cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Agrohorti Bulletin (e-Journal)
ISSN : 23373407     EISSN : 26143194     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Agrohorti merupakan jurnal on-line yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam arti luas.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti" : 16 Documents clear
Penyadapan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull-Arg.) di Perkebunan Karet Gurach Batu Estate, Asahan, Sumatera Utara Awliya Rahmi Arja; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.981 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16817

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di Divisi IV Gurach Batu Estate PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Asahan, Sumatera Utara sejak Februari 2016 sampai Juni 2016. Tujuan pelaksanaan penelitian adalah mempelajari dan melakukan kegiatan penyadapan karet untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial secara langsung di lapangan. Penyadapan adalah kegiatan utama pada perkebunan karet, maka harus dilakukan dengan manajemen yang baik. Penyadapan di GBE masih belum sesuai dengan standar perusahaan namun masih dalam rentang yang dapat ditoleransi. Rata-rata ketebalan pemakaian kulit sadap ada frekuensi sadap d/4 dan d/3 adalah 1.3 mm dan 1.6 mm. Rata–rata kedalaman irisan sadap pada sadapan d/4 adalah 2.5 mm dan pada sadapan d/3 0.9 mm. Produksi latek yang didapatkan oleh penyadap kelas A lebih banyak dibanding kelas B, dan pemakaian kulit oleh kelas A lebih sedikit dibanding kelas B. Kecepatan menyadap kelas A dan kelas B tidak berbeda nyata yaitu sekitar 16.17 detik pohon-1 dan 17.97 detik pohon-1. Aplikasi zat stimulan yang dilakukan di Divisi IV GBE telah sesuai dengan aturan dan standar perusahaan. Persentase serangan KAS pada klon RRIM 921, PB 260 dan IRR 118 adalah 6.6%, 7.5%, dan 5.75%. Sebaiknya dilakukan penanganan yang lebih serius terhadap serangan KAS di GBE karena tingkat serangan tergolong tinggi. Pengawasan sadapan pada panel B sebaiknya lebih diperhatikan. 
Peningkatan Produktivitas Lahan Pertanaman Pepaya Sukma dengan Tanaman Sela Beberapa Jenis Sayuran Dian Pratanda Rizki; Ketty Suketi; Winarso D Widodo
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.58 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16819

Abstract

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang berpotensi sebagai sumber gizi dan struktur tajuknya memungkinkan untuk ditanami tanaman sela. Penanaman tanaman sela (alley cropping) adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. Tujuan penelitian mempelajari peningkatan produktivitas lahan pertanaman pepaya Sukma dengan tanaman sela beberapa jenis sayuran. Percobaan dilaksanakan di kebun Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Pasir kuda, Ciomas dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sejak bulan Februari – Juli 2016. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan jenis tanaman sayuran sebagai perlakuan. Perlakuan terdiri atas 4 macam tanaman sela dan 1 perlakuan kontrol. Tanaman sela yang digunakan adalah 1). Caisin, 2). Bayam, 3). Kangkung, dan 4). Basella alba. Pola tanaman sela dapat meningkatkan produktivitas lahan. Perlakuan tanaman sela Basella alba menghasilkan produksi sayuran yang tinggi. Perlakuan tanaman sela bayam menghasilkan bobot buah pepaya per petak yang tinggi sedangkan tanaman kangkung menghasilkan bobot per buah pepaya terendah. Perlakuan tanaman sela di antara tanaman pepaya tidak mempengaruhi pertumbuhan, mutu fisik dan mutu kimia buah pepaya.
Pengaruh Jenis Kemasan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Varietas Anjasmoro Fadilah Ramadhani; Memen Surahman; Andri Ernawati
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.434 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiga jenis kemasan yaitu kemasan hermetik, jeriken plastik dan karung beralas plastik terhadap mutu fisik maupun fisiologis benih kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas Anjasmoro selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Januari sampai Juli 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan yang digunakan adalah jenis kemasan (P) yang terdiri atas tiga taraf yaitu kemasan hermetik (P1), jeriken plastik (P2), dan karung beralas plastik (P3). Penyimpanan dilakukan selama 6 bulan dan diamati setiap bulan terhadap variabel kadar air, daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh dan bobot kering kecambah normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap mutu fisik maupun fisiologis benih kedelai varietas Anjasmoro selama penyimpanan. Perlakuan jenis kemasan dapat mempertahankan viabilitas dan vigor benih kedelai hingga bulan ke-2 penyimpanan. Hasil tersebut menunjukan bahwa benih kedelai dapat disimpan selama 4 bulan setelah panen.
Manajemen Pemupukan Organik dan Anorganik Kelapa Sawit di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah Gery Juliansyah; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.485 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16821

