cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 153 Documents
IDENTIFIKASI HAMA PADA TANAMAN PADI DI DESA TEU DAYAH KABUPATEN ACEH BESAR Elin Sahroni; Firdaus Firdaus; Dewi Fithria; Irvan Subandar
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.2556

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tumbuhan yang bisa di budidayakan dan bisa di konsumsi buah atau bijinya sebagai bahan makanan, tanaman ini dijadikan sebagai bahan makanan pokok oleh sebagian besar penduduk indonesia. Masalah yang menyebabkan turunnya hasil panen pada tanaman padi juga disebabkan oleh serangan hama seperti hama walang sangit, kepik hijau, keong mas, dan penggerek batang, yang mana hama tersebut dapat menyebabkan turunnya hasil produksi tanaman padi bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis-jenis hama padi di desa Teu Dayah Kabupaten Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan identifikasi. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis hama pada tanaman padi di desa Teu Dayah. Jenis-jenis hama padi yang ditemukan di desa Teu Dayah Kabupaten Aceh Besar yaitu walang sangit (Leptocorisa acuta), kepik hijau (Nezara viridula), keong mas (Pomacea canaliculate), penggerek batang (Scirpophaga innotata), ulat grayak (Spodoptera litura).Kata kunci: Identifikasi, Jenis Hama, Padi.
Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria ananassa Duschesne) pada Konsentrasi dan Lama Perendaman Kolkhisin Siti Nurul Iftitah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.2964

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap hasil tanaman stroberi (Fragaria ananassa). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 26 Maret sampai 13 Juli 2022 di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang pada ketinggian tempat 1.502 m dpl. Penelitian menggunakan percobaan faktorial (4 x 3) yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tia ulangan sebagai blok. Faktor pertama konsentrasi kolkhisin yaitu 0, 0,05, 0,10 dan 0,15 %. Faktor kedua lama perendaman kolkhisin yaitu 24, 36 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolkhisin menghasilkan berat per buah tertinggi (0,04%), lingkar buah terbesar (0,05%) dan berat buah per tanaman tertinggi (0,07%). Lama perendaman kolkhisin memberikan hasil yang sama pada umur berbunga, jumlah bunga, umur berbuah, jumlah buah, berat per buah, berat buah per tanaman dan lingkar buah. Konsentrasi 0,05% dan lama perendaman 36 jam kolkhisin menghasilkan berat per buah dan berat buah per tanaman tertinggi. Konsentrasi 0,06% dan lama perendaman kolkhisin 36 jam menghasilkan lingkar buah terbesar.
Vegetasi Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Unit Perkebunan Bate Puteh Pt. Agro Sinergi Nusantara wilka azwar; muhammad afrillah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3030

Abstract

Gulma merupakan tanaman pengganggu selain dari tanaman budidaya. Dalam pertumbuhan kelapa sawit, gulma akan menjadi pesaing terutama dalam memperebutkan energi cahaya, air, serta unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi gulma dan hasil analisis vegetasi gulma di perkebunan Bate Puteh Afdeling I. yang di laksanakan pada bulan AgustusNovember 2022. Penelitian meliputi persiapan penelitian, survei lokasi, penentuan blok terpilih, penetuan titik sampel, pengamatan dan pengambilan sampel. Analis data yang dilakukan terdiri dari kerapatan, kerapatan relatif, frekwensi, frekwensi relative dan Summed Dominan Ratio. Hasil penelitian menunjukkan Dari hasil penelitaian yang telah dilakukan pada perkebunan kelapa sawit unit perkebunan Batee Puteh, Afdeling I PT. Agro Sinergi Nusantara di dapatkan sebanyak 541 individu, 5 Golongan jenis, dari 14 spesies. 5 Golongan Gulma berkayu, 1 teki tekian, 3 pakis pakisan, 3 Gulma berdaun sempit dan 2 golongan gulma berdaun lebar. Jumlah individu paling banyak yaitu Mucuna pruriens (182 individu) dan individu paling sedikit Phyllanthus urinaria (4 Individu). Gulma yang memiliki nilai SDR tertinggi yaitu spesies Mucuna pruriens (19,12%) dan gulma yang memiliki nilai SDR terendah Eleusine indica yaitu (2,01%). Selain Mucuna pruriens yang memiliki SDR yang tinggi spesies lain seperti Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, Dicranopteris linearis dan Ottochloa yaitu (16.10%), (13.10%), (11.28%) dan (10.44%).Kata kunci: Gulma, Kelapa sawit, Perkebunan, Vegetasi
Pengaruh ekstrak daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap intensitas serangan hama pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Jozannita Morisyah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3004

