cover
Contact Name
I KETUT MUDITE ADNYANE
Contact Email
adnyane@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
acta.vet.indones@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
ACTA VETERINARIA INDONESIANA
ISSN : 23373207     EISSN : 23374373     DOI : -
Core Subject : Health,
Acta Veterinaria Indonesiana (Indonesian Veterinary Journal) mempublikasikan artikel-artikel dalam bentuk: penelitian, ulasan, studi kasus, dan komunikasi singkat yang berkaitan dengan berbagai aspek ilmu dalam bidang kedokteran hewan, biomedis, peternakan dan bioteknologi. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Acta Veterinaria Indonesiana diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Hewan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan Januari dan Juli. [ISSN 2337-3202, E-ISSN 2337-4373]
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis Indonesiareproduction organ Mokhamad Fakhrul Ulum; Devi Paramitha; Zultinur Muttaqin; Nur Fitri Utami; Nindya Dwi Utami; . Gunanti; Deni Noviana
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.131 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.2.51-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan struktur jaringan penyusun organ reproduksi jantan pada domba ekor tipis (DET) melalui pencitraan B-Mode ultrasonografi. Penelitian ini menggunakan 3 ekor DET jantan dengan berat 14-16 kg berumur 10-12 bulan. Pencitraan ultrasonografi dilakukan secara langsung pada domba tanpa menggunakan anestesi atau sedasi. Transduser linear berfrekuensi 7,5-15 MHz digunakan untuk memeriksa organ reproduksi jantan meliputi preputium, penis, epididimis, dan testis. Pemeriksaan dilakukan secara melintang dan memanjang dalam proses pemindaian. Hasil yang didapat adalah struktur jaringan penyusun organ reproduksi jantan dapat terlihat jelas dengan ekogenitas yang bervariasi. Bagian organ juga dapat dibedakan melalui pencitraan ultrasonografi sesuai dengan bentuk struktur jaringan penyusun organ yang diamati.
Pertumbuhan dan Produktivitas Ulat Sutera Bombyx mori L. yang Diberi Pakan Ayam Broiler Aris Kumaidi; Damiana Rita Ekastuti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.764 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.1-7

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengamati pertumbuhan dan produktivitas ulat sutera Bombyx mori yang diberi pakan buatan dengan formula pakan ayam broiler. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tujuh kombinasi pakan dan 20 ulangan. Sebagai perlakukan adalah: A, pakan 100% tepung daun murbei (DM); B, 100% DM + 0,5% betasitosterol; C, 75% DM+25% pakan broiler (PB)+ 0,5% betasitosterol; D, 50% DM + 50% PB + 0.5% betasitosterol; E, 25% DM + 75% PB + 0,5% betasitosterol; F, 100% PB + 0,5% betasitosterol; dan G, 100% PB. Satu unit percobaan terdiri dari satu ekor larva yang dipelihara secara individual. Parameter yang diamati adalah: konsumsi bahan kering pakan, kecernaan pakan, bobot badan akhir instar, pertambahan bobot badan, ECI (efficiency conversion of ingested feed), ECD (efficiency conversion of digested feed) periode istar V, bobot pupa, bobot kokon dan persentase kulit kokon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva yang diberi pakan E, 25% DM + 75% PB + 0,5% betasitosterol, konsumsi pakannya terbanyak, menghasilkan bobot badan akhir instar V, bobot pupa, bobot kokon, dan persentase kulit kokon tertinggi.
Infestasi Cacing Parasitik pada Insang Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Fitri Dinar Rahayu; Damiana Rita Ekastuti; Risa Tiuria
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.826 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.8-14

Abstract

Penelitian mengenai infestasi cacing parasitik pada insang ikan mujair (Oreochromis mossambicus) di kolam Kecamatan Dramaga dan kolam Kecamatan Ciomas-Bogor telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Dari 13 sampel ikan mujair yang diperiksa, diperoleh 12 sampel ikan mujair terinfeksi cacing parasitik dan 1 sampel ikan mujair tidak terinfeksi cacing parasitik. Cacing parasitik yang berasal dari kelas Trematoda sub kelas Monogenea yaitu Dactylogyrus sp, Discocotyle sp, dan Gyrodactylus sp serta sub kelas Digenea ditemukan di kolam Kecamatan Dramaga. Cacing parasitik yang berasal dari sub kelas Monogenea yaitu Dactylogyrus sp, Tetraonchus sp dan Gyrodactylus sp ditemukan di kolam Kecamatan Ciomas. Jumlah seluruh cacing parasitik yang diisolasi dari kolam Kecamatan Dramaga berjumlah 50 ekor dengan nilai indeks prevalensi 85,7%. Jumlah seluruh cacing parasitik yang diisolasi dari kolam Kecamatan Ciomas berjumlah 136 ekor dengan nilai indeks prevalensi sebesar 100%. Berat badan ikan akan tergantung pada jenis cacing parasitik yang menginfeksinya dan sifat toleransi individual ikan.
Kualitas Morfologi Oosit Sapi Peranakan Ongole yang Dikoleksi secara In Vitro Menggunakan Variasi Waktu Transportasi Agung Budiyanto; Sri Gustari; Dito Anggoro; Dwi Jatmoko; Silvana Nugraheni; Eka Wahyu Nugraha; Donata Asta
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.912 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.15-19

