cover
Contact Name
Aluddin
Contact Email
aluddin2222@gmail.com
Phone
+6285341982221
Journal Mail Official
jurnalterapeutik@gmail.com
Editorial Address
Jl. AH. Nasution No. G87 anduonohu, Kota kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Terapeutik jurnal
ISSN : 23561653     EISSN : 2746749X     DOI : -
Core Subject : Health,
Terapeutik Jurnal merupakan jurnal yang memuat hasil-hasil penelitian maupun naskah konsep dalam bidang ilmu keperawatan dan kedokteran komunitas.
Articles 49 Documents
Loss of Companion Life Relationship With Self-Concept Changes In Elderly In Health Center Sanggona Kolaka Asbath Said
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah usia lanjut yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Sanggona adalah 211 orang yang tersebar di 6 desa wilayah kerja puskesmas. Dari jumlah tersebut 97 orang diantaranya tinggal sendiri atau kehilangan pasangan hidup. Dari wawancara dengan 5 orang janda/duda mereka mengatakan merasa kehilangan dan kesepian setelah ditinggal pendamping. Tujuan penelitianuntuk mengetahui hubungan kehilangan pasangan hidup dengan perubahan konsep diridi Wilayah Kerja Puskesmas Sanggona Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014 . Jenis penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif menggunakan analisis observasional dengan pendekatan cross sectional.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang telah kehilangan pendamping berjumlah 97 dengan sampel 49 responden dengan menggunakan teknik simple random Sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data Chi Squaredan Uji Crames. Berdasarkan hasil analisis Chi Square x² hitung > x² tabel (12,297> 3,841) dan nilai = 0,501 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, ada hubungan sedang hubungan antara kehilangan pendamping hidup dengan perubahan konsep diri di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggona Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014. Dengan demikian disarankan kepada pihak puskesmas untuk lebih memperhatikan kesehatan lansia dengan memberikan dukungan psikologis yang mempengaruhi konsep diri lansiauntuk menjaga keseimbangan diri lansia melalui posyandu lansia. Abstract The amount recorded in the elderly Health Center Sanggona is 211 people, spread across 6 villages working area health centers. Of these 97 of them live alone or losing a spouse. From interviews with 5 widows / widowers say they feel lost and lonely after being left by a companion. The purpose of the study to determine the relationship with the spouse loses self-concept changes in Health Center Sanggona East Kolaka 2014. This type of research is a quantitative study using observational analysis of cross-sectional approach. The population in this study were all elderly who have lost companion sample totaled 97 with 49 respondents using simple random sampling technique. This study uses data analysis and Chi Square Test Crames. Based on the analysis results of Chi Square X ² count > table X ² (12,297> 3.841) and the value of φ = 0.501 then Ho is rejected and Ha accepted. Thus, there is a relationship between the loss of a companion relationship with the self-concept changes in Health Center Sanggona East Kolaka 2014. It is strongly advised to pay more attention to the clinic for health of the elderly by providing psychological support that influence self concept of elderly to maintain balance through posyandu elderly elderly themselves.
