cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Buletin PSP
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin PSP merupakan jurnal ilmiah dengan jadwal penerbitan 3 kali dalam satu tahun. Jurnal ini menyebarkan informasi ilmiah kepada para peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, tingkah laku ikan, peraturan dan perundangan serta kebijakan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum. Naskah yang dimuat dalam buletin ini berasal dari penelitian atau ulasan staf pengajar/akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, lembaga pemerintahan dan pemerhati permasalahan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP" : 6 Documents clear
IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TUNA LONG LINE DI PPS CILACAP JAWA TENGAH Fauziyah Fauziyah; Onolawe Sibagariang; Fitri Agustriani
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.867 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem perikanan tuna long line di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Agustus -17 September 2009 di PPS Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Analisis yang digunakan adalah analisis sistem. Berdasarkan analisis kebutuhan, pelaku yang terlibat adalah nelayan, perusahaan perikanan, pedagang, PPS Cilacap dan Dinas Perikanan. Formulasi permasalahannya adalah keterbatasan modal pemerintah, masih sedikitnya perusahaan perikanan tuna, dan sarana serta prasarana yang tersedia belum memadai. Hasil analisis diagam lingkar sebab akibat dan diagram input output mengidentifikasi bahwa sistem perikanan tuna bergantung pada fungsionalisasi usaha perikanan tuna, pelabuhan perikanan, aksesibilitas lokasi, kelembagaan dan peraturan/kebijakan. Untuk itu, sistem perikanan tuna long line di PPS Cilacap lebih baik diarahkan pada penambahan unit industri pengolahan perikanan tuna bukan pada penambahan unit penangkapan tuna long line, penguatan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan serta aksesibilitasnya seperti sarana transportasi dan sarana cold storage. Hasil penelitian ini menjadi dasar dalam membuat pemodelan sistem perikanan tuna longline bagi pengelolaan dan pengusahaan sumber daya tuna secara berkelanjutan di PPS Cilacap.
PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PERBATASAN (KASUS KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR Iin Solihin; Sugeng H. Wisudo; John Haluan; Drajat Martianto
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.31 KB)

Abstract

Potensi sumber daya alam yang dimiliki sebagian besar wilayah terluar Indonesia adalah sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini dapat dipahami mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dimana aspek kelautan menjadi sangat dominan. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau terluar. Sangat menungkinkan apabila sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi basis dan andalan pengembangan ekonomi wilayah perbatasan tersebut. Namun demikian, dalam kenyataannya wilayah-wilayah perbatasan dengan basis perikanan belum banyak yang berkembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan lokasi penelitian di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CPUE penangkapan adalah 95 kg/trip dengan komoditas unggulannya meliputi tenggiri, arut, udang putih, teri, bawal hitam dan bawal putih. Terjadi praktek Illegal Unreported Unregulated (IUU) yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan dari Malaysia dan Pilipina yang menggunakan alat tangkap trawl, pancing dan purse seine. Tindak pelanggaran yang sering terjadi adalah (i) pelanggaran wilayah, dalam arti bahwa para nelayan asing memasuki wilayah Indonesia, (ii) illegal fishing, (iii) penyelundupan. Produktifitas nelayan Kabupaten Nunukan masih relatif kecil dengan rata-rata 10 kg per hari.
TEKNOLOGI PENANGKAPAN DAN PELUANG USAHA PERIKANAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI KABUPATEN BELITUNG Zulkarnain Zulkarnain; Sugeng H. Wisudo; Ronny I. Wahju
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.008 KB)

Abstract

Rekomendasi otonomi daerah adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi. Cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai hal tersebut adalah mentransformasikan keunggulan komparatif yang dimiliki daerah menjadi keunggulan kompetitif. Kabupaten Belitung memiliki potensi perikanan tangkap yang relatif besar. Sektor ini diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi wilayah di masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji keunggulan teknologi penangkapan tenggiri dan menentukan peluang usahanya berdasarkan dugaan nilai potensi dan pola musim tenggiri di Kabupaten Belitung. Penelitian dilaksanakan selama bulan April-Mei 2005 di Kabupaten Belitung dengan menggunakan metode survei. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan penangkapan ikan tenggiri (S. commerson) dengan alat tangkap jaring insang dan pancing ulur telah berjalan efektif dan efisien dengan rata-rata faktor teknis produksi telah mendekati nilai-nilai optimum yang disyaratkan. Peningkatan produksi serta upaya tangkap dimasa akan datang masih dimungkinkan dengan peluang usaha yang menjanjikan. Waktu yang tepat untuk melakukan penangkapan tenggiri (S. commerson) adalah selama musim peralihan I (Maret-Mei) sebagai musim puncak penangkapan.
PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP Yopi Novita
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.721 KB)

