cover
Contact Name
Reza Akbar
Contact Email
rezabimbelaplus@gmail.com
Phone
+6281254504942
Journal Mail Official
alwatzikhoebillaha@gmail.com
Editorial Address
Institut Agama Islam Sultan Muhamamd Syafiuddin Sambas Jalan Raya Sejangkung No 126 Sambas Kalimantan Barat
Location
Kab. sambas,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
ISSN : 2442384X     EISSN : 25487396     DOI : https://doi.org/10.37567
The scopes of this journal are Economics and Business, Islamic Economics, Islamic History and Civilization, Islamic Dakwah, Study of The Koran And Tafseer, Education, Islamic Education, Islamic Philosophy, Islamic Law, and Social Sciences
Articles 126 Documents
VARIASI METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Rusiadi Rusiadi
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v6i2.226

Abstract

Komponen variasi mengajar dengan menggunakan variasi metode dan variasi penggunaan media semestinya dilaksanakan secara optimal oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran, karena dalam proses pembelajaran masih terdapat sebagian siswa cenderung pasif dalam melakukan aktivitas belajarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa pasif tersebut adalah kurangnya variasi metode dan media dalam pelaksanaan pembelajaran. Ketika guru menyajikan materi pelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran, maka proses komunikasi antara guru dengan siswa cenderung menggunakan pola satu arah. Suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar-mengajar, murid senatiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Untuk itu sebagai guru perlu melatih diri agar menguasai keterampilan tersebut.
PENOLAKAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA (PBNU) TERHADAP KESAKSIAN HASIL RUKYAT DI BAWAH KRITERIA IMKAN AL-RUKYAH DARI TAHUN 1998 – 2017 Rizalludin
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v6i2.274

Abstract

NU yang dikenal konsisten dengan rukyat sebagai penentu awal bulan kamariah, dalam prakteknya tidak semua laporan kesaksian rukyat diterima. Ada 9 kesaksian rukyat yang dianggap tidak sah dari tahun 1998-2017, yaitu tahun 1998, 2001, 2002, 2006, 2007, 2011, 2012, 2013 dan 2017. Akibatnya, 9 kesaksian tersebut ditolak oleh PBNU karena menurut hisab kontemporer di lokasi rukyat belum mencapai kriteria Imkan al-rukyah dengan indikator minimal tinggi hilal 2 derajat, umur bulan 8 jam, atau jarak Matahari-Bulan 3 derajat (elongasi). Pendapat Ibn Hajar al-Haitami yang menyatakan bahwa syahadat (kesaksian melihat hilal) dapat ditolak jika ahli hisāb sepakat memustahilkannya, dan dapat diterima jika para ahli hisāb masih memperselisihkannya sebagai dasar pegangan penolakan PBNU. Adapun alasan PBNU menjadikan kriteria Imkan al-rukyah sebagai dasar penolakan adalah; (1) untuk meningkatkan kualitas rukyat dengan didukung oleh Metode hisab tahkiki tadkiki/ashri, NUMO (Nahdlatul Ulama Mobile Observatory), rukyat setiap bulan kamariah, banyaknya lokasi rukyat ideal; (2) Bersama-sama mengawali awal bulan dengan pemerintah; (3) Praktek di lapangan; dan (4) Menghindari orang-orang yang berlaku manipulatif. Dan ditemukan implikasi dari penolakannya yaitu; (1) meningkatnya kualitas rukyat; (2) NU dan Pemerintah cenderung bisa bersama dibandingkan dengan terjadinya perbedaan; (3) ikhbar terlambat; (4) berbedanya antara PBNU dan PWNU Jawa Timur tahun 1998, 2001 dan 2006; (5) menurunnya semangat rukyat; dan (6) tidak berani bersaksi (timbul keragu-raguan). Adapun saran penulis demi terciptanya konsistensi rukyat sebagai penentu awal bulan kamariah adalah; Pertama, dengan konsistensi NU dalam menerapkan Imkan al-rukyah di masing-masing lokasi rukyat, secara tegas NU dapat menolak apabila terdapat kesaksian rukyat yang secara perhitungan kontemporer belum memenuhi batas minimal Imkan al-rukyah. Tetapi jika pada saat penetapan ternyata pemerintah melalui sidang isbat menerima kesaksian tersebut dan menjadikan dasar rukyat sebagai penentu masuknya bulan baru, maka NU taat terhadap keputusan pemerintah demi menghilangkan perbedaan; Kedua, pada saat ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia telah mencapai batas minimal Imkan al-rukyah, namun faktanya tidak ada yang berhasil melihat hilal, maka NU menetapkan awal bulan atas dasar istikmal, walaupun pada saat itu pemerintah melalui sidang isbat menetapkan berdasarkan hisab Imkan al-rukyah. Karena pemerintah menetapkan masuknya bulan baru hanya berdasarkan hisab dan mengabaikan rukyat, NU tidak perlu taat dan ikut ketetapan tersebut.
RELEVANSI JADWAL WAKTU SALAT SEPANJANG MASA Riza Afrian Mustaqim
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v6i2.282

