cover
Contact Name
Lukman Cahyadi
Contact Email
lukman.cahyadi@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
esafarmasia@esaunggul.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Telp : 021 5674223 ext 266
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Archives Pharmacia
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 26556073     EISSN : 27977145     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Archives Pharmacia mencakup berbagai pokok persoalan dalam kajian ilmu-ilmu farmasi mencakup Farmasetika dan Teknologi Formulasi, Farmakologi dan Toksikologi, Biologi Farmasi, Kimia Farmasi, Farmasi Fisika, Neutrasetikal, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Klinis. Diterbitkan setiap 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu bulan Januari dan Juli.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA" : 5 Documents clear
Studi Perbandingan Efektivitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Sectio Caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Hardiyanti, Rahma; Rodiani, Rodiani; Kurniawati, Evi; Sari, Ratna Dewi Puspita
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian persalinan dengan sectio caesarea sekitar 10-15% dari semua proses persalinan. Ada beberapa resiko dari sectio caesarea dan sekitar 90% morbiditas pasca operasi disebabkan oleh Infeksi Luka Operasi (ILO). Resiko ILO dari tindakan sectio caesarea tersebut dapat diturunkan dengan adanya pemberian antibiotik prabedah dan pascabedah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien sectio caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan metode pengambilan sampel total sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 88 pasien section caesarea yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama (n=44) adalah kelompok pasien yang mendapatkan antibiotik cefazoline 1gr IV prabedah dan kelompok kedua (n=44) adalah kelompok pasien yang mendapatkan antibiotik ceftriaxone 1gr IV dan cefotaxime 1gr IV pascabedah. Parameter penilaian perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik prabedah dan pascabedah yaitu suhu tubuh, kadar leukosit dan lama perawatan pasien. Hasil analisis antara waktu pemberian antibiotik dengan suhu tubuh dan kadar leukosit pasien didapatkan p-value sebesar 0,016<0,05 dan 0,000<0,05 dan hasil analisis antara perbedaan waktu pemberian antibiotik dengan lama perawatan pasien didapatkan p-value sebesar 0,554>0,05.Kesimpulan terdapat perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik prabedah dan pascabedah yang bermakna berdasarkan suhu tubuh dan kadar leukosit pasien sectio caesarea, namun tidak ditemukan perbedaan yang bermakna berdasarkan lama perawatan pasien. Kata kunci: antibiotik, lama perawatan, leukosit, sectio caesarea, suhu. ABSTRACTIncidence of cesarean sections about 10% and 15% of all labor process. There are several risks of cesarean section,  around 90% of postoperative morbidity is caused by Surgical Site Infection (SSI). Risks of SSI in a cesarean section can be reduced by an administration of preoperative and postoperative antibiotics. The study aimed was to analyze the difference in the effectiveness of antibiotic in cesarean section patientsat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Analytical observational design with cross-sectional, using a total sampling method. Respondents in this study were 88 cesarean section patients who were divided into 2 groups. The first group (n = 44) was a group of patients who received a preoperative antibiotic, cefazoline 1gr IV antibiotics and the second group (n = 44) were groups of patients who receivedpostoperative antibiotics, ceftriaxone 1gr IV antibiotics and cefotaxime 1gr IV. Parameters of the assessment of differences in the effectiveness between preoperative and postoperative antibiotics are body temperature, leukocyte levels and maternal hospitality stay. From research between the time difference of antibiotic administration with body temperature and leukocyte level obtained p-value of 0,016< 0,05 and 0,000<0,05 and the research between the time difference of antibiotic administration with maternal hospital stay obtained p value of 0,554>0,05. It can be concluded that there are significant differences in body temperature and leucocyte levels between the administrasion of preoperative and postoperative antibiotic.However, there are no significant differences in the matrenal hospitality stay of patients. Keywords:antibiotic, body temperature, cesarean section, leukocyte levels, maternal hospitality stay
Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Golongan Kapsaisinoid Dengan Metode Ekstraksi Fluida Superkritik Dan Metode Konvensional Dari Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Ghozaly, Muchammad Reza; Elfahmi, Elfahmi
