cover
Contact Name
Iik Sartika
Contact Email
iiksartika.8@gmail.com
Phone
+6285645184557
Journal Mail Official
jikemb.fkm.univet@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyrakat, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Jl. Letjend Sujono Humardani No.1, Jombor, Kec. Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57521
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
ISSN : 27145670     EISSN : 27458903     DOI : https://doi.org/10.32585/jikemb.v2i1
Core Subject : Health,
Jurnal JIKeMB mempublikasikan artikel berdasarakan hasil penelitian orisinil yang terkait dengan kesehatan masyarakat dan atau disiplin ilmu yang terkait namun belum pernah dimuat serta dipublikasikan di media manapun. Cakupan ilmu artikel yang diterbitkan di jurnal ini meliputi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Biostatistik, Epidemiologi, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Manajemen Rumah Sakit, Ilmu Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Lingkungan dan Artikel yang masih terkait dengan kesehatan masyarakat
Articles 81 Documents
Efektifitas Pemasangan Ovitrap dalam Menurunkan Indeks Entomologi (Container Index dan Breteau Index) di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo Rahayuningsih Rahayuningsih; Suryono Suryono; Titik Haryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.697

Abstract

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2016 jumlah kasus DBD sebanyak 558 kasus dengan kematian sebanyak 13 orang, tahun 2017 jumlah kasus DBD sebanyak 115 kasus dengan kematian sebanyak 2 orang dan tahun 2018 jumlah kasus DBD sebanyak 35 kasus. Di bulan Januari sampai Maret 2019 sudah ada 4 kasus DBD di wilayah Puskesmas Bulu. Data dari Puskesmas Bulu maka perlu dilakukan penelitian tentang pemasangan ovitrap dalam menurunkan indeks entomologi untuk mengurangi penyebaran vektor nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemasangan ovitrap dalam menurunkan  index entomologi (Container Index dan Breteau Index) di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Bulu.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain non-equivalent control grup design. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel 60 rumah di Dusun Cuwono. Variabel terikatnya index entomologi (CI dan BI) sedangkan variabel bebasnya pemasangan ovitrap. Analisa data menggunakan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan p-value < 0,05.Hasil penelitian sebelum dan sesudah pemasangan ovitrap mengalami peningkatan menunjukkan CI mengalami peningkatan (<5%) dari 63,3% menjadi 91,7% dan BI mengalami peningkatan (<5%) dari 66,7% menjadi 100%. Terdapat perbedaan yang signifikan CI dan BI antara sebelum dan sesudah pemasangan ovitrap (p=0,000). Disarankan kepada masyarakat melaksanakan kegiatan pemasangan ovitrap secara rutin agar populasi nyamuk bisa berkurang.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Motivasi Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Muda (Usia Desy Ratna Endriyeni; Kusuma Estu Werdani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.811

Abstract

Ibu muda (usia <20 tahun) memiliki keterbatasan dalam praktik pemberian ASI eksklusif kepada bayinya. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman ibu muda bisa membentuk motivasi yang kurang baik dalam memberikan ASI eksklusif. Hal ini bisa berdampak pada semakin menurunnya cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Boyolali apabila tidak segera ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan motivasi pemberian ASI eksklusif pada ibu muda di Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu muda (usia <20 tahun) yang tercatat di 24 Puskesmas di Kabupaten Boyolali sebanyak 370 orang. Sedangkan sampel yang terhitung sebanyak 224 orang dengan teknik proportional random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,000) dengan keeratan hubungan lemah (phi=0,330) dan sikap ibu (p=0,000) dengan keeeratan hubungan cukup kuat (phi=0,517) dengan motivasi pemberian ASI eksklusif pada ibu muda di Kabupaten Boyolali. Penelitian selanjutnya diperukan untuk menganalisis perbandingan faktor-faktor yang berhubungan dengan ASI eksklusif antara dua kelompok (ibu muda dan ibu dewasa).
Faktor Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Wanita di Kabupaten Sragen Riyatin Riyatin; Suryono Suryono; Titik Haryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.693