Beban Kerja dan Burnout pada Perawat Pelaksana di RSU. Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Iqra Iqra
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat merupakan bagian penting dalam menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga tuntutan peran semakin besar kepada perawat untuk mampu berkinerja secara profesional bahkan pada kondisi kurangnya faktor penunjang sekalipun bagi mereka untuk bekerja secara optimal yang pada akhirnya mereka mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara beban kerja dengan burnout pada perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara; (2) perbedaan beban kerja perawat berdasarkan ruangan/kelas perawatan; (3) perbedaan burnout perawat pelaksana berdasarkan ruangan/kelas perawatan. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional study. Sampel yang diambil sebanyak 74 perawat pelaksana wanita yang bekerja ≥ 2 tahun di ruang rawat inap. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan analisis spearman, dan analisis kruskal wallis. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara beban kerja (r= 0,415, p= <0,001) dengan burnout. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukan ada perbedaan beban kerja perawat berdasarkan ruangan/kelas perawatan (p=0,037), dan ada perbedaan burnout perawat pelaksana berdasarkan ruangan/kelas perawatan (p=<0,001), dan ruangan kelas III memiliki nilai beban kerja dan burnout yang paling tinggi dibandingkan ruangan lain. Abstract Nurses are an important part in determining the quality of health care in the hospital, so it demands greater role for nurses to be able to perform in a professional manner even though the condition of the lack of supporting factors for them to work optimally in the end they are experiencing burnout. This study aims to determine (1) the relationship between workload with burnout in nurses in the inpatient unit RSU Bahteramas Southeast Sulawesi Province; (2) differences in the workload of nurses based on wards/care classes; (3) differences in burnout nurses based on wards/care classes. This research is an analytical observational cross sectional study. Samples taken as many as 74 nurses working women ≥ 2 years in the inpatient unit. Sampling was done by purposive sampling. Data collected through questionnaires, observations, and interviews. Data were analyzed with Spearman analysis, and the Kruskal-Wallis analysis. The results showed a significant positive relationship between workload (r = 0.415, p = <0.001) with burnout. Kruskal-Wallis analysis results showed there is difference in the workload of nurses based on wards/care classes (p = 0.037), and there is differences in burnout nurses based on wards/care classes (p = <0.001), and ward class III has a value of workload and burnout high compared to most other room.
Hubungan Komunikasi Verbal dan Non Verbal Perawat Dengan Kepuasan Pasien Post Operasi Di Ruang Inap Bedah RSUD Kabupaten Buton Tahun 2014 Mimi Yati
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh perawat secara langsung maupun tidak langsung kepada pasien sedangkan komunikasi non verbal adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh perawat dengan isyarat non verbal misalnya ekspresi wajah, mimik, senyum dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal dan non verbal dengan kepuasaan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Inap Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton pada tanggal 08 November-08 Desember 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Besar populasi dalam penelitian ini adalah 99 pasien, sampel di ambil secara stratified random sampling dengan jumlah sampel 40 pasien.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 40 responden, komunikasi verbal perawat baik yaitu sebanyak 11 responden mengatakan puas dan 6 responden mengatakan tidak puas, sedangkan komunikasi verbal perawat kurang yaitu sebanyak 17 responden mengatakan tidak puas dan 6 responden mengatakan puas. Pada komunikasi non verbal yaitu komunikasi non verbal perawat baik yaitu sebanyak 13 responden mengatakan puas dan 6 responden mengatakan tidak puas, sedangkan komunikasi non verbal perawat kurang yaitu sebanyak 17 responden mengatakan tidak puas dan 4 responden mengatakan puas.Hasil Chi Square (X2) diketahui bahwa komunikasi verbal dan komunikasi non verbal berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton khususnya tenaga keperawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas di bidang keperawatan sebagai pemberi pelayanan keperawatan khususnya sikap dan keterampilan dalam berkomunikasi. Abstrack Verbal communication is type of communications by the nurse directly or indirectly to the patient while the non verbal communication is type of communication conducted by nurses with non verbal cues such as facial expressions, expression, smile and others. The purpose of this research is to determine patient satisfaction with the verbal and non verbal communication General Regional Hospital Buton Regency. The research was conducted in Room Inpatient Surgical Regional General Hospital of Buton Regency on 8 November to 8 December 2014. This research is a Cross Sectional quantitative approach. Large population in this study was 99 patients, samples taken by stratified random sampling with total sample of 40 patients. From the research result showed that out of 40 respondents, good verbal communication nurse that is as much as 11 respondents said satisfied and 6 respondents not satisfied, while the nurse's lack of verbal communication as much as 17 respondents not satisfied and 6 respondents said satisfied. In non verbal communication is non verbal communication either by 13 respondents said satisfied and 6 respondents said not satisfied, where as non verbal communication that is as many as 17 nurses less respondents said not satisfied and 4 respondents said satisfied. The results of Chi Square (X2) note that verbal and non verbal communication related to the satisfaction of inpatients. It is recommended to the General Regional Hospital Buton Regency, especially nursing staff to maintain and improve quality in nursing as nursing care providers in particular the attitude and skill in communicating.
