cover
Contact Name
Ramses
Contact Email
ramses.firdaus@gmail.com
Phone
+628117553507
Journal Mail Official
jurnal.simbiosa@gmail.com
Editorial Address
Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam Jln. Batuaji Baru No,99 Batuaji Kota Batam - Kepulauan Riau-Indonesia
Location
Kota batam,
Kepulauan riau
INDONESIA
SIMBIOSA
ehadiran jurnal SIMBIOSA sangat diharapkan untuk meningkatkan publikasi ilmiah pada bidang pembelajaran Biologi dan Sains. Fokus dan cakupan SIMBIOSA secara deteil sebagai berikur: Pendidikan Biologi, mencakup : pembelajaran Biologi untuk sekolah menengah, dan perguruan tinggi; teknologi pembelajaran Biologi; pengembangan profesionalisme guru bidang studi Pendidikan Biologi; pembelajaran Biologi inovatif dengan menerapkan berbagai pendekatan seperti pendekatan realistik, pendekatan CTL, dan sebagainya. Sain Biologi mencakup Biologi molekuler; Bio-Ekologi; Biodiversiti; Konservasi dan bidang kajian lain yang relevan dengan Biologi dalam arti luas. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Juli dan Desember). Artikel yang sudah diterima dan siap dipublikasikan melalui online (early view) secara bertahap serta versi cetaknya akan diedarkan pada akhir periode penerbitan online.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA" : 9 Documents clear
Aktivitas Antibakteri Escherichia coli secara In Vitro dari Isolat Bakteri Simbion Makroalga Caulerpa sp. Riza Linda; Asri Mulya Ashari; Rita Kurnia Apindiati; Gusti Eva Tavita; Warsidah Warsidah
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4657

Abstract

Salah satu jenis makroalga hijau yang banyak ditemukan di daerah Lemukutan adalah Caulerpa sp yang dikenal dengan anggur laut. Saat ini makroalga laut menjadi target penelitian bahan alam dan bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri simbion makroalga Caulerpa sp. dan mengetahui aktivitas antibakteri. Isolasi bakteri simbion Caulerpa sp. dilakukan dengan metode tuang dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cross streak. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 20 isolat bakteri dihasilkan dari media NA dan media zobell 2216E. Salah satu isolat dari 20 isolat yang dihasilkan dari kedua media yang berbeda tersebut, yaitu CRB 21 menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan hasil identifikasi menggunakan uji biokimia menunjukkan CRB 21 menunjukkan positif terhadap uji motilitas, uji penggunaan sitrat, Uji MR (methyl red), uji oksidasi, uji katalase dan uji oksidasi fermentatif. Berdasarkan hasil identifikasi ini, isolate bakteri CRB 21 adalah dari genus Corynebacterium. Dari pemeriksaan fitokimia, isolat CRB 21 memberikan reaksi positif terhadap saponin dan flavonoid
Analisis Kualitas Lingkungan Sungai pada Penggunaan Lahan Berbeda Berdasarkan Keanekaragaman Makrozoobentos di Hutan Adat Imbo Putui Aldi Armadan; Yeeri Badrun; Novia Gesriantuti
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4695

Abstract

Pencemaran sungai merupakan permasalahan lingkungan yang kerap terjadi. Aktivitas masyarakat serta penggunaan lahan yang berbeda diduga kuat penyebab terjadinya pencemaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos pada penggunaan lahan yang berbeda dan kualitas lingkungan perairan di Sungai Petapahan Hutan Adat Imbo Putui berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos. Penelitian ini menggunakan 2 indikator yaitu makrozoobentos sebagai indikator biologi dan indikator lingkungan meliputi suhu, kecerahan, pH, kedalaman, dan kecepatan arus. Pengambilan sampel dilakukan di 4 stasiun dengan 2 kali pengulangan menggunakan Surber net. Hasil penelitian menunjukan makrozoobentos yang ditemukan berasal dari ordo Odonata dengan famili Gomphidae dan Libellulidae serta ordo Coleoptera dengan famili Dytiscidae. Nilai indeks keanekaragaman yang diperoleh berkisar H’ = 0,58-0,67, nilai indeks menunjukan keanekaragaman hewan tergolong rendah dengan keseragaman tidak merata atau rendah (E = 0,53-0,61) dan dominansi yang terjadi tergolong sedang (C= 0,52-0,61). Hasil pengukuran parameter lingkungan didapatkan suhu setiap stasiun 28oC dengan kecerahan sampai dasar perairan dan kedalaman 37-56 cm, kecepatan arus berkisar 6,56-12,25 m/s dan pH perairan berkisar 4,9-7,9.
Similaritas Morfometrik Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Hasil Persilangan Strain Australia Dan Strain Lokal Generasi BC1F1 dan BC2F1 Lani Puspita; Rifa Millani; Dikrurahman Dikrurahman
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4786

