cover
Contact Name
Indra Fauzi Sabban
Contact Email
indra.fauzi@iik.ac.id
Phone
+6282225094691
Journal Mail Official
indra.fauzi@iik.ac.id
Editorial Address
Jalan. KH. Wahid Hasyim 65 Kediri Jawa Timur Indonesia
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT AND EMPOWERMENT
ISSN : -     EISSN : 27145735     DOI : -
JECC memiliki tujuan untuk dapat mendiseminasikan hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh instansi pendidikan maupun organisasi lainnya agar dapat menjadi bahan rujukan serta menjadi inspirasi untuk meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat. JECC berfokus pada bidang sebagai berikut: Pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Peningkatan nilai guna barang dan jasa.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 82 Documents
PENYULUHAN PENCEGAHAN KANKER KULIT DENGAN PENGGUNAAN TABIR SURYA Shoviantari, Fenita; Agustina, Lia
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya paparan sinar matahari terhadap kulit, maka diperlukan suatu penyuluhan kepada masyarakat. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kulit, salah satunya adalah kanker kulit. Salah satu cara dalam meningkatkan perlindungan kulit terhadap dampak buruk matahari adalah dengan menggunakan tabir surya. Tabir surya dapat menghalangi penetrasi sinar UV ke dalam kulit. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya sinar UV. Metode: Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah metode ceramah, praktek, dan ditambah dengan pre dan post test kepada seluruh peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal dan keberhasilan penyampaian materi penyuluhan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019 dengan sasaran peserta adalah wali murid di TK Dharma Wanita Tosaren 2 di RW 10 Dusun Tirtoudan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri. Hasil:  Dari hasil pre dan post test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan setelah pre dan post test dari rata – rata 25 menjadi 70. Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan pencegahan kanker kulit dengan penggunaan tabir surya mampu meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan. 
Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS) di Lingkungan Sekolah Humairoh, Durroh
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan suatu intervensi kesehatan yang sederhana dan murah dalam mengurangi penularan berbagai macam penyakit, utamanya penyakit berbasis lingkungan seperti: Flu burung, diare, typus, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), kecacingan, infeksi saluran pencernaan, Typoid, Hepatitis, dan Polio pada balita. Praktik CTPS juga dapat menurunkan insiden diare. Hal ini membuat Praktik CTPS dipandang efektif untuk pencegahan penularan penyakit menular secara langsung. Praktik CTPS ternyata belum menjadi perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekolah pada khususnya. Tujuan: Penyuluhan yang dilakukan pada siswa Madrasah Ibtida’iyah Miftahul Huda memeiliki tujuan agar siswa dapat memahami dan mengaplikasikan praktik cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Metode: Ceramah dan praktik langsung dengan sasaran siswa-siswi MI Miftahul Huda Desa Bakalan Grogol Kediri kelas I dan kelas II. Fokus penyuluhan pada langkah-langkah mencuci tangan menggunakan sabun, fungsi cuci tangan pakai sabun, dan lama bertahannya kuman pada tangan tanpa sabun. Hasil: Berdasarkan hasil penyuluhan menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas I meningkat 61% dari 18% menjadi 79%, sedangkan kelas II pemahaman meningkat hingga 57% dari 42% menjadi 99%. Kesimpulan: Penyuluhan CPTS yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan siswa MI Miftahul Huda tentang buday cuci tangan dengan sabun.
