cover
Contact Name
Firman RL Silalahi
Contact Email
uppmpolbangtanmedan@gmail.com
Phone
+62618451544
Journal Mail Official
agricaekstensia@gmail.com
Editorial Address
Jalan Binjai KM. 10 Tromol Pos 18 Medan
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Agrica Ekstensia
ISSN : 19785054     EISSN : 27159493     DOI : https://doi.org/10.55127/ae
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrica Ekstensia adalah jurnal ilmiah Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Indonesia yang menyajikan artikel ilmiah dari hasil penelitian maupun studi pustaka. Jurnal ilmiah ini terbit secara berkala 2 kali setahun : 1. Juni 2. Desember Focus and Scope Jurnal Agrica Ekstensia merupakan jurnal yang dikelola Politeknik Pembangunan Pertanian Medan (Polbangtan Medan) yang berlokasi di Medan yang terbit pertama kali pada tahun 2007. Jurnal Agrica Ekstensia merupakan jurnal ilmiah menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil penelitian terkait isu-isu pengembangan pertanian terutama difokuskan dalam pengembangan kajian ilmu-ilmu dalam beberapa bidang, antara lain: Penyuluhan Pertanian, Budidaya Pertanian, Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis, Pemberdayaan Masyarakat. Agrica Ekstensia Journal is a journal managed by Agricultural Development Polytechnic of Medan (Polbangtan Medan) located in Medan, which was first published in 2007. Agrica Ekstensia Journal is a scientific journal publishing articles or scientific works resulting from research related to agricultural development issues mainly focused on development study of sciences in several fields, including: Extension of Agriculture, Agricultural Cultivation, Processing of Agricultural Products, Agribusiness, Community Empowerment.
Articles 65 Documents
PENAMPILAN FENOTIPIK VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI LAHAN SUB OPTIMAL KALIMANTAN BARAT Agus Subekti
Agrica Ekstensia Vol 15 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.488 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i1.77

Abstract

Kebutuhan jagung untuk pakan ternak unggas di Kalimantan Barat mencapai 180.000 ton/tahun, sementara produksi hanya 103.742 ton, sehingga kekuranggannya masih perlu didatangkan dari luar Kalimantan Barat. Produktivitas jagung di Kalimantan Barat masih rendah (3,67 t/ha), ini karena umumnya usahatani jagung diusahakan pada lahan sub optimal diantaranya lahan pasang surut. Lahan sub optimal umumnya bereaksi masam dan miskin unsur hara. Untuk itu diperlukan varietas jagung yang memiliki penampilan fenotipik yang lebih baik/toleran. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperoleh varietas unggul jagung komposit yang memiliki penampilan fenotipik baik/toleran dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 pada agroekosistem lahan sub optimal di Kalimantan Barat. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Perlakuan berupa enam varietas jagung komposit yaitu: Sukmaraga, Lamuru, Bisma, Provit A2, Pulut Uri1 dan jagung lokal. Ukuran petak 7 m x 12 m, penanaman dilakukan dengan sistem jajar legowo 2:1 (50 cm X 40 cm X 100 cm), dengan dua tanaman per lubang. Penentuan dosis pupuk P dan K berdasarkan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK), sedangkan pupuk N dengan Bagan Warna Daun (BWD). Variabel yang diukur : a) tinggi tanaman, b) tinggi tongkol, c) umur 50% keluar rambut, d) jumlah baris per tongkol, e) panjang tongkol, f) diameter tongkol, g). berat 1000 biji , dan h) produktivitas. Hasil pengujian menunjukan bahwa varietas jagung komposit dengan sistem jajar legowo 2:1 yang memiliki penampilan fenotipik baik/toleran dan cocok untuk dikembangkan pada lahan sub optimal pasang surut di Kalimantan Barat adalah varietas Sukmaraga dengan produktivitas 5.57 t/ha dan varietas Lamuru dengan produktivitas 5,43 t/ha.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CABAI MERAH DI KABUPATEN PIDIE JAYA Adhiana Syamsuddin
Agrica Ekstensia Vol 15 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.996 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i1.78

Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat dengan tingkat konsumsi yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi cabai merah. Kajian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabe merah di Kabupaten Pidie Jaya. Kajian ini dilakukan Kecamatan Bandar Dua, dan Mereudu di Kabupaten Pidie. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja yang didasarkan pada pertimbangan bahwa kedua kecamatan tersebut merupakan daerah penghasil cabai merah yang paling banyak di Kabupaten Pidie Jaya. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dengan mengambil semua populasi yang ada yaitu sebanyak 57 petani cabai merah. Kajian ini menggunakan metode analisis data yaitu model fungsi Cobb-Douglas yang menggunakan persamaan linear berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Sequare (OLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi cabai merah di Kabupaten Pidie Jaya adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, dan pupuk anorganik, sedangkan faktor produksi pupuk organik dan pestisida tidak berpengauh terhadap produksi cabai merah. Untuk meningkatkan produksi cabai merah di Pidie Jaya perlu ditingkatkan penggunaan luas lahan, jumlah benih unggul, jumlah tenaga kerja dan pupuk anorganik, serta alokasi penggunaan faktor-faktor produksi tersebut dilakukan secara optimal. Selain itu juga diharapkan kepada petani agar menggunakan pupuk organik sesuai dengan anjuran penyuluh yaitu pupuk yang sudah matang dan sudah mengalami dekomposisi sempurna sehingga akan mempengaruhi produksi cabai serta menggunakan pestisida yang tepat dan optimum sesuai takaran.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI JAMU INSTAN PRODUKSI KELOMPOK JATI HUSADA MULYA DESA ARGOMULYO KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL Nola Sevilestari Cahyaningrum; Endah Puspitojati; Miftakhul Arifin
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.017 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.86

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh bauran pemasaran (marketing mix) terhadap keputusan konsumen membeli jamu instan produksi Kelompok Jati Husada Mulya. Penelitian dilaksanakan pada Kelompok Jati Husada Mulya Desa Argomulyo Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dan hubungan kausan (sebab-akibat) dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling berjumlah 32 responden. Hasil menunjukan bahwa variabel harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli jamu instan JHM. Secara simultan variabel 4P (product, price, promotion, place) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli jamu instan produksi Kelompok Jati Husada Mulya. Pengaruh variabel produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam membeli jamu instan produksi Kelompok Jati Husada Mulya sebesar 59,6%, sedangkan 40,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak tercantumkan dalam kajian ini.
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA SESUNGGUHNYA DALAM PENYULUHAN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA Mukhlis Yahya; Herawaty; Misiyem; Eka Widya Lestari
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.692 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.92

Abstract

Kabupaten Langkat merupakan daerah potensial dalam melaksanakan usaha tani budidaya jagung, namun petani sering menemukan kendala terkait dengan hama dan penyakit yang menyebabkan produksi jagung rendah. Oleh karena itu penyuluh memberikan penyuluhan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung dengan menggunakan media sesungguhnya. Kegiatan penelitian bertujuan: 1) Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media sesungguhnya dalam penyuluhan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung di Kabupaten Langkat. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penggunaan media sesungguhnya dalam penyuluhan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung di Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Pengambilan sampel petani dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dari populasi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang berisi pernyataan mengenai keefektifan dan faktor yang mempengaruhi penggunaan media sesungguhnya. Kuesioner yang digunakan terlebih dahulu diuji validitas reliabilitasnya. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan menghitung persentase perolehan skor dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penggunaan media sesungguhnya dalam penyuluhan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung tergolong sangat efektif yaitu sebesar 86,14%. Berdasarkan pengujian analisis regresi linear berganda yang dilakukan, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi efektivitas penggunaan media sesungguhnya dalam penyuluhan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman di Kabupaten Langkat yaitu faktor Komunikasi (X1), Karakteristik Petani (X2) dan Biaya (X5) sebesar 88% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KINERJA PENYULUH PERTANIAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN (KOSTRATANI) DI KABUPATEN SRAGEN Tika Sekar Kinasih; Widiyanto; Suminah
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.191 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.98

