cover
Contact Name
Yunardi Kristian Zega
Contact Email
yunardichristian@gmail.com
Phone
+6281213076611
Journal Mail Official
mpak.pps@uki.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Shanan
ISSN : 25498061     EISSN : 27224678     DOI : https://doi.org/10.33541/shanan
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Shanan bertujuan untuk menerbitkan hasil penelitian dosen-dosen dan para alumni Prodi Magister Pendidikan Agama Kristen serta para pendidik agama di luar UKI. Jurnal Shanan pertama kali diterbitkan pada bulan Maret 2017 melalui penerbit UKI Press dengan nomor ISSN 2549-8061. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Magister Pendidikan Agama Kristen UKI yang dimaksudkan untuk mempublikasikan karya-karya penelitian dosen, alumni, dan para pendidik agama Kristen di luar UKI. Jurnal ini memuat artikel-artikel penelitian yang berfokus pada pengembangan ilmu dan praktik pendidikan agama Kristen di lingkup gereja, keluarga, dan sekolah. Jurnal Shanan ditebitkan secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu Maret dan Oktober. Fokus jurnal Shanan adalah Pendidikan Agama Kristen sedangkan cakupannya adalah Desain Program, Strategi Pembelajaran dan Kurikulum, Sejarah dan Filsafat, Teologi, Metodologi Pendidikan, Pendidikan dalam Masyarakat Majemuk, Evaluasi Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Etika Profesi Guru, yang semuanya terkait dengan Pendidikan Agama Kristen.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 91 Documents
PERAN PENDIDIKAN PERDAMAIAN KAITANNYA DENGAN PAK DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Djoys Anneke Rantung
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.026 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1466

Abstract

Masyarakat Ekonomi Asean sementara berlangsung di negara-negara Asean dengan berbagai bentuk kerjasama di berbagai bidang yang berfokus pada bidang ekonomi. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi setiap bangsa yang terlibat di dalamnya dan terutama bagi bangsa Indonesia. Peluang dan tantangan harus segera disikapi dan dihadapi. Jika tidak, akibatnya bisa merugikan dan bukan menguntungkan. Peningkatan kualitas pendidikan yang baik haruslah dimiliki oleh anak bangsa dalam menghadapi MEA sebagai kunci kesuksesan. Berbagai konflik dapat saja terjadi sebagai dampak dari Masyarakat Ekonomi Asean. Bilamana konflik tidak segera diatasi maka dampaknya akan menjadi semakin buruk dan konflik tersebut dapat berpeluang pada tindakan kekerasan. Pendidikan perdamaian haruslah menjadi agenda utama dalam kehidupan setiap orang, terutama mencegah dan mengatasi berbagai konflik sebagai dampak negatif dari MEA. Pendidikan perdamaian kaitannya dengan PAK, mengajarkan setiap orang untuk hidup dalam rasa aman, nyaman, bebas dari berbagai masalah atau dapat menangani berbagai konflik. Pentingnya pendidikan perdamaian terutama dalam menghadapi MEA ini, supaya semua pihak dapat menjalin hubungan dengan baik. Kata Kunci: Pendidikan, Pendidikan Perdamaian, Pendidikan Agama Kristen, Masyarakat Ekonomi Asean.
TRADISI HOSPITALITAS UNTUK PENDIDIKAN PERDAMAIAN DI POSO Ones Morokuhi
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.459 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1467

