cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017" : 12 Documents clear
PERILAKU PETANI PENYEMPROT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR SERUM CHOLINESTERASE Devi Ayu Susilowati; Suhartono Suhartono; Bagoes Widjanarko; Mateus Sakundarno Adi; Suratman Suratman
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.779 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3152

Abstract

Petani penyemprot merupakan salah satu populasi berisiko untuk mengalami keracunan pestisida akibat dari aktivitas pertanian yang sangat dekat dengan pestisida. Untuk mengetahui adanya paparan pestisida dan penilaian risiko keracunan pestisida adalah dengan pengukuran kadar serum cholinesterase. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan hubungan antara pengetahuan, perilaku merokok ketika menyemprot, dan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) ketika menyemprot dengan kadar serum cholinesterase pada petani penyemprot. Jenis penelitian ini observasional dengan desain studi cross sectional. Jumlah sampel 88 petani penyemprot di Desa Dukuhlo Kabupaten Brebes. Sampel diambil dengan teknik acak sederhana. Hasil analisis multivariat dengan multipel regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang terbukti berhubungan dengan kadar serum cholinesterase adalah pengetahuan tentang pestisida p=0,005 (OR=12,369; 95% CI=2,1-71,5) dan merokok ketika menyemprot p=0,005 (OR=9,641; 95% CI=2,0-46,1). Petani penyemprot yang memiliki pengetahuan kurang tentang pestisida mempunyai risiko 12,3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan tentang pestisida yang baik dan petani penyemprot yang merokok ketika menyemprot mempunyai risiko 9,6 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Pengetahuan tentang pestisida dan merokok ketika menyemprot terbukti berhubungan dengan kadar serum cholinesterase pada petani penyemprot.
ANALISIS KESIAPAN PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN DALAM MENGHADAPI AKREDITASI Lailatul Maghfiroh; Thinni Nurul Rochmah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.182 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.1665

Abstract

Peningkatan kualitas kesehatan merupakan salah satu pelaksanaan wajib yang tertuang dalam pembangunan kesehatan nasional yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dalam pelaksanaannya, setiap pelaksana pelayanan kesehatan wajib untuk melakukan akreditasi untuk mewujudkan jaminan kualitas pelayanan kesehatan. Puskesmas Demangan merupakan salah satu puskesmas tingkat pertama di Kota Madiun dan berintegrasi dengan Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan. Sesuai peraturan, Puskesmas Demangan harus mulai mempersiapkan akreditasi untuk puskesmas tingkat pertama guna mewujudkan penjaminan mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pencapaian awal penilaian akreditasi sesuai dengan pedoman Peraturan Menteri Kesehatan No. 46/2015. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Telusur dokumen diidentifikasi sesuai dengan standar instrumen dan dilakukan wawancara untuk mengetahui pelaksanaan prosedur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian akreditasi sampai dengan Maret 2016 hanya sebesar 62,9% dari semua elemen penilaian dalam standar akreditasi untuk kesiapan puskesmas dalam akreditasi. Rekomendasi penelitian ini mengarah ke pembentukan tim khusus untuk fokus ke dokumen dan monitoring evaluasi akreditasi.
HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG Djohan Aras; Abdullah Arsyad; Nurhikmawaty Hasbiah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.345 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3160

Abstract

Kecepatan adalah aset utama atlet renang. Penelitian terbaru menunjukkan variabel fleksibilitas dan kekuatan otot lengan sangat memengaruhi kecepatan renang individu. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara fleksibilitas dan kekuatan otot lengan pada atlet renang gaya bebas di Makassar. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 20 orang atlet yang berusia 12-18 tahun. Variabel independen yang diukur adalah fleksibilitas dan kekuatan otot lengan. Variabel dependen yang diukur adalah kecepatan renang melalui tes renang gaya bebas 25 meter. Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan fleksibilitas dan kekuatan otot lengan dengan kecepatan pada atlet renang. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara fleksibilitas dengan kecepatan (p=0,001; R2=0,512) dan kekuatan otot lengan dengan kecepatan (p=0,001; R2=0,746). Disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai fleksibilitas, semakin tinggi kecepatan renang. Semakin besar nilai kekuatan otot lengan, semakin tinggi kecepatan renang.
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL Alodiea Yoeantafara; Santi Martini
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.421 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.2132

Abstract

Kadar Kolesterol total di dalam darah sangat berpengaruh terhadap pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Kadar kolesterol yang melebihi batas normal akan memicu terjadinya proses aterosklerosis, aterosklerosis  merupakan manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pola makan dengan kadar kolesterol total. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian case control . Sampel penelitian ini sebesar 56 orang yang terdiri dari 28 kasus dan 28 kontrol.  Sampel diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan  uji statistik dan perhitungan OR dengan Epi Info. Hasil penelitian besar risiko kadar kolesterol total adalah usia( p value= 1,00 ; OR= 1,2 ; 95% CI=0,36<OR<3,92), pola makan tinggi lemak (p value = 0,285; OR=2,06; 95% CI=0,7<OR<5,98), pola makan rendah serat (p value= 0,030; OR=4; 95% CI=1,28<OR<12,4). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola makan rendah serat memiliki OR yang bermakna sedangkan usia dan pola makan tinggi lemak tidak signifikan. Sebaiknya diberikan tambahan informasi yang diberikan kepada masyarakat peduli tentang faktor-faktor risiko tingkat kolesterol total yang mencakup makan pola diet tinggi lemak, rendah serat.
KEMAMPUAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS DALAM MENGAKOMODASI IMPLEMENTASI FUNGSI PUSKESMAS Nuzulul Putri; Ernawaty Ernawaty; Thinni Nurul R; Hario Megatsari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.771 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.1061

