cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
a_rusli06@yahoo.com
Phone
+624102312704
Journal Mail Official
agrokompleksjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Agrokompleks
ISSN : 1412811X     EISSN : 27752321     DOI : http://doi.org/10.51978/
Core Subject : Agriculture,
Agrokompleks merupakan jurnal ilmiah kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang pertanian secara umum meliputi; teknologi pertanian, teknologi perikanan, teknologi peternakan, dan agribisnis. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari" : 6 Documents clear
Komunitas ikan pada daerah bermangrove dan non mangrove di Dusun Boddia Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Sri Wulandari
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.266

Abstract

Mangrove diketahui sebagai habitat penting bagi komunitas ikan yang berfungsi sebagai tempat pengasuhan, tempat mencari makan, dan atau tempat berlindung. Namun beberapa penelitian yang telah terpublikasikan sebelumnya lebih fokus pada komunitas ikan pada daerah bermangrove. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perbedaan karakter ekologi meliputi jumlah spesies dan jumlah individu pada komunitas ikan dan krustasea komersil pada daerah bermangrove dan nonmangrove, dan untuk mengetahui bagaimana lebar jalur hijau mangrove di Dusun Boddia Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan sifat data kuantitatif. Dimana pengamatan mangrove dilakukan dengan metode transek garis dan petak contoh (plot), sedangkan pengambilan sampel ikan dan krustasea komersil dilakukan dengan menggunakan alat tangkap tradisional berupa sero. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji Kruskal-Wallis One Way Nonparametric dengan bantuan perangkat lunak SXWIN-statistix. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap jumlah individu pada komunitas ikan dan krustasea komersil pada daerah bermangrove dan nonmangrove, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam jumlah spesies. Dimana lebar jalur hijau mangrove di wilayah pesisir Dusun Boddia Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar adalah 22,5 meter, nilai ini belum memenuhi kriteria yang disarankan dalam Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, sehingga perlu penambahan lebar jalur hijau senilai 158,421 meter atau sekitar 1,6 Ha.
Pemanfaatan minyak ikan Gabus terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Gabus (Channa striata) Aulia Fitrah Purnama; Nursyahran Nursyahran; Heriansah Heriansah
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak ikan gabus yang berbeda pada pakan terhadap sintasan dan pertumbuhan pada benih ikan gabus. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh konsentrasi minyak ikan gabus pada pakan buatan terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan gabus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Penelitian ini dilakukan di Hatchery Air Tawar Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan yaitu pengkayaan minyak ikan gabus pada pakan pellet, masing-masing dengan konsentrasi 10% (A), 15% (B), 20% (C) dan tanpa penambahan minyak ikan gabus (kontrol). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Variabel penelitian terdiri dari tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus. Hasil penelitian menunjukkan penambahan minyak ikan gabus berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan gabus. Demikian pula dengan pertumbuhan mutlak, penambahan minyak ikan gabus berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan. Hasil uji lanjut menunjukkan penambahan minyak ikan gabus 15% meningkatkan kelangsungan (96%) dan pertumbuhan (0.12 g) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan dosis lainnya. Dengan demikian maka penambahan minyak ikan gabus dosis 15% merupakan konsentrasi terbaik untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele.
Penambahan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)sebagai pewarna alami pada pembuatan nugget ikan bandeng (Chanos-chanos). Hasri Hasri; Dina U; Hasma Sukma
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.281

Abstract

Buah naga merah memiliki potensi digunakan sebagai pewarna alami pada pengolahan produk makanan termasuk makanan yang berbahan baku ikan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penerimaan konsumen terhadap nugget ikan bandeng yang ditambahkan buah naga sebagai pewarna alami. Penelitian ini dilaksanakan pada laboratorium Produksi Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan tiga formulasi bahan pembuatan nugget ikan bandeng berdasarkan konsentrasi penambahan daging buah naga merah yaitu 10% buah naga merah (F1), 20% buah naga merah (F2), dan 30% buah naga merah (F3).Pengamatan dilakukan terhadap mutu atau sifat sensorik nugget ikan bandeng menggunakan uji organoleptik skala hedonik (tingkat kesukaan). Pengujian organopletik dilaksanakan menggunakan panelis tidak terlatih sebanyak 10 orang. Analisis data tingkat kesukaan konsumen menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap tingkat kesukaan panelis untuk masing-masing parameter uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan buah naga merah sebagai pewarna alami pada pembuatan nugget ikan bandeng dapat memperbaiki sifat organoleptik yang cenderung lebih disukai oleh konsumen. Penambahan daging buah naga merah pada pembuatan nugget dapat menambah warna merah dari nugget yang cenderung disukai oleh konsumen. Selain itu, penambahan daging buah naga merah pada pembuatan nugget ikan bandeng dapat memperbaiki aroma dan citarasa nugget yang dihasilkan. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa penambahan buah naga merah tidak berpengaruh terhadap tekstur nugget ikan bandeng yang dihasilkan, dimana tekstur nugget yang dihasilkan rata-rata disukai oleh konsumen. Penggunaan konsentrasi 20% daging buah naga merah pada pembuatan nugget ikan bandeng merupakan formulasi terbaik berdasarkan tingkat penerimaan konsumen
Kondisi pengelolaan tambak udang windu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dahlia Dahlia; Hartinah Hartinah; Muslimin Muslimin; Darmawan Darmawan; Arham Rusli
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.286

