cover
Contact Name
I Made Sumarya
Contact Email
sumaryaimade@yahoo.com
Phone
+6281338717933
Journal Mail Official
sumaryaimade@yahoo.com
Editorial Address
Prodi Biologi Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Universitas Hindu Indonesia Jln. Sangalangit Tembau Penatih, Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Widya Biologi
ISSN : 20865783     EISSN : 26556456     DOI : -
Jurnal Widya Bioloogi adalah jurnal open access dan ditelaah oleh mitra bestari bidang biologi, bertuuan untuk mempublikasikan artikel hasil penelitian atau pemikiran ilmiah dan kajian pustaka dalam bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu biologi. Fokus dan scope yang ditelaah adalah biologi sains dan biologi terapan.
Articles 61 Documents
KADAR GULA DARAH SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI DALAM RSUD BANGLI Melia-Arisanti N. K.; Sumarya I M.; Arsana I N.
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 01 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.349 KB) | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i01.571

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula di dalam darah (hiperglikemia). Diabetes Melitus merupakan penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kadar gula darah merupakan faktor risiko penyakit ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di poli dalam RSUD Bangli. Penelitian Survei Case Control dengan pendekatan retrospektif dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2018 di bagian rekam medik RSUD Bangli terhadap 326 pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Kasus dengan penyakit ginjal dan Kelompok Kontrol tanpa penyakit ginjal dengan mencek kadar gula darahnya. Analisis data secara statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% untuk menentukan faktor resiko Odd Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara kadar gula darah yang tinggi dengan penyakit ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dan kadar gula darah yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal sebesar 3,480 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar gula darah rendah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (OR=3,480; CI 95% = 1,889-6,412; p=0,0001). Simpulan kadar gula darah yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Bangli
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN HEMATOKRIT (Hct) PADA PETANI SAYUR PENGGUNA PESTISIDA DI DESA GUBUG KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN I Made Dwi Hendrayana; Ni Putu Rahayu Artini; Desak Putu Risky Vidika
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i2.1031

Abstract

Pestisida adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama.Keracunan akibat terpapar pestisida dapat menyebabkan bentuk abnormalitas padaprofil darah pada petani seperti hemoglobin dan hematokrit. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct) petani sayur penggunapestisida di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Rancanganpenelitian ini adalah rancangan deskriptif yaitu menampilkan nilai rata-rata hasilpengujian dan standar deviasi. Pengambilan darah dilakukan pada 30 petani sayurlaki-laki dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa random sampling.Kadar hemoglobin dan hematokrit diukur dengan alat Hematologi Analyzer. Dari hasilpenelitian didapatkan bahwa kadar rata-rata Hb petani sayur pengguna pestisida diDesa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan sebesar 13,5 ± 0,1 g/dl, dansebanyak 11 orang (36,7%) menderita anemia. Kadar rata-rata hematokritnya sebesar39,8 ± 0,2%, dengan sebanyak 12 orang (40%) dengan kadar yang rendah. Simpulanbahwa sebanyak 36,7% petani sayur pemakai pestisida di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan menderita anemia dan sebanyak 40% menderita kadarhematokrit (Hct) yang rendah.
FITOREMEDIASI DENGAN TANAMAN AIR UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK Pande Kadek Yusika Ryanita; I Nyoman Arsana; Ni Ketut Ayu Juliasih
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan jumlah penduduk meningkatkan bahan buangan, termasuk bahan buangancair berupa air limbah domestik. Air limbah domestik mengandung bahan organik yangtinggi sehingga dapat mencemari perairan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahanyang efisien. Salah satu pengolahan air limbah domestik tersebut adalah fitoremediasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar pH,COD, BOD, TSS danMinyak-Lemak pada keempat perlakukan fitoremediasi dengan menggunakan tanamaneceng gondok, kapu-kapu, kangkung air dan paku air. Penelitian ini menggunakan desainpenelitian pre-test dan post-test dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan padapenelitian ini dengan memberikan empat jenis tanaman dengan massa 250 gram dan lamafitoremediasi selama satu hari dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Sehingga, totalsampel menjadi 25 buah. Setelah fitoremediasi, prosentase penurunan pH tertinggi terjadipada tanaman kapu-kapu sebesar 18.62%. Selanjutnya prosentase penurunan TSS,COD,BOD dan minyak-lemak paling tinggi terjadi pada paku air secara berturut-turut sebesar69.80%, 77.42%, 82.69% dan 38.81%. Simpulan, fitoremediasi dengan tanaman air(eceng gondok, kapu-kapu, kangkung air dan paku air) dapat menurunkan kadar pH, TSS,COD, BOD dan minyak-lemak dengan efektifitas yang berbeda dimana, paku air memilikiprosentase tertinggi pada parameter TSS, COD, BOD, dan minyak-lemak.