Abstract

Salah satu alternatif usaha peningkatan populasi sapi di Indonesia adalah dengan transfer embrio. Kualitas oosit yang baik akan menghasilkan tingkat pembelahan dan blastosis yang baik. Lama waktu transportasi dari rumah potong hewan (RPH) ke laboratorium merupakan salah satu faktor yang dilaporkan berpengaruh terhadap kualitas oosit. Waktu transportasi yang tepat untuk menghasilkan oosit dengan kualitas morfologi terbaik belum pernah dilakukan untuk ovarium sapi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama waktu transportasi ovarium terhadap kualitas morfologi oosit sapi yang dikoleksi secara in vitro. Koleksi ovarium dilakukan di RPH, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan proses koleksi oosit dengan metode aspirasi. Ovarium dikelompokkan berdasarkan waktu transportasinya, yaitu 2, 3, 4, dan 5 jam. Oosit yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan kualitasnya dengan mengklasifikasikan menjadi kualitas A, B, C, dan D. Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara lama waktu transportasi ovarium sapi terhadap kualitas morfologi oosit (P< 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ovarium yang mengalami perlakuan transportasi selama 2 jam menghasilkan persentase jumlah oosit dengan kualitas morfologi A dan B yang lebih baik jika dibandingkan dengan ovarium yang mengalami perlakuan transportasi selama lebih dari 2 jam.
Bobot Badan, Indeks Massa Tubuh, dan Glukosa Darah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) yang Diberi Pakan Berenergi Tinggi dan Nikotin Cair Chusnul Choliq; Irma Herawati Suparto; Septi Iriani; Dondin Sajuthi
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.262 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.20-26

Abstract

Nikotin dengan dosis tertentu telah dilaporkan memiliki pengaruh terhadap penurunan nafsu makan pada tikus, tetapi belum pernah dilaporkan pada hewan model monyet ekor panjang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nikotin terhadap bobot badan, indeks massa tubuh (IMT) dan kadar glukosa darah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang diberi diet berenergi tinggi selama tiga bulan. Sepuluh monyet jantan dewasa secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi pakan dengan bahan utama dari lemak sapi dan kelompok kedua dengan pakan monyet komersial (monkey chow). Cairan nikotin ditambahkan kedua pakan dengan dosis 0,75 mg/kg berat badan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (tersarang) dalam waktu. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengetahui hubungan antara waktu dan perlakuan. Pengukuran dilakukan setiap empat minggu terhadap berat badan, indeks massa tubuh dan kadar glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan penurunan bobot badan yang tidak signifikan (P>0,05), namun IMT dan kadar glukosa darah menurun secara signifikan pada kelompok pertama (P
Efektivitas Fluoroquinolon Terhadap Isolat Bakteri Saluran Pencernaan Ular Sanca Batik (Python reticulatus) Agustina Dwi Wijayanti; Antasiswa Windraningtyas Rosetyadewi; Tri Untari
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.686 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.27-31

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efektivitas antibiotika golongan fluoroquinolon (flumequin dan enrofloksasin) terhadap Salmonella dan E. coli yang diisolasi dari saluran pencernaan ular sanca batik (Python reticulatus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fluoroquinolon terhadap infeksi saluran pencernaan pada ular dan reptil pada umumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 8 ekor sanca batik dewasa yang menderita gangguan pencernaan dengan lesi klinis berupa mouthrot. Sampel ulas kloaka dan mulut serta sampel darah diambil dari semua ular, untuk selanjutnya dilakukan uji mikrobiologis berupa isolasi dan identifikasi bakteri melalui media Brilliant Green Agar (BGA), Mc Conkay Agar (MCA), Triple Sugar Iron (TSI) dan media biakan murni. Isolat murni yang didapatkan adalah Salmonella spp. dan E. coli dan selanjutnya dilakukan uji sensitivitas bakteri terhadap flumequin dan enrofloksasin serta penentuan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) untuk enrofloksasin. Hasilnya adalah kedua antibiotika efektif terhadap Salmonella dan intermediet terhadap E. coli. Nilai MIC enrofloksasin terhadap Salmonella adalah 2,5 μg/ml.
Sifat Fisik dan Kimia, Jumlah Sel Somatik dan Kualitas Mikrobiologis Susu Kambing Peranakan Ettawa Joni Setiawan; Rarah Ratih Adjie Maheswari; Bagus Priyo Purwanto
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.63 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.1.32-43