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBuah cabai rawit (Capsicum frutescens) mengandung berbagai macam senyawa metabolit sekunder diantaranya alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Salah satu senyawa golongan alkaloid diantaranya kapsaisin, dihidrokapsaisin, nordihidrokapsaisin, homokapsaisin dan homodihidrokapsaisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa golongan kapsaisinoid yang ada di dalam plasenta, kulit, biji dan buah cabai rawit (Capsicum frutescens). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yang dibantu dengan alat ultrasonik dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Berdasarkan hasil pengukuran kadar dengan menggunakan TLC Scanner, sampel plasenta dalam pelarut etil asetat memiliki kadar senyawa kapsaisin dengan bobot 27,5 mg/gram simplisia. Setelah itu, kristal yang didapat dimurnikan dengan metode pencucian dengan menggunakan pelarut n-heksana. Lalu dilakukan uji kemurnian rentang titik leleh dan KLT dua dimensi. Setelah itu kristal (isolat 1) dikarakterisasi dengan menggunakan spektofotometer 1H-NMR dan 13C-NMR. Ekstraksi juga menggunakan alat ekstraksi fluida superkritik (EFS) dengan berbagai variasi suhu dan tekanan. Suhu yang digunakan adalah 40, 60 dan 800C dan tekanan yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah 100, 175 dan 250 bar. Berdasarkan hasil pengukuran kadar dengan menggunakan TLC Scanner, sampel hasil EFS pada suhu 400C dan tekanan 175 bar memiliki kadar kapsaisin tertinggi mencapai 32,52 mg.  Kata kunci: Capsicum frutescens, kapsaisin, cabai rawit, ekstraksi fluida superkritik  ABSTRACTFruit cayenne (Capsicum frutescens L) contains a wide variety of secondary metabolites such as alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid group, Alkaloid group is a main component of its plants such as capsaicin, dihydrocapsaicin, nordihydrokapsaicin, homocapsaicin and homodihydrocapsaicin. This study aim to isolate capsaicinoid compounds from placenta, skin, seeds and the fruits of (Capsicum frutescens L). Extraction was done by maceration method aided by ultrasonic using n-hexane, ethyl acetate and methanol as solvets. Based on the results of measurements of the levels using TLC Scanner, the crystals obtained from the placenta extract recrystallization in ethyl acetate with a weight of 27,5 mg /grams of crude drug. Therefore, the crystal obtained is purified by washing method using n-hexane. Then the purity is tested by the melting point range and two-dimensional TLC. After the crystal (isolate 1) is characterized by using a spectrophotometer 1H-NMR and 13C-NMR.Extraction was also done using a supercritical fluid extraction (SFE) with a variety of temperatures and pressures. Temperatures used were 40, 60 and 800C. While the pressure used in the extraction process was 100, 175 and 250 bar. Based on the results of measurements of the levels using TLC Scanner, the SFE result had higher levels which is 32,52 mg/grams at 400C and 175 bar. Keywords: Capsicum frutescens, capsaicin, cayenne fruit, Supercritic fluid extraction
Uji Potensi Antibiotika Neomycin Pada Krim Neomycin Sulfat 5 mg yang Beredar di Indonesia Adriana, Yulis; Ardy, Ardy
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSemua sediaan krim neomycin sulfat yang beredar dipasaran Indonesia pada kemasan hanya mencantumkan kandungan dalam neomycin sulfat 5 mg. Padahal yang memberi efek terapi hanya dalam bentuk neomycin. Jumlah kandungan neomycin bergantung ke potensi bahan baku neomycin sulfat yang digunakan. Untuk perhitungan potensi antibiotik krim berdasarkan kandungan neomycin bukan neomycin sulfat. Hal ini yang akan menyebabkan salah tafsir dari pihak regulator dalam melakukan perhitungan jika produk yang ada dipasaran tersebut tidak mencantumkan jumlah kandungan neomycin. Produk krim neomycin yang berada dipasaran Eropa dan India pada label etiket kemasan mencantumkan jumlah kandungan neomycin .Untuk mengetahui jumlah kandungan neomycin, telah dilakukan penelitian uji potensi antibiotik krim neomycin sulfat 5 mg yang beredar di pasaran Indonesia apakah sesuai dengan persyaratan farmakope dengan kadar 90%-135% . Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan metoda uji potensi antibiotik secara difusi. Hasil penelitian dari 10 sampel dengan kesetaraan neomycin 3 mg, 3,3 mg, 3,5 dan 4 mg hanya neomycin 3 mg yang memenuhi persyaratan mendekati nilai teoritis 100% . Untuk neomycin 3.3 mg kadar mendekati batas bawah sekitar 90%. Tidak ada satupun sampel krim neomycin sulfat yang memenuhi persyaratan pada kesetaraan 3.5 dan 4 mg.  10 produk krim neomycin sulfat berlabel 1gram pada etiketnya setara dengan neomycin 3 mg. Kata kunci: neomycin, label etiket, kadar, neomycin sulfat  krim      ABSTRACTAll neomycin sulphate cream preparations sent on the Indonesian market on the packaging only include the content in neomycin sulfate 5 mg. Meanwhile,imparts a therapeutic effect only in the form of neomycin. The amount of neomycin content depends on the potential raw material for neomycin sulfate used. To calculate potential. There is no neomycin sulfate. This will cause a misinterpretation of the regulator in calculating products in the market that do not include the amount of neomycin content. Neomycin cream products that are suitable in the European and Indian markets on the label of the label etiquette include the amount of neomycin content. To find out the amount of neomycin content, research has been conducted on the potential test of 5 mg neomycin sulfate cream used in the Indonesian market, following pharmacopoeiademand with 90% content - 135%. This research is an experimental research using the method. The results of the study of 10 samples with equality of neomycin 3 mg, 3.3 mg, 3.5 and 4 mg only neomycin 3 mg that met the requirements reached 100%. For neomycin 3.3 mg the lower limit is around 90%. Equality 3.5 and 4 mg none of the 10 samples met the requirements. Means that of the 10 neomycin sulfate cream products bought the Indonesian market have a claim label of 1 gram of neomycin sulfate cream according to neomycin 3 mg. Keywords: neomycin, label etiquette, antibiotic potential, neomycin sulfate cream
