cover
Contact Name
Zuriatin
Contact Email
jurnalipstsb@gmail.com
Phone
+6285205393336
Journal Mail Official
kampustsb@gmail.com
Editorial Address
Jalan Pendidikan Taman Siswa No. 1 Palibelo, Bima, NTB 84173
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN IPS
Published by STKIP Taman Siswa Bima
ISSN : 20880308     EISSN : 26850141     DOI : https://doi.org/10.37630/jpi
Jurnal Pendidikan IPS STKIP Taman Siswa Bima adalah jurnal penelitian peer-review, akses terbuka berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima (LPPM STKIP Tamsis Bima). Jurnal ini menyediakan platform sebagai sarana bagi peneliti, akademisi, praktisi dan profesional untuk mempublikasikan hasil penelitian. Fokus dan lingkup penulisan (Focus & Scope) dalam Jurnal Pendidikan IPS meliputi: 1. Ilmu Sosial dan Pendidikan Ilmu Sosial 2. Sejarah dan Pendidikan Sejarah 3. Ekonomi dan Pendidikan Ekonomi 4. Geografi dan Pendidikan Geografi 5. Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi 6. Ilmu Hukum dan Humaniora
Articles 119 Documents
Analisis Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Sanggar Rian Utama; Syahbuddin Syahbuddin; Much. Noeryoko
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i1.375

Abstract

Peneitian ini bertujuan menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sanggar berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016. Dua aspek penting yang dianalisis adalah kelengkapan dan sistematika penyusunan komponen RPP dan kesesuaian isi RPP berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripstif. Pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumentasi terhadap desain perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Sanggar. Validasi data dengan perpanjangan pengamatan dan meningkatkan ketekunan serta triangulasi teori. Analisis data merujuk peda pendapat Miles dan Huberman (1884), aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, conclusion drawing/verification. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sanggar sesuai dengan ketentuan dari Permendikbud No. 22 Tahun 2016 sedangkan perbedaannya pada sistematika. (b) Isi Desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Sanggar sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 22 Tahun 2016.
Proses Dekolonisasi Republik Demokratik Timor-Leste dan Keterlibatan Indonesia Syahbuddin Syahbuddin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.376

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dekolonisasi Timor Portugis dan latarbelakang keterlibatan Indonesia dalam proses dekolonisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan data heuristik, kritik sumber atau verifikasi, analisis atau interpretasi dan penulisan sejarah atau histiriografi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses dekolonisasi Timur Portugis dilatarbelakangi meletusnya revolusi di Portugal pada tanggal 25 April 1974 yang dikenal dengan Revolusi Bunga “Carnation Revolution” atau “Revolusi Anyelir”. Paska kudeta terjadi perbedaan pandangan tentang konsep dekolonisasi terhadap kononi-koloni Portugis baik di Afrika maupun di Asia. Perbedaan pendapat tersebut menyebabkan tidak adanya kesatuan dan kejelasan konsep tentang proses dekolonisasi di Timor Portugis. Hal ini menyebabkan kekacauan di Timor Portugis yang diwarnai persaingan politik dan senjata antara partai-partai. Keterlibatan Indonesia dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis latarbelakangi oleh dua faktor: (a) kondisi politik internasional dimana sedang berlangsung perang dingin antara blok Barat dengan blok Timur. Paska kemenangan komunis di Vietnam, negara-negara Barat mengkhawatirkan Timor Portugis akan mendapat pengaruh dari Cina maupun Uni Soviet. Oleh karena itu bangsa-bangsa Barat mendorong Indonesia mengambil-alih Timor Portugis; (b) adanya keinginan partai politik di Timor Portugis untuk berintegrasi dengan Indonesia. Apodeti merupakan “pintu” bagi Indonesia untuk terlibat dalam masalah Timor Portugis dan pintu itu semakin terbuka dengan adanya deklarasi Balibo pada tanggal 30 November 1975 untuk berintegrasi dengan Indonesia; (c) aspek geografis, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Portugis. Indonesia juga membutuhkan stabilitas kawasan dalam rangka pembangunan.
Analisis Efektifitas Metode Iqro dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa SD Subhan Subhan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.377