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah dari tanggal 9 Februari hingga 8 Juni 2016. Pemupukan kelapa sawit bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sehingga dapat berproduksi optimal. Pemenuhan kebutuhan hara tanaman kelapa sawit dilakukan secara organik dengan memanfaatkan limbah TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dan anorganik. Biaya pemupukan sebesar 60% dari total seluruh biaya produksi kelapa sawit sehingga perlu manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Hasil pengamatan menunjukan bahwa manajemen pemupukan di Sekunyir Estate sudah sangat baik dengan menerapkan konsep efektivitas dan efisiensi. Efektifitas dilihat dari aplikasi pemupukan dengan konsep 4T yaitu tepat (waktu, dosis, jenis dan cara). Efisiensi bertujuan agar penggunaan input produksi dapat sesuai dengan kebutuhan. Sekunyir Estate telah melakukan efisiensi biaya sebesar 60% pada pemupukan anorganik dan 55% pada pemupukan organik. Aplikasi TKKS di Sekunyir Estate tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas dan pengurangan pupuk kalium karena dipengaruhi oleh aplikasi teknis di lapangan. Manajemen pemupukan organik dan anorganik pada kelapa sawit harus dikelola secara baik dan benar agar menghasilkan produksi kelapa sawit yang optimal serta berkelanjutan. 
Peranan Pupuk Nitrogen dan Fosfor pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur Tiga Tahun Jabal Albari; . Supijatno; . Sudradjat
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.525 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16822

Abstract

Pada saat ini lahan semakin terbatas untuk ekstensifikasi dalam perluasan lahan perkebunan kelapa sawit, oleh karena itu perlu adanya peningkatkan produktivitas melalui peningkatkan efektivitas dan efesiensi penggunaan pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon pertumbuhan vegetatif dan produksi terhadap pupuk N dan P, serta menentukan dosis optimal pupuk N dan P pada kelapa sawit umur tiga tahun. Penelitian dilaksanakan di blok I, Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol IPB-Cargill, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan terpisah yaitu peran pupuk nitrogen dan peran pupuk fosfor . Rancangan percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor yaitu dosis pemupukan. Pupuk nitrogen meningkatkan tinggi tanaman, panjang pelepah, lingkar batang, dan luas daun secara quadratik. Dosis optimum pupuk N pada tanaman kelapa sawit umur tiga tahun adalah 572 g N tanaman-1 semester-1. Pupuk fosfor meningkatkan panjang pelepah, lingkar batang, dan kadar unsur hara P pada daun ke-17 secara quadratik. Dosis optimum pupuk P pada tanaman kelapa sawit umur tiga tahun adalah 464 g P2O5 tanaman-1 semester-1. 
Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Maulia, Kantrin; Supijatno, .
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.161 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16823