KERAGAMAN TUMBUHAN DALAM UPAKARA CARU PANCA SATA Ni Komang Madiasih; I Nyoman Arsana; I Gusti Ayu Ketut Artatik
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tumbuhan serta bahan lain selaintumbuhan yang digunakan sebagai bahan upakara caru panca sata. Penelitian dilakukandi Desa Pejeng, Kecamtan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Metode yang digunakanadalah metoda Purposive sampling dengan cara wawancara, observasi, dokumentasibahan banten. Tumbuhan diidentifikasi untuk mengetahui nama jenis. Wawancaradilakukan terhadap responden diantaranya sulinggih, serati, dan masyarakat yang sedangmelaksanakan upacara caru panca sata. Hasil penelitian menemukan 63 jenis tumbuhan(34 famili). Tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah dari suku Poaceae. Bagiantumbuhan yang digunakan adalah daun, buah, biji, umbi, bunga dan batang. Bagian yangpaling banyak digunakan adalah daun. Sebanyak 22 jenis bahan lain selain tumbuhanjuga digunakan dalam caru panca sata.
POTENSI LOLOH AIR REBUSAN DAUN SIRIH SEBAGAI IMUNOMODULATOR ALAMI I Made Sumarya1
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun sirih dengan konstituenkimia hidroksikavikol memiliki aktivitas sebagai imunomodulator. Loloh air rebusan daunsirih mengandung senyawa aktif hidroksikavikol. Tinjauan ini bertujuan untuk meninjaupotensi loloh air rebusan daun sirih yang merupakan obat tradisional berpotensi memilikiaktivitas sebagai imunomodulator alami. Dari tinjauan hasil-hasil penelitian yang telahdilakukan menunjukkan bahwa loloh air rebusan daun sirih mengandung senyawa aktifhidroksikavikol. Ekstrak daun sirih dengan konstituen kimia hidroksikavikol (HC)menurunkan histamin dan GM-CSF yang dibentuk oleh IgE sebagai mediator reaksihipersensitivitas dan menghambat pelepasan eotaxin dan IL-8 dalam reaksi alergi yangdiinduksi oleh TNF-α dan IL-4. Menurunkan IL-2, INF-γ dan TNF-α, meningkatkan IL-4dan IL-5 untuk menghambat sel Th untuk berdiferensiasi menjadi sel Th1/Tdth untukmenghambat reaksi hipersensitivitas. Simpulan, loloh air rebusan daun sirih berpotensisebagai imunomodulator alami yaitu sebagai imunosupresan menekan reaksihipersesitivitas sehingga berpeluang menjadi obat herbal antialergi.
STUDI POTENSI ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA EKSTRAK BUAH LEMPENI (Ardisia elliptica Thunb.) I Putu Agus Hendra Wibawa; I Nyoman Lugrayasa
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ardisia elliptica adalah tumbuhan semak yang secara tradisional buahnya dapatdimakan atau digunakan sebagai obat untuk diare. Studi ini dilakukan untuk mengetahuiefektivitas ekstrak A. elliptica sebagai antioksidan, serta mengetahui potensinya sebagaiantimikroba. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode Chow, sedangkanpengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar(Kirby-Bauer disc diffusion method) menggunakan media Nutrient Agar. Hasil pengujianaktifitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak A. elliptica mempunyai kemampuansebagai antioksidan dengan kategori lemah (nilai IC50 : 197,35). Pengujian aktifitasantimikroba menunjukkan bahwa ekstrak buah A. elliptica efektif menghambatpertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium dan Streptococcus mutans. Ekstrak buah A.elliptica tidak efektif menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, bakteriPseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN API-API (Avicennia marina) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA (ALT DAN MPN E.Coli) PADA IKAN TONGKOL SEGAR (Euthynus affinis) D Safitri; A.A.AK Suardana; I W Wahyudi
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui daya hambat ekstrak daun api-api (Avicenniamarina) terhadap pertumbuhan mikroba (ALT dan MPN E.coli) pada ikan tongkol segar(Euthynus affinis). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan perlakuankonsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25 % dan 30% dan kontrol positif. Data dianalisisdengan analisis varians dan dilanjutkan uji LSD pada taraf 0,05. Hasil penelitianmenunjukkan terjadi penurunan jumlah ALT dan E.coli pada perlakuan 5%, 10%, 15%,20%, 25 % dan 30%. Jumlah ALT sesuai standar yg ditentukan telah tercapai denganperlakuan konsentrasi 15% pada penyimpanan 12 jam, sedangkan pada 24 jam tercapaidengan konsentrasi 30%. Simpulan, ekstrak daun api-api dapat menghambatpertumbuhan mikroba (ALT dan MPN E.coli) pada ikan tongkol segar (Euthynus affinis)secara signifikan pada 12 jam dan 24 jam. Pada penyimpanan 12 jam ada perbedaandaya hambat (ALT) ekstrak daun api-api pada semua perlakuan kecuali padaperbandingan konsentarsi 20%, 25%, dan 30%. Penyimpanan 24 jam tidak adaperbedaan daya hambat (ALT) hanya pada konsentarsi 20%. Penyimpanan 12 jam adaperbedaan daya hambat (MPN E.coli) ekstrak daun api-api (Avicennia marina) hanyapada perlakuan 0% dan 5%. Sedangkan pada penyimpanan 24 jam terdapat perbedaandaya hambat (MPN E.coli) pada konsentarsi 0%, 5%, 10% 15% dan 20%.
DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Ni Nyoman Setiani; I Gede Ketut Adiputra; Israil Sitepu
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang disebabkan olehStreptococcus mutans. Cara preventif yang paling dikenal selain menyikat gigi ialahberkumur, namun beberapa dari kandungan obat kumur juga dapat menimbulkan efeksamping. Bahan herbal seperti pada Jeruk nipis (Citrus Aurantifollia.S) pada penelitianini merupakan solusi alternatif karena mengandung zat antibakteri. Jeruk nipis yangdigunakan adalah jeruk nipis yang segar. Jeruk nipis dibuat ekstrak dengan 5 konsentrasiyaitu 20%,40%,60%, 80% dan 100% serta Aquabides sebagai kontrol negatif danChlorhexidine Gluconate 0,2% sebagai kontrol positif. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui apakah ekstrak jeruk nipis (Citrus Aurantifollia.S) mampu menghambatpertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan untuk mengetahui konsentrasi optimaldalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Metode uji bakteri yang digunakanadalah metode Kirby Bauer yang merupakan uji sensitivitas menggunakan teknik discdiffusion dalam media Muller Hinton Agar. Analisis data menggunakan uji statistikmenggunakan uji one way anova untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yangbermakna kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkankonsentrasi optimal ekstrak jeruk nipis untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah 60%. Simpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak Jeruk nipis(Citrus Aurantifollia Swingle) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteriStreptococcus mutans secara in vitro. Konsentrasi optimal dari ekstrak jeruk nipis padapenelitian ini adalah 60%, sudah memiliki daya hambat sama dengan chlorexidinegluconate 0,2%.
SUBSTITUTION OF COMMERCIAL FEED WITH MORINGA LEAF MEAL TO IMPROVE THE PERFORMANCE OF MALE RABBIT N.M.R. Suarni; N.G.A.M. Ermayanti; N.N. Wirasiti
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 01 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this study were to find out the effects of moringa leaf meal substitution in commercial feed on the performance of male rabbits (bucks). Twenty four four months old male rabbits with an average live weight of 1200g were used in this study. There were four treatments in this study including 0% (K0) as control and 15% (K1), 30% (K2), 45% (K3) substitution of moringa leaf meal in commercial feed and each treatment consisted of six replicates. The treatments were carried out for two months. The variables measured were including body weight, feed consumption, feed conversion. The results showed that there were significant differences (P <0.05) performance between all treatments (K1, K2, K3) and the control (K0). Substitution of moringa leaf meal up to 45% in commercial feed increase performance of male rabbit. It was concluded that the moringa leaf meal might be substituted in commercial feed up to 45 % to improve the performance of male rabbits (bucks). To get maximum performance of male rabbit rabbits it should be better substituted the commercial feed with moringa leaf meal is 35%.
PENGARUH LAMA BEKERJA TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA PETUGAS FOGGING DI KOTA DENPASAR Ni Putu Dinda Setiawati; Ni Putu Rahayu Artini; I Wayan Tanjung Aryasa
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 12 No 01 (2021): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan hati yang timbul di karenakan paparan zat kimia dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fungsi hati yaitu pemeriksaan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) atau juga dinamakan AST (Aspartat Aminotransferase) merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati Selain SGOT dilakukan juga pemeriksaan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Penelitian ini menggunakan rancangan Operational research non eksperimental pretest – posttest. hasil pengujian dan standar deviasi pada bulan maret tahun 2019 terendah sebesar 16,0±0,00 U/L, kadar tertinggi sebesar 30,0±0,00 U/L, dengan rata-rata sebesar 24,2±0,09 U/L. Hasil kadar SGOT pada bulan april terendah sebesar 23,0±0,00 U/L, Kadar tertinggi sebesar 54,0±0,00 U/L, dengan rata-rata sebesar 29,9±0,16 U/L. Hasil rata-rata SGPT pengaruh lama bekerja pada petugas fogging pada bulan maret terendah sebesar 11,0±0,00 U/L, kadar tertinggi sebesar 68,0±0,00 U/L, dengan rata-rata sebesar 30,8±0,24 U/L, Hasil kadar SGPT pada bulan april terendah sebesar 15,0±0,00 U/L, kadar tertinggi sebesar 89,0±0,00 U/L, dengan rata-rata sebesar 42,5±0,23 U/L. kenaikan presentase kadar SGOT pada petugas fogging di bulan maret sebesar 30,0 %. Pada bulan april 54,0% Hasil presentase kadar SGPT pada petugas fogging bulan maret 68,7% pada bulan april 89,3%.