cover
Contact Name
Nur Hamdani Nur
Contact Email
hamdani.nur@unpacti.ac.id
Phone
+6281241263051
Journal Mail Official
jpp@unpacti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Jl. Andi Mangerangi No.73, Mamajang Dalam, Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90132
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Promotif Preventif
ISSN : 26226014     EISSN : 27458644     DOI : https://doi.org/10.47650/jpp.v3i1
Core Subject : Health,
Epidemiologi; Kesehatan Lingkungan; Administrasi dan Kebijakan Kesehatan; Gizi Kesehatan Masyarakat; Promosi Kesehatan; Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Articles 238 Documents
Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus dan Determinannya di Kabupaten Gorontalo Zul Adhayani Arda; Sunarti Hanapi; Yeni Paramata; Abdul Rahmat Ngobuto
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.145

Abstract

Kualitas hidup adalah penilaian subjektif seseorang melalui pengalaman terhadap sesuatu yang telah dialaminya dalam kehidupan. Salah satu yang banyak menyebabkan penurunan kualitas hidup masyarakat adalah penyakit, seperti Diabetes Melitus (DM) yang banyak diderita oleh masarakat saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kualitas hidup pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 313 responden, yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisa data secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai Januari 2019. Hasil penelitian univariat menunjukkan proporsi responden dengan kualitas hidup tinggi sebesar 44,7%. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan tingkat pendidikan (p=0.000), status pekerjaan (p=0.000), status ekonomi (p=0.000) dan lama menderita (p=0.000) dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Tidak ada hubungan umur (p=0.676) dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Untuk itu, diharapkan kepada petugas kesehatan dan masyarakat agar lebih meningkatkan perhatian pada penderita Diabetes Melitus terutama bagi yang telah cukup lama menderita DM.
Kinerja Perawat di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar Rama Nur Kurniawan K; Khusnul Khatimah
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.147

Abstract

Kinerja perawat merupakan ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Penurunan kinerja perawat sangat mempengaruhi citra pelayanan suatu rumah sakit di masyarakat menimbulkan serta kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan rumah sakit. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di RSUD H. Padjongan Dg. Ngalle Kabupaten Takalar terhadap beberapa perawat pelaksana yang ada di rumah sakit tersebut yang kinerjanya masih kurang atau belum sesuai dengan yang diharapkan, sering terjadi keluhan pasien dalam kegiatan pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, untuk menilai hubungan antara berbagai variabel. Pengumpulan data dengan menggunakan proportional random sampling dengan total sampel sebanyak 153 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner serta analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan p < α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan dan keterampilan dengan kinerja perawat yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik dimana nilai p: 0,910 (> α 0,05). Tidak ada hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik dimana nilai p: 0,249 (> α 0,05). Ada hubungan antara imbalan dengan kinerja perawat yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik dimana nilai p: 0,038 (< α 0,05). Ada hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik dimana nilai p: 0,010 (< α 0,05).
Hubungan Model 4a (Four As) Dalam Pemanfaatan Layanan Kesehatan Pasien Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan Non PBI Di RSUD Kabupaten Pangkep Citra Dewi; Anna Nurjannah
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.148