Abstract

Induk kambing Peranakan Ettawa laktasi diseleksi dari peternakan Cordero Farm untuk menentukan variasi jumlah sel somatik (JSS), sifat fisik dan kimia, serta kualitas mikrobiologi susunya. Sampel susu individu diambil setiap hari (pemerahan pagi dan sore). Jumlah sel somatik sampel susu dianalisa dengan metode breed dan sifat dan kimia susu dianalisa dengan alat milk analyzer. Status inflamasi ambing ditentukan dengan uji tidak langsung (Uji IPB-1) dan uji bakteriologi menggunakan metode konvensional. Komposisi susu yang disekresikan 5-30 hari setelah melahirkan dan susu yang disekresikan lebih dari 30 hari setelah melahirkan tidak berbeda nyata (P
Kualitas Oosit Domba dari Ovarium setelah Penyimpanan pada Suhu dan Periode Waktu yang Berbeda Dhia Mardhia Engcong; Ni Wayan Kurniani Karja
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7129.431 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.2.45-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oosit domba dari ovarium yang disimpan pada suhu dan periode penyimpanan yang berbeda. Ovarium dari rumah potong hewan dibagi menjadi tiga kelompok. Ovarium disimpan dalam larutan NaCl 0,9 % pada suhu 4, 27-28, dan 37-38 °C selama 2, 5-7, dan 8-10 jam untuk masih-masing suhu penyimpanan. Pada setiap akhir periode penyimpanan, oosit dikoleksi dari ovarium dengan menggunakan metode penyayatan. Oosit kemudian diseleksi dan dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok A, B, C, dan D berdasarkan lapisan sel kumulus dan gambaran sitoplasmanya. Oosit dengan kualitas A yang dikoleksi dari ovarium 2 jam dan 5-7 jam (P>0,05) tidak berbeda, tetapi kemudian menurun setelah penyimpanan 8-10 jam (P
Correlation of Production (Mortality and Weight Gain) with Status and Level of Biosecurity Implemented on Layer and Broiler Farms in West Java, Bali and South Sulawesi Ni Putu Sarini; Hasmida Karim; Ian Walter Patrick
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10025.141 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.2.57-65

Abstract

Biosecurity is the most effective way to prevent farms from Avian Influenza outbreak that affect most of broiler and layer farms. This paper discussed the status and level of biosecurity implemented by small and big farms (broiler and layer) in the three provinces. In addition to that is to determine if there is any correlation between mortality and weight gain to both status and level biosecurity implemented by farmers. Results showed that small layer and broiler farms have similar biosecurity status in Java and Bali but not in South Sulawesi. While small and big layer producers on both types of farms are also have similar biosecurity status in the three provinces. Regarding to the level of biosecurity implemented the three provinces has their own characteristic of implementation. Both status and level of biosecurity implemented do not have correlation on mortality in both types of farms neither on broiler weight gain.
Indeks Eritrosit Babi Domestik (Sus domestica) pada Autotransfusi Darah sebagai Model untuk Manusia . Gunanti; Anita Rahmayanti; Peter Ian Limas; Basrul Hanafi; Riki Siswandi
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 1 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15444.311 KB) | DOI: 10.29244/avi.1.2.66-74

Abstract

Autotransfusi yang menggunakan darah yang berasal dari darah pasien sendiri (autolog) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi perdarahan parah akibat trauma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa indeks eritrosit dari tiga jenis perlakuan darah yang digunakan dalam autotransfusi. Sembilan babi domestik digunakan dan dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga ekor babi per kelompok, yaitu kelompok autotransfusi pra-operatif (AP), autotransfusi intraoperatif sederhana (AIS), dan autotransfusi intraoperatif pencucian cell saver (AIP). Pada setiap ekor babi dilakukan splenektomi sebagai bentuk simulasi perdarahan 30% akibat trauma abdomen. Pengambilan sampel darah dilakukan sebelum splenektomi (pra-autotransfusi), pada hari autotransfusi (pasca autotransfusi), dua hari setelah autotransfusi, dan tujuh hari setelah autotransfusi. Sampel darah dianalisa untuk melihat kejadian hemolisis pada berbagai perlakuan darah sehingga dapat diketahui metode terbaik dalam melakukan autotransfusi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Dengan demikian ketiga jenis perlakuan darah ini dapat digunakan untuk proses autotransfusi pada hewan babi sebagai model untuk manusia.

Page 1 of 25 | Total Record : 248