cover
Contact Name
I KETUT MUDITE ADNYANE
Contact Email
adnyane@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
acta.vet.indones@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
ACTA VETERINARIA INDONESIANA
ISSN : 23373207     EISSN : 23374373     DOI : -
Core Subject : Health,
Acta Veterinaria Indonesiana (Indonesian Veterinary Journal) mempublikasikan artikel-artikel dalam bentuk: penelitian, ulasan, studi kasus, dan komunikasi singkat yang berkaitan dengan berbagai aspek ilmu dalam bidang kedokteran hewan, biomedis, peternakan dan bioteknologi. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Acta Veterinaria Indonesiana diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Hewan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan Januari dan Juli. [ISSN 2337-3202, E-ISSN 2337-4373]
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
Gambaran Histologi Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberikan Ekstrak Bunga Kecubung (Datura metel L.) Sebagai Anestesi I Wayan Mudiana; I gusti Ngurah Sudisma; Ni Luh Eka Setiasih; I Wayan Sudira
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.102-108

Abstract

Ekstrak bunga kecubung mengandung beberapa bahan aktif seperti triterpenoid, steroid, flavonoid, fenolat, tanin, saponin dan alkaloid. Alkaloid pada tumbuhan kecubung terdiri dari antropin, hiosiamin, dan skopolamin yang berpotensi sebagai anestesi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologi hati tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan ekstrak bunga kecubung (Datura metel L.) sebagai anestesi. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan Sprague dawley umur 6-8 minggu dengan berat 150-200 gram. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3, dan P4 dengan tiap perlakuan 5 ekor ulangan. Aklimatisasi dilakukan terhadap semua hewan coba selama 1 minggu dengan pemberian pakan pelet dan air minum secara adlibitum. Hewan coba dalam perlakuan P0 diberikan ketamin HCl dosis 80 mg/kg BB secara intramuskular, P1, P2, P3, dan P4 diberikan ekstrak bunga kecubung masing-masing 100, 300, 500 dan 700 mg/kgBB secara oral. Semua hewan coba dinekropsi 24 jam setelah diberikan perlakuan dan hati diambil untuk dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Preparat diamati lima lapang pandang menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 400x berdasarkan adanya perubahan degenerasi, nekrosis, kongesti dan infiltrasi sel radang. Data pemeriksaan sediaan histopatologi dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya degenerasi, nekrosis, kongesti dan infiltrasi sel radang pada semua kelompok perlakuan. Berdasarkan analisis data, variasi pemberian dosis ekstrak bunga kecubung tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap histologi hati tikus putih.
Efek Pemberian Kombinasi Ekstrak Kemangi dan Tauge Terhadap Profil Hematologi dan Biokimia Darah Tikus Betina Andriyanto; Hamdika Yendri; Rindy Fazni Nengsih; Leliana Widi; Mawar Subangkit; Elpita Tarigan; Yusa Irarang; Lina Noviyanti Sutardi; Wasmen Manalu; Ridi Arif; Christina Clarice Leksono
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.160-166

Abstract

Masalah fertilitas telah banyak diteliti dan banyak penanganan yang telah tersedia, namun pengobatan yang digunakan banyak berupa terapi hormon yang dapat menimbulkan efek samping buruk, sehingga menimbulkan pasar untuk alternatif pengobatan herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek sediaan simplisia kemangi dan tauge terhadap profil heamtologi dan biokimia induk tikus. Penelitian digunakan menggunakan 15 ekor tikus galur Sprague-Dawley yang dibagi rata menjadi tiga kelompok, yakni satu kelompok kontrol normal, kelompok dosis 1% dan dosis 5%. perlakuan dengan dosis berbeda. Administrasi sediaan dilakukan selama 20 hari dengan mencampurkan 5 mL sediaan dalam 100 mL air minum. Pengamatan hematologi dan biokimia darah dilakukan pada hari ke-21. Data hasil pengujian dianalisis secara statistik menggunakan uji one way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata (p>0.05) baik pada parameter hematologi maupun biokimia darah antara kelompok mencit yang diberi sediaan simplisia kemangi dan tauge dosis 1% dan 5% dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan memiliki potensi untuk menunjang kesehatan dan fertilitas tanpa risiko keamanan penggunaan karena tidak mengganggu fungsi hati maupun ginjal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran untuk penggunaan kombinasi kemangi dan tauge untuk menunjang fertilitas pada perempuan.
Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Total Bakteri pada Ayam Goreng Tepung di Kawasan Universitas Jember Indra Samudra Rahmat; Enny Suswati; Bagus Hermansyah; Supangat Supangat
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.109-115

