cover
Contact Name
Rozalina
Contact Email
jurnalakar.usi@gmail.com
Phone
+628126472310
Journal Mail Official
jurnalakar.usi@gmail.com
Editorial Address
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN (USI) JLN. SISINGAMANGARAJA BARAT PEMATANGSIANTAR
Location
Kota pematangsiantar,
Sumatera utara
INDONESIA
Akar (Aspirasi Karya Anak Rimba) : Jurnal Ilmiah Hutan & Kehutanan
Published by Universitas Simalungun
ISSN : -     EISSN : 23025999     DOI : https://doi.org/10.36985
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal ini akan memuat hasil-hasil penelitian ilmiah pada berbagai bidang ilmu kehutanan diantaranya Pengelolaan DAS, Hidrologi, Silvikultur, Penginderaan jauh, Ekologi, Ilmu Tanah Hutan, Perhutanan Sosial, Penyuluhan Kehutanan, Kebijakan Kehutanan, Agroforestri, Ekonomi dan Bisnis kehutanan, Ekowisata, dan Perlindungan hutan Manajamen dan Perencanaan Kehutanan, Konservasi kehutanan, Sosial Kebijakan kehutanan, Teknologi Hasil Hutan, Silvikultur
Articles 35 Documents
ANALISIS TATANIAGA KAYU KEBUN CAMPURAN DI DESA KARACAK KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR Analysis Trading System of Wood Mixed Gardenin Karacak Sub District Leuwiliang Bogor Rozalina
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.120

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem tataniaga kayu kebun campuran Desa Karacak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karacak, Bogor pada bulan Januari-Februari 2011 dengan metode survei dan wawancara mendalam. Diperoleh dua saluran pemasaran yaitu : (1) marjin pemasaran di tingkat petani hanya sebesar 7,46% sementara marjin pemasaran di tingkat industri sebesar 72%; (2) marjin pada tingkat petani sebesar 20% dan industri 80%. Nilai rata-rata efisiensi pemasaran kayu rakyat yang berasal dari kebun campuran Karacak sebesar 47,09%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem tataniaga yang ada di Desa Karacak tidak efisien.    
IDENTIFIKASI POTENSI PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM PADA KPH WILAYAH XIII DOLOK SANGGUL KPHL UNIT XIX SAMOSIR Samosir, Samuel Pratama; Simarmata, Marulam MT; Tampubolon, Hotnaria
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.121

Abstract

Abstrak:Hutan mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena hutan mempunyai fungsi ekologis, sosial dan ekonomis. Dalam perkembangannya hutan mendapat tekanan yang begitu kuat sehingga fungsi ekonomis hutan  menjadi lebih dominan sedangkan fungsi  ekologis dan  fungsi  sosial  hutan kurang mendapat perhatian. Oleh Karena itu  para pemangku kebijakan dengan berbagai kajian dan penelitian, menyimpulkan diperlukan suatu organisasi untuk mengelola hutan dan kawasan hutan di tingkat tapak untuk pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam pada KPH Wilayah XIII Doloksanggul KPHL Unit XIX Samosir. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jalur tracking   untuk mencari calon lokasi yang berpotensi memiliki jasa lingkungan dan objek wisata yang selanjutnya diolah dan dengan dukungan data yang tersedia yang selanjutnya dilakukan analisis SWOT sebagai upaya pemanfaatan dan identifikasi potensi jasa lingkungan dan wisata alam serta pembuatan strategi pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam. Berdasarkan hasil analisis bahwa identifikasi pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam di kawasan KPHL unit XIX Samosir sangat mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Samosir. Hasil pemetaan jalur tracking objek wisata ditemukan 3 calon lokasi di Kecamatan Harian dan 4 calon lokasi di Kecamatan Simanindo dengan kegiatan bentang alam, camping ground, out bound dan bukit santai.    
Potensi Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) Sebagai Sumber Benih Di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah Nababan, Shanta Yolanda; Purba, Tioner; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.122

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kapur Barus (Dryobalanops Sumatranensis) sebagai sumber benih yang dilaksanakan di hutan rakyat Desa Siordang Kecamatan Siordang Kawasan Hutan Rakyat di desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang khas berupa Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) yang tidak terdapat di daerah lain dan memliliki nilai finansial/ekonomi yang cukup tinggi. Namun dengan adanya aktifitas berupa pengembangan areal pemukiman, perladangan masyarakat, perambahan dan illegal logging, populasi pohon kapur barus mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga di khawatirkan  suatu saat  masyarakat Barus dan desa Siordang memiliki kesulitan dalam mencari bahan baku kapur barus.Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan kapur barus yang tumbuh di hutan rakyat Sirandorung.             Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis vegetasi. Pengumpulan data dilakukan dengan petak ukur jalur, inventarisasi jenis dari tingkat semai sampai tingkat pohon. Parameter yang diamati adalah, jumlah kapur, diameter batang, tinggi pohon sebagai data untuk diolah dalam penaksiran nilai dari kerapatan dan dominansi yang akan dijadikan sebagai sumber benih.  Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai tumbuhan kapur barus (Dryobalanops sumatranensis) yang terletak di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung yang dijadikan sebagai sumber benih untuk wilayah Sumatera Utara. Hasil inventarisasi menunjukkan terdapat 26 batang pohon yang sudah dijadikan sumber benih yang memiliki tinggi rata-rata 30 m dan diameter 50 cm, ditemukan 105 batang semai, 82 batang tingkat pancang, 40 batang tingkat tiang, dan 26 batang tingkat pohon. Maka dari tingkat semai sampai tingkat pohon pertumbuhannya semakin kecil, karena setiap fase akan mengalami seleksi alam yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan aktivitas manusia.    
POTENSI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN LINDUNG DOLOK NAULI ADIAN KOTING KABUPATEN TAPANULI UTARA Hutauruk, Tri Anggi P; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.123

