cover
Contact Name
Spektrum Sipil
Contact Email
spektrum_sipil@unram.ac.id
Phone
+62370-638436
Journal Mail Official
spektrum_sipil@unram.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara Barat Kode Pos: 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Spektrum Sipil
Published by Universitas Mataram
ISSN : 18584896     EISSN : 25812505     DOI : https://doi.org/10.29303/spektrum.v7i1
Core Subject : Engineering,
Spektrum Sipil merupakan Jurnal Teknik Sipil yang bertujuan menjadi wadah komunikasi ilmiah untuk menyebarluaskan informasi, hasil-hasil penelitian, hasil kajian pustaka dan teori, yang mencakup bidang Struktur, Transportasi, Hidro, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, dan Lingkungan. Spektrum Sipil diterbitkan dua kali dalam setahun (Maret dan September), dipublikasikan secara online dan akses terbuka dengan Nomor Seri Standar Internasional elektronik e-ISSN 2581-2505.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL" : 7 Documents clear
STUDI KINERJA DAERAH IRIGASI KERUAK KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR: Study on the Performance of Keruak Irrigation Area, Masbagik, East Lombok Junaidin Junaidin; M Bagus Budianto; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.144

Abstract

Daerah Irigasi Keruak merupakan daerah irigasi teknis dengan luas irigasi 116 Ha dan panjang saluran irigasi existing 2.254 m. Kondisi saluran saat ini menunjukkan terjadinya penumpukan sedimentasi rata-rata setinggi 40cm serta terjadi kerusakan dinding saluran pada beberapa ruas saluran primer, sekunder dan terdapat kerusakan pada bangunan utama dan pada beberapa bangunan pelengkap lainnya, sehingga diyakini berdampak pada kinerja Daerah Irigasi Keruak. Melihat kondisi kinerja Daerah Irigasi Keruak, perlu dilakukan penilaian terhadap indeks kondisi kinerja daerah irigasi saat ini. Penilaian dilakukan yaitu menggunakan metode PERMEN PU No.32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasional dan Pemeliharaan dengan memperhatikan beberapa parameter yang digunakan yaitu kondisi fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A. Hasil penilaian indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak pada tahun 2010 sebesar 45,84%, tahun 2011 sebesar 44,72%, tahun 2012 sebesar 44,34%, tahun 2013 sebesar 43,22%, tahun 2014 sebesar 44,72% dan tahun 2015 sebesar 43,59%. Dari kondisi tersebut mengalami penurunan rata-rata yaitu sebesar 1,05% dan indeks kinerja rata-rata sebesar 44,41%. Indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak saat ini mengalami penurunan dan berada dibawah indeks kinerja optimum sebesar 77,50%. Dari kondisi tersebut, Daerah Irigasi Keruak masuk dalam kategori Daerah Irigasi dengan kinerja “buruk” dan perlu perhatian.
ANALISIS KARAKTERISTIK INFILTRASI LAHAN PADA PETAK SAWAH BARU UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN DAN PENERAPAN SISTEM IRIGASI LAHAN KERING DI KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA: Analysis of Land Infiltration Characteristics in New Rice Fields to Support Agriculture and Application of Dry Land Irrigation System in Bayan Regency North Lombok District Sayful Anwar; IDG Jaya Negara; Lilik Hanifah; Anid Supriyadi
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.158