Abstract

Setelah pemberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional, puskesmas dianggap semakin berat menjalankan fungsi kuratif daripada preventif. Implementasi fungsi puskesmas sudah seharusnya dapat dikendalikan melalui sebuah instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang mampu mengakomodasi fungsi puskesmas secara seimbang. Penelitian ini menganalisis kemampuan instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas dalam mengakomodasi implementasi fungsi puskesmas. Implementasi fungsi puskesmas dianalisis melalui studi dokumen kebijakan yang mengatur fungsi puskesmas. Nominal Group Technique (NGT) dengan kepala puskesmas di Kota Surabaya dilakukan untuk menyimpulkan akomodasi setiap fungsi puskesmas pada setiap komponen penilaian yang digunakan dalam instrumen PKP. Ada tiga aspek yang dinilai dalam PKP, yakni aspek pelayanan kesehatan (wajib dan pengembangan), pelaksanaan manajemen puskesmas, dan mutu pelayanan kesehatan. PKP untuk program wajib dan pengembangan puskesmas lebih menilai fungsi puskesmas sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Komponen penilaian untuk mutu pelayanan kesehatan dan kegiatan manajemen puskesmas justru lebih banyak menilai mutu fungsi pelayanan kesehatan perorangan. Fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan merupakan fungsi yang paling jarang dinilai sebagai kinerja puskesmas. Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen PKP yang selama ini digunakan belum mampu mengakomodasi implementasi fungsi puskesmas secara seimbang.
MODEL PREDIKSI PENGENDALIAN KOMPLIKASI PENYAKIT PENYERTA PADA PENGGUNA NARKOTIKA DI PALEMBANG Rico Januar Sitorus; Feranita Utama; Imelda G. Purba; Bina Melvina
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.844 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3161

Abstract

Penyalahgunaan narkotika dapat mengakibatkan komplikasi fisik, psikologis dan beban ekonomi keluarga. Semakin lama menggunakan narkotika dan tidak menjalani rehabilitasi akan membuat kecanduan yang berat. Pengguna narkotika dengan adiksi berat akan berdampak juga terhadap beratnya penyakit yang dialami dan lamanya menjalani rehabilitasi. Beban penyakit yang diakibatkan ketergantungan narkotika akan berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi sendiri dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu model prediksi terhadap pengendalian komplikasi penyakit penyerta pengguna narkotika. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan populasi penelitian adalah semua pengguna narkotika baik pengguna narkotika suntik dan narkotika bukan suntik. Sampel dalam penelitian ini adalah pecandu narkotika yang menggunakan jenis narkotika dengan total sampel 211 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko akan mencegah pengguna narkotika mengalami komplikasi penyakit penyerta dengan p=0,04, OR Adj=0,47 dengan interval kepercayaan 0,22 – 0,99 setelah dikontrol jenis kelamin dan status perkawinan. Temuan ini memberikan informasi bahwa hubungan seksual berisiko harus dihindari. Untuk itu diharapkan dukungan keluarga untuk lebih perduli, aktif merekomendasikan untuk mengikuti rehabilitasi dan dukungan pemerintah untuk melakukan penjangkauan dengan memberi informasi yang tepat bahwa mereka yang secara sadar melapor tidak akan ditangkap untuk masuk penjara, tetapi direkomendasikan untuk direhabilitasi.
EFEK PRODUK GALOHGOR TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENURUNAN STRES OKSIDATIF DIABETES MELITUS TIPE 2 Sulasyi Setyaningsih; Roosita Katrin; Evy Damayanthi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.866 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.1930

Abstract

Hiperglikemi kronis pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkatkan terbentuknya radikal bebas yang disebabkan peningkatan peroksidasi asam lemak, yang akan mengarah pada komplikasi yang bersifat kronis. Peningkatan terbentuknya radikal bebas yang tidak diimbangi dengan peningkatan asupan antioksidan akan menimbulkan stres oksidatif. Penelitian dilakukan untuk menganalisis efek pemberian produk galohgor berupa cookies dan minuman serbuk terhadap status antioksidan dan penurunan penanda stres oksidatif pada penderita DM tipe 2. Sebanyak 18 subjek penderita DM tipe 2 dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi (n=9) diberikan cookies dan minuman serbuk galohgor dan kelompok kontrol (n=9) diberi cookies dan minuman serbuk yang tidak mengandung galohgor selama 38 hari. Penelitian dilaksanakan di wilayah Lingkar Kampus Institut Pertanian Bogor. Aktivitas antioksidan plasma dianalisis dengan metode 2,2-diphenyl-1-pycrilhydrazyl (DPPH), sedangkan stres oksidatif dinilai dengan mengukur kadar Malondialdehyde (MDA) plasma. Data dianalisis menggunakan independent t test, paired t test dan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata selisih aktivitas antioksidan setelah dikoreksi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol masing-masing adalah +4.07% dan +1.78% (p>0,05), sedangkan selisih MDA plasma kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol sebagai berikut -0,56 nmol/ml dan +7,05 nmol/ml (p<0,05). Produk galohgor berupa cookies dan minuman serbuk galohgor signifikan menurunkan stres oksidatif pada penderita DM tipe 2.
INTERVENSI SUSU TINGGI PROTEIN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI PADA KELOMPOK USIA DEWASA Harna Harna; Clara M. Kusharto; Katrin Roosita
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.846 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3157