Abstract

Penentuan waktu salat secara praktis merupakan kebutuhan primer dalam Islam. Jadwal waktu waktu salat sepanjang masa pernah menjadi alternatif acuan dalam mengawali awal waktu-waktu salat. Pasalnya hal tersebut dipandang cukup memberikan solusi dalam memulai dan mengakhiri salat. Disisi lain, keberadaan jadwal waktu salat sepanjang masa perlu dikaji kembali tingkat akurasinya. Data matahari yang selalu berbubah-ubah dalam setiap tahunnya menjadi salah satu faktor terjadinya perbedaan waktu dalam setiap tahunnya, sehingga hal ini akan bertentangan dengan jadwal waktu salat sepanjang masa yang mengacu kepada suatu data yang sama untuk sepanjang masa. Belum lagi koordinat lintang dan bujur tempat serta tinggi tempat yang besar kecil akan mempengaruhi hasil perhitungan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi dari jadwal waktu salat sepanjang masa, serta memberikan alternatif keberlakuannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak relevannya penggunaan jadwal waktu salat sepanjang masa ini, diantaranya: penggunaan lintang dan bujur tempat yang mengacu kepada satu titik dalam suatu daerah, penggunaan equation of time (perata waktu) dan deklinasi matahari rata-rata dan belum adanya standarisasi waktu ihtiyath.
REVIEWING POVERTY IN INDONESIA: KARL MARX'S VIEW OF RELIGION IS AN OPIUM Pungky Lela Saputri; Achmad Gunaryo
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i1.335

Abstract

This study aims to review poverty through Karl Marx's view of religion as an opium. The method used in this research is qualitative with library studies approach. The current globalization and the order of capitalism occurred in Indonesia, certainly enriching the strong and impoverishing the weak. The role of religion in Indonesia in dealing with poverty is not much different from the reality faced by Karl Marx. Karl Marx thought of religion as an impediment to social change. This thought is reflected in his own assertion that religion is the opium of society. In Indonesia, religion only directs people to accept poverty and entertain them by inviting them to preach to the afterlife.
PENGARUH INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX YANG LESTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2019 Urai Sulia Sukmawati; Iwan Kusnadi; Sri Ayuni
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v6i2.338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index yang Lesting di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Hasil penelitian ini dilihat dari hubungan secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, menggunakan data sekunder dari website Badan Pusat Statitik (BPS) dan website Bank Indonesia (BI). Penelitian ini menggunakann data sekunder. Data sekunder yang digunakan berbentuk data panel yang terdiri dari data cross section berupa data harga saham Syariah, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar rupiah di Indonesia dan data time series yaitu periode 2015-2019. Dalam penentuan sampel, sampel yang digunakan yaitu menggunakan purposive sampling. Saham Syariah yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar rupiah tahun 2015-2019. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda dengan bantuan alpikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial bahwa variabel tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap saham syariah yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi , variabel tingkat pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap saham syariah dengan nilai , sedangkan variabel nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap saham syariah dengan nilai . Hasil penelitian ini secara simultan bahwa tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap saham syariah dengan nilai .
ANALISIS KONSEP WILAYATUL FAQIH DALAM KETATANEGARAAN IRAN Wiwin Guanti; Hasiah Hasiah
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i1.395

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisa konsep Wilayatul Faqih yang diimplementasikan oleh negara Iran sebagai sistem politik dan ketatanegaraannya. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Hasil pembahasan menyimpulkan bahwa munculnya Pertama, sistem Wilayatul Faqih disebabkan masyarakat Iran yang bercita-cita akan kepimipinan Imamah dan melepaskan diri dari sistem pemerintahan sekuler pada masa Pahlevi. Kedua, sistem Wilayatul Faqih meletakkan otoritas hukum tertinggi pada wali faqih atau ulama yang berperan sebagai pengatur segala arah kebijakan di Iran. Ketiga, meskipun wilayatul faqih berbasis theologi politik syiah, namun tetap memakai sistem demokrasi yaitu pemilihan lansung oleh rakyat.
PROGRAM KHURUJ JAMAAH TABLIGH DALAM PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI‘AH Nilhakim
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i1.396