Uji Aktivitas Antioksidan Tanaman Sarang Semut (Hydnophytum formicarum Jack) dengan Metode ABTS dan Identifikasi Senyawa Aktif MenggunakanLC-MS Amir, Mellova; Ullu, Asabella; Kusmiati, Kusmiati
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) mengandung flavonoid dan tanin yang merupakan senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antioksidan senyawa ekstrak etanol 96%, etil asetat dan n-heksana, serta identifikasi senyawa aktif tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) yang berasal dari kabupaten Fakfak, Papua Barat. Tanaman sarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, etil asetat dan n-heksana. Hasil ekstrak kemudian diuji aktivitas antioksidannya dengan metode ABTS (2,2’-azinobis(3-ethylbenzoathiazoline-6-sulfonat acid)) menggunakan spektrometer UV-Vis pada panjang gelombang 336 nm denganpembanding vitamin C. Hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh IC50 untuk etanol 96%, etil asetat, n-heksana dan vitamin C berturut-turut sebesar 28,5863 μg/ml; 99,8980 μg/ml; 117,2372 μg/ml; dan 7,411 μg/ml. Berdasarkan hasil IC50, ekstrak etanol 96% tanaman sarang semut menunjukkan aktivitas antioksidan sangat kuat. Ekstrak etanol 96% dianalisis dengan LC-MS untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis LC-MS pada ekstrak etanol 96% tanaman sarang semut diperoleh 7 senyawa. Kata kunci: ABTS, antioksidan, LC-MS, tanaman sarang semut(Hydnophytumformicarum Jack) ABSTRACTSarang semut (Hydnophytum formicarum Jack) contain antioxidant compound i.e. flavonoid and tannin. Test research have been caried out the antioxidant activity of ethanol 95%, ethyl acetate and n-hexane and identification of active compounds of sarang semut plant extract. The sarang semut plant was collected from Fakfak, West Papua. Sample was macerated by solvent ethanol 96%, ethyl acetate and n-hexane separately. Antioxidant activity of sarang semut plant extract was determined by ABTS method using UV-Vis spectrometer at wavelength of 336 nm, the ascorbic acid was used as standard of activity antioxidant. Antioxidant activity obtained by IC50 for ethanol 95%, ethyl acetate, n-hexane and vitamin C were 28.5863 μg/ml; 99.8980 μg/ml; 117,2372 μg/ml; and 7.411 μg/ml. Based on the results of IC50, ethanol 96% showed a very strong antioxidant activity. Ethanol 96% analyzed by LC-MS to determine the compound contained in it. The results of LC-MS analysis on ethanol 96% obtained 7 compounds. Keywords: ABTS, antioxidant, LC-MS, sarang semut(Hydnophytum formicarumJack)
Uji Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Amilum Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Lena, Ayu Puspita; Utami, Tyas Putri; E. Hurit, Hermanus
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKimpul (Xanthosoma sagittifolium) mengandung karbohidrat sebagai komponen terbesarnyat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan umbi kimpul dan menilai karakteristik amilum, kadar air, kadar abu serta kandungan fitokimia. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara invitro menggunakan metode peredaman radikal DPPH dengan pelarut etanol 96%. Pengujian karakteristik amilum dilakukan menggunakan metode iodin, pemeriksaan morfologi amilum secara mikroskopis, uji kadar, air abu, dan skrining fitokimia. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan  bahwa amilum umbi kimpul memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan nilai IC50 264,916 ppm. Karakteristik amilum menunjukkan butir pati berbentuk bulat, merupakan amilum tunggal dan terdapat sebuah hilus berada di tengah berbentuk garis retak dan lamella yang mengelilingi hilus. Amilum kimpul memiliki kadar air sebesar 5,60% dan kadar abu sebesar 1,81%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan amilum kimpul  mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan triterpenoid, serta memiliki nilai IC50 264,916 ppm (lemah). Kata kunci: antioksidan, amilum, kandungan kimia, kimpul ABSTRACTKimpul (Xanthosoma sagittifolium) contains carbohydrates as its most substantial component. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity and assess the characteristics of starch, water content, ash content, and phytochemical content of Kimpul tubers. The antioxidant activity test was carried out in vitro using the DPPH radical reduction method with 96% ethanol solvent. Testing the characteristics of starch was carried out using the iodine method, microscopic morphological examination of the starch, test levels, ash water, and phytochemical screening. The results of the antioxidant activity test showed that starch tuber starch possessed weak antioxidant activity with an IC50 value of 264,916 ppm. Characteristics of starch show round starch grains, obtain a single starch, and there is a hilum in the middle of a crack line and lamellae that surrounds the hilum. Amylum kimpul has a water content of 5.60% and an ash content of 1.81%. Phytochemical screening results show that starch-containing alkaloids, flavonoids, saponins, steroids, and triterpenoids has IC50 264,916 ppm (weak) Keywords: antioxidants, starch, chemical content, kimpul

Page 1 of 1 | Total Record : 5