cover
Contact Name
Hezron Sabar Rotua Tinambunan
Contact Email
jurnalsuarahukum@unesa.ac.id
Phone
+6285726365956
Journal Mail Official
jurnalsuarahukum@unesa.ac.id
Editorial Address
Jl. Ketintang Gedung K1.02.04, Ketintang, Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Suara Hukum
ISSN : 2656534X     EISSN : 26565358     DOI : 10.26740
Core Subject : Social,
Jurnal Suara Hukum memiliki standar untuk perilaku etis yang diharapkan oleh semua pihak yang terlibat dalam tindakan penerbitan: penulis, editor jurnal, peer reviewer dan penerbit. Jurnal Suara Hukum adalah jurnal peer-review, diterbitkan dua kali setahun di bulan Maret dan September oleh Departemen Hukum, Universitas Negeri Surabaya. Jurnal suara hukum telah memiliki akun Google scholar dengan tautan https://scholar.google.com/citations?hl=en&authuser=1&user=clJJoeIAAAAJ Jurnal Suara Hukum saat ini berstatus belum terakreditasi.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum" : 10 Documents clear
Analisis Prinsip First to File dalam Perkara Desain Industri (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 16/Pdt.Sus.DesainIndutri/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst) Anjas Putra Pramudito; Vioxcy Ananta Putra; Fairuz Zahirah Zihni Hamdan
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sengketa hak desain industri banyak terjadi di Indonesia, salah satunya perkara I AM GEPREK BENSU yang telah diputus melalui Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 16/Pdt.Sus.DesainIndustri/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. Putusan tersebut menjadi menarik karena amar putusan Majelis Hakim bila ditinjau secara normatif dari UU No. 31 Tahun 2000 maupun secara teori, terdapat ketidakselarasan terkait penerapan prinsip first to file. Penulisan ini menjadi penting karena mengulas prinsip first to file dari sisi teori, norma, dan praktik yang mana belum pernah dibahas sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif dengan pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Amar putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah sesuai dengan ketentuan UU No. 31 Tahun 2000. Namun yang tidak sesuai adalah ketentuan yang menjadi dasar dalam putusan tersebut, yaitu Pasal 2 ayat (3) huruf c UU No. 31 Tahun 2000 yang menyatakan bahwa salah satu bentuk pengungkapan sebelumnya untuk menentukan kebaruan suatu desain industri adalah pengumuman dan penggunaan desain industri tersebut baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Hal ini tidak selaras dengan prinsip first to file yang sesungguhnya.
Law Enforcement Against Business Enterprise That Import an Unofficial Mobile Phone (Study Comparasion in Indonesia, Malaysia and Japan) Malik Ibrahim; Heru Sugiyono
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imported goods sent to a country do not necessarily have a permit or official to be traded in that country. In this study, the question that will be answered is what are the implications for the import of unofficial cellular phones by business actors who are sold to consumers and how law enforcement and the difference between unofficial cellular phones by business actors are sold to consumers in Indonesia, Malaysia, and Japan. This research method uses normative juridical type. The results of the study show different legal products from each country and their enforcement. In Indonesia, the impact of this forgery can be detrimental to state tax revenues as well as economic instability. Thus, it is regulated by law from Article 45 and Article 46 of the Consumer Protection Law to sanction a prisoner of a maximum of 2 years with a fine of Rp. 500,000,000.00. Malaysia is also affected by this black market, namely the decline in the state deficit due to the non-disbursement of goods taxes. Law enforcement in Malaysia refers to the counterfeiting rules based on the CopyRight Act 1987 with a prison sentence of not more than 5 years and a fine of money. In addition, in Japan itself has the Consumer Protection Law of 2000 and its enforcement for people who carry counterfeit and counterfeit goods based on article 167 with a prison fine of not more than 3 years. The conclusion that can be drawn is that each country, such as Indonesia, Malaysia, and Japan, has its own way of enforcing the law against the sale of unauthorized cell phones, but the impact can be the same.
Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Tentang Penyelesaian Sengketa Perbuatan Melawan Hukum Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan Ilham Zahri; Azhari Yahya; M. Adli
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are 2 (two) similar cases with the identical subject matter but decided differently by the Supreme Court, as contained in Supreme Court Decision No. 353 K/Pdt/2015 dated June 22, 2015, and Supreme Court Decision No. 1228 K/Pdt/2018 June 23, 2018.The purpose of this research is to find out the legal considerations by the Panel of Judges of the Supreme Court in those cases and to conduct a review of the two decisions according to the perspective of legal objectives. This type of research is normative juridical law research. This research shows that the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 353 K/Pdt/2015 dated June 22, 2015, has correctly considered the the provisions of Article 8 of the Collateral Law. Meanwhile, the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1228 K/Pdt/2018 dated June 23, 2018, has ignored Article 8 of the Collateral Law by considering the errors of Defendant I and Defendant II in binding the collateral. So from this research, it was found that the legal considerations of the Panel of Judges in decision Number 1228 K/Pdt/2018 dated June 23, 2018, were not following the perspective of the legal objectives.