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hutan Lindung Dolok Nauli dan bertujuan untuk mengetahui variasi dan potensi jenis HHBK di yang terdapat dalam hutan lindung tersbut. Penelitian ini dilaksanakan dengan sistem jalur inventarisasi dengan sistim nested sampling dengan panjang jalur inventarisasi sepanjang 300 m dengan 5 ulangan jalur. Inventarisasi lapangan dilakukan kepada semua jenis vegetasi yang terindikasi sebagai jenis vegetasi penghasil HHBK. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ditemukan 14 jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK yang meliputi jenis pete (Parkia speciosa), tanggiang (Cyathea contaminans), kemenyan (Styrax benzoina), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca catechu), jengkol hutan (Archidendron bubalinum), durian (Durio zibethinus), asam gelugur (Garcinia atroviridis), sitorop (Arthocarpus elasticus), nangka (Arthocarpus heterophyllus), bambu apus (Gigantochloa apus), dan 3 jenis rotan yaitu rotan lilin (Calamus javensis), rotan maldo (Plectocomiopsis geminiflora) dan hosur (Calamus scipionom). Sedangkan urutan kelimpahan jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK berdasarkan urutan Indeks Nilai Penting (INP) berturut-turut adalah rotan lilin (Calamus javensis, INP = 79,63%), rotan maldo ((Plectocomiopsis geminiflora, INP = 40,34%), kemenyan (Styrax benzoina, INP = 21,96%), pete (Parkia speciosa, INP = 14,72%), tanggiang (Cyathea contaminans, INP = 7,97%), bambu apus (Gigantochloa apus, INP = 7,59%), pinang (Areca catechu, INP = 4,24%), jengkol hutan/ kabu (Archidendron bubalinum, INP = 4,11%), sitorop (Arthocarpus elasticus, INP = 3,99%), nangka (Arthocarpus heterophyllus, INP = 3,99%), rotan hosur (Calamus scipionom, INP = 3,49%), aren (Arenga pinnata, INP = 3,49%), durian (Durio zibethinus, INP = 3,49%) dan asam gelugur (Garcinia atroviridis, INP = 1,00%). Kata Kunci : HHKB, Potensi, Hutan Lindung, vegetasi
PERAN PENYULUH KEHUTANAN DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN (Studi Kasus Desa Pondok Bulu Kabupaten Simalungun) Damnaik, Sarintan E; Purba, Tioner
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.188

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang penyuluh dalam melaksanakan     perannya sebagai penyuluh kehutanan, menganalisis keberhasilan penyuluh kehutanan dalam mendukung pembangunan kehutanan. Metode peneitian dengan menggunakan mixed methode. Faktor yang internal memiliki kekuatan lebih besar dari pada kelemahan dan fakor eksternal memiliki peluang yang dihadapi lebih besar dari pada ancaman. Keberhasilan penyuluh kehutanan dalam mendukung pembangunan kehutanan kesediaan masyarakatbantuan dana sebesar 29,76% dan tidak bersedia 70,24%, kepemilikan lahan sebagai asset yang tidak bersedia sebesar 92,86%, yang bersedia 7,14%Volume fisik yang telah ditargetkan oleh penyuluh yang tidak tercapai 65,48% dan tercapai 34,52%. Pemahaman petani meningkat sebesar 60,71% dan  pemahamannya tidak meningkat sebesar 39,29%. Pendapatan petani tidak meningkat sebesar 61,90% dan yang meningkat  28,10%, Dalam mendukung sarana prasarana  yang bersedia 25% yang tidak bersedia 75%, berpartisipasi dalam tenaga tidak bersedia 57,14% dan yang bersedia 42,86%.    
APLIKASI NANOTEKNOLOGI DALAM INDUSTRI HASIL HUTAN (Application Of Nanotechnology In Forest Products Industry) Prasetiyo, Kurnia Wiji
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.189