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan hal yang setiap orang dijamin dalam UUD 1945 yang harus diwujudkan dalam upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Terdapat empat faktor yang bisa mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan yakni ketersediaan, keterjangkauan, pembiayaan dan penerimaan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan Model 4A (Four As) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap pasien rawat inap peserta BPJS kesehatan Non PBI di RSUD Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung selama 1 tahun terakhir sebanyak 6523 kunjungan. Sampel ditarik dengan menggunakan accidential sampling sebesar 98 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketersediaan/availability (p=0,001), aksesibilitas/accessibility (p =0,005), penerimaan/acceptability (p=0,000) terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan Non PBI di RSUD Pangkep. Sedangkan tidak ada hubungan antara pembiayaan/affordability (p =0,717) terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan Non PBI di RSUD Kabupaten Pangkep. Simpulan, ketersediaan (availability), aksesibilitas (accessibility), dan penerimaan (acceptability) memiliki hubungan sedangkan pembiayaan (affordability) tidak memiliki hubungan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap peserta BPJS Kesehatan Non PBI di RSUD Kabupaten Pangkep. Saran, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka sebaiknya instansi terkait memperhatikan pedoman dalam pemberian mutu pelayanan kepada masyarakat dengan baik, yang sesuai dengan fungsi tenaga kesehatan sebagai abdi masyarakat dan memberikan pelayanan sesuai standar sehingga masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.
Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Terhadap Kejadian Syndrom Dispepsia Di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar Ivan Wijaya; Nur Hamdani Nur; Herlinda Sari
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok, hubungan kebiasaan minum beralkohol, hubungan keteraturan makan dan hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dengan kejadian sindrom dispepsia di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar dengan jumlah responden sebanyak 79 orang. Hasil penelitian diperoleh dari hasil survey dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,190), Ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,040), Ada hubungan kebiasaan konsumsi makanan pedas dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,000) dan ada hubungan keteraturan makan dengan kejadian sindrom dispepsia di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar (pvalue=0,000). Diharapkan bagi masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan menjaga pola makan dengan frekuensi makan 3 kali dalam sehari dan mengurangi konsumsi makanan pedas dan bagi pihak rumah sakit untuk melakukan konseling tentang pencegahan sindrom dispepsia kepada penderita, sehingga kejadian ini tidak terulang lagi
Pengaruh Kondisi Fisik Lingkungan Terhadap Angka Kuman Udara Dan Keberadaan Bakteri Staphylococcus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Dian Anggraini; Nur Hamdani Nur
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.150

Abstract

Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanya udara yang terkontaminasi oleh mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamu dalam bentuk droplet nuklei yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk atau bersin, bicara atau bernapas melalui mulut atau hidung. Faktor lingkungan fisik udara tertentu dapat mempengaruhi angka kuman udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik lingkungan terhadap angka kuman udara dan mengidentifikasi keberadaan bakteri staphylococcus di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh udara yang ada di ruang perawatan RSIF Makassar, yang diambil pada 30 titik/ruang perawatan. Desain yang digunakan adalah Cross Sectional, variabel independentnya lingkungan fisik dan variabel dependentnya angka kuman udara. Dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 dan menggunakan uji regresi logistik untuk melihat variabel yang paling berpengaruh. Dari hasil identifikasi ditemukannya bakteri staphylococcus sp dan staphylococcus aureus pada ruang perawatan. Pada pengukuran masing- masing variabel menunjukkan bahwa sebagian besar variabel penelitian tidak memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004. Hasil uji hubungan berdasarkan faktor lingkungan fisik terhadap angka kuman udara diperoleh nilai p < 0,05 untuk suhu (p = 0,009), pencahayaan (p =0,024), dan kelembaban (p =0,034) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara ketiga faktor lingkungan tersebut terhadap angka kuman
Kursi Ergonomis Untuk Menurunkan Kelelahan Pada Perajin Perak Di Kecamatan Manggala Januar Ariyanto; Syamsiar S Russeng; Mappeaty Nyorong
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.151

Abstract

Sikap kerja yang tidak ergonomis merupakan salah satu penyebab kejadian kelelahan pada perajin perak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kursi ergonomis terhadap penurunan kelelahan kerja berdasarkan respon asam laktat dan glukosa pada perajin perak. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperiment. Dengan jumlah sampel masing-masing 18 perajin perak pada kelompok kontrol dan perlakuan yang dipilih secara random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi sikap kerja, kadar asam laktat dan glukosa sebelum dan sesudah bekerja. Analisis data berupa uji Wilcoxon dan Mann Whitney digunakan untuk menguji pengaruh kursi ergonomis terhadap penurunan kelelahan kerja pada perajin perak. Hasil penelitian menunujukan bahwa 30.6% responden berada pada 26 – 35 tahun. 50% responden memiliki sikap kerja dengan risiko tinggi pada kelompok kontrol dan 72.2% memiliki risiko rendah pada kelompok perlakuan. Selisih kadar asam laktat pada kelompok kontrol (2.92 mmol/kg) dan perlakuan (0.51 mmol/kg) dengan nilai p (0.000) menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada kedua kelompok. Selisih kadar glukosa kelompok kontrol (4.94 mg/dL) dan kelompok perlakuan (3.50 mg/dL) dengan nilai p (0.000) menunjukan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa pada kedua kelompok. Disimpulkan bahwa peningkatan asam laktat dan berkurangnya glukosa pada pekerja dengan kursi ergonomis berbeda dengan pekerja tanpa kursi ergonomis yang berarti bahwa penggunaan kursi ergonomis mengurangi kelelahan pada perajin perak.
Frekuensi Makan, Parental Fatness Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Wahyuni Hafid; Sunarti Hanapi; Sri Susanti Dai
Jurnal Promotif Preventif Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v3i1.152