Abstract

Penularan HIV-AIDS disebabkan oleh perilaku berisiko yang sangat rentan terhadap infeksi HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) dan AIDS lebih sering terjadi pada wanita daripada pria di Komunitas Sukowati KDS Kabupaten Sragen, jumlah kumulatif penderita HIV-AIDS di Kabupaten Sragen memiliki perbedaan 0,5% lebih besar daripada wanita. Ini karena perempuan juga rentan tertular HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku berisiko dengan penularan ODHA HIV-AIDS di Komunitas KDS Kabupaten Sukowati Kabupaten Sragen.           Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 210 HIV-AIDS pada penderita KDS Sukowati Community yang dilaporkan hingga Januari 2018 di KDS Sukowati Kabupaten Sragen dan diambil sampel sebanyak 48 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel independen adalah jumlah pasangan seks, penggunaan kondom, seks anal dan ODHA penularan HIV-AIDS sebagai variabel dependen. Analisis statistik menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,3% berisiko dengan lebih dari satu pasangan seks, 77,1% berisiko dengan penggunaan kondom, dan 47,9% dengan seks anal. Bahwa ada hubungan antara jumlah pasangan seks lebih dari satu (p = 0,002; C = 0,408), penggunaan kondom (p = 0,004; C = 0,408), dan seks anal (p = 0,000, C = 0,561) dengan HIV -AIDS transmisi ODHA di Komunitas KDS Sukowati Kabupaten Sragen. Disarankan bahwa Komunitas KDS Sukowati perlu ditingkatkan upaya pencegahan dari ODHA kepada orang-orang yang tidak HIV positif atau pasangan seksual mereka melalui aktivitas seksual berisiko baik secara aktif maupun pasif
Studi Kasus Tentang Alternatif Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Anak Tunagrahita di SLB Putro Oyotasih Jatinom Klaten Rini Widaningsih; Budhi Rahardjo; Syefira Ayudia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.817

Abstract

Salah satu masalah perilaku kesehatan biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan, dan munculnya penyakit yang menyerang anak adalah kebiasaan mencuci tangan. Upaya pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan anak tentang bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar melalui penggunaan media. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuiefektivitas Video Animasi Cuci Tangan Pakai Sabun (Studi Kasus Tentang Alternatif Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Anak Tunagrahita di SLB Putro Oyotasih Jatinom Klaten ). Metode Penelitian menggunakan diskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2019 dengan teknikwawancara mendalamdilakukan dengan informan utama terdiri dari 1 Penyuluhan Kesehatan dan 3 Siswa Tunagrahita, informan tambahan terdiri dari 4 informan yaitu 2 Guru SLB Putro Oyotasih Jatinom dan 2 Orang tua siswa SLB Putro Oyotasih Jatinom.Hasil penelitian efektivitas pada anak tunagrahita secara keseluruhan mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada ketertarikkan mereka saat ditampilkan video animasi. Dari wawancara guru bahwa video animasi tersebut sudah tepat untuk diberikan kepada anak tunagrahita meskipun anak tunagrahita merupakan anak yang berkebutuhan khusus namun dengan video animasi anak tunagrahita dapat menangkap seperti anak pada normalnya. 
Analisis Ketidakpatuhan Pengobatan Pasien TB-MDR Fase Intensif di Rumah Sakit X Surakarta Farid Setyo Nugroho
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.698

Abstract

Latar Belakang:Faktor penyebab kekebalan Myobacterium tuberculose terhadap Obat Anti TB (OAT) adalah perilaku manusia, baik penyedia layanan, pasien, maupun program atau sistem layanan kesehatan yang berakibat terhadap tatalaksana pengobatan pasien TB yang tidak sesuai dengan standar dan mutu yang ditetapkan. Ketidakpatuhan untuk berobat secara teratur bagi penderita TB tetap menjadi sebuah hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. Tingginya angka putus obat akan meningkatkan jumlah kasus TB-MDR dan bertambah lamanya masa pengobatan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode mix method, secara kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional, secara kualitatif dengan studi kasus.Hasil: Terdapat hubungan antara sikap dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR dimana p value sebesar 0,002. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, efek samping obat dan dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR, dimana p value > 0,050.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sikap dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, efek samping dan dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR.
Evaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018 Dewi Puspito Sari1
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.813