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan selama empat bulan mulai Februari hingga Juni 2016 di Unit Perkebunan Tambi. Tujuan dari kegiatan penelitian adalah memperluas pengetahuan mengenai budidaya teh, menambah pengalaman, dan mempelajari pengelolaan pemetikan pada tanaman teh di Unit Perkebunan Tambi. Metode yang dilakukan pada saat penelitian yaitu menggunakan metode langsung (data primer) dan metode tidak langsung (data sekunder). Pemetikan jendangan dilakukan ketika tanaman berumur 3 bulan setelah pangkas dan persentase tunas dengan tinggi lebih dari 15 cm mencapai 77.97%. Tinggi bidang petik mencapai 67.9-100.6 cm. Kapasitas petik mencapai 82.39 kg/HK dan tidak dipengaruhi oleh usia serta lama pengalaman kerja. Gilir petik berkisar 40-50 hari. Tenaga petik sebanyak 147 orang. Petikan halus 1.84%, petikan medium 43.12%, petikan kasar 26.34% dan petikan rusak 28.87%. Analisis pucuk Memenuhi Syarat (MS) 47%-49% dan pucuk Tidak Memenuhi Syarat (TMS) 50%-52% sehingga perlu ditingkatkan agar tidak hanya menghasilkan kuantitas pucuk yang tinggi namun kualitas pucuk juga tinggi.
Penentuan Metode Pematahan Dormansi Benih Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Aksesi Cilacap Nur Melasari; Tatiek Kartika Suharsi; Abdul Qadir
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.851 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16824

Abstract

Kecipir merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan berpotensi untuk dilestarikan. Karakteristik benih kecipir yang impermeabel terhadap air dan gas merupakan faktor yang diduga menyebabkan kecipir sulit untuk berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas metode pematahan dormansi dan pengaruhnya terhadap struktur benih kecipir. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB dan Laboratorium Silvikultur SEAMEO BIOTROP selama 6 bulan. Metode pematahan dormansi dengan perlakuan larutan asam kuat HNO3 5% selama 10 menit dengan nilai daya berkecambah 93.33% dan keserempakan tumbuh 86.67% merupakan nilai yang nyata lebih baik dibanding kontrol sehingga metode ini dapat meningkatkan persentase daya berkecambah dan keserempakan tumbuh benih kecipir. Perlakuan larutan asam kuat HNO3 10% selama 15 menit dengan nilai indeks vigor 56.67% merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan persentase indeks vigor benih kecipir. Perlakuan suhu 50 0C selama 10 menit dengan nilai kecepatan tumbuh 14.79% etmal-1 merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan kecepatan tumbuh dan menghasilkan kecambah dengan akar yang lebih panjang dibandingkan kontrol maupun perlakuan lain. Perlakuan amplas tidak dapat meningkatkan viabilitas maupun vigor benih, bahkan menimbulkan pertumbuhan cendawan yang menyebabkan kemunduran benih.
Uji Daya Hasil Lanjutan Galur-Galur Dihaploid Padi Sawah Hasil Kultur Antera Santi Novita Sari; Bambang Sapta Puwoko
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.576 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16825