Abstract

Muatan utama kapal pengangkut ikan hidup (KPIH) adalah air laut dan ikan yang berenang bebas di dalamnya. Oleh karena itu, maka jenis muatan di dalam palka KPIH adalah merupakan muatan jenis liquid (cair). Muatan berbentuk liquid mudah berubah bentuk. Terlebih jika permukaan muatan liquid tersebut masih dapat bergerak bebas. Pada saat kapal melakukan gerakan, terutama gerakan oleng, maka permukaan muatan liquid tersebut akan bebas bergerak ke arah kemiringan kapal selama terjadinya gerakan oleng kapal. Pergerakan ini diduga akan mempengaruhi kualitas stabilitas kapal. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface, dan 2) menghitung perubahan nilai parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface. Metode penelitian dilakukan dengan cara simulasi numeric dan dianalisis secara numeric-comparative. Dari hasil kajian diketahui bahwa nilai parameter stabilitas kapal yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface adalah lengan penegak (righting arm, ), sudut oleng kapal pada saat menghasilkan lengan penegak maksimal (), initial dan rolling period, dengan penurunan nilai parameter stabilitas masing-masing adalah sebesar 10% untuk , 3,9% untuk , 10,6% untuk initial . Adapun untuk rolling period mengalami peningkatan sebesar 3,9%.
PENGEMBANGAN DESAIN BUBU LOBSTER YANG EFEKTIF Zulkarnain Zulkarnain; Mulyono S. Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Daniel Monintja
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.961 KB)

Abstract

Spiny lobster (Panulirus spp.) merupakan komoditas perikanan laut unggulan yang memiliki nilai ekonomis penting dalam perdagangan tingkat lokal maupun internasional. Kegiatan penangkapan lobster merupakan salah satu kegiatan usaha perikanan tangkap andalan bagi masyarakat nelayan, karena dengan kuantitas hasil tangkapan lobster minimum dan kualitas yang prima, akan tetap memberikan keuntungan usaha sekaligus meningkatkan pendapatan. Di Indonesia, nelayan menangkap lobster dengan alat tangkap yang sederhana dengan tingkat usaha penangkapan skala kecil. Penggunaan bubu untuk kegiatan penangkapan lobster secara komersial belum banyak dilakukan, karena bubu yang digunakan oleh nelayan selama ini hanya untuk menangkap ikan, rajungan dan kepiting bakau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2010 menggunakan metode desk study. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan rancang bangun bubu lobster sebagai dasar upaya pengembangan desain yang efektif. Berdasarkan penelitian, diperoleh rancangan gambar desain bubu lipat satu pintu samping bentuk kotak dan bubu lipat satu pintu atas bentuk trapesium keduanya dipasang dengan pemicu pintu masuk. Efektivitas bubu lobster ini perlu diuji lebih lanjut, baik dalam pengujian skala laboratorium maupun skala lapangan.
PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TENGGIRI DI PERAIRAN INDRAMAYU, JAWA BARAT P. Ika Wahyuningrum; Domu Simbolon; Rika Rizkawati
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indramayu merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya ikan terbesar di Jawa Barat. Ikan komoditas unggulan lokal di Indramayu diantaranya tenggiri. Secara umum, nelayan di Indramayu menentukan daerah penangkapan ikan berdasarkan pengalaman sehingga proses penangkapan menjadi kurang efektif dan efisiensi operasi dengan banyaknya waktu, biaya dan tenaga yang terbuang. Sebaran suhu permukaan laut (SPL) yang diambil dari data satelit dapat digunakan sebagai indikator penentuan daerah penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kisaran SPL di Perairan Indramayu, mengetahui hasil tangkapan tenggiri pada kurun waktu yang berbeda serta hubungan SPL terhadap hasil tangkapan tenggiri di Perairan Indramayu. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survei. Kisaran SPL di perairan Indramayu adalah 23-33°C. Pada bulan Juni SPL berkisar antara 23-31°C dengan suhu dominan 27,55°C. Kisaran SPL Juli berada antara 28-33°C dengan suhu dominan sebesar 30,28°C sedangkan pada bulan Agustus SPL berkisar 24-32°C dengan suhu dominan 29,37°C. Hasil tangkapan ikan tenggiri pada bulan Juni sebesar 14 kg/trip, bulan Juli 2005 sebesar 6 kg/trip dan pada bulan Agustus 2005 sebesar 6,5 kg/trip. SPL berpengaruh secara nyata terhadap hasil tangkapan ikan tenggiri dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,672. Adapun nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,45 yang berarti variasi dari SPL dapat menjelaskan model observasi 45%. Sisanya 54% dipengaruhi oleh faktor oseanografi yang lain serta faktor-faktor produksi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6