cover
Contact Name
Adi Putra
Contact Email
jurnal.luxnos20@gmail.com
Phone
+6221-5513572
Journal Mail Official
jurnal.luxnos20@gmail.com
Editorial Address
Kawasan Office Park Karawaci M 8-9, Jalan Imam Bonjol Karawaci, Tangerang Banten
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Luxnos : Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia
ISSN : 25277561     EISSN : 27223809     DOI : https://doi.org/10.47304/jl.v6i1
Jurnal Luxnos adalah Jurnal Teologi yang mempublikasikan hasil penelitian dalam lingkup penelitian Teologi Biblika, Teologi Sistematika, Etika Kristen, Misiologi, Musik Gereja hingga Pendidikan Kristen.
Articles 88 Documents
Mengulas Dan Memahami Kinerja Guru Nehemia Nome
JURNAL LUXNOS Vol. 4 No. 2 (2018): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2018
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v4i2.134

Abstract

Abstract: This study discusses how to understand teacher performance in a simple yet scientific review. Using a qualitative approach, the researcher found that the teacher's performance in this study was a success achieved by the teacher in teaching activities or the teaching and learning process. The teacher's performance can be seen from the skills in making teaching plans. Teaching skills and the ability to build interpersonal relationships. Abstrak: Penelitian ini membahas tentang bagaimana memahami kinerja guru dalam sebuah ulasan sederhana namuan ilmiah. Menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti menemukan bahwa kinerja guru dalam penelitian ini adalah suatu keberhasilan yang dicapai guru dalam aktivitas mengajar atau proses belajar mengajar. Kinerja guru ini terlihat dari keterampilan membuat rencana pengajaran. Keterampilan mengajar dan kemampuan membina hubungan antar pribadi.
Hubungan Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Dengan Pertumbuhan Iman Peserta Didik Abraham Tefbana
JURNAL LUXNOS Vol. 4 No. 2 (2018): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2018
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v4i2.135

Abstract

Abstract: In this article the author is concerned about the relationship between the role of Christian Religious Education teachers and the growth of the faith of students, because Christian Religious Education teachers have special competencies that can be emulated by students. Abstrak: Dalam artikel ini penulis konsen membahas tentang hubungan peranan guru Pendidikan Agama Kristen dengan Pertumbuhan iman peserta didik, karena guru Pendidikan Agama Kristen memiliki kompetensi khusus yang dapat diteladani oleh para peserta didik.
Pendidikan Agama Kristen Di Era Disrupsi: Peluang Inovasi “Blended Learning” Di Sekolah Dan Gereja Dyulius Bilo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.137

Abstract

Abstract: This research to describe how Christian Religious Education in the Era of Disruption make use of the “Blended Learning” innovation opportunities in schools and churches. This research uses a descriptive qualitative approach that refers to efforts to describe, explain, and describe a phenomenon that occurs in the social environment. The phenomenon that we want to describe here is related to the disruption in every area of life that cannot be avoided and rejected, including in the world of religious education. Disruption by many experts is a change because off technological innovations that not only affect a person's mindset but have also had an impact on the theory and practice of human life. Disruption as a necessity that brings progress and welfare of human life. Christian Religious Education is efforts made by believers, servants of God (teachers, evangelists, pastors) and the church in the guidance of the Holy Spirit to introduce Jesus Christ and lead each individual to believe, love, and serve Jesus as Lord and his Savior. The findings of this research are that the era of disruption cannot be avoided and rejected, there have been many positive and negative effects of disruption, services off PAK learning in school and church must be disrupted if it is to survive and continue to exist as an effort to preach the gospel of Christ.
Peran Orangtua Sebagai Pendidik Spiritual Anak Berdasarkan Ulangan 6:4-9 Di Era Revolusi Industri 4.0 (Tinjauan Teologis dan Pedagogis dalam Pendidikan Agama Kristen): Abraham Tefbana
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.138

Abstract

Abstrak Penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang peran orangtua sebagai pendidik spiritual anak di era revolusi industry 4.0 berdasarkan Ul. 6:4-9. Sumber rujukan pembahasan judul ini dari buku-buku teks dan jurnal-jurnal online. Berdasarkan Ul. 6:4-9, orangtua diberi mandat oleh Allah untuk berperan dan bertanggungjawab sebagai pendidik bagi pembentukan dan pertumbuhan spiritual anak-anaknya. Orangtua Israel harus belajar seumur hidupnya agar dapat mendidik dan menjadi teladan bagi ana-anaknya dalam firman Tuhan. Orang tua berperan untuk mendidik dan membimbing spiritual anak-anaknya agar menjadi orang Kristen yang dewasa imannya dalam menghadapi perkembangan dan tantangan hidup di era globalisasi yang semakin canggih. Nilai-nilai iman Kristen secara dini diajarkan orangtua dan mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan cinta kasih, agar menjadi landasan hidup mereka dalam persaingan hidup di era revolusi industry 4.0. Perkembangan media digital yang serba online sebagai dampak dari revolusi indutri 4.0 menyebabkan perubahan perilaku anak-anak yang menjadi individualis. Anak-anak butuh keteladanan dan pendampingan orangtua sebagai peran dalam mendidik spiritual dan karakter agar tetap hidup dalam kelompok komunitas kristiani mulai dari persekutuan keluarga. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literaur dan riset pustaka.
Kajian Terhadap Patung Pantulak Sebagai Perantara Komunikasi Dengan Arwah Leluhur Margareta Mandiri Sari; Yunus Selan; Sri Dwi Harti
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.140