Abstract

Ayam goreng tepung biasa dijual di sepanjang jalan dan pusat makanan cepat saji di kawasan Universitas Jember. Lama penyimpanan ayam goreng tepung yang diperhatikan karena berbahan dasar ayam yang rentan terhadap pembusukan dan dapat menampung patogen bahkan di bawah kondisi dan praktik pengelolaan terbaik. Lama penyimpanan ayam goreng tepung mempengaruhi kualitas dari produk makanan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri kontaminan serta adanya pengaruh lama penyimpanan terhadap total bakteri kontaminan pada ayam goreng tepung di kawasan Universitas Jember. Penelitian ini merupakan studi observasional dan dilakukan pada bulan Januari – April 2021. Sampel yang didapatkan sebanyak 72 sampel berasal dari 14 warung di sepanjang jalan Kalimantan, jalan Jawa, jalan Riau dan jalan Mastrip Jember. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri pada media analisis menggunakan colony counter manual. Hasil penelitian menunjukkan rerata hasil hitung total bakteri sebesar 3.9x104 CFU/gram. Hasil pengukuran telah sesuai peraturan BPOM No.13 tahun 2019 angka lempeng total (ALT) maks 106 CCFU/gram. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat pengaruh antara lama penyimpanan sampel ayam goreng tepung dengan jumlah total bakteri yang berkembang. Hasil uji post hoc menunjukkan perbedaan signifikan pada sampel jam ke-0 hingga jam ke-6. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh antara lama penyimpana terhadap total bakteri pada ayam goreng tepung.
Feline Chronic Gingivostomatitis pada Kucing Mix Domestic Long Hair Hana Cipka Pramuda Wardhani; Palestin; Era Hari Mudji Restijono; Intan Permatasari Hermawan; Kurnia Desiandura
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.116-121

Abstract

Terjadinya Feline Chronic Gingivostomatitis (FCGS) menunjukkan gejala yang cukup terlihat mulai dari nafsu makan menurun bahkan sampai hipersalivasi. Tindakan terapi FCGS perlu memperhatikan karena banyak faktor, antara lain adalah pain management, buprenorphine sebagai analgesik opioid yang cukup efektif diberikan pada kucing yang menderita oral disease. Dengan penggunaan buprenorphine dapat meningkatkan nafsu makan dan mengurangi reaksi hipersalivasi yang terjadi akibat rasa nyeri yang cukup hebat pada kucing dengan FCGS. Surgical treatment pada kasus ini adalah dengan cara menginsisi dan mengambil jaringan yang mengalami inflamasi. Kucing Mix Domestic Long Hair betina steril dengan berat 2.9 kg, berusia 4 tahun datang dengan keluhan keluar cairan putih berbau dari mulut sehingga mengotori rambut di area wajah, leher, dan kaki depan. Lidah menjulur keluar serta tidak bisa dimasukkan kembali ke dalam mulut. Kucing tersebut memiliki nafsu makan yang baik untuk pakan jenis pakan basah akan tetapi memiliki kesulitan dalam mengonsumsi pakan kering. Berdasarkan hasil anamnesa, kucing tersebut mengalami gingivitis berat selama 12 bulan. Hasil pemeriksaan fisik, kucing mengalami hipersalivasi bercampur pus serta halitosis yang berlebihan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka kucing tersebut didiagnosis mengalami feline chronic gingivostomatitis. Tindakan yang diambil untuk mengurangi rasa sakit yang berlebih dengan cara timdakan operatif, yang sebelumnya dilakukan tindakan pemeriksaan hematologi dan kimia darah. Hasil yang diperoleh adalah nerkosis pada intratumoral, terdapat infiltrasi sel radang hampir di seluruh wilayah, dan terdapat bentukan abnormal pada struktur nucleus. Surgical treatment pada kasus ini adalah dengan menginsisi dan mengambil jaringan yang mengalami inflamasi. Hal ini dipilih karena dinilai bisa mengurangi terjadinya inflamasi dan hipersalivasi yang berlebihan. Adapun tindakan lain yang dapat membantu penyembuhan FCGS adalah dengan melakukan tindakan dental extraction disertai dengan pemberian terapi interferon omega.
Performa Reproduksi Ayam IPB-D1 Betina pada Konsentrasi IgY Berbeda Hayu Fitriyani; Niken Ulupi; Aryani Sismin Satyaningtijas
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.156-159