Abstract

The research in this paper leads to peace education in Poso. Local wisdom approach focus to achieve it. Local wisdom in question is a tradition of cultural in sintuwu maroso and padungku. Researchers considered that culture sintuwu maroso and padungku a primal's hospitality owned Poso then and now. The distinctive feature of this research center at the local wisdom area. That approach is not without reason. Social unrest conflicts that have occurred in Poso, leaving wounds that are difficult unresolved grudges. Seventeen years ago the conflict was going on, now remaining trauma and feels haunted. Yet the return of all refugees to their original place, not awakening back all the buildings or houses in the former debris destruction mass, separation is expressly settlements Islamic-Christian, social community is still limited, and military approach that is very dominant, not apart from monitoring the author. Watched it is balanced with the security situation, a conducive atmosphere andhospitality of the people of Poso today. Objectives achieved in this study were (1) to find out how the understanding and meaning of the Poso community’s hospitality (2) to find out ways of appreciation and practice of cultural sintuwu maroso and padungku as a form of tradition's hospitality in Poso and (3) to determine the role and the application of hospitality in traditions of cultural sintuwu maroso and padungku for peace education in addressing the conflict in Poso. The data collection process is conducted qualitatively. Interviews and observations is his method, followed by a description of the data. Analysis of data using analytical approachto Theology-CRE (Christian Religious Education). This approach was chosen because they are the research student of CRE. After conducting research and data analysis as a whole, the picture of hospitality in Poso this time will be presented in a straightforward and unequivocal. Likewise, appreciation and practice of cultural sintuwu maroso and padungku in everyday life. In the end, the author proposes an approach to education for peace in Poso, that is approach through cultural traditions in sintuwu maroso's hospitality and padungku Key words: Hospitality, Sintuwu Maroso, Padungku, Peace Education.
“PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) YANG MENEMBUS BATAS”: (SUATU KAJIAN MASA DEPAN PAK DI INDONESIA MEMASUKI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Wellem Sairwona
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.886 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1469

Abstract

Dampak dari kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya terjadi pada aliran bebas barang di antara negara-negara ASEAN, tetapi juga terjadi arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas tenaga kerja terampil, dan arus bebas modal. Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang menghasilkan seorang yang profesional di bidang PAK, seperti tenaga pendidik di sekolah (guru), di perguruan tinggi (dosen) dan di gereja (Pendeta) mau tidak mau harus mulai disiapkan untuk menghadapi arus bebas tenaga kerja terampil. Meskipun baru delapan profesi yang sudah disepakati dalam perjanjian MEA, yakni: insinyur, arsitek, dokter, dokter gigi, perawat, surveyor, akuntan dan pekerja wisata, namun profesi-profesi lain, termasuk Profesi Pendidik PAK, harus mulai mempersiapkan dirinya. Makalah ini mencoba untuk menginventarisir tiga masalah besar yang dapat membatasi pergerakan bebas PAK di dalam MEA, yaitu: keterbatasan orientasi lulusan PAK, keterbatasan kurikulum PAK dan keterbatasan bidang kajian di dalam PAK. Oleh karena itu, makalah ini akan mengajak kita untuk melihat kembali hakikat PAK secara teologis dan filosofis, serta berusaha untuk mendefinisikan ulang PAK di dalam konteks MEA, agar tenaga profesional yang dihasilkan oleh Prodi PAK dapat terlibat di dalam pergerakan MEA, bahkan bersaing dengan tenaga profesional yang lain. Selanjutnya, makalah ini menawarkan beberapa alternatif jalan keluar yang dapat dilakukan oleh PAK di dalam menerobos batasan-batasan yang ada. Makalah ini merupakan hasil studi literatur terhadap pemikiran PAK dari beberapa tokoh PAK dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia di dalam mengatur Prodi PAK, serta analisis teologis-filosofis terhadap dampak dari kedua hal tersebut di dalam perkembangan PAK di Indonesia, khususnya dalam memasuki MEA. Kata Kunci: Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kurikulum PAK, Profesi Pendidik PAK.
PLURALITAS AGAMA DALAM PANDANGAN KRISTEN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN PAK Stanley R. Rambitan
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.084 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1473