Abstract

Pencetakan petak-petak lahan baru di lahan kering, merupakan program pemerintah dalam upaya pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif untuk kegiatan pertanian. Lahan kering di Lokoq Bakoq, kabupaten Lombok, untuk pengembangan pertanian di lahan kering dimasa mendatang. Dengan terbentuk sawah baru, diperkirakan akan berpengaruh pada kemampuan infiltrasi lahan dan penerapan sistem irigasi lahan dikemudian hari.. Untuk dapat menentukan teknik irigasi yang berpotensi digunakan pada lahan kering tersebut, perlu diidentifikasi faktor-faktor lahan yang berpengaruh pada pemilihan teknik irigasi lahan kering dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik infiltrasi dan jenis tanari petak-petak lahan kering baru, pada 4 lokasi lahan pada musim kemarau. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan dilakukan dengan alat double ring infiltrometer melalui metode penggenangan, dan uji jenis tanah dilakukan uji laboratorium di Lab Geotektik Fak. Teknik Unram. Data hasil uji dianalisis dengan program excel dan dipresentasi bentuk tabel dan grafik, serta disimpulkan secara deskriptip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwal laju infiltrasi rata-rata (f) yang diperoleh, pada lokasi 1 (f = 26,90 cm/jam) tergolong sangat cepat, lokasi 2 (f = 14,94 cm/jam) tergolong cepat, lokasi 3(f = 27,33 cm/jam) tergolong agak cepat dan lokasi 4 (f = 8,21 cm/jam) tergolong sedang. Jenis tanah untuk semua lokasi ternasuk tanah liat berpasr. Untuk laju infiltrasi tanah yang tergolong cepat berpotensial digunakan sistem irigasi tetes, tanah yang tergolong infiltrasi agak cepat sampai sangat cepat potensial digunakan sistem irigasi sprinkler, dan untuk kondisi dengan klasifikasi infiltrasi sedang, berpotensi diterapkan sistem irigasi sistem lep atau cara tradisional.
PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK DENGAN PEMASANGAN SECARA HORIZONTALTERHADAP KUAT TEKAN TANAH LEMPUNG LUNAK: The Effect of Cerucuk with Horizontal Design to the Compressive Strength of Soft Clays Arif Ramdhani; Tri Sulistyowati Sulistyowati; Agung Prabowo
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.149

Abstract

Tanah lempung lunak adalah jenis tanah yang memiliki daya dukung yang rendah. Salah satu daerah Lombok Tengah yang sebagian besar tanahnya berjenis lempung lunak dan memiliki karakteristik yang unik adalah daerah Tanak Awu. Keunikan tanahnya yaitu karena memiliki warna yang gelap dan bau yang khas dan kuat sehingga disebut sebagai lempung hitam. Jenis lempung ini mempunyai sifat mengembang (swelling) pada musim hujan (kadar air tinggi) dan menyusut musim kemarau (kadar air rendah), peristiwa ini akan menimbulkan dampak kerusakan pada lantai bangunan, keretakan pada dinding tembok, dan permukaan jalan yang bergelombang. Oleh sebab itu agar dapat digunakan sebagai pondasi bangunan dan perkerasan jalan yang baik, diperlukan adanya usaha perkuatan dengan tujuan meningkatkan kekuatan tanah, salah satunya dengan menggunakan cerucuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan cerucuk terhadap kuat tekan tanah. Pengujian kuat tekan ini dilakukan pada sampel tanah undisturb (tak terganggu) dan juga disturb (terganggu) menggunakan seperangkat alat uji kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strength) yang mengacu pada metode ASTM D 2166-66. Dalam pengujian ini diusahakan kondisi masing-masing benda uji sama, kemudian dibebani diatas tanah lempung yang diperkuat cerucuk bambu dan diukur peningkatannya sampai mengalami keruntuhan. Dalam pengujian ini diperoleh persentase peningkatan paling besar pada saat penggunaan cerucuk dengan panjang 10 cm dan spasi 1,5 cm yaitu sebesar 347,60 %, sedangkan untuk persentase peningkatan paling rendah pada saat penggunaan cerucuk dengan panjang 8 cm dan spasi 2 cm yaitu sebesar 259,11 %. Dari kenaikan kuat tekan tersebut terlihat bahwa cerucuk memberikan kontribusi yang cukup besar pada lempung lunak dimana semakin panjang cerucuk dan juga semakin kecil spasi antar cerucuk dapat memberikan peningkatan pada kuat tekan (qu) tanah.
Pengaruh Variasi Kedalaman Muka Air Terhadap Keruntuhan Pondasi Pada Tanah Pasir Pantai Dengan Perkuatan Anyaman Bambu: The Effect of Ground Water Level Variation to the Foundation Failure at The Sand Marine Reinforced by Woven Bamboo Siti Maratun Sholihah; Ismail Hoesain Muchtaranda; Tri Sulistyowati
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i1.147

