cover
Contact Name
Nur Hamdani Nur
Contact Email
hamdani.nur@unpacti.ac.id
Phone
+6281241263051
Journal Mail Official
jpp@unpacti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Jl. Andi Mangerangi No.73, Mamajang Dalam, Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90132
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Promotif Preventif
ISSN : 26226014     EISSN : 27458644     DOI : https://doi.org/10.47650/jpp.v3i1
Core Subject : Health,
Epidemiologi; Kesehatan Lingkungan; Administrasi dan Kebijakan Kesehatan; Gizi Kesehatan Masyarakat; Promosi Kesehatan; Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Articles 93 Documents
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Emerensiana Lahung
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 2 (2020): JPP, Februari 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah salah satu kondisi kesehatan berkaitan dengan gizi yang paling sering diderita ibu hamil. Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan karena ketidak patuhan ibu hamil mengonsumsi tablet fe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi 220 orang dan 68 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada hubungan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil (nilai p = 0,001 lebih kecil dari α (0,05),Ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia paada ibu hamil (nilai p = 0.000 lebih besar dari α (0,05), Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hami( nilai p= 0,007 lebih kecil dari α (0,05), Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadaian anemia pada ibu hamil dimana, nilai p = 0,207 lebih besar dari α (0,05). disarankan pada ibu hamil agar dapat membatasi jumlah anak jangan lebih dari 3 orang merencankan kehamilan dengan baik, mengonsumsi tablet zat besi sebanyak 30 butir/bulan selama 3 bulan berturut-turut dan menjaga kebutuhan nutrisi selama hamil.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Balita di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Selviana Seda
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 1 (2019): JPP, Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yang berada di atas persentik ke 95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai dengan jenis kelaminya. Obesitas juga terjadi karena ketidak seimbangan antara masuk dan keluarnya energi. 90% obesitas di pengaruhi pola konsumsi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan poal makan dengan kejadian obesitas di wilayah Kerja Puskesmas Pannambungan Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan desain Cross sectional study dengan jumlah responden sebanyak 66 orang yang diperoleh dengan teknik penarikan sampel simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Panambungan Kota Makassar dengan cara survei menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan jenis makan dengan kejadian obesitas (nilai p-value=0,033), ada hubungan frekuensi makan dengan kejadian obesitas (nilai p-value=0,030) dan tidak ada hubungan junlah makan dengan kejadian obesitas (nilai p-value=0,956). Di harapkan bagi anak obesitas untuk menjaga pola makan dengan memperbaiki jenis makan, frekuensi makan dan jumlah makan yang normal.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sita Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur NTT Elisabeth Tamung
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 presentasi stunting yang paling meresahkan ada di Provinsi NTT, yaitu mencapai 40,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sita, Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan Cross sectional study, data diolah dan dianalisis dengan uji statistik chi-square. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 72 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,525, pendapatan keluarga tidak berpengaruh dengan kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,257. Sedangkan Asi eksklusif berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,017, BBLR berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,022. Disimpulkan bahwa adanya hubungan pemberian ASI eksklusif, dan BBLR dengan kejadian stunting. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita untuk selalu memberikan ASI eksklusif kepada balitanya.
Survei Evaluasi Filariasis Pasca POPM Filariasis (Transmission Assesment Survey/Tas-3) di Kabupaten Mappi Propinsi Papua Nur Alim Ahzan; Sunardi Sunardi
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Tujuan survey menilai penularan filariasis pasca POPM 5 putaran penuh, memberikan gambaran tindak lanjut evaluasi, advokasi penetuan kebijakan program eliminasi filariasis nasional, menilai penularan tetap berada di tingkatan aman walaupun POPM sudah dihentikan. Jenis kegiatan adalah survei cross-sectional. Sasaran siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Kluster adalah sekolah setingkat SD/MI negeri dan swasta di wilayah kabupaten/kota terpilih acak dengan instrumen Survai Sample Builder. Pemilihan sekolah dengan population proportional to size. Metode pemeriksaan menggunakan FTS/Filaria Test Strip, pemeriksaan cepat (rapid test) dengan darah jari siswa. dan hasil pemeriksaan harus dibaca di tempat selama 10 menit. Hasil pemeriksaan FTS/Filaria Test Strip 30 sekolah utama dan 7 sekolah cadangan sebanyak 1571 sampel didapatkan hasil total positif 2 (dua), 1(satu) tidak sesuai, 1568 negative dan invalid 29 sampel. Kesimpulan: POPM berjalan efektif meskipun masih ditemukan sampel positif tapi masih dalam batas critical cut of yaitu 18 sampel, sehingga Kabupaten Mappi bersyarat untuk eliminasi filariasis. Rekomendasi: Pengobatan selektif yang positif dan tidak sesuai, surveilans aktif untuk mengetahui dengan segera bila ada penularan baru, Persiapan Eleminasi Filariasis sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan WHO dan Kemenkes RI.
Implementasi Telemedicine Terhadap Pengetahuan Tentang Protokol Kesehatan 7M, Vaksin dan Gizi Seimbang Erika Martining Wardani; Riezky Faisal Nugroho
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit yang sangat mudah menular melalui saluran pernapasan dan menjadi pandemi saat ini adalah coronavirus disease sehingga diperlukan upaya pencegahan penularan virus tersebut dengan membangun paradigma positif dan proaktif. Salah satu upaya preventif dengan pemberian telemedicine. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh implementasi telemedicine terhadap pengetahuan tentang protokol kesehatan 7M, vaksin dan gizi seimbang. Penelitian ini adalah analitik dengan teknik quasy experimen dengan pendekatan pre-test and post-test nonequivalent control group. Populasi sebesar 60 responden, Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner berupa google form. Data diolah selanjutnya data dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan setelah implementasi telemedicine, pengetahuan tentang protokol kesehatan dengan 7M (ρ = 0,000), vaksin (ρ = 0,001) dan gizi seimbang(ρ = 0,001). Telemedicine efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan dengan 7M, vaksin dan gizi seimbang. Perlu pemberian edukasi yang tepat dan berkala sehingga setiap individu dapat mendapatkan informasi yang baik.
Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Ivan Wijaya
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.156