Analisis Kualitas Pengolahan Depot Air Minum Di Kota Kendari Dengan Metode Most Probable Number (MPN) Mohamad Guntur Nangi
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas air produksi Depot Air Minum (DAM) sekarang ini diduga semakin menurun,dengan permasalaan secara umum antara lain pada peralatan DAM yang tidak dilengkapi mikrofilter,alat sterilisasi,atau pengusaha belum mengetahui peralatan DAM yang baik dan cara pemeliharaannya,sehingga dapat menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Penelitian ini dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian adalah 53 Depot Air Minum (DAM) yang ada di Kota Kendari, yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan check list yang di isi berdasarkan pengamatan pada DAM untuk menilai kualitas pengolahan dan pemeriksaan bakteriologi untuk mengetahui MPN coliform total DAM. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan (p<0,05) ditemukan hubungan sangat kuat kualitas mikrofilter (p = 0,000),kualitas alat desinfeksi (p = 0,000),kualitas pencucian dan pengisian galon (p = 0,007), dan ditemukan tidak ada hubungan kualitas operator (p = 0,166) dengan MPN coliform total DAM. Dari hasil penelitian ini diharapkan pengusaha DAM di Kota Kendari memperhatikan pemeliharaan peralatan produksi untuk menjamin higienisnya air minum yang dihasilkan agar tidak menjadi masalah bagi kesehatan, dan agar dilakukan penelitian secara lebih mendalam terhadap peralatan produksi DAM. Abstract Water Quality Drinking Water production Depot ( DAM ) is now thought to decrease , with the general issues , among others, on equipment that is not equipped with microfilter DAM, sterilizer , or employers do not know a good DAM equipment and how to maintain , so it can be a health problem for society. This study with cross sectional study . The sample was 53 Depot Water ( DAM ) in Kendari , which is determined by purposive sampling method . Data were collected by using a check list in the content based on the observation of DAM to assess the quality of the processing and bacteriological examination to determine total coliform MPN depot water. Based on the results of the Spearman correlation test with significance level ( p < 0.05 ) was found very strong relationship quality microfilter ( p = 0.000 ) , the quality of disinfection tool ( p = 0.000 ) , the quality of washing and filling gallon ( p = 0.007 ) , and was found not no operator quality relationship ( p = 0.166 ) with the total coliform MPN DAM. From the results of this study are expected to employers DAM in Kendari attention production equipment maintenance to ensure hygienic drinking water produced so as not to be a problem for health , and in order to do more in-depth study of the production equipment DAM
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap BLUD RSU Kabupaten Konawe Muhammad Syahwal
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan dengan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Aziz, 2007). Pelaksanaan penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) RS Kab. Konawe untuk ruang rawat inap tahun 2012 meliputi : Pengkajian keperawatan 56,97%, Diagnosa keperawatan 60,50%, rencana keperawatan 57,29%, tindakan keperawatan 52,10%, evaluasi keperawatan 57,20%. Pencapaian rata-rata dokumentasi keperawatan baru mencapai 57,04%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain penelitian cross sectional j ,j RSU Kabupaten Konawe sebanyak 128 orang dan sampel penelitian sebanyak 96 orang. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji chi square (X2) dan uji koefisien phi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan yang berkategori cukup sebanyak 82 (85,42%) orang dan kategori kurang sebanyak 14 (14,58%) orang. Faktor yang berhubungan adalah faktor pengetahuan, sikap dan pengawas dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (kekuatan hubungan sedang). Disarankan kepada pihak Rumah Sakit melakukan perbaikan sikap pimpinan unit (Ka. Ru, Ka. Bangsal dan Direktur RS) agar melakukan pengawasan secara bertingkat. Abstract Documentation in general is an authentic record that can be proven or used as evidence in legal matters. While nursing documentation is evidence of recording and reporting owned nurses in the health care record with the team in providing basic health services with accurate and complete communication in writing with the responsibility of nurses (Aziz, 2007). Implementation of the application of Nursing Standards (IFRSs) Hospital