DETEKSI DINI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DENGAN SKRINING TEKANAN DARAH DAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA -, Erawati
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

           Prevalensi penyakit degeneratif saat ini cukup meningkat terutama penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi, kedua penyakit tersebut memiliki kaitan yang sangat erat sehingga membutuhkan pengelolaan yang tepat dan seksama dan perlunya pencegahan tentang DM dan hipertensi. Dari permasalahan tersebut sangat diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) tentang DM dan hipertensi dengan sasaran warga di kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Pengmas ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2019, bertujuan memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan tentang hipertensi dan diabetes melitus serta melakukan pemeriksaan tensi dan gula darah acak ke lansia di kelurahan Tinalan. Metode pelaksanaan kegiatan berupa ceramah penyuluhan mengenai hipertensi dan diabetes melitus, quisioner dan pemeriksaan kesehatan tekanan darah dan gula darah acak. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta lansia, hasil dari kegiatan adalah hasil kuisioner menunjukkan bahwa 83,33% warga lansia memiliki tingkat pengetahuan terhadap hipertensi dan diabetes yang rendah, sedangkan 16,67% warga lansia sudah mengenal kedua penyakit tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan terdapat 10% warga menunjukan nilai gula darah tinggi (lebih dari 200 mg/dl), sedangkan 90% warga menunjukkan nilai gula darah sewaktu normal. Hasil pemeriksaan tekanan darah pada lansia menunjukkan bahwa 70% lansia memiliki hasil tekanan darah tinggi dan menandakan hipertensi dan 30% lansia menunjukkan tekanan darah normal. Rendahnya pengetahuan warga menyebabkan banyak warga yang menderita hipertensi, sehingga perlu adanya pengelolan dari pola hidup lansia untuk mencegah komplikasi dari hipertensi. Rendahnya hasil lansia yang menunjukkan nilai kadar gula darah yang lebih dari 200 mg/dl disebabkan karena konsumsi makanan yang cukup baik untuk mencegah adanya diabetes. 10% warga yang memiliki kadar gula tinggi merupakan warga yang terkena diabetes dan rutin melakukan pengobatan dan pengelolaan diabetes. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyakit hipertensi yang paling banyak diderita lansia.
PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI POSYANDU REMAJA DI DESA KRECEK KECAMATAN BADAS KABUPATEN KEDIRI Ertiana, Dwi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi di dunia sangat begitu pesat termasuk di Indonesia, dengan perkembangan teknologi yang pesat maka  berkembang juga permasalahan remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Tujuan Kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, serta pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reprodukasi, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja serta menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat. Metode yang dipakai meliputi survey untuk mendata jumlah sasaran remaja dan tentang data kenakalan remaja, Musyawarah Mufakat Desa (MMD), pelatihan kader posyandu tentang cara melaksanakan posyandu remaja, pemeriksaan remaja dan pembentukan posyandu remaja. Kegiatan dilaksanakan tanggal 1-20 Juni 2019. Hasilnya didapatkan jumlah remaja di Desa Krecek  ada 852 remaja dengan sampel yang diambil 92 remaja yang aktif di kegiatan karang taruna. Dari tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi  63 remaja pengetahuannya baik dan 28 remaja pengetahuannya kurang. Tentang kenakalan remaja, yang pernah melakukan kenakalan remaja ada 74 remaja yang tidak melakukan kenakalan remaja 17  remaja dan yang hamil diluar nikah ada 3 remaja. Pada kegiatan MMD disepakati untuk pembetukan posyandu remaja yang dapat digunakan sebagai wadah para remaja untuk menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat, meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, meningkatkan gizi para remaja, mengurangi kejadian kenakalan pada remaja di desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri.
EDUKASI CARA PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DALAM PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA Adriansyah, Agus Aan; Firdausi, Nurul Jannatul; Yuliani, Kartika; Sa'adah, Nikmatus
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Masalah stunting menjadi perhatian penting semua pihak di Pamekasan. Tahun 2018 tidak ditemukan kasus stunting di Desa Murtajih Pamekasan, namun tahun 2019 terdapat kasus 5 anak yang mengalami stunting. Stunting merupakan permasalahan status gizi dengan indikator tinggi badan yang tidak mencapai ukuran normal pada usianya. Kader menjadi salah satu penyebab kesalahan dalam perilaku pengukuran status gizi maupun dalam validitas pembacaan hasil pengukuran. Tujuan: Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan kader dalam pengukuran status gizi bayi dan balita. Metode: Metode yang digunakan yaitu observasi, penyuluhan, praktik pemberdayaan kader dan pengukuran pengetahuan serta keterampilan kader. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dan pengetahuan kader yang signfikan dalam pengukuran status gizi pada bayi dan balita setelah dilakukan penyuluhan dan praktik pengukuran penimbangan berat badan dan tinggi badan (Sig = 0,001). Mayoritas kader mengalami peningkatan kemampuan (83,3%). Kesimpulan: Kesimpulan yang dapat dipetik yaitu semakin baik pengetahuan kader, maka semakin baik pemahamannya dalam menilai pertumbuhan bayi dan balita. Pengetahuan sangat penting dalam memberikan pengaruh terhadap sikap dan tingkah laku kader pada pelayanan Posyandu. Keaktifan kader dalam Posyandu dapat meningkatkan keterampilan.
