cover
Contact Name
William Arisandi
Contact Email
william@umitra.ac.id
Phone
+6289669082197
Journal Mail Official
jikmi@umitra.ac.id
Editorial Address
Universitas Mitra Indonesia, Jalan Z.A Pagar Alam No 7 Gedong Meneng Rajabasa Bandar Lampung
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Focus (Ilmu Kesehatan Masyarakat) Scope : 1. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja 2. Manajemen Pelayanan Kesehatan 3. Kesehatan Reproduksi 4. Kesehatan Lingkungan 5. Epidemiologi Penyakit 6. Promosi Kesehatan
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2020)" : 17 Documents clear
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Pekerja Wanita Di Pabrik Triplek Lampung Utara Tahun 2017 Afiska Prima
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPekerja wanita yang menderita anemia output kerjanya 5-10% lebih rendah serta kapasitas kerjanya per minggu rata - rata 6,5 jam lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak anemia. Anemia juga mengakibatkan pekerja mudah sakit, mudah terjadi kecelakaan kerja sehingga angka absensi meningkat, beresiko perdarahan dan melahirkan bayi BBLR.Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada pekerja wanita di Pabrik Triplek Lampung Utara Tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif desain cross sectional. Populasi penelitian seluruh pekerja wanita yang bekerja di Pabrik Triplek Lampung Utara berjumlah 50 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan tes hemoglobin. Analisis penelitian yaitu univariat dan bivariat.Hasil penelitian Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan anemia (p-value 0,000, OR= 15,190), ada hubungan antara pengetahuan dengan anemia (p-value 0,034, OR= 4,400), ada hubungan antara pendidikan dengan anemia (p-value 0,003, OR= 8,750), ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi zat penghambat penyerapan zat besi dengan anemia (p-value 0,023, OR= 4,964), ada hubungan antara asupan zat gizi dengan anemia (p-value 0,000, OR= 48,333) dan ada hubungan antara aktifitas fisik dengan anemia (p-value 0,000, OR= 17,600).Diharapakan terjalinnya kerjasama antara perusahaan dengan puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait gizi kerja yang sesuai standar AKG dan menu makan harian yang beraneka ragam bagi pekerja di perusahaan.Kata kunci : anemia, pekerja wanita, faktor risiko.
Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Survival Kelanjutan Berobat Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Rojali Rojali; Wartiniyati Wartiniyati
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPengobatan yang tidak tuntas menyebabkan penyakit tidak akan sembuh, Masalah putus berobat tuberkulosis adalah suatu yang universal, pengobatan tuberkulosis secara relatif panjang, jika dibandingkan dengan penyakit infeksi lain. Penderita tuberkulosis bila tidak diobati dengan baik akan menyebabkan terjadinya kekebalan pada kuman dan dapat menularkan penyakit pada orang lain. Penelitian bertujuan untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh terhadap kesintasan kelanjutan berobat pasien tuberkulosis menurut umur, jenis kelamin, PMO, tipe penderita, kategori pengobatan, riwayat pengobatan, Yankes dan domisili diwilayah Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Tahun 2018. Desain penelitian kohort retprospektif. Sampel sebanyak 260 orang pasien tuberkulosis yang telah menyelesaikan pengobatan tahun 2018 di wilayah Puskesmas Kecamatan Tebat Jakarta Selatan. Sampel yang didapatkan 260 orang dengan menggunakan random sampling yang didapat dari kelompok tipe penderita baik penderita baru maupun penderita lama.Hasil, ditemukan penderita tuberkulosis yang putus berobat selama tahun 2018 sebesar 24 orang (9,23%). Probabilitas kesintasan kelanjutan berobat pasien tuberkulosis adalah sebesar 99,56% (hari ke 175), 99,56% (hari ke 181), 98,22 (hari ke 184), 97,78% (hari ke 185) dan 97,78% (hari ke 186). Pada analisis Cox regression Rejimen Pengobatan dan Yankes merupakan varibel indepent pada penderita tuberkulosis yang Rejimen Pengobatan Kategori 2 memiliki resiko putus berobat 0,2 kali lebih besar dibandingkan Kategori 1 (HR :0,2027 95% CI : (0,075- 0,548). Demikian juga pasien tuberkulosis pada Rumah Sakit memiliki resiko putus berobat 0,308 kali lebih tinggi dibandingkan pasien tuberkulosis yang di Puskesmas 0,308 (0.156- 0,608).Kesimpulan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap survival kelanjutan berobat penderita tuberkulosis adalah Rejimen Pengobatan dan Yankes dengan keseluruhan probabilitas survival kelanjutan berobat