District. Konawe for inpatient space in 2012 include: 56.97% of nursing assessment, nursing diagnosis is 60.50%, 57.29% nursing plan, nursing actions 52.10%, 57.20% of nursing evaluation. Average achievement of nursing documentation has reached 57.04%. This study aims to determine the factors associated with Nursing Documentation in Space Inpatient Hospital BLUD Konawe. This research is analytic survey research withcross sectional study design. The population in this study was a nurse who served in Space Hospital Inpatient BLUD Konawe many as 128 people and sample as many as 96 people. The results were analyzed using the chi-square test (X 2) and phi coefficient test. The results of this study indicate that the documentation of nursing care that category quite as much as 82 (85.42%) people and less category as much as 14 (14.58%) people.Factor is a factor related knowledge, attitudes and supervisors with documentation of nursing care with the power relationships are. Recommended to the hospital make improvements attitude unit leader (Ka. Ru, Ka. Ward and Director RS) in order to conduct surveillance in increments.
Hubungan Dukungan Suami dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala I di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Neneng Sundari
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil survey awal, dari 10 ibu bersalin terdapat 7 orang ibu bersalin didampingi oleh suami dalam menjalani proses persalinan mengatakan sangat cemas saat menghadapi proses persalinan yang akan dijalani, satu – satunya yang mereka butuhkan saat ini adalah dukungan dari suami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kelancaran proses persalinan kala I di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014. Jenis penelitian menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Juni – 4 Juli 2014. Populasi dan sampel adalah ibu bersalin di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 30 orang dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian : ada hubungan dukungan suami secara fisik dengan kelancaran proses persalinan kala I dengan taraf signifikan 0,05 sehingga terlihat nilai x2 continuity correction diperoleh nilai p (0,003) < nilai α (0,05). Tidak ada hubungan tidak ada hubungan dukungan suami secara emosional dengan kelancaran proses persalinan kala I dengan taraf signifikan 0,05 sehingga terlihat nilai x2 continuity correction diperoleh nilai p (0,053) > nilai α (0,05). Kesimpulan ada hubungan dukungan suami secara fisik dengan kelancaran proses persalinan kala I, Tidak ada hubungan tidak ada hubungan dukungan suami secara emosional dengan kelancaran proses persalinan kala I. Saran agar lebih meningkatkan kesadaran dan profesionalismenya dalam melaksanakan peran dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Abstrack Based on the beginning survey, 7 of 10 mother who were pregnant and were accompanied by their husband when they gave a birth said that they are worried during the giving birth process. The onky one thing that they need is the support of their husband. The objective of this study was to determine the relationship of support of husband with smoothness of delivery process stage 1 in the delima room of Bahteramas general hospital of Southeast Sulawesi 2014. This was an observational analytic study with cross sectional study approach. The study was conducted on 4 June – 4 July 2014. Population and sample of the study was maternity mother in the delima room of Bahteramas general hospital of Southeast Sulawesi 2014 as many as 30 respondents using accidental sampling technique. The study results : there was a relationship of support of husband physically with the smoothness of delivery process stage 1 with the significant level 0,05 so that the value of x2 continuity correction obtained the value of p (0,003) < α (0,05). There was no relationship of support of husband emotionally with the smoothness of delivery process stage 1 with the significant level 0,05 so that the value of x2 continuity correction obtained the value of p (0,053) > α (0,05). The conclusion that there was a relationship of support of husband physically with the smoothness of delivery process stage 1, there was no relationship of support of husband emotionally with the smoothness of delivery process stage 1. The suggestion of the study to further improve awareness and professionalism of nurses in the implementation of their roles and the function in the provision of health care services to the community.
