cover
Contact Name
Ellen Juita Gultom
Contact Email
gultom_ellen@yahoo.com
Phone
+6281296552600
Journal Mail Official
redaksilingua@gmail.com
Editorial Address
jalan pengadegan timur raya no. 3, pancoran, jakarta selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Lingua: Jurnal Ilmiah
ISSN : 14129183     EISSN : 27156478     DOI : https://doi.org/10.35962/lingua.v16i1.36
Jurnal akademik STBA LIA yang memuat artikel ilmiah seputar bidang ilmu Bahasa, Pengajaran Bahasa Asing, Penerjemahan, Sastra dan Budaya
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah" : 6 Documents clear
THE MYTH ANALYSIS IN DEMAIN DES L’AUBE POETRY BY VICTOR HUGO Yulia Sofiani Zaimar; Leni Tiwiyanti; Yosi Maeleona Passandaran
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.133

Abstract

A poem is able to construct and represent various events, that relates in people's lives, such as people's habits, family life, married life, history and so on. Poetry is an expression that is dense, concise and full of meaning. Poetry has a characteristic that is using short sentences and consists of only three stanzas. In poetry, there are many expressions of expression that are expressed indirectly so that it requires deeper meaning. Each poem certainly has different characteristics in packaging and representing issues and themes that will be raised into a story according to the ideology and goals to be achieved by the author. This research would like to research Victor Hugo’s poem, titled Demain dès l’aube. The purpose of this study is to reveal the semiotics of signs. This research aims to find out the signifier, signified, and myth in the poem by Victor Hugo, through the relationship between father and daughter. This study uses a qualitative method, combined with the Roland Barthes’ semiotics theory. As the result, this poem told about a person, who lost his daughter. Secondly, this poem is a true story of Victor Hugo, him-self, when his daughter died. The signifier and the signified found in this research represent the father's love for the child in the poem, signed by the broken feelings of the father, who was unable to save his lovely daughter Keywords: Poem, Hugo, Father, Semiotic and Myth Abstrak Sebuah puisi mampu mengkonstruksi dan merepresentasikan berbagai peristiwa, yang berhubungan dalam kehidupan masyarakat, seperti kebiasaan masyarakat, kehidupan keluarga, kehidupan pernikahan, sejarah dan sebagainya. Puisi merupakan ungkapan yang padat, padat dan penuh makna. Puisi memiliki ciri khas yaitu menggunakan kalimat-kalimat pendek dan hanya terdiri dari tiga bait. Dalam puisi banyak sekali ungkapan ungkapan yang diungkapkan secara tidak langsung sehingga membutuhkan makna yang lebih dalam. Setiap puisi tentunya memiliki ciri khas yang berbeda dalam mengemas dan merepresentasikan isu dan tema yang akan diangkat menjadi sebuah cerita sesuai dengan ideologi dan tujuan yang ingin dicapai oleh pengarangnya. Penelitian ini ingin meneliti puisi Victor Hugo yang berjudul Demain dès l’aube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap semiotika tanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanda, petanda, dan mitos dalam puisi karya Victor Hugo, melalui hubungan antara ayah dan anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dipadukan dengan teori semiotika Roland Barthes. Alhasil, puisi ini menceritakan tentang seseorang yang kehilangan putrinya. Kedua, puisi ini adalah kisah nyata Victor Hugo, dirinya sendiri, ketika putrinya meninggal. Penanda dan petanda yang ditemukan dalam penelitian ini merepresentasikan cinta ayah kepada anak dalam puisi tersebut, ditandai dengan hancurnya perasaan ayah yang tidak mampu menyelamatkan putri kesayangannya Kata kunci: Puisi, Hugo, Ayah, Semiotika dan Mitos
THE CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF MISTRESS IN THE CASE OF LEGAL WIFE KILLED HER HUSBAND AFFAIRS NEWS Sugianti Somba
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.134

