi minyak hati ikan kod dengan taraf yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap diameter oosit kelinci. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi minyak hati ikan kod pada taraf 4,5% pada pakan komersial mampu meningkatkan diameter oosit kelinci.
FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH AMLA (Phyllanthus emblica L.) DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus Ni Putu Rahayu Artini; Putu Lakustini Cahyaningrum
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 10 No 02 (2019): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.069 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v10i02.410

Abstract

Ekstrak etanol buah amla mengandung flavonoid, fenol, tannin, dan terpenoid serta memiliki aktifitas sebagai antibakteri yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Pemanfaatan buah amla sebagai obat jerawat alami dapat ditingkatkan efektivitasnya dengan memformulasikan ekstrak etanol buah amla menjadi sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri melawan bakteri Stapylococcus aureus dan sifat fisik (viskositas, daya sebar, dan pH) dalam sediaan krim ekstrak etanol buah amla. Pembuatan ekstrak etanol buah amla dilakukan dengan metode maserasi. Krim dibuat dalam basis vanishing cream dengan konsentrasi ekstrak 2%, 4%, dan 8%. Hasil uji sifat fisik dianalisis secara deskriptif. Ekstrak etanol buah amla dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 8% menghasilkan suatu sediaan krim dengan sifat fisik yang berbeda. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol buah amla dalam krim akan meningkatkan viskositas, daya lekat, dan pH stabil. Krim ekstrak etanol buah amla konsentrasi 2%, 4%, dan 8% memberikan penghambatan yang berbeda terhadap Staphylococcus aureus. Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula daya hambat yang dihasilkan. Zona hambat yang dihasilkan secara berturut- turut yaitu sebesar 8,00±0,48 mm; 9,20 ± 0,28 mm; dan 10,30 ± 0,43 mm.
STUDI ARACEAE BALI : KERAGAMAN DAN POTENSINYA Ni Putu Sri Asih; Agung Kurniawan
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 10 No 02 (2019): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.029 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v10i02.411

Abstract

Araceae atau keladi – keladian merupakan tumbuhan yang cukup familiar bagi masyarakat Bali. Selain sebagai tanaman hias, beberapa jenis juga digunakan sebagai obat, bahan upacara agama, pangan ataupun makanan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman dan potensi Araceae Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan observasi. Berdasarkan data yang diperoleh, Bali diperkirakan memiliki 13 marga yang terdiri dari 21 jenis Araceae dan dua diantaranya merupakan tanaman introduksi. Sekian jenis Araceae tersebut memiliki potensi yang beragam bagi masyarakat Bali dan disajikan dalam bentuk tabel. Potensi tersebut diantaranya sebagai bahan pangan, upacara, tanaman hias, pakan ternak dan obat. Beberapa negara di luar Indonesia juga telah banyak menggunakan beberapa jenis Araceae tersebut dan disajikan dalam bentuk narasi.
POTENSI CAMPURAN EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica) DAN PASPASAN (Coccinia grandis) DENGAN AROMA TEH HIJAU SEBAGAI OBAT JERAWAT Putu Rahayu Natalia Anggraini; Yenni Ciawi; Made Rai Rahayu
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 10 No 02 (2019): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.556 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v10i02.414

Abstract

Salah satu faktor penyebab jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri Gram positif dan anaerob yang hidup normal dalam saluran philosebaseae. Antibiotik sering digunakan untuk mengatasi jerawat dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri. Padahal, selain mahal, pemakaian antibiotik terus menerus dapat memicu resistensi. Di Bali, banyak tumbuhan lokal yang bersifat antibakteri yang digunakan secara tradisional dan sudah tercatat dengan baik dalam lontar usadha Taru Premana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri campuran ekstrak daun pegagan, daun paspasan, dan daun teh hijau sehingga dapat digunakan sebagai kandidat obat jerawat. Percobaan yang dilakukan adalah persiapan simplisia dengan pengeringan dan penepungan, ekstraksi dengan etanol, evaporasi untuk mendapatkan ekstrak kental etanol. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode agar tuang dengan menggunakan bakteri uji Escherichia coli (Gram negatif) dan Micrococcus luteus (Gram positif). Didapatkan hasil bahwa paspasan dan pegagan bersifat bakteriostatik terhadap E.coli dan bakterisidal terhadap M.luteus dengan diameter daerah hambat terbesar adalah 2,5 cm. Ditemukan juga bahwa penambahan ekstrak teh hijau tidak mempengaruhi aktivitas antibakteri kedua simplisia. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol pegagan dan paspasan berpotensi digunakan sebagai bahan obat jerawat.
VARIASI KANDUNGAN GIZI DIOSCOREA HISPIDA YANG BERASAL DARI BALI DAN LOMBOK SERTA KERAGAMAN GENETIKNYA BERDASARKAN PCR SSCP Hendra-Wibawa I P.A.; Kurniawan A.; Adjie B.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.039 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.565

