cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Agrohorti Bulletin (e-Journal)
ISSN : 23373407     EISSN : 26143194     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Agrohorti merupakan jurnal on-line yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam arti luas.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti" : 15 Documents clear
Pengamatan Uji Daya Berkecambah dan Optimalisasi Substrat Perkecambahan Benih Kecipir [Psophocarpus tetragonolobus L. (DC)] Anggit Dwi Rahayu; Tatiek Kartika Suharsi
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.839 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14821

Abstract

Ketersediaan dan pemanfaatan dari sayuran indigenous masih sangat terbatas. Pengujian mutu benih menjadi langkah dasar yang penting untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi dari sayuran indigenous. Penelitian ini bertujuan: (1) pengembangan metode uji daya berkecambah benih kecipir pada aspek penentuan pengamatan hitungan pertama dan kedua; (2) pemilihan substrat alternatif perkecambahan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu Benih dan Penyimpanan Benih IPB selama lima bulan. Penelitian dibagi ke dalam dua percobaan, percobaan pertama yaitu penentuan hitungan pertama dan kedua, percobaan kedua yaitu optimalisasi substrat perkecambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan hitungan dalam pengamatan uji daya berkecambah benih kecipir menggunakan alat pengecambah tipe eco-germinator dilakukan pada hari ke-6 untuk hitungan pertama dan hari ke-8 untuk hitungan kedua. Kertas CD dapat digunakan sebagai substrat kertas alternatif apabila pengujian benih menggunakan metode UKDdp. Substrat pasir kontrol dengan metode in sand merupakan substrat terbaik apabila pengujian benih dilakukan tanpa menggunakan substrat kertas.
Optimasi Produksi Bibit Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) Kultivar Granola dengan Teknik Fotoautotrofik Sonya Putri Rai; Ni Made Armini Wiendi
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.218 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14822

Abstract

Tanaman yang ditumbuhkan dalam kondisi in vitro pada umumnya tidak melakukan fotosintesis, lapisan kutikula dan jaringan pembuluh antara akar dan pucuk tidak berkembang serta stomata belum berfungsi dengan baik sehingga sulit bertahan pada saat aklimatisasi. Teknik fotoautotrofik perlu dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan planlet saat dipindahkan ke kondisi ex vitro. Penelitian ini bertujuan mempelajari respon pertumbuhan kentang kultivar Granola yang dikulturkan dengan sistem fotoautotrofik untuk menyediakan bibit kentang yang unggul dan bermutu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan 2, analisis morfologi stomata dilakukan di Laboratorium Mikro Teknik, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan dari bulan November 2014 hingga April 2015. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan terpisah. Percobaan pertama menggunakan bahan tanam buku tunggal, percobaan kedua menggunakan bahan tanam pucuk. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor, yaitu konsentrasi gula dan ventilasi. Pada percobaan pertama diperoleh bahwa peningkatan konsentrasi gula nyata meningkatkan jumlah daun dan buku tunas kentang (Solanum tuberosum). Interaksi gula yang rendah dan penambahan ventilasi menyebabkan peningkatan jumlah stomata dan kloroplas serta mengecilnya diameter stomata daun. Sebanyak 45 % planlet yang ditumbuhkan pada media dengan konsentrasi gula 25 gL-1 dengan ventilasi 1 serta 67 % planlet dari media gula 25 gL-1 dengan ventilasi 2 mampu bertahan selama aklimatisasi dan diduga dapat digunakan untuk produksi bibit. Pada percobaan 2 tidak terdapat planlet yang mampu bertahan pada tahap aklimatisasi.
Respon Pertumbuhan Bibit Panili (Vanilla planifolia Andrews) terhadap Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Pupuk Cair NPK Aulia Yudha; . Hariyadi
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.689 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14824

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi yang tepat pada zat pengatur tumbuh auksin dan pupuk cair NPK serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan setek batang panili. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Masyarakat Sindang Barang, Bogor pada bulan Maret–Juni 2014. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor yang diulang sebanyak tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi auksin sebanyak tiga taraf, 0 ppm (R0), 1 000 ppm (R1), dan 2 000 ppm (R2) sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair NPK sebanyak 6 taraf, 0 ppm (P0), 250 ppm (P1), 500 ppm (P2), 750 ppm (P3), 1 000 ppm (P4), dan 1 250 ppm (P5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi auksin sebesar 2 000 ppm mampu menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi lainnya sedangkan konsentrasi pupuk cair sebesar 0 sampai 1 250 ppm tidak ada yang berpengaruh nyata pada seluruh peubah pengamatan.
Karakterisasi dan Evaluasi Keragaman Genotipe Semangka Lokal Abi Ardhillah Yasinda; Surjono Hadi Sutjahjo; Siti Marwiyah
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.501 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14826