Abstract

Abstract: This research is about the reflection of the statue which in the belief of the Dayak tribe community is related as an intermediary for communicating with ancestral spirits. By using qualitative methods, especially literature review, the researchers found that this practice should not be viewed from the perspective of Christian faith and Bible teachings. That is the reason, it is not permissible for every Dayak tribe who has believed in Christ to also practice the same. Abstrak: Penelitian ini tentang patung pantulak yang dalam kepercayaan masyarakat suku Dayak menjadikannya sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan arwah leluhur. Dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka peneliti menemukan bahwa praktik ini tidak dibenarkan apabila ditinjau dari perspektif iman Kristen dan ajaran Alkitab. Itulah sebabnya, tidak diperbolehkan setiap suku Dayak yang telah beriman kepada Kristus untuk juga melakukan praktik yang sama.
Kedaulatan Allah dan Pandemi Covid-19: Sebuah Tinjauan Biblis-Teologis James Lola; Donna Mutiara Junita Nainggolan
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.141

Abstract

Abstrac: This literature research traces the biblical-theological study of God's sovereignty related to the Pandemic. The problem of pandemic itself, in tracing the Bible, is more associated with infectious diseases especially pestilence, in which infectious diseases are given by God as a punishment for human sin, as a warning of a greater danger and also as God's way to save His chosen people. Keywords: Pandemic, God’s Sovereignity, Infectious Diseases, pestilence Abstrak: Penelitian kepustakaan ini menelusuri tentang kajian biblis-teologis tentang kedaulatan Allah berkaitan dengan Pandemic (penyakit menular). Persoalan pandemic sendiri, dalam penelusuran terhadap Alkitab lebih banyak dikaitkan dengan penyakit menular terutama penyakit sampar, di mana penyakit menular itu, diberikan oleh Allah sebagai penghukuman atas dosa manusia, sebagai peringatan akan bahaya yang lebih besar dan juga sebagai cara Allah untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya.
Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga : Upaya Membangun Spiritualitas Remaja Generasi Z Yunardi Kristian Zega
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.145

Abstract

Pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga merupakan salah satu perintah Allah bagi semua umat-Nya, supaya setiap generasi yang akan datang tetap mengenal Allah dengan pemahaman iman yang benar (Ulangan 6:6-9). Adanya pendidikan agama Kristen dalam keluarga yang dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan anak-anak yang bertumbuh dengan spritualitas hidup yang baik pula (Amsal 22:6). Akan tetapi yang terjadi pada saat ini, justru semakin banyak anak-anak Kristen, khususnya di kalangan remaja yang mulai hidup dengan menanggalkan identitasnya sebagai umat Allah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perubahan zaman dan juga orang tua yang kurang memahami bagaimana cara membangun spritualitas anak-anaknya yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa sekarang, sehingga anak-anak remaja tersebut tidak mempercayai keyakinan dari agamanya sendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka (library research) untuk memberikan solusi dalam permasalahan tersebut. Dengan tujuan ialah untuk memberikan gambaran dan konsep terhadap orang tua tentang pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga untuk membangun spritualitas remaja generasi Z.
Kajian Dan Evaluasi Terhadap Perilaku Transgender Dari Perspektif Etika Kristen Yosia Belo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 1 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i1.147