Abstract

Abstract If there is a problem of infidelity, women are always admitted as inmates, and are stigmatized as other ideal women. When women, who get women become mistresses try to provide clarification on the accusations, this shows their resistance. This research has the title "Analysis of the Wife's Discourse Kills Another Ideal Woman in Tiktok Videos" aims to find out how the position of women in a text is. This research is based on the idea, in this video there are two types of women, namely the legal wife and the mistress of her husband. The type of research used is descriptive qualitative. The discourse analysis technique from Teun A van Dijk is used to view video discourse and comments through character elements, macro and micro structures, and focalization. The research results are; that not all women have the same position in a text. This means that not all women are patients, and are always the guilty party, even though they are portrayed as bad person. Key words: Mistress, Wife, Mistress, Tiktok, Discourse Abstrak Jika ada masalah perselingkuhan, perempuan selalu diakui sebagai narapidana, dan distigmatisasi sebagai perempuan idaman lain lainnya. Ketika perempuan yang menjadikan perempuan sebagai selingkuhan mencoba memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut, ini menunjukkan perlawanan mereka. Penelitian ini berjudul “Analisis Wacana Istri Tewaskan Wanita Idaman Lain dalam Video Tiktok” bertujuan untuk mengetahui bagaimana posisi perempuan dalam sebuah teks. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran, dalam video ini ada dua tipe wanita, yaitu istri sah dan perempuan idaman lain suaminya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis wacana dari Teun A van Dijk digunakan untuk melihat wacana dan komentar video melalui elemen karakter, struktur makro dan mikro, dan fokalisasi. Hasil penelitian adalah; bahwa tidak semua perempuan memiliki posisi yang sama dalam sebuah teks. Artinya tidak semua wanita adalah pasien, dan selalu menjadi pihak yang bersalah, meskipun mereka digambarkan sebagai orang jahat. Kata kunci: Perempuan idaman lain, Istri, Nyonya, Tiktok, Wacana
PENERJEMAHAN PERSONIFIKASI DALAM "AMBA" KE DALAM BAHASA JERMAN Angela Juwita; Doni Jaya
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.148

Abstract

ABSTRACT The translation of figurative expressions requires special treatment, because they contain certain implicit message conveyed by the original author. One of the frequently used figurative devices is personification. The objective of this study is to examine the translation of personification in novels “Amba” and its translation “Alle Farben rot”. This corpus-based research used the literary study technique and critical discourse analysis. Results show that four translation procedures were used to translate personification. Furthermore, this study also identified personifications translated with meaning modulation by means of graduation appraisal and those translated without meaning modulation. Based on these findings, we conclude that the translators of personifications in both works can emulate the original author’s style by preserving universal meanings shared by both the source and target language. ABSTRAK Penerjemahan ungkapan figuratif memerlukan perlakuan khusus, karena ungkapan semacam itu mengandung pesan tersembunyi dari penulis. Salah satu majas yang paling sering digunakan adalah personifikasi. Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji penerjemahan personifikasi dalam novel “Amba” dan terjemahannya “Alle Farben rot”. Penelitian ini berbasis korpus dengan pendekatan kajian pustaka dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat prosedur penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan personifikasi. Di samping itu, hasil penelitian juga menunjukkan penerjemahan personifikasi yang diterjemahkan dengan pergeseran makna melalui appraisal graduasi dan penerjemahan personifikasi yang diterjemahkan tanpa mengalami pergeseran makna. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerjemah mampu menerjemahkan personifikasi dalam Amba dengan mempertahankan gaya penulis dan dengan menggunakan makna universal yang berterima dalam kedua pasangan bahasa.
IINARAWASHI, KAN'YŌKU, YOJIJUKUGO DALAM KOTOWAZA BAHASA JEPANG PADA KOTOWAZA KARUTA sulhiyah Sulhiyah
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.156

Abstract

Dalam penelitian kali ini peneliti menitik beratkan pada kotowaza yang berada pada Kotowaza karuta ke dalam beberapa bentuk kotowaza. Yang bertujuan untuk mengetahui kotowaza dalam beberapa bentuk yaitu, kata-kata bijak (言い習わしiinarawashi), Frase idiomatik (慣用句 kan'yōku), dan Empat karakter idiom (四字熟語yojijukugo). Selain itu juga untuk mengetahui bentuk makna denotasi dan konotasi kotowaza bahasa Jepang dalam bentuk iinarawashi, kan’youku, dan yojijukugo dalam kotowaza Karuta bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, Selain itu digunakan teori semantik untuk memahami makna kotowaza itu sendiri dan padanannya. Hasil penelitian menunjukkan jumlah peribahasa bahasa jepang yang ada dalam kotowaza karuta terdapat 39 data kotowaza karuta termasuk ke dalam kotowaza iinarawashi, 5 data kotowaza karuta termasuk ke dalam kotowaza kan’youku, dan untuk kotowaza yojijukugo tidak ditemukan dalam kotowaza karuta bahasa Jepang ini. Terdapat 13 peribahasa bahasa Jepang dalam kotowaza karuta yang memiliki perbedaan antara makna denotatif dengan makna konotatifnya, sehingga tidak semua peribahasa bahasa Jepang dalam kotowaza karuta dapat diartikan hanya berdasarkan makna denotatifnya saja. Ada 20 kotowaza karuta yang mempunyai padanan makna dalam peribahasa Indonesia.
EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS TERJEMAHAN BERITA MERDEKA.COM.: ANALISIS WACANA KRITIS BERBASIS KORPUS Dede Wiharto; Haru Deliana Dewi
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.158