Abstract

Karakterisasi merupakan tahap awal dari kegiatan pemuliaan tanaman semangka. Berdasarkan kegiatan tersebut, akan diketahui keragaman genetik yang ada. Informasi mengenai keragaman genetik terhadap karakter yang diamati dapat dimanfaatkan pada tahap pemuliaan berikutnya. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi keragaman genetik dan mempelajari hubungan kekerabatan antargenotipe semangka berdasarkan tingkat ketidakmiripannya. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, University Farm IPB pada Oktober 2014 hingga Januari 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan 8 genotipe uji hasil eksplorasi dan 1 genotipe pembanding. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh genotipe uji terdapat pada seluruh karakter yang diamati. Karakter bobot buah, panjang buah, tebal perikarp, kekerasan daging buah, padatan terlarut total daging buah, hari berbunga, dan hari panen memiliki nilai duga heritabilitas arti luar yang tinggi. Karakter panjang petiol memiliki nilai duga heritabilitas yang sedang, dan nilai duga heritabilitas pada karakter diameter buah tidak dapat diketahui. Berdasarkan hasil uji hedonik, hanya genotipe Bengkulu 3 yang disukai oleh panelis pada karakter warna, aroma, tekstur, dan rasa daging buah. Hasil analisis gerombol menunjukkan bahwa genotipe yang berasal dari daerah yang sama secara umum akan mengelompok pada kelompok kekerabatan yang sama.
Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung Afifah Farida Jufri; Megayani Sri Rahayu; Asep Setiawan
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.371 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14828

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengalaman dan mempelajari kegiatan budidaya tanaman kentang, penanganan pasca panen kentang konsumsi dan kentang bibit serta pemasarannya baik secara teknis. Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Juni 2011 di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hasil pengamatan terhadap pengaruh suhu simpan dan diameter umbi terhadap masa dormansi menunjukkan umbi yang disimpan di suhu dingin (40C) belum mengalami pertunasan setelah 16 minggu penyimpanan sedangkan umbi yang disimpan di suhu ruang mulai bertunas pada minggu ke-12 dan mencapai 100% pada minggu ke 16. Penurunan bobot umbi yang disimpan di suhu ruang lebih besar daripada umbi yang disimpan di suhu dingin. Hama penyakit lebih banyak ditemui pada umbi yang disimpan di suhu ruang yaitu sebesar 16.47%. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan penyimpanan umbi terhadap pertumbuhan tunas menunjukkan bahwa umbi yang disimpan menggunakan metode II (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dilanjutkan pemberian gas CS2) mengalami pertumbuhan tunas yang lebih lambat daripada metode simpan I (penyimpanan umbi selama 4 bulan di suhu ruang) dan metode simpan III (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dan 3 bulan di suhu dingin).
Pengaruh Teknik Skarifikasi Fisik dan Media Perkecambahan terhadap Daya Berkecambah Benih Pala (Myristica fragrans) Dwi Gery Febriyan; Eny Widajati
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.731 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14829

Abstract

The objective of this experiment is studying the effect of physical scarification of nutmeg seed coat and germination media to accelerating germination rate and enhancing nutmeg seed viability. This experiment was conducted in December 2013 until May 2014 at Leuwikopo Experimental Field’s green house and Seed Laboratory  of  Agronomy  and  Horticulture  Department,  Faculty  of  Agriculture,  Bogor  Agricultural University. This experiment was using factorial randomize complete block design with 3 replications. The first factor was physical scarification on the seed coat with three levels: without scarification, one hole scarification on seed’s base, and two holes scarifications on seed’s base. The Second factor was the seed germination substrate that consist of sand, charcoal of husk rice, and mixture of sand and compost 1:1 (v/v). The results showed that two holes physical scarification could enhance germination process according to the earlier appearance of roots and shoot. Sand as the germinating substrate was observed as a better substrate according to the parameters of germinating potency and shoot height. Two holes physical scarification treatment which was sowed in sand substrate showed the increase of lateral root number into 6 lateral roots. Nutmeg seedling growth from sand substrate seedling showed a better growth than the charcoal of husk rice substrate seedling by evaluating these parameters on stem diameter, seedling’s height, amount of leaves, canopy’s width, and leaves colour.
Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Wonosobo Naelatur Rohmah; Ade Wachjar
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.691 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14830

