cover
Contact Name
I Gede Boy Darmawan
Contact Email
igedeboy@staff.unila.ac.id
Phone
+6282376758013
Journal Mail Official
jgrs@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Geofisika Gedung L Fakultas Teknik Universitas Lampung Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Lampung, Indonesia Kode Pos: 35145
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS)
Published by Universitas Lampung
ISSN : 27223647     EISSN : 27223639     DOI : https://doi.org/10.23960/jgrs
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS) merupakan jurnal ilmiah berkala di bidang geosains termasuk penginderaan jauh yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung sebanyak 2 edisi yaitu setiap bulan Mei dan November dalam satu tahun. Artikel yang diterbitkan telah melalui proses blind review dan proses editorial sesuai dengan standar publikasi ilmiah. Topik artikel diutamakan dari hasil penelitian yang original dan penelaahan ilmu pengetahuan yang baru dari bidang ilmu geosains seperti sumber daya alam maupun mitigasi bencana termasuk pemanfaatan penginderaan jauh.
Articles 61 Documents
Identifikasi Perubahan Indeks Vegetasi dan Kaitannya Dengan Mineral Alterasi Menggunakan Citra Sentinel-2A Multi Temporal Haeruddin; Siti Aminah; Fanteri Aji Dharma Suparno; Januar Fery Irawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.133

Abstract

Indeks vegetasi merupakan parameter yang diperoleh dari citra satelit untuk menggambarkan aspek kerapatan vegetasi di suatu daerah. Kawasan Jember bagian selatan berada di daerah dengan kerapatan vegetasi lebat dan masuk dalam formasi vulkanik yang menjadi indikasi keterdapatan mineral alterasi. Alterasi mineral terbentuk dari proses ubahan pada mineral akibat adanya proses kompleks yang meliputi perubahan secara mineralogi, kimia, dan tekstur pada batuan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi keterkaitan perubahan indeks vegetasi dengan keberadaan mineral alterasi. Untuk menghindari kesalahan pengamatan karena kawasan bervegetasi lebat, maka citra Sentinel-2A yang digunakan lebih dari satu waktu (multitemporal). Proses pengolahan data meliputi koreksi geometrik dan atmosferik, perhitungan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), dan observasi lapangan. Rata-rata nilai indeks vegetasi pada April 2021, Juni 2022, dan Juli 2022 masing-masing sebesar 0,5749, 0,6722, dan 0,6316. Persentase tutupan lahan dari tiga series data didominasi oleh kerapatan vegetasi tinggi sampai sangat tinggi dengan nilai di atas 70%. Jenis penggunaan lahan pada kerapatan vegetasi yang tinggi yaitu hutan, perkebunan, sebagian taman nasional, dan lahan pertanian. Mineral yang teridentifikasi antara lain kuarsa, kaolin, piroksen, plagioklas, dan lain-lain. Mineral alterasi argilik ditemukan di kawasan dengan kerapatan vegetasi yang sangat tinggi.
Klasifikasi Penginderaan Jauh Berbasis Time Series Menggunakan Multi-Layer Perceptron (MLP) Untuk Pemetaan Jenis Tanaman (Studi Kasus: Desa Girimulyo, Lampung Timur) Arif Rohman; Adam Irwansyah Fauzi; Nindya Swastika; Rian Nurtyawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.138