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang mudah menular disebabkan oleh virus dengue hingga menyebabkan kematian. Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang memberikan dampak buruk dan kerugian secara sosial dan ekonomi diantaranya kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan penduduk. Puskesmas Pudakpayung adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan Pemerintah melalui pemberian pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat dimana wilayah kerja Puskesmas Pudakpayung termasuk daerah endemis penyakit DBD. Berbagai upaya telah dilakukan Puskesmas Pudakpayung untuk mengendalikan penyakit Demam Berdarah Dengue salah satu penanggulangannya dengan Surveilans Epidemiologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi evaluasi dengan informan berjumlah 4 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara terstruktur dan observasi. Simpulan dari penelitian ini adalah masih kurangnya tenaga pengelola program Surveilans Epidemiologi, kurangnya alokasi dana program surveilans epidemiologi Demam Berdarah Dengue, kurangnya kendaraan dinas, ketidakrapian administrasi, pembaharuan informasi Demam Berdarah Dengue belum dilakukan, pengumpulan data, kelengkapan dan ketepatan data sudah melebihi 80% dan laporan secara vertikal maupun horizontal telah dilaksanakan secara rutin. 
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah Dessy Elva Listianti; Suryono Suryono; Wartini Wartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.694

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan(zoonosis). Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Boyolali, kasus Leptospirosis tahun 2017 sebanyak 34 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor resiko kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan Case Control. Populasi dan sampel sebanyak 52 responden dan menggunakan teknik total sampling. Instrumen berbentuk checklist dan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-Square a = 0,05.            Hasil penelitian sebagian besar masyarakat mempunyai perilaku beresiko (51.9%), adanya genangan air (61.5%), tidak tersedia air bersih (53.8%), keberadaan populasi tikus  (59.6%), keberadaan hewan piaraan (71.2%), pekerjaan beresiko (75%), pendidikan dasar (59.6%), dan tingkat pengetahuan (65.4%). Ada hubungan antara perilaku (p=0,012, OR=3.068), genangan air (p=0,023, OR=3.889), ketersediaan air bersih  (p=0,026, OR=2.576), keberadaan tikus (p=0,048, OR=3.167), keberadaan hewan piaraan (p=0,001, OR=2.560), pekerjaan beresiko (p=0.025, OR=2.857), tingkat pendidikan (p=0.048, OR=3.167), dan tingkat pengetahuan (p=0.004, OR=3.022) dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali.Diperlukan kerjasama antara Dinas Kesehatan Boyolali dengan Dinas Pertanian dan Balai Veteriner dalam pengendalian vektor dan sebagai upaya pencegahan leptospirosis dengan cara melakukan trapping berkala di masa panen dan melakukan Uji Microscopic Aglutination Test (MAT)
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Prita Devy Igiany
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.818

Abstract

Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dengan tercapainya UCI (Universal Child Immunization) desa yang dapat dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap. WHO menyatakan keraguan terhadap vaksin (imunisasi) terjadi saat seseorang menunda atau menolak mendapatkan pelayanan imunisasi yang tersedia sehingga menyebabkan ketidaklengkapan cakupan imunisasi. Walau latar belakang para orang tua sangat heterogen, pola pengambilan keputusan orang tua terhadap imunisasi memiliki gambaran yang mirip. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi orang tua menolak atau menerima program imunisasi atau vaksin tertentu, termasuk juga faktor dukungan yang berasal dari keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu  cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan adalah teknik purposive sampling dimana data yang telah diperoleh di analisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran responden berdasarkan kelengkapan imunisasi dasar diketahui bahwa dari 35 responden penelitian, 74% mempunyai riwayat imunisasi lengkap, sedangkan berdasarkan dukungan keluarga diketahui bahwa responden dengan dukungan keluarga tinggi terdapat 54%. Dari analisa data menggunakan uji Chi Square, diperoleh hasil terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar, dengan p-value 0,004 dan OR 18. 
Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan Full Time Equivalent di Rawat Inap Rumah Sakit X Kabupaten Sukoharjo Iik Sartika
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.699