Abstract

Makalah ini berisi pembahasan tentang pandangan Kekristenan mengenai pluralitas dan agama dan bagaimana itu menjadi dasar bersikap secara teologis-etis dari umat Kristen, khususnya dalam pengajaran pendidikan agama Kristen. Pluralitas agama adalah kenyataan mutlak dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia. Pandangan dan sikap agama dan umat Kristen bersifat lebih positif daripada negatif. Kemajemukan agama diterima secara kritis, khususnya dalam umat Kristen melaksanakan tugas membawa kabar keselamatan Allah melalui Yesus Kristus. Lebih khusus, dalam mengajarkan pendidikan agama Kristen, diharapkan kondisi plural agama ini dijadikan materi pelajaran atau bahan ajar yang memampukan siswa atau umat Kristen menyikapi dan menjalankan tugasnya sebagai orang Kristen secara positif dan efektif. Data yang dipergunakan dalam tulisan ini diperoleh dengan studi literatur atau kepustakaan, sedangkan penyajian materi dilakukan dengan analisis deskriptif- kualitatif dengan corak isi diwarnai oleh studi alkitabiah dan PAK.Kata-kata Kunci: Pluralitas agama, pluralisme, toleransi dan PAK Kontemporer
POLA ASUH OTORITER DALAM MENDIDIK ANAK DI KELUARGA DI GKS KAMBAJAWA:: SUATU ANALISIS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN PSIKOLOGIS Andriarto Kapu Enda
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.045 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1476

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya, dan merupakan basis utama dalam pembentukan tingkah laku, moral, serta memberikan pendidikan kepada anak. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat 4 menyatakan bahwa: pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Jelaslah bahwa keluarga dalam hal ini orangtua memiliki tanggung jawab besar dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG MEMBEBASKAN: SUATU KAJIAN HISTORIS PAK DI INDONESIA Desi Sianipar
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.322 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1481

Abstract

Pendidikan apapun seharusnya bersifat membebaskan sesuai dengan muatan makna yang terkandung di dalam istilah pendidikan. Terutama sekali, sifat membebaskan ini dirasakan sangat kuat pada pendidikan agama Kristen, baik PAK sebagai disiplin ilmu atau salah satu mata kuliah/pelajaran di sekolah dan universitas, maupun PAK sebagai aktivitas pendidikan dalam kehidupan orang Kristen di gereja, keluarga dan masyarakat. Pembebasan yang dimaksud adalah membawa naradidik keluar dari kebodohan, kelemahan, kemiskinan, dan berbagai penindasan.Makalah ini memuat kajian historis PAK di Indonesia, khususnya di lingkungan Protestan sejak masa VOC hingga masa kini untuk melihat sejauh mana pelaksanaan pendidikan agama Kristen sudah membawa pembebasan bagi para naradidiknya. Dengan belajar dari sejarah PAK di Indonesia, kita bisa melakukan penilaian dan koreksi atas pendidikan agama Kristen yang saat ini kita laksanakan demi memajukan para naradidik, khususnya di era MEA ini.Makalah ini berusaha mendeskripsikan upaya-upaya pendidikan agama Kristen ketika dimulai, dilaksanakan, dan dikembangkan; dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan PAK di Indonesia. Dengan demikian, dari pembahasan ini diharapkan dapat memperlihatkan kekuatan dan kelemahan kita, khususnya dalam mempersiapkan naradidik menghadapi persaingan-persaingan yang kuat pada masa ini.Tulisan ini disusun dari studi literatur yang memuat sejarah PAK di Indonesia, observasi, dan percakapan lisan dengan berbagai pihak terkait dengan pelaksanaan PAK di Indonesia.Kata Kunci: Pendidikan, Pendidikan Agama Kristen, Sejarah, Pembebasan
MENGENAL PENULIS KITAB YAKOBUS DAN PENGAJARANNYA Demsy Jura
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 1 (2017): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.569 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i1.1482

Abstract

Salah satu kitab yang terdapat dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru adalah Kitab Yakobus, di mana kitab ini sempat menjadi pokok pembicaraan hangat di kalangan teolog Kristen berkaitan dengan keabsahannya. Informasi mengenai hal ini akan terungkap ketika seseorang melakukan kajian khusus mengenai Kitab Yakobus, dan haruslah diakui bahwa dari beberapa kitab yang ada dalam Alkitab, nyata sekali Kitab Yakobus menjadi salah satu kitab yang menjadi pokok perbincangan yang cukup serius berkaitan dengan keabsahan kitab ini. Apakah kitab ini bisa atau tidak masuk dalam bagian dari Alkitab yang telah diterima dalam kanonisasi1masa gereja mula-mula.
PERAN ORANGTUA DAN PENDETA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU MENOLONG PADA REMAJA GEREJA ALKITAB ANUGERAH BEKASI Heliyanti Kalintabu; Desi Sianipar
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.277 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i2.1483