Abstract

Pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dengan adanya pembelajaran tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari lingkungan individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode Iqro dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dalam artikel ini adalah dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa artikel/jurnal sebanyak 5 jurnal. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (Content Analysis). Hasil temuan penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode Iqro yang dilaksanakan oleh para guru SD dalam mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode Iqro sudah sangat efektif, hal ini terlihat dari kemajuan para siswanya dalam peningkatan bacaan Al-Qur’an. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran Al-Qur’an dengan tercapainya target pembelajaran, dengan adanya metode Iqro rata-rata bertambahnya kualitas bacaan Al-Qur’an siswa.
Strategi Pengembangan IPS Melalui Konsep Waktu, Perubahan Dan Kebudayaan sebagai Transmisi Kewarganegaraan Dalam Pembelajaran A. Gafar Hidayat; Tati Haryati; Ratnah Ratnah
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.379

Abstract

Pembelajaran IPS merupakan hasil fusi secara terpadu, sebagai hasil seleksi dan penyederhanaan dari berbagai ilmu-ilmu sosial untuk kepentingan tujuan pembelajaran, serta disesuaikan dengan tingkatan pendidikan. Oleh karena itu IPS merupakan program pembelajaran yang dijadikan sebagai instrumen pewarisan budaya bangsa melalui transmisi kewarganegaraan. Tujuan penulisan ini yaitu untuk memahami strategi mengembangkan IPS melalui konsep waktu, perubahan dan kebudayaan. Metode penulisan ini menggunakan studi literatur atau telaah pustaka, dan dideskripsikan secara kualitatif. Adapun hasil dari penulisan ini yaitu strategi pengembangan IPS melaui konsep waktu, perubahan, dan kebudayaan dalam pembelajaran ilmu sosial erat kaitannya dengan ilmu sejarah yang meliputi masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang, begitu juga dalam pembelajaran ilmu sosial lainnya, yang diintegrasikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS, agar pemahaman siswa bersifat holistik. Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada masyarakat manusia. Dalam konteks kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dikenal dua macam perubahan yaitu perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change). Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa, manusia sebagai nilai yang dijunjung tinggi dan membentuk aturan yang disepakati besara untuk kepentingan bersama anggota kelompok masyarakat. Dengan kata lain, hasil dari ketiga unsur akal atau budi (cipta, rasa, dan karsa) itulah yang disebut dengan kebudayaan
Pergeseran Nilai Agama Dan Pancasila Dalam Dimensi Sosial Ahmadin Ahmadin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menelusur bentuk dan fungsi pancasila dalam keterkaitannya dengan beberapa elemen sosial yang berkembang. Diharapkan hasil dari penelitian ini akan dapat menjadi bahan refleksi bagi pengembangan strata sosial. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data adalah berupa observasi, wawancara mendalam, serta studi literatur. Berfungsi sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Analisis data dilakukan berturut-turut berupa; 1) reduksi data; 2) Klasifikasi data; 3) Interpretasi data, dan; 4) Penyajian hasil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan beberapa proses asimilasi yang dilakukan dengan beberapa elemen sosial yang berkembang, diantaranya adalah: ruang sosial politik, ras dan etnisitas, gender, norma dan etik, serta elemen komunikasi/ media. Dari proses asimilasi yang terjadi dapat dicermati sedikit banyak telah membawa perubahan akan bentuk dan fungsi sesuai dengan elemen yang melekatinya. Sebagai sebuah produk budaya, Pancasila tidak mampu menghindarkan diri dari berbagai ragam ideologi serta corak pola pikir yang melingkupinya. Penelitian ini mencoba menunjukkan bahwasanya ada kekaburan makna dan fungsi dari Agama dan Pancasila dalam dimensi sosiologis yang senantiasa hendaknya menjadi kesadaran dan diwaspadai mulai dari pergeseran nilai sosial dalam pancasila sampai pada agama dijadikan sebagai lahan bisnis serta kepentingan politik. Sehingga menciderai nilai-nilai dasar yang terkandung dalam hakekat ilmu Agama dan pancasila. Penulis berharap dari berbagai fenomena dan dinamika yang terjadi dalam aktifitas sosial saat ini perlu kita suarakan dan sosialisasikan bahwa agama dan sosial sangat memberikan kontribusi dalam segala aspek, baik ekonomi, politik, sosial, agama maupun kebudayaan.