Asas Retroaktif Dalam Pelaksanaan Surat Keputusan Pemberhentian Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Faisal Faisal; Iskandar A. Gani; Mahfud Mahfud
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to examine the dishonorable discharge of retired civil servants by studying legal regulations and cases related to the dishonorable dischargeof retired civil servants. This study employed a normative juridical method with the legal approach, conceptual approach, and case approach. The finding showed that the dishonorable dischargedecree issued by the Head of Regional Office XIII of BKN (State Civil Service Body) of Banda Aceh Number: 23/KEP/KANREG-XIII/BKN/VIII/2016 on August 15, 2016, regarding the revocation/cancellation of the previous decision, followed by the Decree of the Regent of Aceh Barat Number: Peg.880/ 460/2017 on August 4, 2017, concerning the dishonorable discharge ascivil servants in the case of Tgk. Arwyzal ABM, ST. When this decree was issued,the person had been in retirement for seven months, meaning that this decree was applied retroactively. Keywords: Retroactive Principle; Discharge, State Civil Apparatus
Keabsahan Hubungan Kontraktual Secara Elektronik Dalam E-Commerce Dan Pertanggungjawaban Hukum Atas Kebocoran Data Pribadi Pengguna Muhammad Ilham Mahrudin Zamzam; Rofanda Mina Arsyada; Nadya Eka Amalia Al'Azza
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan jurnal ini ialah guna memberikan gambaran umum mengenai keabsahan suatu kontrak elektronik dan kesepakatan diantara para pihak dengan menggunakan aplikasi e-commerce. hal tersebut dikarenakan tingginya angka pengguna dan nilai transaksi pada e-commerce dan terus berkembang ditengah era digital pada saat ini. Dengan demikian dengan penulisan jurnal ini diharapkan para pembaca jurnal dapat memahami secara utuh mengenai hubungan kontraktual para pihak, pemenuhan mengenai hak dan kewajiban, sekaligus hal-hal penting lainnya yang dapat menyebabkan suatu kontrak perjanjian batal demi hukum. Selain itu dalam penulisan jurnal ini juga membahas mengenai pertanggungjawaban hukum apabila di dapati kebocoran data pengguna e-commerce sehingga dalam hal ini penulis berharap dapat memberikan wawasan bagi para pembaca untuk mengetahui hak-haknya ketika menjadi korban dari kejahatan. Dalam penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian dengan model pendekatan yang berfokus pada peraturan perundang-undangan secara konseptual yang dapat menjadikan suatu hasil analisis yang mendalam antara konsep dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga di dapati analisis normatif yang kompeherensif dan mampu untuk menjawab setiap isu.
Constitutional Internet Blocking: Sebuah Upaya Preemtif terhadap Digital Authoritarian dalam Perspektif Negara Hukum Demokratis Sri Winarsi; Xavier Nugraha; Angeline Regita Nathalia; Melva Emely Laurentius
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The government have issued numerous internet blocking when there are no explicit rules regarding them, such as sources of authority, criteria, deadline, Legal attempt, and so forth. Based on that, the formulation of the problems in this article are first, how is the internet blocking in a perspective of the state of democratic law? Second, how is the constitutional internet blocking mechanism? As for the purposes in this article are first, analyzing internet blocking in the perspective of the state of democratic law and second, describing the constitutional internet blocking mechanism. The research method used in this article is a doctrinal research method with a statute approach, conceptual approach, and case approach. The analysis results for this article are first, internet blocking in the state of democratic law are permissible but must not against the constitution, that is, should not against with the 1945 Constitution and the constitutional court ruling, and in accordance with the principle of human rights protection regulated in International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). Second, as for the constitutional internet blocking mechanisms are formally expressed in the legal products of laws and materially will be regulated in conjunction with internet blocking procedures, legal subjects who can legally enforce internet blocking, Governments that can specifically implement internet blocking, criteria for internet blocking, deadline of internet blocking, and legal attempt against internet blocking. Keywords: Constitutional Internet Blocking, Digital Authoritarian, Human Rights, State of Democratic Law.