Abstract

Ayam IPB-D1 merupakan hasil persilangan antara jantan F1 pelung-sentul dengan betina F1 kampung-broiler parent stock. Keunggulan yang dimiliki ayam IPB-D1 yaitu pertumbuhan yang cepat dan mencapai bobot potong (jantan 1.18 kg dan betina 1.04 kg) pada umur 10-12 minggu. Salah satu indikator ketahanan tubuh terhadap penyakit yakni konsentrasi Immonoglobulin Yolk (IgY) pada serum. Induk ayam yang memiliki konsentrasi IgY serum tinggi menghasilkan kuning telur dengan konsentrasi IgY yang tinggi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi konsentrasi IgY yang berbeda terhadap reproduksi pada ayam IPB-D1 betina. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam IPB-D1 7 bulan, terdiri dari 10 ekor dengan konsentrasi IgY tinggi dan 10 ekor dengan konsentrasi IgY rendah. Variabel yang diamati reproduksi meliputi fertilitas, daya tetas, dan bobot DOC ayam IPB D-1. Hasil penelitian mengenai performa reproduksi ayam IPB -D1 yang memiliki IgY rendah pada kondisi normal menghasilkan persentase fertilitas yang lebih tinggi dibandingkan ayam IPB-D1 IgY tinggi. Daya tetas dan bobot tetas pada telur ayam IPB-D1 yang menunjukkan data persentase daya tetas dan bobot DOC ayam IgY tinggi lebih rendah dibandingkan ayam IgY rendah. Bobot tetas pada penelitian dapat dikatakan kurang maksimal. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya peningkatan suhu panas dan penurunan kelembaban pada mesin tetas yang menyebabkan daya tetas pada telur kurang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa induk Ayam IPB-D1 yang memiliki IgY tinggi pada kondisi normal menghasilkan performa reproduksi yang lebih rendah dibandingkan ayam IPB-D1 IgY rendah.
Studi Kejadian Infeksi Protozoa Saluran Pencernaan pada Pasien Kucing di Klinik Rvet Bogor Feri Irawan; Risa Tiuria; Rizal Arifin Akbari
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.131-138