PELATIHAN DETEKSI DINI PENYAKIT SECARA MANDIRI MELALUI LIDAH Sariwati, Atmira; Oktavia, Ira
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola hidup yang tidak sehat yaitu kurang berolah raga, merokok  dan konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, pedas serta bahan aditif berbahaya dalam kurun waktu yang lama akan menimbulkan sirkulasi energi ginjal, paru-paru, jantung dan ginjal terganggu sehingga menimbulkan beberapa penyakit seperti diabetes mellitus, gagal ginjal, serangan jantung, kanker paru-paru. Penyakit seperti ini bisa di deteksi sejak dini menggunakan lidah. Lidah berada antara organ eksterior yaitu jantung. Organ jantung memerintah rasa makanan dan pengucapan. Energi di dalam  jantung mengontrol sirkulasi darah darah sehingga berpengaruh dalam warna otot lidah. Lidah berhubungan dekat dengan organ limpa dan lambung. Makanan dan minuman diterima oleh lambung dan diubah oleh energi limpa. Lambung memiliki kemampuan memproduksi cairan, sehingga direfleksikan dalam bentuk kelembaban lidah. Kualitas energi nutrisi dan darah tergantung dari kekuatan energi limpa untuk menyuling sari makanan, direfleksikan dalam warna otot lidah. Lidah yang sehat adalah berwarna merah muda dengan bentuk otot lidah tidak terlalu tebal atau tipis, selaput lidah putih dan tipis dan pembuluh vena dibawah lidah tidak menonjol yang menunjukkan energi, aliran dan cairan tubuh yang berjalan dengan baik dan seimbang, jika dibagian ujung lidah berwarna merah menandakan adanya gangguan di sekitar jantung dan paru paru, untuk lidah yang ditengah berwarna putih dan berkerak mengindikasikan ada gangguan pencernaan, sedangkan untuk pangkal lidah yang berkerak terjadi permasalahan di ginjal dan reproduksi. Metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek langsung. Palatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini dapat dilihat dari hasil questioner sebelum dan sesudah pelatihan yang mengalami peningkatan pengetahuan masyarakat.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Jamur Tiram melalui Pelatihan Budidaya Jamur dan Strategi Pemasaran Kurniawan, Muhammad Fariez
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Usaha budidaya jamur di Dusun Gungan, Wukirsari, Cangkringan mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang dapat memberikan peningkatan kesejahteraan kepada anggota kelompok wanita tani secara signfikan karena sudah tersedia fasilitas bangunan untuk budidaya yang cukup memadai. Hal ini didukung juga dengan status Dusun Gungan yang merupakan salah satu dusun wisata di desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, sehingga akan memudahkan pemasaran produk olahan jamur tersebut dengan memberikan nilai kekhasannya. Tujuan: Untuk meningkatkan produktivitas dan kontinuitas budidaya jamur tiram serta memberikan peningkatan kualitas produk jamur tiram goreng yang diolah. Metode: Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan melalui penyuluhan dan pengembangan budidaya jamur dan strategi pemasaran, pelatihan budidaya jamur, pengadaan hibah alat spinner, sealer plastik dan timbangan, pelatihan penggunaan alat spinner dan packaging produk jamur crispy. Hasil: Hasil yang didapatkan adalah berupa peningkatan volume kapasitas produksi, packaging dan kualitas produk yang lebih baik. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan produktivitas dan kontinuitas budidaya jamur di Dusun Gungan, Wukirsari dan peningkatan kualitas produk jamur tiram goreng yang diolah.
MODEL PEMBERDAYAAN POTENSI LOKALITA KONTEMPORER MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI Darmadji, Darmadji
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandiran ekonomi menjadi isu yang sangat penting tidak hanya dalam pembangunan nasional tetapi bahkan menjadi salah satu Agenda Pembangunan Global  2030 (sustainable development goals/SDGs). Selama ini, upaya menuju kemandirian ekonomi antara lain ditempuh melalui program pemberdayaan klasik yang masih bertumpu pada  tiga pilar pendekatan enabling, protecting, dan empowering. Sebaliknya pemberdayaan  model kontemporer yang memadukan  model pemberdayaan klasik dan model kekinian masih sangat langka. Pengabdian ini bertujuan memberdayakan petani berbasis pendekatan lokalita kontemporer menuju kemandirian ekonomi. Metode kegiatan dalam jangka pendek adalah  menumbuhkan jiwa kewirausahaan ibu-ibu PKK melalui edukasi kewirausahaan, yang dipadukan dengan kegiatan backstopping, enabling, empowering dan protecting. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) setelah diberi edukasi tentang kewirausahaan dan sekaligus dilakukan pendampingan, telah berhasil menumbuhkan dan semangat berwirausaha, dari semula yang tidak mencoba bertanam menjadi mau bertanam dengan menerapkan system pertanian hidroponik. Meskipun hasil dipercobaan pertama masih belum memusakan, namun mereka masih semangat untuk terus bersemangat berhidroponik. (2) sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat dalam berhidroponik, maka telah disepakti untuk dilakukan loba pertumbuhan tanaman hidroponik antar RT. Tingginya semangt para ibu-ibu ini penting untuk terus dijaga dan ditumbuhkan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah mendampingi mereka sampai berhasil menuju perbaikan ekonomi keluarga bahkan menuju pembentukan badan usaha ekonomi RW.