Abstract

Penerapan metode klasifikasi time series penginderaan jauh dengan deep learning merupakan metode inovatif yang mampu mengekstrak informasi penting dari banyaknya data observasi bumi yang beragam dengan cepat dan akurat. Penelitian ini menyajikan metode klasifikasi berbasis time series menggunakan Multi-Layer Perceptron (MLP) untuk pemetaan jenis tanaman sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan dengan menyediakan produk tutupan lahan berupa peta jenis tanaman. Penelitian ini menggunakan data citra Sentinel-2A dan 150 sampel berupa koordinat titik dari lima kelas yang disimpan dalam bentuk data cube teregulerisasi sebagai dasar informasi untuk pembentukan model klasifikasi menggunakan MLP. Berdasarkan hasil penelitian, jenis tanaman pada Desa Girimulyo diklasifikasikan ke dalam lima kelas klasifikasi yakni kelas jagung dengan luas 22,2 km2, kelas tanaman lain dengan luas 9,9 km2, kelas pisang dengan luas 6,3 km2, kelas kelapa dengan luas 3,7 km2, dan kelas non-tanaman dengan luas 2,8 km2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode klasifikasi yang digunakan efektif untuk memetakan jenis tanaman di wilayah studi dibuktikan dengan nilai overall accuracy dari citra terklasifikasi yang mencapai 83%. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak pada wilayah studi dengan jenis tanaman yang lebih beragam.
Analisis Multikriteria Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap Bahaya dan Resiko Banjir di Kecamatan Sirimau Kota Ambon Mohammad Lasaiba
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.146

Abstract

Banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia dan memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap bahaya dan risiko banjir yang terjadi di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam analisis ini, pertimbangan multikriteria digunakan untuk mempertimbangkan berbagai faktor, seperti penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, pola curah hujan, jarak dari sungai, dan elevasi lahan. Data yang digunakan diperoleh dari pengamatan lapangan, citra satelit Landsat, catatan curah hujan, serta data elevasi lahan, yang semuanya diintegrasikan dalam proses analisis. Analisis terhadap bahaya banjir secara khusus difokuskan pada identifikasi potensi terjadinya banjir berdasarkan faktor-faktor fisik. Sementara itu, analisis terhadap risiko melibatkan penilaian terhadap dampak potensial yang mungkin ditimbulkan oleh banjir pada berbagai aspek. Prosedur agregasi peta untuk analisis risiko dan bahaya banjir menggunakan pendekatan Weighted Linear Combination (WLC). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat dua kategori tingkat bahaya banjir, yakni kategori sangat tinggi dan tinggi sebesar 12,26%, sementara kategori sangat rendah dan rendah mencapai 87,84%. Dalam hal evaluasi risiko banjir, kategori risiko yang termasuk sangat tinggi dan tinggi mencakup sekitar 17,28%, sedangkan kategori risiko yang termasuk sangat rendah dan rendah mencapai angka 82,77%. Studi ini memberikan masukan bagi pemerintah daerah, dalam merumuskan kebijakan terkait dengan mitigasi dan pengelolaan banjir. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini memiliki potensi untuk diadopsi dalam analisis risiko bencana lainnya, dengan tujuan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan rasional.
Karakteristik Tremor Gunung Sinabung Berdasarkan Analisis Spektrum Frekuensi, Waveform Cross-Correlation dan Polarisasi Seismik Qori Fajar Hermawan; Sukir Maryanto; Hendra Gunawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.185