Abstract

Abstract: This research is about the study and evaluation of transgender behavior from the perspective of Christian ethics. The interest in researching this topic arose from the proliferation of broadcasts by transgender groups on social media such as Facebook and YouTube. Where the broadcast received a good response from the public, as if the community justified their every behavior. That is why through this research, transgender behavior will be studied and evaluated in order to contribute ideas to Christians. In this study it was concluded that transgender behavior is behavior that is against the principles and teachings of the Bible, behavior that arises from the consequences of sin, and behavior that must be prohibited, but for victims they must be loved so that they become aware and repent and return to correct, normal sexual behavior and glorify Allah. Abstrak: Penelitian ini adalah tentang kajian dan evaluasi terhadap perilaku transgender dari perspektif Etika Kristen. Ketertarikan meneliti topik ini muncul dari maraknya tayangan kelompok transgender pada media sosial seperti facebook dan youtube. Di mana tayangan itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, seolah-olah masyarakat membenarkan setiap perilaku mereka. Itulah sebabnya melalui penelitian ini akan dikaji dan dievaluasi perilaku transgender guna menjadi sumbangsih ide kepada orang-orang Kristen. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku transgender adalah perilaku yang bertentangan dengan prinsip dan ajaran Alkitab, perilaku yang muncul dari akibat dosa, dan perilaku yang harus dilarang namun bagi para korban harus tetap dikasihi supaya mereka sadar dan bertobat serta kembali kepada perilaku seksual yang benar, normal dan mempermuliakan Allah.
Evaluasi Kerjasama Sinode Gereja Isa Almasih dan Sinode Gereja Presbiterian Korea Selatan Choi Yong Sung
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.139

Abstract

Abstract: 2021 is a Jubellium year of Presbyterian Korean Missionary came to Indonesia. For human, 50th is a sign of mature. There are many experiences in 50th years journey of Korean mission in Indonesia. But of course, it has not been a smooth journey. We came to Indonesia with the idea of partnership mission with local Church. But many of the partnership ended by conflict. GIA is one of the good model of success mission partnership of Korea and Indonesia. Of course, this partnership mission is not a smooth mission too. This article wrote by field research through interview with many experienced interviewees from Korean Missionary especially Presbyterian Church of Korea and The Local Leader Church of Gereja Isa Almasih (GIA). Hopefully this article can give many of missionary and Indonesia local leader a very well model of partnership mission. Abstrak: Tahun 2021 merupakan tahun Jubelium Presbyterian Korean Missionary datang ke Indonesia. Bagi manusia, usia ke-50 adalah tanda kedewasaan. Ada banyak pengalaman dalam 50 tahun perjalanan misi Korea di Indonesia. Tapi tentu saja, ini bukanlah perjalanan yang mulus. Kami datang ke Indonesia dengan ide misi kemitraan dengan Gereja lokal. Tetapi banyak dari kemitraan itu berakhir dengan konflik. GIA adalah salah satu model sukses misi kemitraan Korea dan Indonesia. Tentunya misi kemitraan ini juga bukan misi yang mulus. Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian lapangan melalui wawancara dengan banyak narasumber berpengalaman dari Korean Missionary khususnya Presbyterian Church of Korea dan The Local Leader Church of Gereja Isa Almasih (GIA). Semoga artikel ini dapat memberikan model bagi banyak misionaris dan pemimpin lokal Indonesia tentang misi kemitraan.
Kajian Dogmatis Tentang Baptisan Roh Kudus Rajiman Andrianus Sirait
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.144

Abstract

Abstract: The understanding of the baptismal teachings of the Holy Spirit is so diverse. Every church has a different dogma. There are two Christian views, namely the existence of groups that are considered unbaptized by the Holy Spirit, and then there are more Christian elites who think they have been baptized with the Holy Spirit. In answering this, the author uses qualitative methods with a library study approach. The Holy Spirit can only be described by His position in the Trinity of God and all His works are Holy. The main function of dogma is to invite us to investigate ourselves and think critically. Simply put, we can understand that this dogma is a teaching in which it is in line with what is written in the Bible and that is seen and adapted in terms of context and time. The baptism of the Holy Spirit can also be defined as the work of the Spirit of God who unites believers with other believers in the Body of Christ. The sign of the baptism of the Holy Spirit does not always have to be marked by the gift of speaking in tongues alone. Abstrak: Pemahaman tentang ajaran baptisan Roh Kudus begitu beragam. Setiap gereja memiliki dogma yang berbeda. Ada dua pandangan Kristen, yaitu adanya kelompok yang dianggap belum dibaptis oleh Roh Kudus, kemudian lebih banyak lagi elit Kristen yang menganggap dirinya telah dibaptis dengan Roh Kudus. Dalam menjawab hal tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Roh Kudus hanya dapat digambarkan dengan posisi-Nya dalam Trinitas Allah dan semua pekerjaan-Nya adalah Kudus. Fungsi utama dari dogma adalah mengajak kita untuk menyelidiki diri sendiri dan berpikir kritis. Sederhananya, Kita dapat memahami bahwa doktrin ini sejalan dengan doktrin yang tertulis di dalam Alkitab, dan dilihat serta disesuaikan dengan konteks dan waktu. Baptisan Roh Kudus juga dapat dipahami sebagai pekerjaan Roh Allah untuk menyatukan setiap pribadi yang percaya terhadap Kristus. Tanda-tanda baptisan Roh Kudus tidak selalu ditandai dengan karunia bahasa roh.