Abstract

Ikan Kakap putih hibrida yang diteliti merupakan hasil persilangan antara Strain Australia dan Strain Lokal, khususnya Generasi BC1F1 dan BC2F1, dengan umur pemeliharaan 7 bulan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis: (1) karakteristik morfometrik masing-masing ikan Generasi BC1F1 dan BC2F1; (2) similaritas morfometrik intrapopulasi pada masing-masing kelompok ikan Generasi BC1F1 dan BC2F1; serta (3) similaritas morfometrik interpopulasi ikan Generasi BC1F1 dan BC2F1. Sampling dilakukan di KJA BPBL Batam dengan metode cluster random sampling. Ada 8 perbandingan karakteristik morfometrik yang diukur dan diperbandingkan antara kedua kelompok ikan, yaitu SL/TL, HL/SL, ED/HL, POL/HL, PDL/SL, PPL/SL, PAL/SL, dan PVL/SL. Similaritas morfometrik antara kedua kelompok ikan dianalisis dengan Analisis Cluster Observasi. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) nilai rata-rata rasio karakteristik morfometrik ikan Generasi BC1F1 dan BC2F1 tidak berbeda jauh; (2) similaritas morfometrik intrapopulasi ikan Generasi BC1F1 secara keseluruhan adalah 28.59 %, sedangkan Generasi BC2F1 adalah 36.26 %; dan (3) similaritas morfometri interpopulasi ikan Generasi BC1F1 dan BC2F1 secara keseluruhan adalah 33.36 %.
Pengujian Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Cakar Gambir (Uncaria gambir) secara In Vitro Gusti Eva Tavita; Asri Mulya Ashari; Rita Kurnia Apindiati; Lucky Hartanti; Riza Linda
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian aktivitas antibakteri dan skrining fitokimia dari ekstrak etanol cakar U. gambir secara in vitro. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dan pengujian antibakteri dilakukan secara metode difusi, menggunakan bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat di daerah sumuran sampel dalam medium Nutrien Agar (NA) yang sudah diinokulasi dengan bakteri uji sebelumnya. Skrining fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid, tannin dan sapoini. Dari hasil penelitian  menunjukkan ekstrak etanol cakar gambir lebih potensial menghambat pertumbuhan bakteri uji E. coli daripada S. aureus. Ekstrak etanol akar gambir menghasilkan aktivitas penghambatan  S. aureus  paling besar pada konsentrasi 50 μg/mL sebesar 10,56 mm dan paling kecil sebesar 6,82 mm pada konsentrasi 6,25 μg/mL. Senyawa antibakteri yang dikandung oleh senyawa tersebut bersifat bakterisid karena setelah penyimpanan selama 2x 24 jam, zona hambat tidak mengalami perubahan. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol cakar gambir mengandung senyawa flavonoid, tannin dan saponin.
Biodiversitas Gastropoda dan Krustasea di Zona Intertidal Hutan Mangrove Estuari Sungai Musi, Sumatera Selatan Redho Yoga Nugroho; Rozirwan Rozirwan; Fauziyah Fauziyah
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4653

Abstract

Estuari Sungai Musi merupakan perairan semi tertutup yang dipengaruhi oleh dinamika pasang surut sehingga hanya beberapa biota khas yang mampu bertahan hidup di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat biodiversitas kelompok gastropoda dan krustasea yang hidup pada zona intertidal estuari Sungai Musi. Pengambilan sampel dilakukan pada Bulan November 2021 di 5 titik stasiun pengamatan dengan metode transek kuadrat. Pengukuran kualitas perairan dilakukan meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi individu total krustasea (52%) dan gastropoda (48%). Kelimpahan total tertinggi hingga terendah secara berurutan ditemukan pada stasiun 4, 5, 2, 1, dan 3. Nilai indeks keanekaragaman berkategori sedang dengan nilai 1.30 – 1.76 nilai indeks keseragaman berkisar 0.48 – 0.65, nilai indeks dominansi 0.19 – 0.30. Berdasarkan hasil PCA menunjukkan bahwa F1 terdiri dari stasiun S1, S2, S4, dan S5 dengan variabel utama suhu, salinitas, DO, pH, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi sedangkan F2 terdiri dari stasiun S3 dengan kelimpahan. Berdasarkan hasil penelitian ini, zona intertidal menjadi habitat yang baik untuk kedua kelompok namun lokasi habitatnya cukup berpengaruh terhadap sebarannya secara spasial.
Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Gastropoda di Ekosistem Mangrove Pulau Ngenang Kota Batam Siti Fatmawati; Yarsi Efendi; Fenny Agustina; Fauziah Syamsi; Rahmi Rahmi
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis dan pola distribusi gastropoda di ekosistem mangrove Pulau Ngenang. Menggunakan  metode survei dengan  pengumpulan data mmemakai transek pada dua staiun yang berbeda. Hasil dari penelitian ditemukan 6 famili dan 9 spesies. 6 famili, yaitu, Potamididae, Ceritidae, Melongenidae, Neritidae, Ellobidae dan Muricidae. Jenis yang ditemukan yaitu: Telescopium telescopium, Telescopium mauritsi,Cerithidea obtusa, Terebralia palustris, Cerithium coralium, Pugilina cochlidium, Nerita balteata, Mysotella myositis, Chicoreus capucinus. Diperoleh indeks  keanekaragaman jenis (H)’= 1,00 pada stasiun 1 dan 1,37 di stasiun 2,  kategori sedang, hal ini menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis sedang dan jenis–jenis tersebar secara mengelompok yang ditunjukan oleh nilai indeks Morisita 1,045 pada stasiun 1 dan 1,072 stasiun 2.
Efikasi Trichoderma Komersil Sebagai Pengendali Penyakit Layu pada Tomat Akibat Infeksi Fusarium oxysporum Muhammad Adiwena; Aditya Murtilaksono; Saat Egra; Jessie Erfrosina
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4608