Abstract

Balita merupakan kelompok yang berisiko terkena infeksi karena kualitas lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat, serta balita menghabiskan waktunya di dalam rumah dan mempunyai daya tahan tubuh yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kondisi sanitasi rumah terhadap kejadian ispa pada balita. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang dengan kasus 46 orang dan kontrol 46 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dinding rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,084 dan OR=0,758), kondisi lantai rumah bukan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,880 dan OR=0,698) dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian Ispa pada balita (nilai p value = 0,000 dan OR=0,162). Kondisi dinding rumah dan kondisi lantai rumah bukan merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita dan kondisi ukuran rumah merupakan faktor resiko kejadian ispa pada balita
Pelaksanaan Pengelolaan Obat Di Puskesmas Barombong Kota Makassar Lusyana Aripa; Sumardi Sudarman; Brunosius Alimin
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan pengelolaan obat pada tahap perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan penghapusan obat di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Informan di tentukan dengan secara teknik purposive Sampling dengan jumlah 5 informan. Pengumpulan dilakukan melalui teknik indep interview (wawancara mendalam) dan observasi langsung di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Dari hasil penelitian bahwa Perencanaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai dengan pedoman pengelolaan obat, hal ini dapat dilihat bahwa obat yang sudah direncanakan berdasarkan kebutuhan di Puskesmas, Permintaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai prosedur hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya pengadaan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten (GFK). Pendistribusian obat di Puskesmas Barombong belum sesuai dengan pedoman pengelolaan obat hal ini dapat dilihat bahwa pendistribusian obat dari GFK tidak sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas, disebabkan kurangnya anggaran dari APBD yang disalurkan melalui Dinas kesehatan Kota. Penggunaan Obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai yaitu berdasarkan diagnosa yang tepat, peresepan yang rasional, efektif dan ekonomis dengan informasi yang jelas tentang pemakaian obat. Penghapusan obat di Puskesmas sudah sesuai hal ini dapat dilihat bahwa penghapusan obat dilakukan dengan membuat berita acara obat rusak.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar Sumardi Sudarman; Aswadi Aswadi; Masniar Masniar
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.158

Abstract

Balita merupakan Salah satu kelompok usia rawan terhadap masalah gizi, khususnya gizi kurang. Dari hasil data yang diperoleh dari Puskesmas Pannambungan kecamatan Mariso kota Makassar pada 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2014 sebanyak 90 balita, pada tahun 2015 sebanyak 43 balita dan pada tahun 2016 sebanyak 32 dan pada tahun 2017 sebanyak 15 balita dan dari bulan Januari – September 2018 sebanyak 48 yang mengalami Gizi Kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejadian gizi kurang dari pola makan, penyakit Infeksi dan Pemberian ASI Eksklusif. Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study yang menggunakan data primer dan sekunder dan menggunakan penelitian accidental sampling dengan menggunakan uji statistic Chi-Square yang bertujuan untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pannambungan Kecamatan Mariso kota Makassar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 anak Balita yang menderita gizi kurang yang diberi pola makan secara teratur yaitu 12 balita sebanyak 22,2% dan yang tidak di beri pola makan secara teratur yaitu 36 balita sebanyak 66,6% dan dari 54 anak balita yang pernah mengalami penyakit infeksi yaitu 19 balita sebanyak 35,1% yang tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu 29 balita sebanyak 53,7%. Sedangkan anak balita penderita gizi kurang yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan sebanyak 21 balita yaitu 38,8% dan yang tidak yaitu 27 balita sebanyak 50.0%.
Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Usia 1-12 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tarakan Kota Makassar Kartini Kartini; Nur Hamdani Nur; Asaskas Asaskas
Jurnal Promotif Preventif Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v1i2.168

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan slaah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah umur lima tahun (balita). WHO memperkirakan insidensi ISPA pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup atau 15-20% pertahun pada 13 juta anak di dunia. Tahun 2015 sebanyak 1,9 juta (95%) anak di selutuh dunia meningggal karena ISPA, 70% dari Afrika dan Asia tenggara. Sanitasi rumah dan lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian ISPA. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkaya wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta referensi yang berhubungan dengan pengaruh kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tarakan kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional study, jenis penelitian menggunakan purposive sampling dan analisis data uji statistik dengan Chi-Square. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh anatara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA, terdapat pengaruh antara kelembaban rumah dengan kejadian ISPA dan tidak terdapat pengaruh antara suhu rumah dengan kejadian ISPA dan terdapat pengaruh antara merokok dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-12 tahun
Pengaruh Kondisi Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Ivan Wijaya; Kartini Kartini
Jurnal Promotif Preventif Vol 2 No 1 (2019): JPP, Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v2i1.159

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik, maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare pada balita diwilayah kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang dengan balita yang menderita diare 41 orang dan balita yang tidak menderita 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,004), ada hubungan antara kondisi sarana jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,039), ada hubungan antara kondisi sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,016) dan tidak ada hubungan antara kondisi sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita (p value = 0,912).

Page 1 of 10 | Total Record : 93