Abstract

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mempunyai prospek yang cukup potensial untuk menunjang program kebangkitan udang windu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan karena Kabupaten Pangkep memiliki wilayah perairan laut dan garis pantai yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi pengelolaan usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep sebagai data dukung perbaikan tata kelola budidaya udang windu. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di dua Kecamatan yaitu Labakkang dan Bungoro. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), survey lapangan, wawancara terstruktur, dan studi literatur. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan data dalam bentuk angka dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola budidaya udang windu yang dilakukan oleh petani tambak di lokasi penelitian masih jauh dari praktik budidaya udang yang baik. Beberapa tahapan dalam pengelolaan tambak tidak dilakukan secara maksimal, antara lain persiapan tambak yang dilakukan belum sempurna, penggunaan bibit dengan kualitas yang tidak jelas, waktu tebar yang dilakukan tidak secara serentak, dan pengelolaan hama dan penyakit belum dilakukan secara maksimal. Berdasarkan kondisi yang ada, maka beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan ditindaklanjuti untuk perbaikan tata kelola usaha budidaya udang windu di Kab. Pangkep untuk mendukung kebangkitan produksi udang windu di Sulawesi Selatan antara lain; persiapan lahan dan perbaikan konstruksi tambak perlu ditingkatkan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, penyediaan benih udang windu yang berkualitas bagi petani untuk meningkatkan persentase kelangsungan hidup udang windu yang dipelihara, peningkatan kesadaran petambak untuk melakukan pengelolaan kualitas air dan kesehatan udang selama masa pemeliharaan.
Korelasi waktu fermentasi terhadap arus listrik Albedo dan Flavedo Jeruk Pamelo (Citrus maxima) Muhammad Nur; Hasriadi Hasriadi; A. Ita Juwita; Mursida Mursida
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.302

Abstract

Kulit jeruk pamelo merupakan salah satu limbah yang dapat diolah untuk menghasilkan produk bernilai tinggi, seperti ekstrak yang mengandung minyak atsiri, olahan kulit jeruk menjadi manisan, dan salah satunya yaitu memanfaatkan sifat asam dari kulit jeruk pamelo sebagai penghasil arus listrik atau menghasilkan energi. Perkembangan dibidang industri dan teknologi mengakibatkan kebutuhan akan energi semakin meningkat. Sekitar 32% pengeluaran energi di negara berkembang digunakan untuk transportasi, 25% untuk industri dan lebih dari 40% untuk rumah dan kantor (Walisiewicz, 2003). Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan tegangan dan kuat arus maksimum, Menentukan waktu fermentasi terbaik untuk menghasilkan tegangan dan kuat arus maksimum. Menganalisis hubungan pH terhadap lama waktu fermentasi.Menganalisis hubungan antara lama waktu fermentasi terhadap besar tegangan dan kuat arus. Hasil dari penelitian ini adalah Jarak elektroda optimun yang menghasilkan tegangan dan kuat arus maksimun yaitu 1 cm dengan tegangan sebesar 0,912 V dan kuat arus sebesar 1,45 mA. Jarak elektroda mempengaruhi tegangan dan kuat arus yang dihasilkan, semakin dekat jarak elektroda maka semakin besar tegangan dan kuat arus yang dihasilkan. Waktu fermentasi terbaik untuk menghasilkan tegangan tertinggi selama 48 jam (2 hari) yaitu 1,008 V sedangkan untuk menghasilkan kuat arus tertinggi dengan waktu 24 jam (1 hari) yaitu 2,2 mA. Semakin lama waktu fermentasi maka nilai pH semakin menurun atau semakin bersifat asam, penurunan pH selama 72 jam waktu fermentasi yaitu pH 6,03 menjadi pH 3,36. Waktu fermentasi mampu meningkatkan kelistrikan larutan elektrolit dari tegangan 0,912 V menjadi 1,008 V dan kuat arus 1,45 mA menjadi 2,2 mA.
Manajemen alur proses produksi udang windu beku dengan metode Individual Quick Frozen di PT. Madsumaya Indo Seafood, Gresik Siti Husnah; Yuliana Yuliana; Ratnawati Ratnawati
Agrokompleks Vol 21 No 1 (2021): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i1.331

Abstract

Produk udang beku merupakan produk olahan perikanan yang bernilai ekonomis dan tinggi akan gizi, sehingga banyak permintaan akan produk udang berupa udang segar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyaknya permintaan akan produk udang maka dari itu cara pengolahannya harus diperhatikan agar udang tidak mengalami kerusakan dan pembusukan pada saat pemenuhan permintaan konsumen. Salah satu cara pengolahan yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kualitas dan mutu udang adalah metode pembekuan. Udang windu dapat diolah menjadi produk beku jenis Peeled Deveined Tail On (PDTO) dengan metode pembekuan Individual Quick Frozen (IQF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen alur proses produksi udang windu (Penaeus monodon Fabr.) beku dengan metode Individual Quick Frozen (IQF). Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, partisipasi langsung di lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen alur proses produksi dalam pembekuan udang windu jenis PDTO dimulai dari penerimaan bahan baku, penanganan awal, sortir Head On (HO), Pemotongan Kepala (PK), penimbangan III, pencucian III, sortir Head Less (HL), pengecekan, pencucian IV, pengupasan, pencucian V, tiris, penimbangan IV, cek akhir, pencucian VI, tiris, penimbangan V, perendaman, penimbangan VI, pembekuan dengan mesin IQF, penimbangan beku, penggelasan, pengemasan dan pelabelan sementara, penyimpanan beku, serta pelabelan dan pengepakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6