Abstract

Kucing adalah inang definitif untuk beberapa infeksi protozoa saluran pencernaan. Kejadian infeksi protozoa saluran pencernaan masih menjadi kategori penyakit terabaikan pada hewan maupun manusia. Penyakit ini perlu diperhatikan karena penyebarannya pada kucing terjadi secara masif dan beberapa diantaranya zoonosis. Penelitian ini bertujuan menganalisis data penyakit protozoa saluran pencernaan pada pasien kucing di Klinik Rvet Bogor dan membandingkan tingkat infeksi penyakit tersebut dengan curah hujan. Pengambilan data dilakukan dengan merekap rekam medik di Klinik Rvet Bogor pada September 2020–September 2021. Selain itu, data curah hujan diperoleh dari Stasiun Meterologi Citeko, Bogor. Seluruh data rekam medik infeksi protozoa saluran pencernaan pada kucing di klinik tersebut berjumlah 74 kasus, yang terdiri atas 48 kasus Giardia sp., 6 kasus Toxoplasma sp., 11 kasus Entamoeba sp., dan 9 kasus Isospora sp. Tingkat kejadian tertinggi terjadi pada kasus Giardia sp. sebesar 64,86%. Cuaca merupakan salah satu faktor penting dalam transmisi infeksi protozoa saluran pencernaan pada kucing. Bulan tertinggi infeksi protozoa saluran pencernaan terjadi pada November–Desember 2020, Maret 2021, dan Mei 2021 dengan curah hujan menengah. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sanitasi dan higienitas oleh kucing maupun pemilik hewan.
Terapi Water Treadmill untuk Penanganan Hip dysplasia pada Anjing Beagle Shady Jasmin; Frizky Amelia; Zulfa Ichsanniyati; R. Haryy Soehartono; Deni Noviana
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.122-130

Abstract

Water treadmill is a modality in veterinary medical rehabilitation belongs to therapeutic exercise with natural muscle stimulation. Water treadmill use advantageous physical properties of water to improve joint flexibility, endurance, balance, and animal posture by increasing muscle mass and strength, range of motion, and reducing pain. Water treadmills are often used to rehabilitate hind limb musculoskeletal problems in dogs with hip dysplasia. Hip dysplasia can occur in all dog breeds including the Beagle. A five year old Beagle, female sex, weighing 14.60 kg came to the Mody Pet's Club and RnD Clinic with complaints of limping and weakness on his hind legs. The results of the physical examination showed the dog was lame with a score of 2/4. The results of the radiographic examination observed moderate degree of hip dysplasia. Measurement of the thigh muscles showed muscle atrophy. The therapy carried out was therapeutic exercise with a water treadmill every week for ten times. The results of the study concluded that water treadmill therapy provided an improvement in the condition of dogs with moderate hip dysplasia to close to mild hip dysplasia.
Potensi Penularan Bovine Tuberculosis pada Sapi Perah dan Manusia di Wilayah Tengah dan Timur Pulau Jawa, Indonesia Andi Eka Putra; Chaerul Basri; Etih Sudarnika
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.2.139-147

Abstract

Kejadian kasus tuberkulosis pada manusia di Indonesia dilaporkan masih tinggi. Bovine tuberculosis pada sapi perah diduga turut berperan dalam meningkatkan kasus tuberkulosis karena dapat menular ke manusia (zoonosis). Penularan penyakit ini antar ternak dan ke manusia perlu dikendalikan untuk menurunkan tingkat kejadian kasus. Potensi penularan kasus antar ternak dan ke manusia di suatu wilayah dapat diperkirakan dengan mengombinasikan data pemeriksaan sampel susu dan praktik manajemen peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan potensi penularan kasus tuberkulosis pada sapi perah dan manusia di wilayah tengah dan timur Pulau Jawa yang merupakan sentra peternakan sapi perah di Indonesia. Pemeriksaan bakteri Bovine tuberculosis dengan metode PCR konvensional dilakukan terhadap 163 sampel susu dari 92 peternakan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data praktik manajemen peternakan dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner terstruktur. Potensi penularan kasus diperkirakan dengan nilai yang diperoleh dari metode Multiple Criteria Decision Analysis (MCDA). Kriteria yang digunakan antara lain data pemeriksaan sampel susu, dan praktik manajemen pemeliharaan yang terdiri atas manajemen kesehatan, higiene sanitasi dan biosekuriti. Pemeriksan terhadap susu tidak menemukan bakteri M. bovis pada seluruh sampel yang diperiksa. Potensi penularan kasus tuberkulosis antar ternak sapi perah memiliki nilai 0.53 (sedang) dan potensi penularannya ke manusia memiliki nilai 0.4 (sedang).