Abstract

Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan, baik sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pendukung pondasi. Salah satu jenis tanah yang memiliki beberapa sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi adalah jenis tanah pasir. Kekurangan dari tanah pasir adalah pasir tidak memiliki daya ikat antar partikel satu sama lain terutama pada tanah pasir yang memiliki nilai kerapatan relatif yang rendah (pasir lepas). Selain itu kondisi tanah pasir pantai memungkinkan adanya pengaruh pasang surut air laut yang dapat mempengaruhi kapasitas dukung tanah tersebut. Oleh karena hal itulah sehingga tanah pasir pantai perlu diberikan perkuatan. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian sifat fisik dan mekanik tanah pasir pantai. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental di laboratorium terhadap pasir pantai yang diperkuat dengan anyaman bambu dengan pemberian beban dan variasi kedalaman muka air. Dari hasil pengujian sifat fisik didapatkan bahwa tanah pasir Pantai Tanjung Karang, Ampenan, tergolong sebagai SP (poor-graded sand), yaitu pasir bergradasi buruk dengan nilai berat jenis (Gs) sebesar 2,661. Selanjutnya, dari hasil pengujian sifat mekanik tanah pasir Pantai Tanjung Karang, Ampenan, didapatkan bahwa penambahan perkuatan anyaman bambu meningkatkan kapasitas dukung pasir pantai dari 193,344 gr/cm² menjadi 352,032 gr/cm². Variasi kedalaman muka air dapat memberikan pengaruh yaitu semakin dalam letak muka air dari dasar pondasi menyebabkan semakin besar penurunan yang terjadi. Penurunan pondasi terbesar terjadi pada pasir pantai tanpa perkuatan anyaman bambu dengan muka air berada B cm di bawah dasar pondasi (B adalah lebar pondasi rencana), yaitu sebesar 1,7 mm.
PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN DAN PENYUSUNAN DATABASE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT: Determination of Black Spot based on an Accident Equivalent Value and Developing Geographic Information System Database in West Lombok District Bayu Handika; Rohani Rohani; Hasyim Hasyim
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.159

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah sesuatu yang bersifat acak dan tentunya ingin selalu dihindari oleh setiap penggunan jalan, namun terkadang kecelakaan lalu lintas ini terjadi karena prasarana jalan yang buruk atau kelalaian dari pengguna jalan itu sendiri. Dari data Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk wilayah Lombok Barat selama empat tahun terakhir terjadi penurunan dan peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian analisis lokasi rawan kecelakaan dan penyusunan database berbasis Sistem Informasi Geografis. Langkah awal dengan pencarian data sekunder di Polres Lombok Barat berupa data kecelakaan 3 tahun terakhir yang terjadi di ruas jalan Lombok Barat. Data tersebut selanjutnya di analisis menggunakan metode pembobotan dengan parameter AEK, BKA, dan UCL sehingga tersusunnya program database lokasi rawan kecelakaan berbasis Sistem Informasi Geografis. Dari hasil analisis dan penyusunan database, maka didapatkan black spot pada ruas jalan di Kabupaten Lombok Barat selama 3 tahun terakhir terletak pada ruas jalan TGH Ibrahim Alkhalidi, Jalan Raya Senggigi, Jalan Yos Sudarso, Jalan Baypass BIL, yang didominasi tipe tabrak depan-depan, dengan jenis kendaraan terlibat adalah motor dan korban mengalami luka ringan. Dengan ditentukannya black spot ini, diharapkan dapat menjadikan informasi dalam pengambilan keputusan bagi pemegang kebijakan untuk mengurangi jumlah kecelakaan.
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PROYEK PLTMH KOKOQ BABAK BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Analysis of Construction Project Delays at PLTMH Kokoq Babak Batukliang Utara Central Lombok District Akhmad Aminullah; Agustono Setiawan; I Gede Putu Warka
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.152