penderita tuberkulosis adalah 99,56% (hari ke 175 hari), 98,22% (hari ke 184) dengan median probabilitas kesintasan oada hari ke 186 hari. Disarankan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam strategi DOTS yaitu diagnosis, pengobatan dan penyuluhan terhadap penderita maupun kepada PMO.Kata Kunci : Survival TB, TBC, Penderit TB, Putus Berobat, Rejimen Pengobatan AbstractIncomplete treatment causes the disease to not heal. The problem of dropping out of treatment for tuberculosis is universal, tuberculosis treatment is relatively long, when compared to other infectious diseases. Patients with tuberculosis if not treated properly will cause immunity to germs and can transmit the disease to other people. Objective: To find out the factors that influence the survival of tuberculosis patients according to age, sex, PMO, type of patient, category of treatment, medical history, health care and domicile in the area of Puskesmas Tebet, South Jakarta District, 2018. Study design: Retprospective cohort study design. A sample of 260 tuberculosis patients who completed treatment in 2018 in the Puskesmas, Tebat District, South Jakarta. The sample obtained was 260 people using random sampling obtained from the type group of patients, both new and old sufferers.Results and Discussion: There were 24 tuberculosis patients who dropped out of treatment during 2018 (9.23%). The probability of survival for tuberculosis patient treatment was 99.56% (175th day), 99.56% (181th day), 98.22 (184th day), 97.78% (185th day) and 97.78 % (day 186). In the Cox regression analysis, the Treatment Regimen and Health Care Regimen are independent variables in tuberculosis patients whose Category 2 treatment regimen has a 0.2 times greater risk of dropping out of treatment than Category 1 (HR: 0.2027 95% CI: (0.075- 0.548). Tuberculosis patients at the hospital had a risk of dropping out of treatment 0.308 times higher than tuberculosis patients in Puskesmas 0.308 (0.156-0.608).Conclusions and suggestions: The factors that influence the survival of tuberculosis patients are treatment regimens and health care with the overall probability of continuation of treatment for tuberculosis patients is 99.56% (175 days), 98.22% (184 days) with median probability of survival at day 186. It is recommended to improve the quality of health services in the DOTS strategy, namely diagnosis, treatment and counseling for patients and PMOs.Keywords: TB survival, tuberculosis, TB sufferers, discontinuation of treatment, treatment regimen
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Hipertensi Lansia Pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 iin suhesti
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPeningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih besar dari 140 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan interval 5 menit dengan istirahat sedang. Data kasus Hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban tahun 2015 sebanyak 1.107 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan penyakit cacat hipertensi, keteraturan konsumsi obat antihipertensi, merokok, kurang aktivitas fisik, riwayat pengukuran obesitas, riwayat pengukuran tekanan darah, riwayat pengukuran gula darah, riwayat Pengukuran kolesterol total dengan pengendalian hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur 2017. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Jumlah populasi 261 lansia dengan 36 sampel dan 36 kontrol. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil diketahui riwayat hipertensi nilai p-value 0,018 berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan pengendalian hipertensi. Keteraturan minum obat diperoleh p-value 0,009 ada hubungan antara keteraturan minum obat dengan pengendalian hipertensi. Merokok diperoleh p-value 0,002 ada hubungan antara merokok dengan pengendalian hipertensi. Konsumsi sayur dan buah didapatkan p-value 0,000 ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan pengendalian hipertensi, aktivitas fisik diperoleh p-value 0,000 ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pengendalian hipertensi. Data pengukuran obesitas diperoleh p-value 0,010 ada hubungan antara riwayat pengukuran obesitas dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran tekanan darah diperoleh p-value 0,030 ada hubungan antara riwayat pengukuran tekanan darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran Gula Darah diperoleh p-value 0,033 ada hubungan antara riwayat pengukuran gula darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran kolesterol diperoleh p-value 0,037 ada hubungan antara riwayat pengukuran kolesterol dengan pengendalian hipertensi.Saran kepada masyarakat dan petugas kesehatan agar memperhatikan faktor risiko hipertensi pada lansia dan selalu memberikan penyuluhan dan penyuluhan melalui kegiatan CERDIK dan GERMAS diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit cacat termasuk penyakit hipertensi.Kata kunci : Hipertensi, Pengobatan Biasa, Merokok, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik
Hubungan Mutu Pelayanan Radiologi Diagnostik Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi 3 Lampung Tahun 2017 tubagus erwin; Dian Utama Pratiwi
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMutu pelayanan radiologi dapat dinilai dari kepuasan pasien. Kepuasan pasien dapat dinilai dari 5 variabel meliputi tangible, responsiveness, realibility, emphaty dan assurance. Penelitian mutu pelayanan radiologi di instalasi radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (2016) menyatakan lamanya pengambilan hasil rontgen masih perlu pembenahan (63%) menyatakan puas dan (37%) menyatakan tidak puas.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan radiologi dengan kepuasan pasien di instalasi radiologi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif desain cross sectional. Populasi penelitian semua pasien di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Teknik sampel accidental sampling dan jumlah sampel 192 pasien.Hasil penelitian ada hubungan kepuasan tangible (p=0,000), responsiveness (p=0,000), reliable (p=0,000), emphaty (p=0,002) dan assurance (p=0,024) dengan kepuasan pasien. Saran bagi instalasi radiologi agar melengkapi petunjuk ruang pemeriksaan dan lokasi tempat menunggu, pihak petugas senantiasa mengarahkan alokasi ruang tunggu kepada setiap pasien dan memberikan informasi mudah dipahami terkait hasil radiografi yang sudah diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi.Kata kunci : Mutu Pelayanan Radiologi, KepuasanPasien
Hubungan Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Rematik Osteoporosis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Nabung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020 Satria Nandar Baharza; William Arisandi
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem muskulosketal. Di dunia, kejadian rematik mencapai 355 juta kasus. Sebesar 20% penderita rematik yaitu berusia > 55 tahun. Di Indonesia, rematik tahun 2018 sebesar 7,3%. Provinsi Lampung sebesar 12,3%. Puskemas Bumi Nabung terjadi 128 kasus tahun 2019.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kejadian rematik osteoporosis di wilayah kerja Puskesmas Bumi Nabung Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan case control. Populasi penelitian semua penderita rematik.Hasil menyatakan : ada hubungan jenis kelamin (p-value = 0,042), dan indeks massa tubuh (p-value = 0,028) dengan kejadian rematik osteoporosis pada lansia. Saran bagi keluarga lansia dapat memantau kondisi kesehatan lansia, mendukung program puskesmas dalam penyehatan lansia. Kata kunci : Rematik Osteoporosis, Jenis Kelamin, Indeks Massa Tubuh
Analisis Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD DR.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2016 umar mareza
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kondisi kelahiran bayi dengan berat kurang dari 2,500 gram. Di Lampung, kematian bayi tahun 2014 didominasi oleh BBLR sejumlah 281 kasus. Berdasarkan data di RS. Dr. H Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016, bayi yang lahir dengan rendah berat rendah tahun 2012 sebesar 115 bayi (11.61 %), tahun 2013 meningkat menjadi 175 kasus (14.60 %). Dan tahun 2014 persentase BBLR meningkat menjadi 16.62 %. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR di RS. Dr. H Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian menggunakan desain case control. Populasi penelitian semua ibu yang melahirkan bayi yang lahir hidup, melahirkan normal atau dengan tindakan operasi seperti operasi ceasar di RS. Dr. H Abdoel Moeloek. Teknik pengambilan sampel purposive sampling Diketahui hasil penelitian ada hubungan antara usia ibu p-value 0,000 (OR = 5,655), paritas p-value dari 0,001 (OR= 1,957), status gizi ibu p-value 0,000 (OR = 5,655), pre-eklampsia p-value 0,000 (OR = 5,655), riwayat BBLR p-value (OR = 2,269), gemelli p-value 0,000 (OR = 5,239). Dan tidak ada hubungan antara kunjungan ANC p-value (0,078) dan jarak kelahiran p-value (0,197) dengan kejadian BBLR di RS. Dr. H Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Saran bagi Dinas dan Rumah Sakit agar mampu mengadakan pembinaan dan memantau perkembangan kesehatan ibu, pemenuhan konsultasi pada disetiap pelayanan K1 – K4 terkait kesehatan ibu dan bayi.Kata Kunci : BBLR, Usia, Status Gizi, Preeklampsia, Gamelli
Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Jantung Koroner Di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020 Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Rima Ary Radisca
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel pasien gagal jantung sebanyak 23 responden. Didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Dan  didapat nilai p-value = 0,006 (< 0.05) ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai risiko terserang Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup  sehat,  menjaga  pola  makan, mengatur  konsumsi  makanan  yang  sesuai dengan pola diet penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur.Kata kunci : Pengetahuan, Seft Care, Kualitas Hidup
Hubungan Perilaku Diet Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2020 Arisandi, Willi; Djamaluddin, Abikusno
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDiabetes melitus tipe 2 ialah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia, disebabkan oleh kelainan sekresi insulin atau menurunnya fungsi kerja insulin. Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Di Indonesia, prevalensi diabetes tahun 2018 sebesar 2%. Di Provinsi Lampung, sebesar 20,87% dan Pringsewu tahun 2018 terdapat 18.876 kasus serta Sukoharjo 1.256 kasus pada tahun 2019.Riset bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku diet dengan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II. Jenis penelitian kuantitatif melalui desain cross sectional. Populasi penelitian semua lansia penderita DM tiper II.Hasil kajian menjelaskan : ada hubungan perilaku diet (p-value = 0,047 OR = 2,947), dengan kadar gula darah.Disarankan kepada keluarga penderita untuk mendukung dan memantau perilaku diet lansia. Terbuka dan berperan aktif dalam pendampingan pengobatan dan kunjungan yang dilakukan petugas puskesmas.Kata kunci : Diabetes Mellitus Tipe 2, Perilaku Diet, Kadar Gula Darah.
Hubungan Perilaku Diet Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2020 William_ari Sandi; Abikusno Djamaluddin
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2  ialah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia, disebabkan oleh kelainan sekresi insulin atau menurunnya fungsi kerja insulin. Sekitar 422 juta orang di  seluruh dunia  menderita diabetes. Di  Indonesia, prevalensi diabetes tahun  2018 sebesar 2%. Di Provinsi Lampung, sebesar 20,87% dan Pringsewu tahun 2018 terdapat 18.876 kasus serta Sukoharjo 1.256 kasus pada tahun 2019. Riset bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku diet dengan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II. Jenis penelitian kuantitatif melalui desain cross sectional. Populasi penelitian semua lansia penderita DM tiper II. Hasil kajian menjelaskan : ada hubungan perilaku diet (p-value = 0,047 OR = 2,947), dengan kadar gula darah. Disarankan kepada keluarga penderita untuk mendukung dan memantau perilaku diet lansia. Terbuka dan berperan aktif dalam pendampingan pengobatan dan kunjungan yang dilakukan petugas puskesmas.Kata kunci : Diabetes Mellitus Tipe 2, Perilaku Diet, Kadar Gula Darah.
Hubungan Perilaku Diet Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2020 William_ari Sandi; Abikusno Djamaluddin
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2  ialah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia, disebabkan oleh kelainan sekresi insulin atau menurunnya fungsi kerja insulin. Sekitar 422 juta orang di  seluruh dunia  menderita diabetes. Di  Indonesia, prevalensi diabetes tahun  2018 sebesar 2%. Di Provinsi Lampung, sebesar 20,87% dan Pringsewu tahun 2018 terdapat 18.876 kasus serta Sukoharjo 1.256 kasus pada tahun 2019. Riset bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku diet dengan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II. Jenis penelitian kuantitatif melalui desain cross sectional. Populasi penelitian semua lansia penderita DM tiper II. Hasil kajian menjelaskan : ada hubungan perilaku diet (p-value = 0,047 OR = 2,947), dengan kadar gula darah. Disarankan kepada keluarga penderita untuk mendukung dan memantau perilaku diet lansia. Terbuka dan berperan aktif dalam pendampingan pengobatan dan kunjungan yang dilakukan petugas puskesmas.Kata kunci : Diabetes Mellitus Tipe 2, Perilaku Diet, Kadar Gula Darah.

Page 1 of 2 | Total Record : 17