Abstract

Dioscorea hispida atau yang lebih dikenal dengan nama Gadung adalah salah satu jenis tumbuhan dari suku Dioscoreaceae. Umbi Dioscorea memiliki peran yang unik dalam masyarakat baik sebagai bahan pangan, maupun obat tradisional. Kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi dari Dioscorea menjadikannya salah satu bahan pangan alternatif. Umbi D. hispida dapat dikonsumsi, dijadikan keripik atau makanan olahan pengganti nasi setelah diolah terlebih dahulu. Umbi dari D. hispida diketahui beracun karena mengandung alkaloid, karena itu sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan insektisida dan rodentisida alami. Selain itu umbi Dioscorea dapat pula dimanfaatkan sebagai obat salah satunya karena memiliki kandungan steroidal sapogenin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kandungan gizi D. hispida yang berasal dari beberapa wilayah di Pulau Bali dan Lombok, serta untuk mengetahui apakah terdapat variasi genetika pada D. hispida yang mungkin dipengaruhi oleh adanya perbedaan tempat tumbuh pada kedua pulau tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan tempat tumbuh tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas kandungan gizi D. hispida. Perbedaan tempat tumbuh hanya berpengaruh terhadap kandungan kalsium oksalat, dimana kandungan kalsium oksalat D. hispida yang berasal dari Bali nyata lebih rendah dibandingkan dengan yang berasal dari Lombok. Hasil uji lanjutan pada level Provinsi menunjukkan bahwa kadar kalsium oksalat dari Bali Timur lebih rendah dari Bali Barat dan Utara. DNA kloroplast trnL-trnF dan DNA inti pgiC yang diuji tidak menunjukkan adanya variasi sekuensnya.
POTENSI LOLOH AIR REBUSAN DAUN SIRIH SEBAGAI FAKTOR PENCEGAH PENYAKIT JANTUNG INFARK MYOKARD Sumarya I M.; Euis Dewi Yuliana
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.857 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.566

Abstract

Sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman obat yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat Bali yang dikenal dengan loloh. Loloh air rebusan (decoction) daun sirih mengandung senyawa aktif hidroksikavikol memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi, antiflatlet efek, dan inhibitor cox1/cox2. Penyakit jantung infark miokard (MI)) merupakan komplikasi aterosklerosis akibat dari aktivasi dan agregasi trmbosit (platelet) dalam pembentukan trombus vascular. Dalam tinjauan ini akan dibahas potensi loloh air rebusan daun sirih sebagai obat tradisional untuk mencegah penyakit jantung infark miokard. Dari hasil-hasil penelitian dilaporkan bahwa loloh air rebusan daun sirih mengandung senyawa aktif hidroksikavikol (HC). Senyawa aktif hiroksikavikol dari daun sirih dapat menghambat asam arakidonat (AA) dan kolagen yang menginduksi agregasi platelet (trombosit) serta produksi tromboksan B2 (TXB2). Disamping itu juga dapat membersihkan ROS dan menghambat singnal kalsium platelet. Berdasarkan hal-hal tersebut disimpulkan bahwa loloh air rebusan daun sirih sebagai obat tradisional berpotensi dapat mencegah penyakit jantung infark miokard.
UJI CEMARAN COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DISEKITAR TEMPAT PEMOTONGAN TERNAK BANJAR KEDEN DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Sudiartawan I P.; Arya Bawa I P.; Juliasih N. K.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.444 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.567

Abstract

Salah satu sumber air untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah sumur gali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran Coliform dan E.coli pada air sumur gali disekitar Tempat Pemotongan Ternak Banjar Keden, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2019. Pengambilan sampel air sumur gali menggunakan metode stratified systematic unligned sampling, yaitu jarak dan tempat pengambilan sampel air sumur gali dari stasiun pegambilan sampel satu ke titik sampel yang lain tidak dalam bentuk garis lurus. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif komparatif, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum dan Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup. Hasil penelitian untuk cemaran bakteri Coliform menunjukan bahwa dari 10 (sepuluh) sampel penelitian, terdapat 3 (tiga) sampel yang nilainya telah melampaui nilai baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017. Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No.16 Tahun 2016, dari 10 (sepuluh) sampel penelitian menunjukan semua masih berada dibawah baku mutu lingkungan. Hasil penelitian untuk cemaran bakteri E. coli untuk 10 (sepuluh) sampel penelitian menunjukkan hasil 0/100 ml dan masih dibawah nilai baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Bali No.16 Tahun 2016.
EFEKTIVITAS REPELENSI SERBUK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) TERHADAP KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L) PADA BERAS MERAH (Oryza nivara) Wardani N. P. I. P. P; Adiputra I. G. K; Suardana A. A. K.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.321 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.568