Abstract

Tremor di Gunung Sinabung pertama kali terekam pada Oktober-November 2013. Tremor dapat mengindikasikan aktivitas vulkanik pada gunung api tersebut, seperti osilasi aliran fluida, pergerakan fluida, sistem hidrotermal, dan resonansi aktivitas dapur magma, sehingga informasi karakteristik tremor yang muncul di Gunung Sinabung sangat dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik tremor Gunung Sinabung pada periode Oktober-November 2013 berdasarkan analisis spektrum frekuensi, waveform cross-correlation dan polarisasi seismik. Berdasarkan metode tersebut diharapkan dapat memberikan informasi frekuensi dominan, kesamaan bentuk antardata tremor dan lokasi sumber sinyal tremor. Data tremor Gunung Sinabung periode Oktober-November 2013 telah terpilih 260 data. Analisis spektrum frekuensi menunjukkan bahwa tremor Gunung Sinabung memiliki nilai frekuensi dominan yakni 1-3 Hz. Berdasarkan bentuk spektrum frekuensinya, tremor Gunung Sinabung dibedakan menjadi dua jenis yaitu tremor harmonik dan non harmonik. Nilai koefisien korelasi 0,5-0,9 ditunjukkan dari hasil analisis waveform cross-correlation yang berarti terdapat kesamaan bentuk sinyal tremor. Berdasarkan variasi nilai koefisien korelasi dan waktu letusan Gunung Sinabung, maka terdapat tujuh zona waktu dengan letusan 8 November 2013 yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi. Berdasarkan analisis polarisasi seismik diperkirakan sumber tremor berada di selatan kawah dengan arah 90°-120° dari Stasiun Mardinding. Tremor Gunung Sinabung diperkirakan bersumber di -0,5-2,4 km di atas permukaan air laut.
Kajian Petrologi Dalam Konservasi Warisan Geologi di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Kabupaten Sarolangun, Jambi Hari Wiki Utama; Bagus Adhitya; Rakhmatul Arafat; Yusmansyah Siregar; Ignatia Tri Astuti; M. Fauzi; Mega Aulia
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 2 (2023): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.190

Abstract

Hadirnya Sekis Formasi Terantam yang berumur Karbon di Perbukitan Duabelas dalam Kawasan TNBD, Kabupaten Sarolangun, merupakan fenomena yang langka ditemukan di Pulau Sumatra. Keberadaannya membentuk morfologi punggungan dari perbukitan terisolir terhadap Pegunungan Barisan dengan orientasi tenggara-baratlaut. Dengan fakta geologi tersebut, kehadiran Intrusi Granit di antara perbukitan merupakan hal yang menarik untuk dilakukan penelitian. Sehingga untuk memahami informasinya, maka diperlukan kajian petrologi agar dapat mengetahui detail-detail geologi, sehingga keunikan geologi tersebut dapat terkonservasi. Dalam penelitian ini diawali dengan studi penginderaan jauh melalui pengolahan data model elevasi digital dan analisis geologi untuk menginterpretasi kelurusan tektonik dari orientasi Lembah dan interpretasi struktur sesar, serta batas-batas satuan batuan yang dikontrol oleh bentuk geomorfik. Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui ciri petrologi dari singkapan batuan yang ada, meliputi tekstur, komposisi mineral, dan struktur batuan. Selain itu, pilar penting lainnya adalah pengamatan geomorfologi, pengukuran struktur geologi, dan stratigrafi. Secara petrologi Kawasan TNBD disusun oleh sekis, metabatulempung dan metabatulanau yang terkersikkan, serta sisipan kuarsit pada unit stratigrafi Sekis Formasi Terantam berumur Karbon. Kompleks batuan ini diterobos oleh Intrusi Granit berumur Jura yang berkarakteristik Granit Tipe-S peraluminius. Hal ini dicirikan oleh kehadiran mineral biotit dan muskovit. Kedua ciri petrologi unit batuan ini membentuk bentang alam geomorfik punggungan dengan perbukitan yang dikelilingi oleh batuan-batuan berumur Paleogen-Neogen seperti Satuan Batupasir Airbenakat dan Satuan Batulempung Tufan Kasai. Melalui kajian petrologi dengan mempertimbangkan geomorfologi, struktur geologi, dan stratigrafi, maka dapat memberikan informasi dari keanekaragaman geologi di TNBD. Keanekaragaman ini bisa dimanfaatkan sebagai Laboratorium Alam Kebumian sebagai salah satu bentuk upaya konservasi warisan geologi.
Stratigraphic Analysis and Depositional History of Kubang Area, Cianjur Regency, West Java Kevin Nabil Hibatullah; Yogie Zulkurnia Rochmana
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 5 No 1 (2024): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.189