Faktor Risiko Penyakit Stroke Di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009 Risnawati Risnawati
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 - 30 Januari 2010. Variabel dependent dalam penelitian ini meliputi keturunan, hipertensi, Diabetes Melitus (DM), Kolesterol, merokok dan alkohol. Jenis penelitian ini yaitu analitik observasional dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang tercatat di Medical Record Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebanyak 198 pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner, data diolah dengan menggunakan analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi, analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel dependent dan inpendendent serta besarnya faktor risiko sedangkan analisis multivariat untuk melihat variabel dependent yang paling bermakna terhadap variabel independent. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0 for Windows, kemudian disajikan dalam tabel distribusi dan gambar dan selanjutnya dijelaskan secara narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keturunan memiliki risiko sebesar 2,875 kali terhadap kejadian stroke, hipertensi memiliki risiko sebesar 6,348 kali terhadap kejadian stroke, DM memiliki risiko sebesar 4,133 kali terhadap kejadian stroke, kolesterol memiliki risiko sebesar 3,608 kali terhadap kejadian stroke, merokok memiliki risiko sebesar 4,320 kali terhadap kejadian stroke. Sedangkan faktor risiko yang paling dominan/utama terhadap kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009 adalah penyakit hipertensi. Kata Kunci : , , ,, ,, Abstract This study consern to find out the risk factors for stroke incident in General Hospital of Sulawesi Tenggara Province of 2009, this study held 12 to 30 January of 2010. Dependent variable of this study included heredity, hypertension, diabetes mellitus (DM), Cholesterol, smoking and alcohol. This research used observational analytical case control study design. The population of the study was all the stroke patients listed in Medical Record of General Hospital of Sulawesi Tenggara Province amounts 198 stroke patients. The number of samples was about 66 respondents. The data was collecting is used questionnaires, the data was processed used univariate analysis to saw the frequency distribution, bivariate analysis to knew whether there is any correlation among dependent variables and inpendendent and magnitude of risk factors on dependent variables against independent variables while the multivariate dependent variables to saw the most significant independent variables. The data processing performed used SPSS version 16.0 for Windows, and presented in tables of distribution by narrative. The results shown that the descendants of the stroke risk is 3.250 times the incident of stroke, hypertension has a risk 3.677 times, diabetes mellitus have a risk 3.250 times, cholesterol has a risk 3.650 times the incident of stroke.While the most dominant risk factor / principal on the incident of stroke in General Hospital of Sulawesi Tenggara Province of 2009 was hypertension. Keywords : Stroke, Descent, Hypertension, DM, Cholesterol, Smoking, Alcohol
Hubungan Sanitasi Rumah Tinggal Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Di Desa Tirawonua Wilayah Kerja Puskesmas Routa Kabupaten Konawe Salamang Mamang
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan salah satu penyebab kesakitan pada Balita di Puskesmas Routa, hal tersebut dipengaruhi oleh, Faktor lingkungan seperti : Kepadatan Hunian, Kelembaban Ruangan, Ventilasi Rumah serta Jenis lantai yang belum memenuhi syarat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Sanitasi Rumah Tinggal dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Tirawonua Wilayah Kerja Puskesmas Routa Kabupaten Konawe. Jenis Penelitian merupakan penelitian Analitik Observasional dengan Rancangan Cross Sectional Study, Populasi dalam penelitian ini sebanyak 104 dengan jumlah sampel sebanyak 83 sampel. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa ada Hubungan yang sedang antara Jenis lantai (X2hit 22,505 > X2tab 3,841 dan Ԛ = 0,521 ), ada hubungan yang rendah antara ventilasi rumah (X2hit 5,958 > X2tab 3,841 dan Ԛ = 0,268 ), ada hubungan yang rendah antara Kelembaban ruangan (X2hit 12,330 > X2tab 3,841 dan Ԛ = 0,385 ), ada hubungan yang rendah antara kepadatan Hunian (X2hit 8,295 > X2tab 3,841 dan Ԛ = 0,316 ) dengan Kejadian Ispa pada Balita di Desa Tirawonua Wilayah Kerja Puskesmas Routa. Ada Hubungan antara Jenis lantai, Ventilasi, Kelembaban Ruangan dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Ispa Pada Balita dan Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kejadian Ispa pada Balita yaitu melalui peningkatan PHBS disetiap rumah dan kebiasaan untuk membuka jendela agar sirkulasi udara lancar, cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, menjaga kebersihan rumah dengan sering menyapu dan mengepel lantai serta tidak merokok dekat dengan bayinya. Abstrack Upper acute respiratory infection is one of the prime morbidity of children under five of the routa healthcentre. It