Abstract

Program Kostratani merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanian yang ada di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga penyuluh pertanian berperan aktif dalam keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja penyuluh pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program Kostratani di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen yang merupakan pegawai negeri yaitu sebanyak 54 orang, sehingga penentuan responden penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengambilan data pada penelitian menggunakan wawancara melalui google form, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas variabel X (faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja) yaitu umur, frekuensi pelatihan kerja, masa kerja, jumlah kelompok tani, serta ketersediaan sarana dan prasarana, sedangan variabel Y (kinerja penyuluh pertanian), yaitu terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan program Kostratani berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen sebesar 19,5% pada tingkat signifikansi α=5%. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu frekuensi pelatihan kerja, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu umur, masa kerja, jumlah kelompok tani binaan serta ketersediaan sarana dan prasarana.Program Kostratani merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanian yang ada di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga penyuluh pertanian berperan aktif dalam keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja penyuluh pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program Kostratani di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen yang merupakan pegawai negeri yaitu sebanyak 54 orang, sehingga penentuan responden penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengambilan data pada penelitian menggunakan wawancara melalui google form, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas variabel X (faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja) yaitu umur, frekuensi pelatihan kerja, masa kerja, jumlah kelompok tani, serta ketersediaan sarana dan prasarana, sedangan variabel Y (kinerja penyuluh pertanian), yaitu terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan program Kostratani berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen sebesar 19,5% pada tingkat signifikansi α=5%. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu frekuensi pelatihan kerja, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu umur, masa kerja, jumlah kelompok tani binaan serta ketersediaan sarana dan prasarana.
DAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR Elisa Medi Saputri; Agung Wibowo; Eksa Rusdiyana
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.112 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.99

Abstract

Pemanfaatan pekarangan sebagai tempat budidaya sayur mulai dikembangkan. Pengembangan pekarangan merupakan wujud dari implemenatasi program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Dampak-dampak yang diperoleh setelah melaksanakan program P2L menjadi indikator keberhasilan program tersebut. Program P2L yang tidak menuai hasil optimal dapat diindikasikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak berjalan sesuai dengan konsep dan arahan yang diberikan. Perlunya evaluasi dari sisi pembuat dan pelaksana program untuk keberlanjutan program. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi program P2L di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Metode penentuan informan dalam penelitian adalah purposive dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program P2L di Kecamatan Gondangrejo membawa dampak ekonomi melalui penghematan pengeluaran belanja sayur. Dampak sosial dapat dirasakan dengan adanya perubahan perilaku dan terbentuknya dinamika kelompok, secara psikologis terlihat adanya sikap wanita tani yang mau belajar budidaya sayur. Dampak program P2L apabila ditinjau dari aspek budaya belum terlihat. Program P2L tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.
DAMPAK SEKOLAH LAPANGAN GOOD AGRICULTURE PRACTICES (SL-GAP) TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI DALAM USAHA TANI BAWANG MERAH (ALLIUM SATIVUM L) DI KECAMATAN BADAS KABUPATEN KEDIRI Tuban; Jadi
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.954 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.100