Abstract

Tanaman sawi merupakan salah satu komoditas hortikultura semusim yang banyak dikonsumsi masyarakat. Salah satu faktor penting yang menjadi penghambat produksi sawi hijau adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), sehingga diperlukan pengendalian alternatif yang ramah lingkungan dan aman seperti insektisida nabati ekstrak kirinyuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kirinyuh terhadap tingkat serangan hama dan menentukan konsentrasi terbaik untuk menekan tingkat serangan hama dan mempertahankan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 - Oktober 2022 di Kebun Percobaan Penelitian Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 taraf perlakuan yaitu kontrol (aquades), ekstrak kirinyuh 20%, ekstrak kirinyuh 30%, ekstrak kirinyuh 40%, ekstrak kirinyuh 50%, ekstrak kirinyuh 60%, insektisida kimia Decis 25 EC dengan 4 ulangan dan terdapat 28 unit percobaan dengan 210 populasi tanaman dan 126 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kirinyuh berpengaruh sangat nyata terhadap parameter intensitas kerusakan relatif 21 HST, 28 HST, 35 HST dan intensitas kerusakan mutlak, serta berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun dan berat basah tanaman. Perlakuan konsentrasi 60% merupakan konsentrasi terbaik karena mampu menekan intensitas serangan hama dan menunjukkan indikator pertumbuhan tanaman terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah tanaman.
Repellensi dan Toksisitas Minyak Atsiri Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) King & Robinson) terhadap Sitophilus oryzae L. Dea Rumambi Sinaga; Hendrival Hendrival; Khaidir Khaidir; Hafifah Hafifiah; Novita Pramahsari Putri; Muhammad Muaz Munauwar
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.2850

Abstract

Hama kumbang bubuk beras, Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama primer pada serealia di penyimpanan dengan kehilangan hasil mencapai 70%. Teknologi pengendalian alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu penggunaan minyak atsiri daun kirinyuh.  Penelitian bertujuan mempelajari pengujian aktivitas repellensi dan toksisitas minyak atsiri daun kirinyuh imago S. oryzae. Konsentrasi minyak atsiri daun kirinyuh yang diuji yaitu 0,25, 0,5, 1, 2, 4% (v/v) dan kontrol. Percobaan diulang sebanyak tiga kali. Metode residu pada kertas saring digunakan untuk pengujian aktivitas repellensi dan toksisitas minyak atsiri daun kirinyuh. Hubungan konsentrasi minyak atsiri daun kirinyuh dengan mortalitas imago S. oryzae ditentukan dengan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kirinyuh menyebabkan repellensi dan mortalitas imago S. oryzae bersifat terpaut konsentrasi. Aktivitas repellensi dan kematian imago pada konsentrasi 0,25–4% mencapai > 50%. Nilai LC50 minyak atsiri daun kirinyuh pada 2–7 hari setelah aplikasi berkisar antara 1,71– 0,22%. Hasil ini menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kirinyuh dapat dimanfaatkan untuk pengendalian imago S. oryzae pada produk serealia yang disimpan.
Variabilitas Gulma di Bawah Tegakan Pohon Karet (Hevea brasiliensis) di Perkebunan Rakyat Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas Taufik Fauzi; Agus Sarjito; Etik Wukir Tini; Risqa Naila Khusna
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis gulma yang ditemukan pada umur tanaman karet yang berbeda serta menentukan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen yang dimulai dari tanggal 15 September hingga 28 September 2019. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik petak kuadrat, penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling berdasarkan keberadaan gulma di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 lahan yang memiliki umur berbeda dengan menggunakan plot berukuran 100x100cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keragaman vegetasi gulma yang tumbuh  sebanyak 17 jenis gulma dan Gulma dominan yang ditemukan ialah pada kelompok umur muda (5 tahun) : Ageratum conyzoides, kelompok umur remaja (6 tahun) : Cyperus kyllingia, kelompok umur tanaman (11 tahun) : Cyperus kyllingia, kelompok dewasa (13 tahun) : Ottochloa nodosa. Faktor yang mempengaruhi variabilitas gulma adalah faktor internal dan eksternal. Faktor  internal meliputi cara gulma berkembang biak, sedangkan faktor eksternal meliputi umur tanaman, cahaya matahari, suhu, kelembaban tanah, letak kebun dan pengolahan lahan.Kata kunci: gulma, karet, variabilitas, vegetasi.
Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum, L) Pada Pemberian Sulfur Dan Kompos Terhadap Hasil, Kadar Alliin Umbi Dan Efisiensi Pemupukan Sulfur Muhammad Juwanda; Sakhidin Sakhidin; Kharisun Kharisun
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3253