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji daya hasil galur-galur dihaploid padi sawah (Oryza sativa L.) hasil kultur antera dan membandingkannya dengan varietas pembanding. Terdapat 19 galur dihaploid padi sawah dan 2 varietas pembanding, Inpari 13 dan Ciherang. Percobaan diulang 3 kali dengan rancangan kelompok lengkap teracak. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Babakan IPB, Darmaga, dan di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Cimanggu, Bogor, pada Desember 2015-Mei 2016. Pengamatan dilakukan terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah anakan, umur berbunga dan panen, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah bernas/malai, jumlah gabah hampa/malai, persen gabah bernas dan hampa per malai, bobot 1.000 butir, produktivitas, serta scoring penyakit hawar daun bakteri. Terdapat beberapa galur yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, diantaranya galur CG9-26-1-5, CG9-33-1-4, CG9-53-1-3, HR2-6-1-1, HR3-6-2-1, HR5-7-1-1 dan HR5-9-1-1, namun galur CG9-33-1-4 memiliki produktivitas terendah. Galur CG12-30-1-3 merupakan galur dengan produktivitas tertinggi karena jumlah gabah bernas dan gabah total per malai tinggi serta bobot 1.000 butir yang berat yakni 27,35 g. Galur HR5-7-1-1 dan HR3-10-1-1 memiliki produktivitas lebih dari 4 ton ha-1, namun galur HR3-10-1-1 rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri serta memiliki bobot 1.000 butir yang rendah. Galur HR2-33-1-1, HR4-12-1-1, HR5-9-4-1 dan HR5-13-2-2 memiliki produktivitas antara 3,68-3,93 ton ha-1, namun galur HR4-12-1-1 dan HR5-13-2-2 agak rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri.
Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya (Carica Papaya L. ) Genotipe IPB 3, IPB 4, dan IPB 9 Nandya Imanda; Ketty Suketi
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.486 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.16829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari tipe-tipe media tumbuh pada semaian benih dan perkecambahan genotipe-genotipe benih pepaya IPB 3, IPB 4 dan IPB 9 serta mengetahui media pertumbuhan yang sesuai untuk pertumbuhan semaian pepaya yang baik dan memiliki bobot yang ringan dalam memudahkan pengangkutan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2011 di rumah kaca FATETA IPB, Leuwikopo Bogor dan kebun percobaan PKBT IPB, Tajur Bogor. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan menggunakan dua faktor. Faktor pertama adalah lima macam media pertumbuhan dengan rasio 2:1:1, yaitu M1 = tanah : pasir : pupuk kandang, M2 = tanah : pasir : arang sekam padi, M3 : tanah :  pasir : cocopeat, M4 = tanah : pupuk kandung : cocopeat dan M5 = tanah : pupuk kandang : arang sekam. Penelitian terdiri dari 15 kombinasi dengan 3 ulangan sehingga ada 45 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkecambahan pepaya yang tertinggi pada media dengan campuran tanah, pupuk kandang dan arang sekam (M5) sebesar 70% dan genotipe IPB 3 (G1) sebesar  70.91%. Media dengan komposisi tanah, pupuk kandang dan arang sekam (M5) dengan rasio 2:1:1 merupakan media terbaik untuk persemaian pepaya yang berumur 6 MST dan memiliki bobot semaian per polibag yang teringan dibandingkan dengan media tanam lainnya untuk memudahkan transportasi bibit.
Karakterisasi Morfologi Bunga, Buah, dan Kualitas Buah Tiga Genotipe Pepaya Hibrida Shalati Febjislami; Ketty Suketi; Rahmi Yunianti
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 1 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.736 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i1.17488

Abstract

Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2012 di Teaching Farm Tajur dan Laboratorium Pasca Panen Baranang Siang, PKHT-IPB -Bogor. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakter morfologi bunga, buah dan kualitas buah tiga genotipe pepaya hibrida, yaitu IPB H91, IPB H93 dan IPB H39. Parameter yang diamati yaitu karakter kualitatif dan kuantitatif bunga serta buah, uji kualitas fisik dan kimia buah, serta uji organoleptik. Hasil percobaan menunjukkan ketiga genotipe pepaya hibrida memiliki keunggulan karakter yang berbeda-beda. IPB H91 memiliki keunggulan tangkai bunga yang panjang serta jumlah bunga per buku dan buah yang banyak, bobot daging buah, persentase bagian yang dapat dimakan dan ketebalan daging buah yang besar, daging buah yang keras dan asam tertitrasi total yang rendah. IPB H93 memiliki keunggulan jumlah bunga yang banyak, jumlah biji per buah yang sedikit dan nilai padatan terlarut total yang tinggi. IPB H39 memiliki keunggulan jarak antar ruas bunga yang pendek, kulit buah yang keras dan kandungan vitamin C yang tinggi. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan genotipe IPB H39 memiliki bentuk dan rasa yang lebih disukai oleh panelis. Genotipe IPB H91 dapat dijadikan alternatif untuk memperoleh pepaya hibrida karena memiliki banyak karakter unggul pada fase generatifnya daripada kedua genotipe lainnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 16