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak kegiatan sekolah lapang terhadap peningkatan keterampilan, produksi dan pendapatan petani bawang merah di desa Sekoto, Kecamatan Badas kabupaten Kediri. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan metode diskriptif Analisis,sampel yang digunakan adalah sample yang ditentukan (purposive sampling), yakni 60 orang responden yang terdiri dari 30 responden alumni SL-GAP dan 30 orang tidak mengikuti SL-GAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden yang mengukiti SL-GAP produksi bawang merahnya mencapai sebesar 45.9 ton / ha dengan pendapatan mencapai Rp 23.833,-/Gg sedangkan kelompok yang tidak melaksanakan SL mencapai produksi bawang sebesar 23.6 ton / ha dengan pendapatan Rp 17.700,-/ kg. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat penerapan teknologi usahatani SL-GAP bawang merah dengan produktivitas dan pendapatan bawang merah
PEMANFAATAN JAMUR METHARIZIUM ANISOPLIAE BERASAL DARI ISOLAT BRONTISPA LONGISSIMA MENGENDALIKAN LARVA (ORYCTES RHINOCEROS) SECARA INVITRO Lita Nasution; Abdul Rahman Cemda; Soni Isnaini; Muhammad Afrillah; Pindi Filsa
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.006 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi jamur entomopatogen Metharizium anisopliae isolat Brontispa longissima dengan konsentrasi yang berbeda untuk mengendalikan larva hama kumbang tanduk O. rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, USU pada Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut : M0 (Tanpa pemberian jamur), M1 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 20 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M2 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 40 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M3 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100 -1 ml aqua pro injection.). Parameter yang diamati meliputi persentase mortalitas larva kumbang tanduk O. rhinoceros, jumlah kerapatan konidia M. anisopliae, gejala kematian larva O. rhinoceros secara visual, dan waktu kematian larva O. rhinoceros. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase mortalitas larva hama O. rhinoceros terhadap perlakuan berbeda tidak nyata pada 1-5 Hari Setelah Aplikasi (HSA), berbeda nyata pada 6 Hari Setelah Aplikasi (HSA) dan berbeda sangat nyata pada 7-14 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Persentase mortalitas larva Oryctes rhinoceros tertinggi terdapat pada perlakuan M1, M2 dan M3 sebesar 100% terlihat pada hari ke-13 dan ke-14 sedangkan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan M0 yaitu 24%, jumlah kerapatan konidia tertinggi terlihat pada jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100-1 ml aqua pro injection dengan pengenceran 102 dengan kerapatan konidia sebanyak 6,05 x 108. Gejala kematian larva O. rhinoceros yang terinfeksi jamur M. anisopliae yaitu larva mengeras dan akan muncul koloni jamur berwarna hijau tua disekitar tubuh larva dan waktu yang dibutuhkan jamur M. anisopliae untuk menyebabkan kematian awal adalah 2 hari setelah aplikasi (HSA) yaitu pada perlakuan M2 dan M3. Setelah itu kematian 4 hari setelah aplikasi (HSA) pada perlakuan M1. Kedua Jamur Fusarium sp dan Trichophyton sp efektif dimanfaatkan sebagai pengendali serangan larva O. rhinoceros skala laboratorium/invitro.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NAUNGAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KOPI ROBUSTA Windy Manullang
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.973 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.102

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa perkecambahan benih adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor lingkungan yaitu intensitas cahaya terhadap daya berkecambah dan perkembangan kecambah kopi robusta (Coffea canephora) untuk mengetahui intensitas naungan yang optimal untuk persemaian benih kopi. Penelitian ini dilakukan di lahan Teaching Factory Polbangtan Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial. Perlakuan penelitian adalah naungan dengan tingkat level yang berbeda-beda, yaitu N1 = Tanpa Naungan, N2 = Naungan paranet 75% dan N3 = Naungan 100 % (atap seng). Ulangan yang dilakukan adalah masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 4 ulangan dengan 50 populasi/ulangan. Pengamatan yang dilakukan yaitu: Persentase perkecambahan (%), tinggi kecambah, panjang akar, lama hari berkecambah, persentase keseragaman pertumbuhan, dan indeks vigor. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa persentase perkecambahan (%), panjang akar, lama hari berkecambah, persentase keseragaman pertumbuhan, dan indeks vigor tertinggi pada perlakuan N3, dimana tinggi kecambah berbeda nyata pada setiap perlakuannya.
KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PROGRAM PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI KWT JATI MANDIRI DESA KEBAN JATI KECAMATAN ULU MANNA – BENGKULU SELATAN Emlan Fauzi; Tri Susanto; Ahmad Damiri; Jhon Firison; Harwi Kusnadi; Andi Ishak
Agrica Ekstensia Vol 16 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v16i1.108

Abstract

The use of the yard has been carried out by KWT members but has not been optimally organized and business-oriented. This study aims to determine the effectiveness of the sustainable food yard utilization program (P2L) at KWT Jati Mandiri, Keban Jati Village, Ulu Manna District, South Bengkulu Regency. The number of recipients of the P2L program is 30 people. Sampling was carried out by census of recipients of the P2L program. The data collected in the form of the characteristics of program participants, aspects of targeting accuracy, aspects ofsocialization, aspects of mentoring, and aspects of achieving program goals using questionnaires. Data analysis was done descriptively. The results showed that the P2L program at KWT Jati Mandiri was very effective from the aspect of targeting accuracy, socialization, and program assistance, but less effective from the aspect of achieving program goals.