Abstract

Perencanaan sumber daya manusia di rumah sakit adalah proses menetapkan strategi untuk memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan rumah sakit saat ini dan perkembangannya di masa depan. Sumber daya manusia terbanyak di rumah sakit adalah perawat. Perencanaan kebutuhan perawat akan lebih efisien baik jumlah maupun kualitas tenaga perawatnya dengan melakukan perhitungan kebutuhan tenaga perawat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan Pedoman Depkes RI dan Full Time Equivalent (FTE) di Instalasi Rawat Inap RS X Sukoharjo.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawat inap. Penelitian termasuk studi cross sectional karena pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu. Data diperoleh dengan observasi menggunakan  metode work  sampling dan wawancara mendalam. Observasi work sampling untuk mengetahui rerata jam  perawatan langsung dan tidak langsung. Wawancara mendalam untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien di  instalasi rawat inap. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Instalasi Rawat Inap RS X Sukoharjo yang terdiri dari 16 perawat.Hasil penelitian berdasarkan observasi work sampling menunjukkan rerata jam perawatan langsung dan tidak langsung adalah 6,3 jam. Waktu perawatan tidal langsung lebih besar daripada perawatan langsung. Kebutuhan tenaga perawat sebesar 25 perawat berdasarkan Pedoman Depkes RI dan 30 tenaga perawat berdasarkan Full Time Equivalent (FTE). Perhitungan berdasarkan Pedoman Depkes RI memiliki selisih 9 perawat dan 14 perawat berdasarkan Full Time Equivalent (FTE) dari jumlah perawat yang bertugas sebanyak 16 perawat.Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu tenaga perawat yang ada di IRNA RS X Sukoharjo kurang sesuai dengan kebutuhan sehingga perlu rencana penambahan tenaga perawat. Pihak manajemen rumah sakit juga harus mengaktifkan tenaga administrasi dan meningkatkan sistem informasi sehingga perawat lebih fokus pada perawatan langsung. Manajemen rumah sakit juga harus menambah jumlah perawat sesuai Pedoman Depkes RI, karena dianggap lebih mudah direalisasikan
Hubungan Faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Baturetno I Dian setyaningsih; Titik Haryanti; Akhmad Azmiardi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2021
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v3i1.1302

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan, artinya lingkungan sangat berperan dalam terjadinya penularan penyakit tersebut diantaranya faktor lingkungan fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Baturetno I.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif Observasional analitik dengan rancangan penelitian Case Control study. Populasi kasus sebanyak 30 dan populasi kontrol sebanyak 30 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga didapatkan sampel 60. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi-square dan Odds Ratio dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0,05.Hasil analisis univariat menunjukkan responden dengan keberadaan ventilasi berkasa sebanyak (35%) tidak ada kasa (48,3%), pencahayaan yang memenuhi syarat (43,3%), tidak memenuhi syarat (56,7%), kelembaban di dalam rumah yang memenuhi syarat (60%), tidak memenuhi syarat (40%), dan terdapat keberadaan jentik nyamuk sebanyak (48,3%), yang tidak ada keberadaan jentik nyamuk (51,7%). Sedangkan analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara ventilasi yang tidak ada kasa dengan p-value (0,004) dan nilai (OR=4,66, CI=1,57-13,8), ada hubungan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat (<60 lux) dengan p-value (0,009) dan nilai (OR=4,12, CI=1,38-12,2), ada hubungan antara kelembaban yang tidak memenuhi syarat (<40%->60%) dengan p-value (<0,001) dan nilai (OR=8,63, CL=2,56-29,0), ada hubungan antara keberadaan jentik dengan p-value (0,002) dan nilai (OR=0,18, CI=0,06-0,55) dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Baturetno I.Disarankan bagi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk sesuai informasi dari Puskesmas.