Abstract

ABSTRAKBawang merah merupakan komoditi tanaman sayuran yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yaitu sebagai bumbu masakan. Brebes merupakan sentra bawang merah nasional namun produktivitas bawang di Brebes mengalami penurunan sebagai akibat dari rendahnya bahan organic dan ketersediaan sulfur di dalam tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang dapat memberikan solusi permasalahan penurunan produktivitas bawang merah di Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan kadar alliin umbi bawang merah di Brebes. Penelitian dilakukan di polibag pada media tanah vertisol yang terletak di screen house, Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Indonesia pada bulan Juni – September 2019. Varietas bawang merah yang digunakan Bima Brebes. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama : dosis pupuk sulfur meliputi H0 = 0 ; H1 = 100; H2 = 200 dan H3 = 300 S kg/ha. Faktor kedua : dosis kompos daun bawang merah meliputi K0 = 0; K1 = 25; K2 = 50; dan K3 = 75 t/ha (diberikan ke tanah dengan diperkaya bakteri pengoksidasi sulfur). Terdapat 16 perlakuan, setiap perlakuan diulang tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95 % (α = 5 %). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh dosis sulfur terhadap bobot kering tanaman per rumpun, bobot umbi kering per rumpun dan kadar alliin tergantung pada dosis kompos yang diberikan kecuali kadar air umbi, serapan S tanaman, pH dan efisiensi pemupukan S. Bobot tanaman kering, bobot umbi kering per rumpun dan kadar alliin umbi terbaik diperoleh pada pemberian dosis sulfur 100 kg/ha ditambah kompos 25 t/ha yaitu sebesar 44,42 g; 38,77 g dan 0,0730 mg/g. Pemberian dosis selanjutnya menjadi 200 – 300 kg/ha sulfur ditambah kompos 50 – 75 t/ha memberikan peningkatan hasil tidak sebaik peningkatan pemberian dosis sulfur 100 kg/ha dan kompos 25 t/ha.Kata kunci: Vegetasi bawang merah, umbi, alliin, sulfur, kompos
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Macam Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L) Elis Setiyani; Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 1 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i1.3254