Abstract

Penyelesaian proyek yang lebih lama dari jadwal yang telah disusun tentu saja akan membawa dampak langsung membengkaknya dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek. Tentu saja hal ini akan mengurangi reputasi pengembangnya sebagai pemilik proyek. Maka aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek perlu dianalisis lebih seksama. Dengan menguasai aspek-aspek tersebut tentunya akan memudahkan pihak-pihak terkait mengambil langkah pemecahan yang efisien. Dalam menganalisa aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan jadwal proyek, aspek-aspek yang ditinjau adalah aspek-aspek teknis. Untuk mendapatkan data-data yang akurat sehubungan dengan materi Studi yang dilakukan, dibuat kuesioner yang diedarkan pada para responden yang terdiri dari Pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam proyek. Data hasil isian kuesioner diuji perbedaan antar nilai rata-ratanya dengan uji F. Bila terdapat perbedaan antar Nilai rata-ratanya, nilai rata-ratanya akan diuji kembali dengan uji Least Significant Difference (LSD), Kemudian Metode kerjanya dievaluasi dengan membuat Time Schedule dengan Microsoft Project. Dari hasil uji F dan uji LSD, faktor yang paling menentukan keterlambatan pelaksanaan proyek adalah faktor Lain-lain yang terdiri dari aspek Keluhan dari tetangga, aspek Kurangnya Koordinasi dan aspek perubahan Konstruksi. Dan Penjadwalan dengan Microsoft Project menghasilkan Time Schedule yang lebih rinci sehingga alokasi waktu dan tenaga lebih jelas.
KAPASITAS SAMBUNGAN KAYU TAMPANG DUA DENGAN VARIASI SUDUT MENGGUNAKAN ALAT SAMBUNG PASAK KAYU DILAPISI PEREKAT: The Capacity of Double Shear Timber Connection with Angle Variation by using Dowel Fastener with Adhesive Coating Buan Anshari; Aryani Rofaida; Muhammad Suryadi
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.141

Abstract

Sambungan merupakan bagian yang terlemah dari suatu konstruksi kayu, sehingga membutuhkan alat sambung yang kuat dan tahan lama. Sambungan dengan variasi sudut khususnya pada struktur rangka merupakan suatu hal yang sangat vital dan sering kita jumpai dalam konstruksi kayu. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan salah satu alternatif agar menggunakan sambungan pasak kayu dilapisi perekat dengan sudut tertentu pada konstruksi kayu kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sambungan kayu tampang dua dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu dilapisi perekat. Pada penelitian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan. Uji pendahuluan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik maupun mekanik kayu dan pengujian kuat cabut pasak. Setelah mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan, dilanjutkan pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi sudut 0º, 30º, 45º, 60º, 90º, sedangkan variable tetap adalah sambungan tampang dua menggunakan pasak kayu dilapisi perekat. Hasil uji sambungan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Hasil pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° berturut-turut sebesar 39 kN, 31 kN, 30 kN, 29 kN, dan 27 kN. Hasil pengujian kekuatan sambungan maksimum terjadi pada sambungan dengan sudut 0° sebesar 39 kN. Dari hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar sudut sambungan, kekuatan sambungan semakin kecil. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Pada penelitian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan. Uji pendahuluan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik maupun mekanik kayu dan pengujian kuat cabut pasak. Setelah mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan, dilanjutkan pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi sudut 0º, 30º, 45º, 60º, 90º, sedangkan variable tetap adalah sambungan tampang dua menggunakan pasak kayu dilapisi perekat. Hasil uji sambungan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Hasil pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° berturut-turut sebesar 39 kN, 31 kN, 30 kN, 29 kN, dan 27 kN. Hasil pengujian kekuatan sambungan maksimum terjadi pada sambungan dengan sudut 0° sebesar 39 kN. Dari hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar sudut sambungan, kekuatan sambungan semakin kecil. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.

Page 1 of 1 | Total Record : 7