Kiat Mengatasi Kecemasan Lansia Di Rumah Asuh Anak Dan Lansia Griya Asih Wulandari, Mayang; Mahadini, Chantika
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan (Anxiety) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal Mitra pada program PKM ini adalah Lansia Di Rumah Asuh Anak Dan Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Permasalahan yang ditemukan para lansia sering mengalami kesulitan untuk tidur, sering cemas, dan banyak yang pikun. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan- tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.Tujuan: Program PKM Tentang Kecemasan Lansia Di Rumah Asuh Anak Dan Lansia Griya Asih Lawang untuk mengoptimalkan peran pengelola dalam upaya mensosialisasikan Gerakan Bahagia Menghadapi Masa Senja.  Metode: Tim pelaksana PKM melakukan penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan dasar kepada para pengasuh lansia, kiat-kiat mengatasi rasa cemas pada lansia, dan bagaimana menjalani kehidupan akhir dengan bahagia walaupun tidak ada sanak saudara yang mendampingi. Hasil : Adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan mitra dari hasil pretest = 61 (termasuk kategori cukup) dan hasil postest = 96 (termasuk kategori baik). Adanya penurunan rata-rata tingkat kecemasan lansia dari pretest= 80 dan hasil postest = 53. Kesimpulan : para lansia membutuhkan pendampingan baik dari tenaga pengasuh maupun penguatan dari diri sendiri. Setelah dilakukan penyuluhan dan pendampingan para lansia semuanya mengalami perubahan perilaku dari yang tadinya tertutup jadi mau bergaul, yang cemas lebih banyak tersenyum dan yang sukar tidur jadi nyenyak tidur sehingga tidak kesiangan lagi saat pagi.
Model Pemberdayaan Potensi Lokalita Kontemporer Menuju Kemandirian Ekonomi Darmadji Darmadji, Darmadji
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandiran ekonomi menjadi isu yang sangat penting tidak hanya dalam pembangunan nasional tetapi bahkan menjadi salah satu Agenda Pembangunan Global  2030 (sustainable development goals/SDGs). Selama ini, upaya menuju kemandirian ekonomi antara lain ditempuh melalui program pemberdayaan klasik yang masih bertumpu pada  tiga pilar pendekatan enabling, protecting, dan empowering. Sebaliknya pemberdayaan  model kontemporer yang memadukan  model pemberdayaan klasik dan model kekinian masih sangat langka. Pengabdian ini bertujuan memberdayakan petani berbasis pendekatan lokalita kontemporer menuju kemandirian ekonomi. Metode kegiatan dalam jangka pendek adalah  menumbuhkan jiwa kewirausahaan ibu-ibu PKK melalui edukasi kewirausahaan, yang dipadukan dengan kegiatan backstopping, enabling, empowering dan protecting. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) setelah diberi edukasi tentang kewirausahaan dan sekaligus dilakukan pendampingan, telah berhasil menumbuhkan dan semangat berwirausaha, dari semula yang tidak mencoba bertanam menjadi mau bertanam dengan menerapkan system pertanian hidroponik. Meskipun hasil dipercobaan pertama masih belum memusakan, namun mereka masih semangat untuk terus bersemangat berhidroponik. (2) sebagai upaya untuk menumbuhkan semangat dalam berhidroponik, maka telah disepakti untuk dilakukan loba pertumbuhan tanaman hidroponik antar RT. Tingginya semangt para ibu-ibu ini penting untuk terus dijaga dan ditumbuhkan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah mendampingi mereka sampai berhasil menuju perbaikan ekonomi keluarga bahkan menuju pembentukan badan usaha ekonomi RW.