cover
Contact Name
Sutrisno
Contact Email
redaksidhammavicaya@gmail.com
Phone
+6281291627203
Journal Mail Official
redaksidhammavicaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pulo Gebang Permai No.107, Rt.13 / Rw.04 Kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung, Jakarta Timur - 13950 Telp. : (021) 4870-1213 E-mail : stab_nalanda@yahoo.com https://stabnalanda.ac.id/
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengkajian Dhamma
ISSN : 25808028     EISSN : 27754200     DOI : https://doi.org/10.47861/
The scope of the fields contained in Dharmavicaya Journal is dharma teachings to situations of social, political, educational, environmental, economic and mental development
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 73 Documents
Analisis Kebijakan Pendidikan Tinggi Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Indonesia Rahula Hananuraga; Eliza Ariesta
Dhammavicaya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Dhammavicaya
Publisher : STAB Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis research is qualitative through literature study using policy analysis. This study examines in detail the analysis of higher education policy with the aim of describing the analysis of higher education policy on distance learning in Indonesia.Based on the results of the study, it can be concluded that in some distance learning implementation processes, there are often limitations or obstacles encountered such as differences with the supposed learning process, many think that the obligation of educators in implementing online learning is much lighter than face-to-face learning. Distance learning has good size limitations, community connections and technical errors along with serverdowns and other errors that hinder the success of acquiring knowledge. Therefore, the government hopes that the creativity of teachers in providing learning can appeal to the interests of students so that it affects academic achievement. In addition, assistance is needed from the government to offer facilities that support the implementation of distance learning. In this way, the implementation can run smoothly and effectively. ABSTRAKPenelitian ini bersifat kualitatif melalui studi kepustakaan menggunakan analisis kebijakan. Studi ini mengkaji secara rinci analisis kebijakan pendidikan tinggi dengan tujuan untuk mendeskripsikan analisis kebijakan pendidikan tinggi pada pembelajaran jarak jauh di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pada beberapa proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, seringkali terdapat batasan atau kendala yang dihadapi seperti perbedaan dengan proses pembelajaran yang seharusnya, banyak yang memikirkan kewajiban pendidik dalam menerapkan pembelajaran online ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran jarak jauh memiliki batasan ukuran yang baik, koneksi komunitas dan kesalahan teknis bersama dengan serverdown dan kesalahan lain yang menghambat keberhasilan memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, pihak pemerintah berharap kreativitas guru dalam membekali pembelajaran agar dapat menghimbau kegemaran mahasiswa sehingga berpengaruh terhadap prestasi akademik. Selain itu bantuan sangat diperlukan dari pemerintah untuk menawarkan fasilitas yang menyokong pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Dengan begitu, pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan efektif.
Pengaruh Kepemimpinan Visioner dan Motivasi Berprestasi terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali Aji Nugroho; Muljadi
Dhammavicaya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Dhammavicaya
Publisher : STAB Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Inovasi GuruPendidikan Agama Buddha, pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha, serta pengaruh Kepemimpinan Visioner dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali.Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Sample yang digunakan sebanyak 85 (delapan puluh lima) responden dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner (angket tertutup)menggunakan Skala Likert, kemudian dianalisis melalui serangkaian perhitungan statistik sehingga menghasilkan simpulan dan pembuktian hipotesis secara kuantitatif.Melalui serangkaian perhitungan statistik, hasil penelitian kuantitatif pada variabel Kepemimpinan Visioner terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali menunjukkan nilai Koefisien Korelasi (ry1)=0.8901, tHitung17.7948>tTabel 1.9890 pada signifikansi (α) = 0.05; artinya bahwa variabel Kepemimpinan Visioner berpengaruh secara signifikan terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha di Provinsi Bali. Kemudian pada variabel Motivasi Berprestasi terhadap Inovasi GuruPendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali menunjukkan nilai Koefisien Korelasi (ry2) = 0.9005, tHitung18.8691>tTabel 1.9890 pada signifikansi (α) = 0.05; hal ini berarti Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali. Sedangkan hasil penelitian pada variable Kepemimpinan Visioner dan Motivasi Berprestasi secara simultan (bersama-sama)menunjukkan nilai Koefisien Korelasi (ry1.2) = 0.9436, tHitung25.9614>tTabel 1.9890 pada