Abstract

Abstrak: Penggunaan serat alam untuk komposit, disamping banyak keuntungan, dalam beberapa hal masih ada tantangan yang perlu diselesaikan. Serat alam mempunyai sifat hydrophilic, jika dikombinasikan dengan matrik polimer yang mempunyai sifat hydrophobic akan mengurangi kekuatan komposit yang dihasilkan. Untuk mengatasi hambatan di atas maka bisa dilakukan dengan penambahan coupling agent pada matrik dan memperbaiki metode proses yang diterapkan. Nanoteknologi didefinisikan sebagai ilmu dan teknik yang mencakup desain, sintesis dan karakterisasi serta aplikasi bahan yang setidaknya terorganisir dalam satu dimensi pada skala nanometer atau spermilyar meter. Nanoteknologi merupakan manipulasi material yang berukuran ≤100 nm dan setidaknya termasuk kedalam kategori satu dimensi dimana sifat fisik, kimia dan biologinya secara fundamental berbeda dengan bulk material.    
STRUKTUR MIKROSKOPIS KAYU ANDALAS (Morus mocroura Miq) Fakhruzy1; Nurrachmania, Meylida
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.190

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi mikroskopis. Berdasarkan uji mikroskopis mempunyai lingkar tumbuh yang jelas, pori baur, pembuluh sebagian soliter dan sebagian ganda radial 2-4, mempunyai bidang perforasi berbentuk tangga dan sederhana, ceruk antar pembuluh selang-seling, diameter rata-rata pembuluh 100-200 µm, frekuensi pembuluh 40- 100 per mm2 , rata-rata panjang pembuluh >800 µm. Sel parenkim aksial apotrakea tersebar dalam kelompok, memiliki panjang sel 3 sampai >8 per untai. Jari-jari mempunyai lebar 1-4 seri, tinggi jari-jari 4-12 per mm2 . Inklusi mineral atau kristal tidak dijumpai selama pengamatan. Rataan dimensi kayu andalas memiliki panjang serat 1620.80 ± 216.14 µm, diameter serat 31.93 ± 3.43µm, diameter lumen 16.99 ± 3.52 µm, dan tebal dinding serat 23.43 ± 2.19 µm.    
IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MINYAK VARASH DAN MINYAK KUTUS-KUTUS Nurrachmania, Meylida; Rosalyne, Irawaty
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.192

Abstract

Abstrak: Salah satu diantara jenis obat tradisional yang banyak digunakan dalam masyarakat dan sudah dipasarkan ataupun dikomersilkan secara luas yaitu minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi jenis dan bagian tumbuhan serta kegunaan tanaman obat yang terkandung di dalam minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus yang diproduksi dan dipasarkan secara luas. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah Data yang dikumpulkan berupa habitus tanaman obat, jumlah jenis tanaman obat,  yang dilakukan dengan cara teknik studi pustaka dengan menggunakan buku identifikasi tanaman obat. Data sekunder meliputi data tentang manfaat dan khasiat dari minyak Varash dan minyak Kutus-Kutus. Bahan pembuatan Minyak Varash diklaim terdiri dari 108 tanaman herbal sedangkan untuk Minyak Kutus-Kutus diklaim terdiri atas 69 Jenis tanaman herbal.  Bahan yang digunakan tidak hanya dari daun-daunan namun juga dari akar, bunga, buah, batang dan kulit pohon.    
PEREKAT POLYVINYL ACETATE (PVAc) Hanif, Larantika; Rozalina
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.193

Abstract

Abstrak:Perekat Plyvinyl asetat (Poly-vinyl-acetate, PVAc) merupakan suatu polimer termoplastik yang telah dikenal secara luas sebagai suatu bahan baku dalam industri perekat, banyak digunakan dalam industri perkayuan karena dianggap sangat mudah penggunaannya, memberi keteguhan rekat tinggi pada kelembaban temperatur normal, namun akan menjadi lunak bila terkena pas dan tinggi sambungan akan meregang pada tegangan tinggi. Perekat ini tidak berbahaya bagi manusia, daya rekat kuat dan tahan lama pada kayu dan produk turunan kayu lainnya sebagai bahan pengikat emulsi interior ataupun eksterior. Penggunaan khusus polyvinyl asetat dipakai pada pembuatan kayu lapis dan papan blok, karena perekat ini mampu meningkatkan kekuatan rekat secara ekstrim dan cepat.    
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI DESA KOTABES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG (Utilization of Non-Timber Forest Products by Local Communities in Kotabes Villages in Amarasi Sub-district, Kupang Regency) Sinaga, Pamona Silvia; Pramatana, Fadlan
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.194

Abstract

Abstrak:Kebutuhan masyarakat terhadap hasil hutan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)sebagai alternatif bagi kebutuhan masyarakat lokal di sekitar hutan. Dalam rangka upaya konservasi sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan memperhatikan azas ekologi dan keberlanjutan HHBK tersebut perlu dilakukan kajian penelitian mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat di sekitar hutan. Penelitian bertujuan untuk melakukan inventarisasi hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengetahui cara pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung, dokumentasi lapang serta beberapa literatur. Hasil penelitian menunjukkan jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Kotabes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang adalah kemiri, lamtoro, bambu, jambu – jambuan, asam jawa, kesambi, cermai, markisa mini, kersen, murbei dan bidara. Pemanfaatan HHBK yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dikonsumsi secara langsung, dijual ke pasar, kerajinan tangan, dan sebagai bahan material kandang ternak.    

Page 2 of 4 | Total Record : 35