Abstract

Pada masa kini perilaku sosial, khususnya perilaku menolong pada remaja terasa sangatkurang. Banyak remaja bersikap masa bodoh dan tidak mau menolong orang yang sedangmembutuhkan. Karena itulah sikap egois pada banyak remaja telah menjerumuskan mereka padapraktik-praktik yang tidak baik, seperti: tawuran, miras, narkoba, dan lain-lain. Untuk itulah, peranorangtua dan pendeta untuk membimbing dan mengarahkan remaja menyangkut perilaku sosialsangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran orangtua danpendeta dalam meningkatkan perilaku menolong pada remaja Gereja Alkitab Anugerah Bekasi danmengusulkan rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai perilaku menolong yang dapatdijalankan dengan teratur.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitupenelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian,misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik. Metode pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi.Hasil dari penelitian ini adalah orangtua dan pendeta memiliki peran yang sama dalam halmembimbing, mengarahkan, memberikan pengetahuan dan memberikan motivasi kepada remajaagar mereka memiliki perilaku sosial, khususnya menyangkut perilaku menolong. Sementara itu,penelitian ini juga menghasilkan sejumlah saran untuk dipertimbangkan oleh penulis dan pihak laindalam studi lanjutan mengenai topik ini. Beberapa saran yang diberikan antara lain: Program StudiMPAK dapat memberikan pelatihan kepada para mahasiswa agar mampu mendesain programprogrampembelajaran menyangkut perilaku sosial remaja, khususnya perilaku menolong, baik digereja maupun di sekolah; Orangtua lebih memperhatikan dan mengawasi perilaku remaja,memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan anaknya, dan memberikan teladan dalam halberperilaku menolong; Pendeta hanya membimbing dan bekerja sama dengan pengurus gerejalainnya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai perilaku menolong sehinggadapat dipahami dengan baik oleh remaja.Kata Kunci: perilaku menolong, peran orangtua, peran pendeta, remaja.
KAJIAN SOTERIOLOGI DALAM TEOLOGI UNIVERSALISME, CALVINISME, DAN ARMINIANISME SERTA KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Demsy Jura
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.047 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i2.1484

Abstract

Soteriologi adalah konsep penting dalam kajian teologi Kristen. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu kata sótérios (ζωηήριον) yang artinya Keselamatan. Kata sótérios (ζωηήριον) ini berasal dari dua kata yaitu: sótér (ζωηήρ) yang berarti Penyelamat dan logia (λόγια) adalah Perkataan. Dengan demikian maka dalam segi etimologi, kata Soteriologi berarti ajaran tentang keselamatan manusia.Berdasarkan kajian hermeneutika, ada beberapa teori yang berkaitan dengan soteriologi. ikut memberi warna dalam kajian teologi tentang doktrin keselamatan ini. Walaupun doktrin Soteriologi Kristen terdiri atas beberapa kelompok dengan tekanan keyakinannya masing-masing, namun kesemuanya itu tidak mengabaikan peran Yesus Kristus sebagai juruselamat umat manusia.Kelompok Universalisme Kristen yang percaya bahwa keselamatan itu bersifat universal; artinya pada akhirnya semua orang diselamatkan. Kelompok Calvinisme yang menekankan aspek Kedaulatan Allah, sangat tegas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah juruselamat dunia; dan melaluiNya, setiap orang yang terpilih sejak masa kekekalan itu akan diselamatkan karena iman dan kepercayaannya akan Tuhan Yesus Kristus, dan kaum Armenianisme dengan tekanan Kehendak Bebas, dimana aspek manusia dipandang menentukan keselamatannya namun jalannya tetap ada didalam Yesus Kristus. Kelompok Armenianisme percaya bahwa manusia berkehendak bebas dan itu asalnya dari Tuhan, dan dalam kehendak bebas itulah maka seseorang terselamatkan karena ia percaya kepada Kristus. Walaupun memiliki teori dan tekanan yang berbeda dalam argumentasi soteriologi-nya, yaitu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia.Soteriologi Kristen yang muncul sebagai bagian dari hasil kajian hermeneutika para ahli teologi itu, sesungguhnya mampu memperkaya nuansa teologi seseorang, termasuk para guru yang terlibat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK). Studi teologi Soteriologi yang beragam tersebut tidaklah perlu dipermasalahkan sebab intissari dari Soteriologi Kristen tidak digugat sama sekali. Keselamatan hanya ada dalam diri Yesus Kristus merupakan keputusan bersama dan final. Itulah sebabnya, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ajaran bahwa keselamatan hanya melalui Yesus Kristus menjadi pokok dalam studi Soteriologi dan hal itu wajib dijabarkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.Kata Kunci: Arminianisme, Calvinisme, Pendidikan Agama Kristen, Soteriologi, Teologi, Universalisme
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN POLITIK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MAJEMUK DI INDONESIA Djoys Anake Rantung
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.454 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i2.1492