Strategi Dan Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Secara Digital Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Di Kabupaten Indramayu Nur Wahyuni Nurwahyuni; Riva Rachmi Kusumah; Dewi Agustin Hasanah
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak masih bergantung pada orang dewasa yang ada disekitarnya untuk melindungi mereka. Berbagai upaya telah dilakukan, namun disadari sepenuhnya bahwa di dalam masyarakat masih banyak anak yang memerlukan upaya perlindungan khusus. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perempuan dan Anak di Kabupaten Indramayu disebabkan oleh kurangnya pemahaman keluarga anak yang menjadi korban untuk melaporkan dan meminta bantuan hukum terhadap permasalahan yang sedang dialaminya. Selain itu, rasa trauma yang dirasakan oleh anak korban terhadap permasalahan yang dialaminya sehingga anak korban malu untuk bercerita tentang kronologis kasus yang dialaminya. Oleh karena permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah memberikan strategi pengaduan hukum secara digital yang dapat di akses oleh semua orang di seluruh wilayah hukum Indonesia. Selain itu, penelitian penting untuk dilakukan karena strategi pemberian hukum secara digital bisa membantu korban untuk mengkonsultasikan dan melaporkan permasalahannya, sehingga dapat di atasi dengan cepat dan efesien. Pada penelitian ini, metode penelitian menggunakan penelitian kualitiatif. Adapun tahapan penelitian terdiri atas: (a) kajian pustaka; (b) observasi masalah; (c) identifikasi masalah; (d) penyusunan strategi; (e) implementasi strategi; (f) evaluasi strategi; (g) strategi final. Selain itu, objek penelitiannya adalah mekanisme pemberian bantuan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum di Kabupaten Indramayu. Sedangkan alat pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Alat pengumpulan data yang digunakan yakni lembar observasi, pedoman wawancara, angket dan telaah dokumen. Adapun analisis data yang digunakan yakni analisis data kualitatif
Memaknai Tanggung Jawab Renteng Dalam perusahaan Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Lani Dharmasetya; Ariawan Gunadi
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The articles in the Tax Crime Act are legal affairs, which can be defined as tax- related criminal deed related to accountability of the aforementioned deed both as individual taxpayers and corporate taxpayers. This is further elucidated in the Circular Letter of Supreme Court (SEMA) no. 4 year 2021 regarding Corporate Responsibility in the Field of Taxation, which stipulate that every individual is defined as an individual and a corporation and efforts to resolve tax crimes. Tax crimes are further elucidated in Articles 38, 39, 39A, 40, 41, 41A, 41B, 41C, 43 and Article 43A. In those articles, it is described that the types of tax crimes in the form of negligent or (culpa) is deeds categorized as both unintentional and intentional or criminal (dolus).
Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Notaris Kota Medan Menurut Perspektif Pengawasan Majelis Pengawas Daerah Notaris Tommy Leonard; Azharuddin Azharuddin; Wilbert Wilbert
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Notary's Code of Ethics is a guideline for the attitude and behavior of a notary. It is necessary to maintain the quality of legal services to the public. The supervision of notaries is done by the Notary Supervisory Board to ensure that notaries always act in accordance with the legal principles that underlie their authority and avoid abuse of the authority or trust given. This empirical judicial research collects data from library and field research. The research results of this study show that there are 54 (fifty four) complaints receieved by Notary Supervisory Board in Medan from 2018 until 2021. The supervision is based on Law Number 2 of 2014 concerning Amendments to Law Number 30 of 2004 concerning the Position of Notary, Regulation of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: M.02.PR.08.10 of 2004, Ministerial Decree Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number M.39-PW.07.10. 2004 and the role of the Regional Supervisory Board includes preventive purposes, namely reflecting on the position of the Notary Ethics Code in order to provide material related to the implementation of the position of Notary, participating in seminars, and checking Notary protocols.
Reformulasi Pemidanaan dalam Penggunaan Bahan Peledak di Wilayah Laut yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Kukuh Pramono Budi; Abraham Sridjaja; Samuel Dharma Putra Nainggolan
Jurnal Suara Hukum Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Suara Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya alam yang terdapat di laut beraneka ragam, mulai dari sumber daya alam hayati sampai dengan mineral dapat dimanfaatkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada kenyataannya terdapat pihak yang mengambil sumber daya alam yang terdapat di laut secara tidak bertanggung jawab. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan bahan peledak yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Sanksi pidana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan saat ini dirasa belum mampu memberikan efek jera yang maksimal yang terbukti dengan berulangnya kejahatan serupa dikemudian hari. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan kasus dalam menjawab isu hukum didalam pembahasan yang bertujuan untuk menemukan jenis tindakan (sanksi) pidana yang dapat dijatuhkan oleh negara terhadap penggunaan bahan peledak di wilayah laut yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

Page 1 of 1 | Total Record : 10