Abstract

Kegiatan bertujuan mempelajari pengelolaan produksi teh basah hingga menghasilkan teh kering. Kegiatan penelitian juga bertujuan mempelajari secara mendalam serta menganalisis aspek teknis dan pengelolaan pemangkasan yang diterapkan di lapangan. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan mulai dari bulan Februari hingga Juni 2013 di Wonosobo, Jawa Tengah. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan secara langsung untuk memperoleh data primer dan tidak langsung untuk memperoleh data sekunder. Secara umum pemangkasan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas teh karena pemangkasan dapat merangsang pertumbuhan tunas baru sehingga mampu menghasilkan pucuk yang lebih banyak. UnitPelaksanaan pemangkasan sudah baik dengan tingkat kerusakan cabang yang tidak terlalu tinggi serta tidak dipengaruhi oleh usia ataupun lama masa kerja dari tenaga pemangkas.
Pertumbuhan Tanaman Cengkih (Syzygium aromaticum (L.) Merr Perr) Belum Menghasilkan pada Berbagai Dosis Pupuk Organik dan Intensitas Naungan Ratih Sulistianingrum; Ade Wachjar
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.103 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14831

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh dosis pupuk organik dan intensitas naungan yang optimum untuk pertumbuhan maksimum tanaman cengkih belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Dramaga, Bogor, mulai bulan September 2013 sampai dengan Februari 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Split Plot dengan dua faktor dan empat ulangan. Petak utama adalah perlakuan naungan dengan empat taraf intensitas yaitu  0% (I1), 25% (I2), 50% (I3) dan 75% (I4), sebagai anak petak adalah pupuk organik dengan lima taraf dosis yaitu 0 kg (P1), 2.5 kg (P2), 5 kg (P3), 7.5 kg (P4) dan 10 kg (P5) per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dosis pupuk organik 10 kg per tanaman dapat meningkatkan diameter tajuk tanaman cengkih 30.0% dibandingkan dengan kontrol pada 4 minggu setelah perlakuan (MSP). Intensitas naungan secara tunggal tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cengkih. Pemberian pupuk organik 2.5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 50% dapat meningkatkan tinggi tanaman cengkih sebanyak 20.9% dibandingkan dengan kontrol pada 16 MSP, dan pemberian pupuk organik 5 kg per tanaman dengan intensitas naungan 75% dapat meningkatkan diameter batang tanaman cengkih sebesar 26.9% dibandingkan dengan kontrol pada 12 MSP
Pengujian Tetrazolium dan Respirasi Benih Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Silmy Fadillah Rahmayani; Tatiek Kartika Suharsi; Memen Surahman
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.263 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14832

Abstract

Koro pedang saat ini dikembangkan sebagai komoditas substitusi kedelai karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji viabilitas benih koro pedang dengan pengujian tetrazolium dan pengujian respirasi benih. Penelitian ini menggunakan tiga lot benih koro pedang yang berbeda yaitu lot benih A (dipanen bulan Maret 2014 di Bojong Bogor, disimpan dalam ruang kamar), lot benih B (dipanen bulan November 2013 di Ciherang Bogor, disimpan dalam ruang ber-AC), dan lot benih C (dipanen bulan September 2012 di Leuwikopo Bogor, disimpan dalam ruang ber-AC). Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan 1 ialah pengujian tetrazolium. Percobaan 2 ialah penguijian respirasi benih. Masing-masing percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pengusangan cepat secara fisik sebagai faktornya, yang terdiri atas 0, 8, 12, 16, dan 20 jam. Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa pola topografi pewarnaan tetrazolium benih koro pedang belum bisa digunakan untuk mengevaluasi mutu fisiologis benih koro pedang. Hasil percobaan 2 menunjukkan bahwa metode pengujian respirasi benih dengan cosmotector belum bisa digunakan untuk mengevaluasi mutu fisiologis benih koro pedang.
Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Bandung, Jawa Barat Gina Rahma Utami; Megayani Sri Rahayu; Asep Setiawan
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 1 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.157 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i1.14833

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aspek pengelolaan budi daya komoditas kentang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011. Aspek khusus yang diamati adalah pengaruh pembumbunan awal terhadap pertumbuhan tanaman kentang. Perlakuan yang dilakukan adalah ketinggian pembumbunan pada 10 cm, 15 cm, 20 cm dan variabel yang diamati adalah persentase pertumbuhan bibit, tinggi tanaman, jumlah stolon per batang dan bobot umbi saat panen. Hasil analisis menunjukkan bahwa tinggi perlakuan pembumbunan berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh bibit pada 21 hari setelah tanam dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 28 hari setelah tanam

Page 1 of 2 | Total Record : 15