Abstract

Kubang area, Cianjur Regency, West Java, is composed of well-preserved sedimentary rock formations, especially along the Cibeet River, which borders Bogor and Cianjur. This study aims to identify, reconstruct, and make models of the geological history in the research area from a stratigraphic perspective. The method used in this research consists of field observation, fossil analysis, and measuring sections, and making geological model. The data were analyzed, combined, interpreted, and simulated to become a depositional history model. Based on the results of the stratigraphic strata in the research location, the order of formations from oldest to youngest is Jatiluhur Formation of Marl and Quartz Sandstone Member (Mdm), Cantayan Formation of Breccia Member (Mttb), Cantayan Formation of Claystone Member (Mttc), Cantayan Formation of Sandstones Member (Mtts), Mangerit Intrusion (Ma), Limo Volcanic Deposits (Qyk), and Alluvial Deposits (Qa). The sedimentation process began in the Early Miocene and continues to the present. Past depositional processes in the Neritic environment were dominated by transgression-regression accompanied by volcanism played an important role, so unique and repetitive lithological units formed. This research contributes to understanding the history of deposition in the Kubang area and provides information for future research.
Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Nganjuk Nina Nila Ziyana Cholidah; Listyo Yudha Irawan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 5 No 1 (2024): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.203

Abstract

Teknologi Penginderaan Jauh dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitoring terhadap alih fungsi lahan sawah. tujuan dari penelitian ini adalah guna untuk melakukan analisis konversi lahan sawah di Kabupaten Nganjuk dengan memetakan konversi lahan sawah di wilayah tersebut. Penelitian berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pemrosesan dalam penelitian ini menggunakan Google Earth Engine dan ArcMap 10.8. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah citra Sentinel-2A dan shapefile Kabupaten Nganjuk. Penelitian menunjukkan hasil bahwa terjadi penurunan luas lahan sawah di Kabupaten Nganjuk selama 2016-2022 mencapai 14.500 ha. Namun lahan terbangun mengalami kenaikan sebesar 5.900 ha. Berdasarkan hasil uji akurasi pada tahun 2016 memiliki hasil uji overall accuracy dan kappa accuracy sebesar 0,9526, tahun 2019 nilai hasil uji akurasi overall accuracy dan kappa accuracy sebesar 0,9459 dan untuk tahun 2022 memiliki nilai hasil uji akurasi keseluruhan dan uji kappa accuracy sebesar 0,9027 Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan fungsi lahan sawah di Kabupaten Nganjuk, kondisi ini dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja sektor pertanian dan berakibat pada ketersediaan pangan lokal maupun nasional.
Analisis Hidrogeokimia dan Kualitas Air Tanah untuk Air Minum di Dataran Aluvial Kota Semarang Regita Ayuni Muthia Cansa; Thomas Triadi Putranto; Narulita Santi
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 5 No 1 (2024): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.204

Abstract

Kota Semarang telah lama mengandalkan air tanah sebagai salah satu sumber utama pasokan air minum bagi penduduknya. Eksploitasi berlebihan dan pencemaran terhadap air tanah memiliki dampak signifikan terhadap kualitas air yang nantinya akan dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrogeokimia dan mengevaluasi kualitas air tanah di wilayah dataran aluvial Kota Semarang yang digunakan sebagai air minum. Data diperoleh dari 30 titik sampel sumur bor dan dianalisis menggunakan metode perhitungan Kurlov, diagram Piper, diagram Stiff, diagram Gibbs, analisis geospasial, serta perbandingan baku mutu indeks kualitas air tanah (Water Quality Index) milik WHO 2011 dan Permenkes 2010. Hasil analisis terhadap perhitungan Kurlov dan diagram Stiff menunjukkan kelas air tanah di dominasi oleh jenis Na-HCO3-Cl. Terdapat enam tipe fasies air tanah yang di dominasi oleh Alkaline Water : Predominantly Sulphate-Chloride/Chloride. Diagram Gibbs mengungkapkan bahwa pelapukan batuan di akuifer mengontrol kondisi kimia air tanah. Kualitas air tanah berdasarkan perhitungan WQI dan perbandingan WHO 2011 menghasilkan air tanah yang 43% berkualitas sangat baik, 46% berkualitas baik, 3% berkualitas buruk dan 6% berkualitas sangat buruk. Perhitungan WQI berdasarkan perbandingan milik Permenkes 2010 menghasilkan 66,7% sampel air tanah berkualitas sangat baik, 20% berkualitas baik, 6,67% berkualitas buruk dan 6,67% berkualitas sangat buruk. Sehingga berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa kualitas air tanah untuk kebutuhan air minum di dataran aluvial Kota Semarang masih cocok digunakan oleh penduduk sekitar.
Rapid Flood Inundation Mapping Using Multi-Temporal Sentinel-1 SAR: An Example from Kendari City Septianto Aldiansyah; Randi Adrian Saputra; Khalil Abdul Wahid; Ilyas Madani; Duwi Setiyo Wigati Ningsih
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 5 No 1 (2024): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.205