Abstract

Susu tinggi protein merupakan makanan kompleks yang mengandung beberapa senyawa bioaktif potensial, kemungkinan memiliki efek terhadap berat badan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian susu tinggi protein terhadap tingkat konsumsi susu tinggi protein, status gizi dan menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi zat gizi makro dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan metode eksprimental dengan desain Randomized Control Trial (RCT). Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu 24 subjek pada kelompok perlakuan dan 23 subjek pada kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan susu tinggi protein dan pendidikan gizi selama 90 hari. Kelompok kontrol diberikan pendidikan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan asupan energi antara kedua kelompok (p<0,05; 422,08±333,9 kkal pada kelompok perlakuan). Intervensi susu tinggi protein dapat meningkatkan asupan protein secara signifikan (p<0,05;26,8±13,95 gram). Terdapat peningkatan signifikan berat badan pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05;2,37±1,3 kg). IMT meningkat signifikan pada kelompok perlakuan (p<0,05; 0,92±0,53 kg/m2). Terdapat korelasi positif yang signifikan antara konsumsi energi dan protein dengan IMT dan berat badan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa intervensi susu tinggi protein dapat meningkatkan status gizi melalui peningkatan berat badan dan dapat meningkatkan asupan energi dan protein.
KONSUMSI IKAN PADA IBU HAMIL DAN KAITANNYA DENGAN OUTCOME KELAHIRAN Rendra Kusuma; Ali Khomsan; Lilik Kustiyah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.635 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3153

Abstract

Konsumsi ikan ibu hamil yang rendah menjadi faktor risiko yang kuat pada kejadian persalinan prematur dan bayi berat lahir rendah. Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor yang memengaruhi outcome kelahiran. Penelitian ini didanai oleh Neys-van Hoogstraten Foundation. Desain penelitian ini adalah cohort study dengan jumlah subjek sebanyak 41 di Kecamatan Lenteng dan 38 ibu hamil di Kecamtan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Data usia, pendidikan, pendapatan, ukuran rumah tangga, berat badan pra-hamil, dan paritas ibu diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, tinggi badan ibu menggunakan microtoise, asupan energi menggunakan recall 2x24 jam, konsumsi ikan menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire. Berat, panjang, dan lingkar kepala lahir bayi berdasarkan catatan bidan. Analisis data menggunakan korelasi pearson dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi ikan ibu sebesar 61,8 gram. Rata-rata berat, panjang, dan lingkar kepala bayi lahir sebesar 3090,5 gram, 49,1 sentimeter, dan 33,3 sentimeter. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan dan tinggi badan ibu dengan berat dan panjang lahir bayi. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan ibu dengan lingkar kepala lahir bayi. Konsumsi ikan dan tinggi badan ibu menjadi faktor yang memengaruhi berat lahir bayi. Konsumsi ikan menjadi faktor yang memengaruhi panjang dan lingkar kepala lahir bayi.
PARITAS DAN PERAN SERTA SUAMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI Yeni Yeni; Rini Mutahar; Fenny Etrawati; Feranita Utama
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.411 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3158

Abstract

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi penggunaan KB yang meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 8,4% pria menggunakan kontrasepsi atau terlibat secara langsung dalam penggunaan pelayanan keluarga berencana terutama kondom pria. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh paritas dan peran serta suami dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan metode kontrasepsi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita menikah usia 15-45 tahun sebanyak 216 orang. Kriteria inklusi sampel adalah wanita dengan status menikah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,2% responden menggunakan kontrasepsi, 91,7% responden memiliki suami yang mendukung kontrasepsi dan 72,7% responden memiliki jumlah anak 2 sampai 4 orang. Ada pengaruh yang signifikan antara peran serta suami (PR:4,570;95%CI:1,647-12,682) dan paritas (multipara (PR:0,218;95%CI:0,060-0,790), primipara (PR:0,518;95%CI:0,132-2,028)) terhadap penggunaan kontrasepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta suami merupakan faktor risiko perilaku penggunaan metode kontrasepsi sedangkan paritas merupakan faktor protektif dari perilaku penggunaan metode kontrasepsi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengajak pasangan ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan mengenai penggunaan metode kontrasepsi dengan meningkatkan cakupan partisipasi suami secara langsung dalam menggunakan metode kontrasepsi.

Page 1 of 2 | Total Record : 12