Abstract

Cabai merah keriting (Capsium annuum L) merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang memiliki ciri khas dengan rasa  pedas. Cabai masih termasuk kedalam suku terong-terongan atau Solanaceae. Penelitian bertujuan mengetahui Dosis dan  Macam varietas, beserta interaksi. Telah dilaksanakan di Dk Sicowet Ds. Pododadi, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan, yang ketinggian tempat ± 107 mdpl. Percobaan dilaksanakan ± 4 bulan, bulan Maret - Juni 2022. Rancangan percobaan yang digunakan RAK. Faktor pertama dosis pupuk kandang  dengan dosis 0 (D0), 10 ton/ha (D1), 20 Ton/ha (D2), dan 30 ton/ha (D3). Faktor kedua macam varietas, varietas PM 999 F1 (V1), varietas Lado (V2) dan varietas Laris F1 (V3). Hasil penelitian menunjukan perlakuan dosis pupuk kandang berbeda tidak nyata terhadap semua variabel. Dosis pupuk kandang belum mencapai titik optimum. Macam varietas berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga, jumlah buah pertanaman, berat per buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah pertanaman,dan berbeda tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, dan panjang akar terpanjang. Macam varietas  terbaik didapat varietas Lado F1. Interaksi antara dosis dan macam pupuk kandang berbeda sangat nyata terhadap variabel saat muncul bunga dengan kombinasi terbaik dicapai dosis 20 ton/ha (D2) dengan macam varietas PM 999 F1 (V1).Kata kunci: Cabai Merah, Dosis Pupuk Kandang, Macam Varietas, Pupuk Kandang
Pengaruh Formula Biopestisida (Fobio) sebagai PGPR terhadap Pertumbuhan Berbagai Kultivar Bawang Merah Nolla Dwi Elvira; Sri Wiyatiningsih; Penta Suryaminarsih
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 2 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3079

Abstract

Bawang merah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Penggunaan kultivar sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Formula biopestisida Fobio memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena adanya peran dari mikroorganisme sebagai Plant Growth Promoting Rhizomicroorganism (PGPR). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh biopestisida Fobio dalam meningkatkan pertumbuhan berbagai kultivar bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. percobaan ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor, petak utama konsentrasi formula biopestisida (fobio) 3 taraf yaitu kontrol, 5 ml/liter, 10 ml/liter dan anak petak kultivar bawang merah 3 jenis yaitu Tajuk, Biru Lanchor, Super Philip. Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan Biopestisida fobio konsentrasi 10 ml/liter mampu meningkatkan pertumbuhan masing-masing kultivar. Nilai rata-rata tertinggi parameter tinggi tanaman terletak pada faktor perlakuan konsentrasi biopestisida 10 ml/liter yaitu 34,24 cm dan faktor perlakuan kultivar super philip yaitu 32,02 cm. Nilai rata-rata tertinggi jumlah daun terletak pada perlakuan kombinasi K10BT yaitu 31,67 helai.
Pertumbuhan Beberapa Varietas Microgreens Bayam Merah pada Media Tanam Ultisol dan Bahan Organik Anggun Permata Sari
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 19, No 2 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3357

Abstract

Kegiatan budidaya tanaman secara indoor dengan menerapkan konsep pertanian kota atau urban farming dapat menjadi solusi terbatasnya lahan di wilayah perkotaan. Salah satu budidaya tanaman secara indoor yang menjadi urban farming saat ini yaitu microgreens. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pertumbuhan microgreens bayam merah terhadap berbagai varietas dan berbagai komposisi media tanam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 di Kebun Percobaan Pertanian (KP2) Universitas Bangka Belitung, Desa Balunijuk Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang memiliki 2 faktor perlakuan, faktor pertama yaitu jenis tanaman yang terdiri atas 3 varietas, yaitu: B1 (Delima), B2 (Baret Merah) dan B3 (Read Leaf). Media tanam sebagai faktor kedua yang terdiri atas 5 jenis media tanam, yaitu: M1 (Ultisol (40%) + Pupuk Kompos (60%)), M2 (Ultisol (40%) + Arang Sekam (60%)), M3 (Ultisol (40%) + Cocopeat (60%)), M4 (Ultisol (40%) : Kulit Kayu Pinus (60%)) dan M5 (Ultisol (40%) + Pakis Cacah (60%)). Hasil penelitian diuji dengan Uji Fisher (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pertumbuhan bayam merah microogreens dengan media tanam dan bahan organik menunjukkan hasil yang baik pada peubah tinggi tanaman dan bobot basah yaitu pada varietas Delima (ultiol+cocopeat). Kombinasi perlakuan varietas dengan media tanam dan bahan organic yang memberikan pertumbuhan tinggi tanaman yang baik pada varietas Delima (utisol+cocopeat), sedangkan peubah bobot basah varietas Red Leaf (ultisol+cocopeat) memberikan hasil yang baik.