Abstract

Information regarding flood inundation presented through maps provides valuable information in preparedness and flood mitigation efforts when a disaster occurs by utilizing the potential of satellite imagery. This study aims to map flood inundation areas by integrating Sentinel-1 Synthetic Aperture Radar (SAR) data and the Otsu method. The results were validated with a confusion matrix and compared water areas that were flooded (March 2022), not flooded (February 2022), and flood seasons in previous years (April 2017 and June 2018). Historical patterns of rainfall are also analyzed to understand flood events. The overall accuracy and Kappa coefficient of the 22 March 2022 flood inundation map are 95.81% and 0.86, respectively. Areas that are submerged (region under water) classify floods well compared to areas that are not flooded (February 2022). Classification results in April 2017 and June 2018 also show the same thing. Sentinel-1 SAR which is integrated with the Otsu method in GEE can map flood inundation areas quickly and in Near-real time and increase the existing possibilities to save the grassroots and community's economic resources and protect infrastructure.
Analisis Spasial Tingkat Kerawanan Banjir Rob di Wilayah Jakarta Utara Fadia Salsabillah; Cahyadi Setiawan; Fauzi Ramadhoan A'rachman; Riska Lin Oktarina
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 5 No 1 (2024): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.246

Abstract

Jakarta Utara menjadi salah satu wilayah yang telah mengalami genangan banjir rob akibat pasang air laut. Wilayah yang terdampak akibat banjir rob diprediksi akan terus meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik yang dapat meningkatkan tingkat kerawanan banjir rob. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis secara spasial sebaran tingkat kerawanan banjir rob di wilayah Jakarta Utara. Penelitian ini mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi parameter penentu kerawanan banjir rob, seperti pasang air laut, penurunan muka tanah, jarak dari pantai, jarak dari sungai, curah hujan, ketinggian lahan, dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan adalah analisis overlay dengan menghitung skor dan bobot yang didasarkan pada titik kejadian banjir rob di Jakarta Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh wilayah kecamatan yang ada di Jakarta Utara didominasi oleh kerawanan banjir dengan tingkat rendah. Luas kerawanan rendah mencapai 13.357 Ha dengan persentase sebesar 90,40%. Adapun kerawanan sedang mencapai 452 Ha dengan persentase sebesar 3,06%, serta kerawanan rendah seluas 966 Ha dengan persentase 6,54%. Wilayah kecamatan yang didominasi rawan tinggi banjir rob adalah Kecamatan Penjaringan, sedangkan Kelapa Gading merupakan wilayah yang seluruhnya tergolong rawan rendah terhadap banjir rob. Adapun kerawanan sedang dan rendah paling tinggi mendominasi wilayah Kecamatan Cilincing. Sementara itu, wilayah dengan tingkat rawan rendah paling sedikit berada pada Kecamatan Pademangan.