was caused by sanitation factors consist of housing density, rooming moisture, unqualification fulfil of ventilation and unqualification fulfil of floor. Generally the objective of this study was to determine relation between home sanitation with the incidence of acute respiratory infection in children under five in the working area of routa health centre at Konawe Regency. This was an observational study using cross sectional design with the number of population was 104 house and the number of sampels was 83 sampels. This result of research shown that there is sufficient relation between kind of floor (x² count 22,505 > x² tab 3,841 and Ԛ = 0,521) there is low relation between housing ventilation (x² count 5,958 > x² tab 3,841 and Q = 0,268), there is low relation between rooming moisture (x² count 12,330 > x² tab 3,841 and Q = 0,385), there is low relation between housing density (x² count 8,295 > x² tab 3,841 and Q = 0,316) with the incidence of acute respiratory infection in children under five in the working area of routa health centre at Konawe Regency. There is relation between kind of floor, ventilation, rooming moisture, and housing density with the incidence of acute respiratory infection in children under five. The effort to descend the incidence of acute respiratory infection in children under five consist of increasing PHBS in each home and make a habit to open the window in order to fluent air sirculation, sun light can entry in to the home, keep clean the house, sweeping and clean the floor and then not smoking near the baby.
Faktor Resiko Kejadian Osteoartritis Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2015 Sri Wahyuni
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Kab. Muna menunjukkan bahwa jumlah penderita Osteoartritis selama tiga tahun belakangan cenderung meningkat. Proporsi penderita Osteoartritis pada tahun 2011 sebanyak 472 orang (9,11 %). Kemudian pada tahun 2012 jumlah kunjungan sebanyak 505 orang (9,40%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko jenis kelamin, aktivitas fisik dan riwayat trauma dengan kejadian Osteoartritis pada lanjut usia di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan case control study yaitu faktor resiko yang ditelusuri dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 79 responden yang berada di Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014 dengan jumlah sampel 44 yang terdiri atas 22 sampel kasus dan 22 sampel kontrol. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Odds Ratio (OR) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian faktor resiko kejadian Osteoartritis pada lansia di Poli Interna Rumah Sakit Umum Kabupaten Muna Tahun 2014 menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan faktor resiko Osteoartritis dengan nilai OR = 3,095; aktivitas fisik merupakan faktor resiko Osteoartritis dengan nilai OR = 3,750 dan riwayat trauma merupakan faktor resiko Osteoartritis dengan nilai OR = 3,852. Saran. Diharapkan kepada para lansia khususnya yang berjenis kelamin wanita untuk lebih mewaspadai kejadian Osteoartritis. Lansia juga dapat beraktivitas sesuai dengan usianya dan lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas. Lansia yang sudah pernah mengalami trauma agar lebih mewaspadai osteoartritis sehingga dapat meminimalisir berbagai faktor resiko yang dapat mengakibatkan Osteoartritis. Abstract Based on the data obtained from the General Hospital of Muna Regency shows that Osteoarthritis during the past three years the number of people with osteoarthritis is likely to increase. The suffered proportion of Osteoartritis in 2011 the number of visits the elderly with osteoarthritis 472 people (9.11%). Then in 2012 the number of visits with Osteoarthritis many as 505 elderly people (9.40%). This study aimed to determine the risk factors of gender, physical activity and history of trauma to the incidence of osteoarthritis at elderly in Interna Polyclinic General Hospital of Muna Regency 2014. The kind of this research are analytic observational with case control study design is traced risk factors using the retrospective approach. Population in this research are 79 respondens in Interna Policlinic General Hospital of Muna Regency 2014 with the total of sample is 49 consist of 22 sample cases and 22 control samples. Data analysis was done by using Test Odds Ratio (OR) at 95% confidence level. The results risk factor of the occurrence of osteoarthritis at elderly in Interna Polyclinic General Hospital of Muna Regency 2014 showed that gender are risk factor of the occurrence of Osteoartritis with OR = 3.095; physical activity are risk factor of the occurrence of Osteoartritis with OR = 3.750 and history of are risk factor of the occurrence of Osteoartritis with OR = 3.852. Advice. It is expected that the elderly, especially the female to be more alert to the incidence of Osteoartritis. Elderly can also move according to age and be more careful when doing activities. Elderly when ever to experience hystory of trauma to be alert Osteoartritis so as to minimize the various factors that can lead to Osteoarthritis.