Abstract

Khuruj is one of the teachings in Jama'ah Tabligh which requires each member to go outside the area to broadcast amr al-ma`ruf nahy al-munkar within a certain time. They go out for 3 days a month, 40 days a year, and 4 months in a lifetime. The main problem is when the obligation khuruj faced with obligations in the family. Such obligations can cause problems when members of Jama'ah Tabligh can’t balance the obligation to the family in performing khuruj. On the other hand, it is very unfortunate that the lack of coordination and evaluation of care among families of members of the congregation so as to cause negative effects from the community that the tabligh worshipers less attention to families left behind. Therefore, this khuruj program should be studied with the approach of usul al-fiqh (maqasid al-syari'ah), how is khuruj allowed according to syara '. The method used in the study of the analysis conducted by looking at the benefits and harm. Based on this study, it is concluded that khuruj is a real step in the spread of Islamic syiar that not all Islamic organizations are able to implement it. However, the problem of abandoned family requires good coordination in the family, so if the members of Jamaah Tabligh do khuruj must be with the preparation of checking (family must be examined readiness related to intention, stock, physical and family to be left behind) become main and obligatory before doing khuruj so Harm can be rejected.
SISTEM BIKAMERAL DI INDONESIA SEBAGAI FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF MASLAHAH Zainal Amaluddin
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i1.407

Abstract

The Legislative Function of the Regional Representative Council The bicameral structure, especially in Indonesia, is viewed from a maslahah perspective. This study aims to analyze: (1) What is the legislative function of the Regional Representative Council in the bicameral system in Indonesia after the enactment of Law No.17 of 2014 concerning MD3, (2) What is the legislative function of the Regional Representative Council when viewed from the Maslahah perspective. This research is a type of normative legal research using two approaches, namely legislation and history. The statutory approach aims to examine in depth the various regulations governing the legislative duties and functions of the DPD, while the historical approach is used to understand the parliamentary system in Indonesia. After the data has been collected, the data is analyzed using descriptive analysis method which aims to describe the object under study in order to get a comprehensive picture. Furthermore, the data is analyzed based on maslahah theory using deductive methods because it analyzes through reasoning from a general form to achieve a special form. The results showed that: the legislative authority of the DPD which was originally expanded by the Constitutional Court in its decision No. 92 / PUU-X / 2012 apparently were not accommodated in the formulation of Law No.17 of 2014, this is evident in the MD3 Law that still contains several articles that again narrow down the constitutional authority of the DPD. If viewed from the maslahah perspective, the legislative functions of the DPD and Ahlul halli wal 'aqd in the Islamic constitutional system are very different. Although both have the same authority, namely in the field of legislation, the authority of Ahlul halliwal 'aqd is clearer and not as clear as the DPD legislation, besides that the DPD has not been placed equal to the DPR and the President in exercising its authority as a legislative institution especially after the enactment of Law No. .17 of 2014.
MODEL TOLERANSI PROPHETIK DI MADINAH PASCA HIJRAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP PLURALITAS SOSIAL BUDAYA INDONESIA Muhamad Lutfi; Norfaridatunnisa; Baihaki; Mahrus Alwi Hasan Siregar
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i1.410

Abstract

Tolerance between religious communities is an important issue to be discussed. This is because in recent years various acts of radicalism and tolerance in the name of religion have increasingly occurred in various parts of the world. This study aims to analyze the inter-religious tolerance model practiced by the Prophet Muhammad in Medina. Using a qualitative method with a literature review approach, this research found that the tolerance built by the Prophet in Medina was dominant with the positive-active tolerance model. This study also found that the reality of tolerance in Medina is basically relevant to the plurality of religions in Indonesia. Therefore, the tolerance model developed by the Prophet in Medina is relevant to be implemented in Indonesia. Of course, the implementation of the tolerance model is by adjusting the sociocultural construction of today's society.
ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA SUMBER HARAPAN DUSUN SOLOR MEDAN Ahmad Yasir; U. Sulia Sukmawati; Iva Ashari Ananda; Karisma
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v7i2.405

Abstract

Program Keluarga Harapan atau yang dikenal dengan PKH merupakan bantuan dan perlindungan sosial termasuk klaster I strategi penanggulangan kemiskinan berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan dasar bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas berat. Penelitian betujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas Program Keluarga Harapan dalam pengentasan kemiskinan, perubahan kesejahteraan masyarakat serta memberikan informasi dan evaluasi kepada pemerintah, seberapa efektif dan tepat sasaran bagi masyarakat yang mendapatkan bantuan. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme yaitu penelitian kualitatif dengan data kuantitatif menggunakan teknik wawancara dan penyebaran angket. Peneliti menggunakan sampel jenuh yang terdiri dari 37 peserta PKH. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif dari data-data yang telah dikumpulkan. Efektivitas yang diukur menggunakan tiga indikator yaitu input, proses dan output. Dari ketiga indikator tersebut tingkat efektivitas di Desa Semberang Dusun Solor Medan sangat efektif. Dari sisi kesejahteraan masyarakat yang menerima PKH yang berdasarkan standar BKKBN juga sudah termasuk kedalam keluarga sejahtera.

Page 3 of 13 | Total Record : 126