Abstract

Beras merupakan kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Produk pertanian seperti beras merah (Oryza nivara) yang disimpan di dalam gudang akan memperoleh gangguan hama (Sitophilus oryzae L). Beras yang terserang hama ini biasanya butirannya menjadi tidak utuh dan bisa remuk seperti tepung sehingga kualitasnya menurun. Pada umumnya pengendalian hama kutu beras (Sitophilus oryzea L) masih menggunakan pestisida kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas beras. Oleh karena itu diperlukan pengganti pestisida kimia tersebut dengan pestisida yang bahan dasarnya dihasilkan dari tanaman atau sering disebut pestisida nabati sebagai alternatif pengurangan penggunaan pestisida kimia. Salah satu tanaman tersebut adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) yang memiliki kandungan senyawa kimia yaitu alkaloid, safonin, flavonoid, tannin, polifenol dan minyak atsiri. Kandungan senyawa tersebut dapat dijadikan alternatif untuk mengusir serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk daun pandan wangi dalam mengendalikan kutu beras pada beras merah dan mengetahui dosis serbuk daun pandan wangi yang efektif dalam mengendalikan kutu beras pada beras merah. Penelitian ini dilakukan 2 eksperimen yaitu eksperimen I dan eksperimen II dengan perlakuan dosis serbuk daun pandan wangi yaitu 0, 50 dan 100 gram dalam waktu 6, 12 dan 18 jam. Masing – masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Perbedaan antara eksperimen I dan eksperimen II adalah pada penempatan kutu beras. Hasil penelitian pada eksperimen I di akhir pengamatan menunjukkan jumlah rata - rata kutu beras sebanyak 7,5; 55 dan 45%, sedangkan pada eksperimen II di akhir pengamatan menunjukkan jumlah rata - rata kutu beras sebanyak 5; 15 dan 27,5% untuk dosis serbuk daun pandan wangi 0, 50 dan 100 gram. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa serbuk daun pandan wangi dapat dijadikan alternatif dan efektif dalam mengendalikan kutu beras pada beras merah dan eksperimen I lebih efektif digunakan daripada eksperimen II. Serta dosis serbuk daun pandan wangi 50 gram sudah efektif digunakan untuk menolak kutu beras dengan jumlah beras merah 100 gram.
PENGARUH PUPUK TRICHODERMA SP. DENGAN MEDIA TUMBUH BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum Frutescens L.) Suanda I W; Suarda I W; Ratnadi N. W.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.287 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.569

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk Trichoderma sp. dari media yang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai dan untuk mengetahuni pada jenis media tumbuh yang dapat memberikan petumbuhan yang paling optimal. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biologi FPMIPA IKIP PGRI Bali dari bulan April sampai bulan Juni 2018. Penelitian dengan perlakuan P0 (tanpa pupuk Trichoderma sp.), P1 (pupuk Trichoderma sp. dari media talas), P2 (pupuk Trichoderma sp. dari media singkong), P3 (pupuk Trichoderma sp. dari ketela malem), P4 (pupuk Trichoderma sp. dari media jagung), P5 (pupuk Trichoderma sp. dari media kentang) yang diulang masing-masing sebanyak empat kali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bibit cabai merah besar varietas Megatop F1 dengan jumlah 100 tanaman dan sampel sebanyak 72 tanaman yang telah berumur 3 minggu dimana setiap kelompok berisi 3 tanaman cabai rawit. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang tinggi dan jumlah daun tanaman cabai rawit. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) dengan uji F dan taraf signifikansi 5% yang dilanjutkan dengan uji BNT. Berdasarkan hasil analisis ada pengaruh pupuk Trichoderma sp. dari media tumbuh yang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai besar. Hasil analisis yang memberikan pengaruh paling efektif dan pertumbuhan yang paling optimal diperoleh pada perlakuan P4 (Trichoderma sp. dari media jagung).
KOMPOSISI UKURAN DAN JENIS KELAMIN IKAN HIU KARANG SIRIP HITAM (CARCHARHINUS MELANOPTERUS) KOMODITAS EKSPOR BALI Arisandi Arisandi; Arsana I N.; Sudaryati N.L.G.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.763 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.570

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi ukuran dan jenis kelamin ikan hiu karang sirip hitam (Carcharhinus melanopterus). Penelitian dilaksanakan menggunakan metode observasi lapangan. Sampel didapat dari sepuluh perusahaan eksportir ikan hiu di Provinsi Bali. Variabel yang diukur adalah panjang tubuh dan jenis kelamin ikan hiu. Panjang tubuh diukur dari ujung mulut sampai dengan ujung ekor. Jenis kelamin dibedakan berdasarkan adanya claspers. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 208 ekor ikan hiu karang sirip hitam (Carcharhinus melanopterus) komoditas ekspor Bali. Sebanyak 149 ekor (71,63 %) ikan berjenis kelamin betina, dengan panjang tubuh rata-rata 48 cm. Sedangkan ikan hiu berjenis kelamin jantan sebanyak 59 ekor (38,37 %) dengan rata-rata berukuran 50 cm. Kesimpulan, komposisi ukuran tubuh dan jenis kelamin ikan hiu karang sirip hitam (Carcharhinus melanopterus) komoditas ekspor Bali bervariasi berdasarkan jenis kelamin.