Abstract

ABSTRACT Dysphemism and euphemism expressions are frequently used in news texts, especially in hard news reporting on politics, conflicts, and tragedies. This study aims to analyze the change of dysphemism and euphemism expressions in Target Text (TT) Merdeka.com when they are translated from Source Text (ST) BBC.com. This study was descriptive qualitative research with linguistic data corpus and used critical discourse analysis proposed by Van Dijk in analyzing the meaning of each expression based on a semantic lexical approach. The data used in this study were corpus parallel data taken from 25 ST and 25 TT. The result of this study shows that dysphemism is mostly found in ST which is 65% while euphemism is only found in 35%. This study also reveals that some dysphemism and euphemism expressions change when they are translated to TT, namely euphemism into dysphemism by 23%, dysphemism into euphemism by 7.57%, deletion of dysphemism by 1.01%, and addition of dysphemism by 0.5%. Based on these results, it can be concluded that dysphemism is mostly found in ST and TT and both dysphemism and euphemism can change when they are translated into TT to be adjusted with the condition of the TT reader. Keywords: translation, euphemism, dysphemism, critical discourse analysis, corpus. ABSTRAK Ungkapan disfemisme dan eufemisme sering digunakan dalam teks berita terutama pada berita hard news yaitu tentang politik, konflik, dan tragedi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat perubahan ungkapan disfemisme dan eufemisme pada teks sasaran (TSa) berita online Merdeka.com yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dari teks sumber (TSu) berita online BBC.com. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan data korpus linguistik dan teori analisis wacana kritis Van Dijk dengan pendekatan makna semantik leksikal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data paralel korpus yang diambil dari 25 TSu dan 25 TSa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ungkapan yang mendominasi pada data korpus TSu adalah ungkapan disfemisme yaitu sebesar 65% sedangkan ungkapan eufemisme hanya ditemukan sebesar 35%. Hasil lainnya yang ditemukan adalah beberapa ungkapan disfemisme dan eufemisme mengalami perubahan pada TSa yaitu perubahan eufemisme menjadi disfemisme sebesar 23%, perubahan disfemisme menjadi eufemisme sebesar 7,57%, penghapusan ungkapan disfemisme sebesar 1,01 %, dan penambahan ungkapan disfemisme sebesar 0,5%. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ungkapan disfemisme adalah ungkapan yang lebih banyak ditemukan pada TSu berita hard news dan baik ungkapan disfemisme maupun eufemisme dapat mengalami perubahan ketika diterjemahkan dalam TSa untuk disesuaikan dengan kondisi pembaca berita TSa. Kata kunci: terjemahan, eufemisme, disfemisme, analisis wacana kritis, korpus
IDENTIFICATION OF THE FACTORS AFFECTING STUDENTS AT SANATA DHARMA Hendra Michael Aquan; Luisa Diana Handoyo; Paulus Wiryono Priyotamtama
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 02 (2022): Lingua: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i2.161

Abstract

The pandemic COVID-19 has disrupted global society and its order, including the educational sector. Amid the pandemic, students of Sanata Dharma University Yogyakarta felt the impact. Reports from other countries indicated the pandemic situations to increase levels of stress and anxiety among college students. Sometimes, a difficult situation does not always cause negative responses. Some studies suggested that the pandemic may affect positive attitudes (optimism). This study aimed to find factors that contribute in developing optimism attitude among college students of Sanata Dharma University. Researchers employed online questionnaire to gather informations from 137 respondents. Three methods of analysis: exploratory factor analysis (EFA), confirmatory factor analysis (CFA), and structural equation modeling (SEM) were used. Results indicated reasoning and experience as independent variables, and optimism as a dependent variable. Factor of type of information was suggested as mediating variable. Further, a structural model reported that Goodness of fit indices from the model: χ2 = 63.922 (df = 55; alpha = 0.05), probability = 0.192, CMIN/DF = 1.162(≤ 2.00), RMSEA = 0.023 (≤ 0.08), GFI = 0.970 (≥ 0.90), TLI = 0.985 (≥ 0.90).

Page 1 of 1 | Total Record : 6