Abstract

Tomat memiliki prospek pasar yang baik dan banyak ditanam oleh petani. Kehilangan produksi tomat dapat disebabkan oleh infestasi patogen. Fusarium oxysporum adalah patogen dari golongan cendawan yang menyerang tanaman tomat. Teknik pengendalian yang dapat diterapkan bagi penyakit ini adalah pengendalian hayati yang memanfaatkan mikroorganisme seperti Trichoderma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal biopestisida berbahan aktif Trichoderma dalam mengendalikan penyakit layu F. oxysporum pada tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini terdiri atas 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali dengan jumlah sampel sebanyak 3 tanaman per ulangan. Perlakuannya terdiri atas B0: Kontrol, B1: 2,5 gram biopestisida merek A per tanaman, B2: 5 gram biopestisida merek A per tanaman, B3: 2,5 gram biopestisida merek B per tanaman, dan B4: 5 gram biopestisida merek B per tanaman. Data pengamatan dianalisis sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan biopestisida mampu menekan intensitas penyakit layu F. oxysporum hingga 62,4% (B1) dan mampu menjaga kerusakan tanaman ± 50% lebih baik dibandingkan kontrol sehingga tanaman mampu memproduksi rata – rata 6.20 jumlah total buah dengan berat buah rata – rata 50,69 gram.
Indeks Kesesuaian Transplantasi Karang di Desa Kampung Baru-Bintan Kepulauan Riau Rika Kurniawan; Thamrin Thamrin; Nofrizal Nofrizal; Agung Dhamar Syakti; Aras Mulyadi; Viktor Amrifo; Mubarak Mubarak; Doni Apdillah; Yusni Ikhwan Siregar
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4749

Abstract

Transplantasi karang merupakan teknik perbanyakan koloni karang dengan memanfaatkan reproduksi aseksual karang secara fragmentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indeks kesesuaian lahan transplantasi karang (Corals Reef Transplant - CRT) di Desa Kampung Baru-Bintan Kepulauan Riau. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2022 di site area transplantasi yang ditentukan dengan metode survei. Analisis kesesuaian lokasi transplantasi karang dilakukan dengan penilaian cepat secara langsung pada site area secara in-situ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian sebesar 90% yang berarti bahwa site area transplantasi karang berada pada kategori Sangat Sesuai (S1).
Pengaruh Gulma Ludwigia parviflora dan Portulaca oleracea dalam Mengendalikan Gulma Eleusine indica pada Pertumbuhan Vegetatif Cabai Aditya Murtilaksono; Nurul Chairiyah; Muh. Adiwena; Mustika Mustika; Siti Sofiah
SIMBIOSA Vol 11, No 2 (2022): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v11i2.4614

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh efektivitas gulma Ludwigia parviflora dan Portulaca oleracea dalam mengendalikan gulma Eleusine indica di lahan budidaya cabai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = kontrol, P1 = L. parviflora 25%, P2 = P. oleracea 25%, P3 = L. parviflora 50%, P4 = P. oleracea 50%, P5 = L. parviflora 75%, P6 = P. oleracea 75%, P7 = L. parviflora 100%, dan P8 = Portulaca oleracea 100%. Parameter pengamatan yaitu mortalitas gulma, tinggi gulma, jumlah daun gulma, berat basah pupus gulma, berat kering pupus gulma, berat basah akar gulma, berat kering akar gulma, tinggi cabai dan jumlah daun cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengamatan P8 pada parameter pengamatan mortalitas gulma 4 MSPT, 6 MSPT perlakuan tinggi gulma 2 MSPT, dan 4 MSPT  berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan pengamatan jumlah daun gulma 2 MSPT, 4 MSPT dan 6 MSPT, tinggi tanaman cabai 2 MSPT, 4 MSPT dan 6 MSPT dan jumlah daun cabai 2 MSPT, 4 MSPT, dan 6 MSPT tinggi gulma 6 MSPT, berat basah pupus gulma, berat kering pupus gulma, berat basah akar gulma dan berat kering akar tidak berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya.  

Page 1 of 1 | Total Record : 9