Hubungan Persepsi, Tradisi Dan Sosial Budaya Dengan Pelaksanaan Post Natal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Tengah Kabupaten Bombana Tahun 2014 Wa Ode Nova Noviyanti Rachman
TERAPEUTIK JURNAL : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas Vol 2 No 01 (2016): Terapeutik Jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Kedokteran Komunitas
Publisher : LPPM STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai pulihnya kembali alat-alat kandungan. Data pelaksanaan PNC di Puskesmas Rumbia Tengah tahun 2011 sebanyak 269 ibu nifas (74,9%), tahun 2012 sebanyak 261 ibu nifas (65,4%), tahun 2013 sebanyak 212 ibu nifas (66,2%), tahun 2014 periode Januari sampai Maret sebanyak 105 ibu nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi, sosial budaya dengan pelaksanaan post natal care di wilayah kerja Puskesmas Rumbia Tengah Kabupaten Bombana tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah semua ibu nifas pada tahun 2014 berjumlah 105 orang. Cara penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling dimana tiap ibu nifas berkesempatan untuk menjadi sampel sebanyak 52 responden. Analisis data menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel penelitian. Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan post natal care berhubungan kuat dengan persepsi (x2Hit=22,194;phi=0,653), berhubungan cukup kuat dengan tradisi (x2Hit=17,997; phi=0,588), berhubungan cukup kuat dengan sosial budaya (x2Hit =12,788; phi=0,496). Disarankan bagi ibu nifas mencari informasi pentingnya pelaksanaan post natal care secara teratur agar seluk beluk tentang PNC dapat diketahui sehingga mengurangi risiko yang akan muncul. Abstrack Childbirth or puerperium periodis the period after parturution completed until restoration of content tools. PNC implementation data in the middle of 2011 thatch health center 269 puerperal woman (74,9%), in 2012 as many 261 purperal woman (65,4%), in 2013 as many 212 purperal woman (66,2%), in 2014 the period of January through March of 105 puerperal woman. This study aimed to determine the relationship of perception, social and cultural traditions with the implementation of the post natal care health centers working area thatch middle Bombana 2014. The research is an analytical study with cross sectional study. Population is all postpartum mothers in 2014 amounted to 105 people. The sampling use simple random sampling method in which each puerperal woman the opportunity to be a sample of 52 respondents. Data analysis using chi square test to see the relationship between the study variable. Research shows that the implementation of post natal care is strongly correlated with the perception(x2Hit=22,194;phi=0,653), related tradition is strong enough(x2Hit=17,997; phi=0,588), strong enough related sociocultural (x2Hit =12,788; phi=0,496). Puerperal woman are advised to seek information about the importance of the implementation of the post natal care on a regular basic so that the ins and outs of the post natal caremay be known to reduce the risk that would arise.