signifikansi (α)=0.05, artinya secara simultan variabel Kepemimpinan Visioner dan Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Inovasi Guru Pendidikan Agama Buddha se-Provinsi Bali. Abstract This study aims to examine the effect of Visionary Leadership on Buddhist Education Teacher Innovation, the effect of Achievement Motivation on Buddhist Education Teacher Innovation, and the joint influence of Visionary Leadership and Achievement Motivation on Buddhist Education Teacher Innovation in Bali Province.The type of data in this study is quantitative data. The sample used was 85 respondents with data collection techniques through questionnaires (closed questionnaires) using a Likert Scale, then analyzed through a series of statistical calculations to produce conclusions and prove the hypothesis quantitatively.Through a series of statistical calculations, the results of quantitative research on the variable Visionary Leadership on the Innovation of Buddhist Education Teachers throughout the Province of Bali show the value of the Correlation Coefficient (ry1) = 0.8901, tCount17.7948 > tTable 1.9890 at significance (α) = 0.05; it means that the Visionary Leadership variable has a significant effect on the Innovation of Buddhist Education Teachers in the Province of Bali. Then on the variable of Achievement Motivation on the Innovation of Buddhist Education Teachers throughout Bali Province, it shows the value of the Correlation Coefficient (ry2) = 0.9005, tCount18.8691>tTable 1.9890 at significance (α) = 0.05; this means that Achievement Motivation has a significant effect on the Innovation of Buddhist Education Teachers in the Province of Bali. While the results of research on the variables of Visionary Leadership and Achievement Motivation simultaneously (together) show the value of the Correlation Coefficient (ry1.2)=0.9436, tCount25.9614 > tTable 1.9890 at a significance (α) 0.05, meaning that the Leadership variable simultaneously Visionary and Achievement Motivation has a significant effect on the Innovation of Buddhist Education Teachers in Bali Province
Pengaruh Kepemimpinan Situasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha Se-Provinsi Bali Suniati Luh; Muljadi
Dhammavicaya Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Dhammavicaya
Publisher : STAB Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan Situasional terhadap Kinerja GuruSekolah Minggu Buddha Se-Provinsi Bali, untuk menguji pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha Se-Provinsi Bali, dan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan Situasionaldan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha Se-Provinsi Bali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 60 responden dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner atau angket tertutup. Hasil regresi linier berganda, menunjukkan variabel Kepemimpinan Situasional berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Guru dengan nilai koefisien korelasi (ry1) = 0.78, t hitung 9.59 > t tabel 1.67signifikasi (α) 0.05. Variabel Budaya Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Gurudengan nilai koefisien (ry2) = 0.82, t hitung 11.10 > t tabel 1.67 signifikasi (α) 0.05. Variabel Kepemimpinan Situasional dan Budaya Organisasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru dengan nilai koefisien korelasi (ry12) = 0.87, t hitung 13.65 > t table 1.67 signifikasi (α) = 0.05. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kepemimpinan Situasional dan Budaya Oraganisasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Guru Sekolah Minggu Buddha Se-Provinsi Bali AbstractThis study aims to examine the effect of situational ltreadership on the performance of Buddhist Sunday School Teachers in Bali, to examine the effect of organizational culture on the performance of Buddhist Sunday School Teachers in Bali and to examine the effect of situational leadership and organizational culture together on the performance of Buddhist Sunday School Teachers in Bali.The type of research used is quantitative approach. The sample used was 60 respondents with data collection techniques carried out by closed questionnaires.The results of multiple linear regression showed that the situational leadership variable had a significant effect on teacher performance with a correlation coefficient value (ry1) = 0.78, tvalue 9.59 > ttable 1.67 significance (α) 0.05. Organizational culture variable has a significant effect on teacher performance with coefficient value (ry2) = 0.82, tvalue 11.10 > ttable 1.67 significance (α) 0.05. Situational leadership and organizational culture variables together on teacher performance with correlation coefficient value (ry12) = 0.87, tvalue 13.65 > ttable 1.67 significance (α) = 0.05. This means that there is a significant influence between the variables of Situational Leadership and Organizational Culture which simultaneously affects the performance of Buddhist Sunday School teachers in Bali.
Pengaruh Pola Didik Orang Tua yang Otoriter dan Tidak Perduli Terhadap Profil Kepribadian Anak-Remaja yang Antisosial R. Surya Widya; Edi Priyono; Iit Iit; Sugeng Sugeng
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.2