Abstract

Obesitas dapat menjadi masalah yang merisaukan bagi para remaja, hal ini dikarenakan obesitas dapat menurunkan rasa percaya diri remaja dan dapat mengganggu psikologis. Obesitas merupakan penyebab kematian nomor 5 didunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi makan dan parental fatness dengan kejadian obesitas pada siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Gorontalo. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI sebanyak 275 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi makan (ρ = 0.000) dan parental fatness (ρ = 0.000) berhubungan dengan kejadian obesitas pada siswa Sekolah Menengah Atas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa frekuensi makan dan parental fatness merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Gorontalo tahun 2019.
Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Ivan Wijaya
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.156

Abstract

Balita merupakan kelompok yang berisiko terkena infeksi karena kualitas lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat, serta balita menghabiskan waktunya di dalam rumah dan mempunyai daya tahan tubuh yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kondisi sanitasi rumah terhadap kejadian ispa pada balita. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang dengan kasus 46 orang dan kontrol 46 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dinding rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,084 dan OR=0,758), kondisi lantai rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,880 dan OR=0,698) dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,000 dan OR=0,162). Kondisi dinding rumah dan kondisi lantai rumah bukan merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita
Pelaksanaan Pengelolaan Obat Di Puskesmas Barombong Kota Makassar Lusyana Aripa; Sumardi Sudarman; Brunosius Alimin
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan pengelolaan obat pada tahap perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan penghapusan obat di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Informan di tentukan dengan secara teknik purposive Sampling dengan jumlah 5 informan. Pengumpulan dilakukan melalui teknik indep interview (wawancara mendalam) dan observasi langsung di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Dari hasil penelitian bahwa Perencanaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai dengan pedoman pengelolaan obat, hal ini dapat dilihat bahwa obat yang sudah direncanakan berdasarkan kebutuhan di Puskesmas, Permintaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai prosedur hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya pengadaan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten (GFK). Pendistribusian obat di Puskesmas Barombong belum sesuai dengan pedoman pengelolaan obat hal ini dapat dilihat bahwa pendistribusian obat dari GFK tidak sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas, disebabkan kurangnya anggaran dari APBD yang disalurkan melalui Dinas kesehatan Kota. Penggunaan Obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai yaitu berdasarkan diagnosa yang tepat, peresepan yang rasional, efektif dan ekonomis dengan informasi yang jelas tentang pemakaian obat. Penghapusan obat di Puskesmas sudah sesuai hal ini dapat dilihat bahwa penghapusan obat dilakukan dengan membuat berita acara obat rusak.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar Sumardi Sudarman; Aswadi Aswadi; Masniar Masniar
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.158

Abstract

Balita merupakan Salah satu kelompok usia rawan terhadap masalah gizi, khususnya gizi kurang. Dari hasil data yang diperoleh dari Puskesmas Pannambungan kecamatan Mariso kota Makassar pada 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2014 sebanyak 90 balita, pada tahun 2015 sebanyak 43 balita dan pada tahun 2016 sebanyak 32 dan pada tahun 2017 sebanyak 15 balita dan dari bulan Januari – September 2018 sebanyak 48 yang mengalami Gizi Kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejadian gizi kurang dari pola makan, penyakit Infeksi dan Pemberian ASI Eksklusif. Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study yang menggunakan data primer dan sekunder dan menggunakan penelitian accidental sampling dengan menggunakan uji statistic Chi-Square yang bertujuan untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pannambungan Kecamatan Mariso kota Makassar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 anak Balita yang menderita gizi kurang yang diberi pola makan secara teratur yaitu 12 balita sebanyak 22,2% dan yang tidak di beri pola makan secara teratur yaitu 36 balita sebanyak 66,6% dan dari 54 anak balita yang pernah mengalami penyakit infeksi yaitu 19 balita sebanyak 35,1% yang tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu 29 balita sebanyak 53,7%. Sedangkan anak balita penderita gizi kurang yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan sebanyak 21 balita yaitu 38,8% dan yang tidak yaitu 27 balita sebanyak 50.0%.

Page 1 of 24 | Total Record : 238