Abstract

Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan suatu proses pembelajaran mengenai koinonia, yaitu kehidupan persekutuan komunitas iman yang di dalamnya memiliki nilai-nilai kehidupan personal dan sosial di mana satu sama lain. Dalam konteks bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki tatanan masyarakat majemuk, PAK diharapkan mampu memberikan pencerahan agar manusia menghormati kehidupan personal dan sosial dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.PAK dalam kehidupan masyarakat majemuk dalam negara kesatuan Republik Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam mem-berikan pemahaman atas salah satu aktivitas masyarakat majemuk dalam menjalani kehidupan dalam berbangsa dan bernegara yaitu dalam hal aktivitas politik atau kegiatan proses berpolitik. Peran PAK dalam memberikan pengetahuan kepada komunitas orang percaya Kristus agar tidak anti politik dan mau ikut terlibat dalam proses berpolitik. Komunitas orang percaya Kristus dapat memberikan sumbangan pemikiran-pemikir-an yang berdasarkan iman Kristen pada proses berpolitik.Politik adalah bagian dari etika yang berurusan dengan manusia dalam kegiatan kelompok. Manusia adalah makhluk-makhluk polis (kota-negara), dan secara alamiah kecenderungan manusia adalah membentuk kelompok, bertindak dalam kelompok dan secara berkelompok. Dengan demikian, maksud dan tujuan politik adalah untuk menggapai kesejahteraan bagi seluruh manusia dan kelompoknya.Kemajemukan adalah ciri khas bangsa Indonesia yang beragam/berbeda terutama perbedaan suku, agama, adat istiadat sampai perbedaan kepentingan. Pendidikan Agama Kristen dan Politik di Indonesia menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat majemuk. Esensi (PAK) dan politik adalah komunitas suatu masyarakat atau bangsa yang hidup bersama dalam suatu tempat tertentu atau pemerintahan tertentu.Hubungan esensi politik dan esensi koinonia tersebut adalah segala sesuatu yang didapatkan komunitas iman dalam pembelajaran dan pengalaman berjemaat dan bergereja dapat menjadi contoh maupun sumbangan bagi proses berpolitik di tengah kehidupan bermasyarakat atau berbangsa dalam suatu pemerintahan. Hal yang lebih berkembang dalam hubungan esensi politik dan koinonia adalah nilai-nilai kebersamaan komunitas iman di Indonesia di dalam bergereja menjadi misi gereja yang diwujudkan dalam persekutuan politik yang lebih luas di tengah masyarakat majemuk di Indonesia.Kata Kunci: Majemuk, Pendidikan Agama Kristen, Politik

Page 1 of 10 | Total Record : 91