Abstract

Peneliti ingin mengetahui sampai berapa jauh pengaruh atau hubungan antara sikap orangtua yang otoriter dan tidak perduli terhadap pembentukan kepribadian anak-remaja yang antisosial. Seperti diketahui bahwa profil kepribadian antisosial dibelakang hari, setelah memasuki usia dewasa bisa ikut berperan dalam kecenderungan untuk melakukan tindak kriminal, termasuk melakukan white collar crimes seperti korupsi.
GROUPTHINK DALAM KELOMPOK KEAGAMAAN BUDDHA (STUDI KASUS POLA KOMUNIKASI YANG MENIMBULKAN GROUPTHINK DALAM KELOMPOK MASYARAKAT BUDDHIS DI WONOGIRI) Situ Asih
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 2 No. 2 (2019): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v2i2.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis peran komunikator dalam hal ini adalah tokoh agama, peran audiens atau anggota kelompok dalam membentuk Groupthink dan pola komunikasi kelompok yakni kelompok masyarakat Buddhis di Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Teknik analisisnya menggunakan teknik gabungan dari Miles dan Huberman, Spradley dan Yin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran tokoh agama atau pengurus dalam membentuk Groupthink adalah: (1) sebagai komunikator, (2) sebagai konselor dan (3) sebagai pengambil keputusan. Sedangkan peran anggota masyarakat Buddhis sebagai komunikan adalah: (1) sebagai audiens yang baik, (2) terlibat dalam kepanitiaan, (3) sebagai komunikator. Adapun pola komunikasi yang terbentuk dalam masyarakat Buddhis di Kabupaten Wonogiri adalah (1) Pola komunikasi interpersonal yang dapat dilihat dari kegiatan urun rembug, gethok tular, Anjangsana dan percakapan sehari-hari antara pengurus dan anggota masyarakat, (2) Pola komunikasi kelompok yang telihat dari kegiatan Gongyo Daimoku, pertemuan Wanita, Pertemuan Generasi Muda, Sekolah minggu Buddha dan perbagai kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat Buddhis di Kabupaten Wonogiri.
Hubungan Spritualisme Jawa dengan Pola Interaksi Asosiatif Antarmazhab Umat Buddha di Jawa (Studi Kasus di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara-Jawa Tengah) Sutrisno Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.4

Abstract

Studi tentang Jawa dan aspek-aspeknya telah dilakukan oleh banyak ahli sejak masa kolonial. Tetapi studi yang difokuskan secara khusus pada hubungan antara spiritualisme Jawa dan Buddhisme masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara spiritualisme Jawa dan mode interaksi asosiatif antara berbagai sekte Buddha di kota Donorojo kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam menguji hipotesis yang diuraikan dari berbagai teori. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktural-fungsional Talcott Parsons dan hubungan antara agama dan budaya Max Weber. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat dan signifikan antara spiritualisme Jawa dan mode interaksi asosiatif antara berbagai sekte Buddha di kota Donorojo kabupaten Jepara, dengan nilai r 0,06. Spiritualisme Jawa sebagai variabel independen berkontribusi terhadap 36% dari mode interaksi asosiatif di kalangan umat Buddha.
PERAN GURU DHAMMASEKHA DALAM MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME MELALUI KETERAMPILAN BERCERITA BUDDHIS Sujiono
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 2 No. 2 (2019): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v2i2.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran guru Dhammasekha Surya Jaya di Temanggung dalam menanamkan rasa nasionalisme melalui keterampilan bercerita Buddhis. Penelitian ini adalah penelitian naturalistik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah: Peran guru Dhammasekha Surya Jaya di Temanggung dalam menanamkan nasionalisme dengan menggunakan Abhiha Jātaka. Selama pembelajaran, para guru menghubungkan isi Abhiha Jātaka untuk menanamkan rasa nasionalisme. Para guru memasukkan rasa nasionalisme kepada siswa. Para guru menggunakan gambar untuk menjelaskan Abhiha Jātaka. Penggunaan media mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan dan menyemangati siswa. Para guru mendorong siswa untuk mempraktikkan sikap saling membantu, mencintai tanah air, perkembangan cinta, dan kesetiaan. Para guru mengatur siswa untuk menceritakan kembali kisah Jataka yang dipelajari dengan menggunakan bahasa dan interpretasi mereka sendiri. Para Siswa dipersiapkan untuk loyal kepada Negara Kesatuan Indonesia.
Masalah Kurangnya Pemimpin Buddhis Berskala Nasional di Indonesia Saat Ini – Suatu Penelitian Faktual Atas Para Pemuda Dan Pemudi Buddhis Pada Beberapa Vihara dan Perguruan Tinggi di Jakarta dan Sekitarnya Adi Suhardi Herjanto
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.6

Abstract

Kepemimpinan adalah subyek penelitian yang telah lama menarik perhatian banyak orang, dan istilah kepemimpinan itu sendiri, umumnya mengkonotasikan citra individual yang kuat dan dinamis yang berhasil memimpin dan menjadi panutan pada berbagai bidang, tidak terkecuali pada bidang keagamaan. Sayangnya, untuk umat Buddhis di Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke belum cukup mempunyai tokoh yang dapat dianggap sebagai pemimpin. Jika pun pemimp in itu ada di daerah-daerah atau kota-kota yang tersebar di seluruh bumi Nusantara, namun ketokohan mereka belum cukup dikenal secara nasional. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner penelitian, bahwa setiap responden umumnya hanya dapat menyebutkan tiga nama tokoh yang mereka anggap sebagai pemimpin, dan dari seluruh jawaban responden hanya dapat dikelompokkan menjadi tujuh nama pemimpin Buddhis. Bahkan dari tujuh nama pemimpin Buddhis tersebut, nama teratas diisi oleh almarhum bhikkhu Ashin Jinarakkhita, dan juga terdapat dua nama yang merupakan bhikkhu asal dari Thailand, yaitu bhikkhu Wongsin dan bhikkhu Kamsai. Sehingga praktis tersisa hanya ada empat tokoh Buddhis yang dikenal para responden sebagai pemimpin nasional Indonesia, yaitu bhikkhu Pannavaro, bhikkhu Subhakaro, bhikkhu Piya Silo, dan bhikkhu Uttamo. Padahal seperti kita ketahui masih terdapat banyak tokoh dan pemimpin Buddhis Indonesia yang belum termasuk dan tercantum namanya dalam jawaban responden. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas mereka selama ini kurang membumi dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tingkat kabupaten kota hingga propinsi dan nasional, termasuk ibukota DKI Jakarta. Sehingga akibatnya membuat mereka menjadi kurang dikenal bahkan oleh responden pemuda-pemudi Buddhis yang ada di Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini diadakan dengan target khusus ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat popularitas para pemimpin Buddhis yang ada di Indonesia, baik untuk skala menggunakan metode penelitian kualitatif dan juga kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa untuk mengetahui tingkat popularitas pemimpin Buddhis Indonesia maka sampel yang dipilih harus bersumber dari para pemuda-pemudi Buddhis. Adapun tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah dan penyebab terjadinya kekurangan pemimpin Buddhis di Indonesia, sehingga setelah mengetahui masalah dan penyebabnya tersebut, maka akan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan agar jumlah pemimpin Buddhis Indonesia dapat terus bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga selain dapat berkiprah secara nasional, maka mereka juga akan dapat meningkatkan diri untuk turut serta dalam semua aktivitas yang berskala internasional.
Hubungan Antara Intensitas Pelaksanaan Konseling Dengan Toleransi Penyesuaian Diri Remaja Jeny Harianto
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.7

Abstract

Hubungan antara Intensitas Pelaksanaan Konseling dengan Toleransi Penyesuaian Diri Remaja, Penelitian, Dharma Acariya, Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas konseling pada siswa, meningkatkan kemampuan guru pembimbing sebagai koselor profesional, dan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam konseling, Hipotesis yang diajukan terbukti ada hubungan antara intensitas pelaksanaan konseling dengan toleransi penyesuaian diri remaja sebesar r = 0,090 ,tetapi lemah yang artinya guru pembimbing berperan, tetapi tidak memberi efek pada toleransi penyesuaian diri remaja. Untuk taraf significan 5% t tabel lebih besar dari t hitung 1,67 > 0,85 yang berarti hubungan antara intensitas pelaksanaan konseling dengan toleransi penyesuaian diri remaja taraf significan 5% tidak significkan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang berpolakan pada skala likert. Hasil analisis data menunjukan peran guru pembimbing baik di tiga sekolah buddhis daerah Jakarta Barat dan Utara. Guru pembimbing menyediakan waktu untuk siswa konseling, sehingga siswa merasa terbantu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna kepada sekolah Buddhis dalam meningkatkan peran guru pembimbing di sekolah.
Kearifan Lokal Dari Situs Candi Nusantara Heru Suherman Lim
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.8

Abstract

Candi-candi di Indonesia pada umumnya berbentuk massa yang tertutup, ritualnya dilakukan di luar bangunan. Dengan demikian ruang luar mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung fungsi pada candi-candi di Nusantara. Jika dihubungkan dengan pembangunan suatu candi, arah dapat ditentukan oleh mata angin, namun juga oleh pergerakan bintang tertentu. Perletakan candi ini dapat diduga merujuk pada konstelasi bintang tertentu, karena di arah tenggara tidak didapatkan gunung atau benda alam yang lain di bumi sebagai rujukan orientasi. Hal ini dapat dikaitkan pembentukan mandala sebagai dasar perletakkannya. Seperti halnya di Yunani, manusia India atau Timur termasuk Nusantara memandang segala yang dilihat dan dialami sebagai sesuatu kosmos yang agung. Pembagian proporsi yang harmonis dikerjakan bukan karena pemikiran geometris semata melainkan dipengaruhi pula oleh pemikiran kosmologi maka munculah isitilah Mandala.