Kearifan Lokal dalam Model Pelaksanaan Kerukunan Masyarakat dalam upaya Meminimalisir potensi terjadinya Konflikdan Pertikaian Masyarakat di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Suherman Suherman; Samsudin Samsudin; Ibnu Khaldun Sudirman
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi kerukunan di Masyarakat di Kecamatan palibelo; (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimanakah bentuk kerukunan masyarakat dapat mencegah terjadinya konflik Internal di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif. Selain itu, penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Partisipatory Action Researche (PAR) Pembentukan Wadah Kerukunan dan Ketahanan Masyarakat Lokal. Sasaran penelitian ini adalah masyarakat/umat beragama di wilayah Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Provinsi NTB. Pemilihan wilayah ini sebagai sasaran penelitian dikarenakan beberapa faktor. Pertama, wilayah Kecamatan Palibelo terletak di antara Pusat Kota Bima dan Gerbangnya Kabupaten Bima; Kedua, menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip oleh Rahman, etnis Palibelo termasuk tipe masyarakat pedesaan dan tidak mengalami gelombang pengaruh kebudayaan luar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kerukunan di wilayah Kecamatan Palibelo cukup baik. Meski di wilayah ini terdapat tiga kelompok penganut agama tetapi mereka dapat hidup berdampingan secara damai. Konflik yang pernah terjadi berupa: konflik vertical, horizontal dan dan potensi konflik pun dapat terminimalisir beerkat upaya dan kiat serta peran serta seluruh element yang ada di Kecamatan Palibelo.
Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Audio Visual Cagar Budaya Bima Untuk Meningkatkan Keasadaran Sejarah SISWA Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Wera Roni Irawan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk :1) mengetahui penerapan media pembelajaran sejarah berbasis audio visual Cagar Budaya Bima untuk meningkatkan rasa kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Wera, 2). Mengetahui pengembangan media pembelajaran sejarah dan 3). Mengetahui efektifitas penggunaan media audio visual cagar budaya Bima dalam meningkatkan kesadaran sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunnakan tiga tahap yaitu: 1). Tahap studi pendahuluan, 2). Tahap pengembangan media dan 3). Tahap uji efektifitas penggunaan media pembelajaran sejarah yang berbasis audio visual cagar budaya bima untuk meningkatkan rasa kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Wera. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan media pembelajaran sejarah adalah: 1 berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dilapangan bahwa media yang digunakan oleh guru sejarah dalam proses kegiatan belajar mengajar yaitu berupa, power point, adio visual dan meniatur-meniatur cafar budaya bima peninggalan sejarah, 2) media pembelajaran sejarah yang berbasis audio visual cagar budaya bima melalui beberapa langkah yaitu: a) menyusun media pembelajaran, b) menyusun materi/ narasi audio visual, c). gambar-gambar cagar budaya bima, d) menyusun vidio yang telah di kumpulkan, e) membuat story board, f) Uji coba projek secara internal dan 3) efektivitas penggunaan media pembelajaran sejarah berbasis audio visual menunjukan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran sejarah berbasis audio visual lebih baik kalau di bandingkan siswa yang menggunakan media power point. Penggunaan media audio visual cagar budaya bima dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam memahami sejarah lokal.
Legalitas Lembaga Bantuan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Menurut Sistem Peradilan Pidana Anak di Wilayah Hukum Bima Suherman Suherman
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.398

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Upaya Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Pidana Menurut Sistem Peradilan Pidana Anak Di Wilayah Hukum Pengadilan Bima. Serta mengindetifikasi permasalahan berupa Bagaimanakah kebijakan formulasi penanggulangan anak sebagai korban tindak pidana dalam sistem peradilan pidana di Indonesia? Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap anak di dalam sistem peradilan pidana yang bersifat Restorative Justice? Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, mengkaji data sekunder yang dikumpulkan dengan cara studi pustaka dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach).Kebijakan formulasi penanggulangan anak sebagai korban tindak pidana dalam sistem peradilan pidana di Indonesia harus di dilakukan dengan menggunakan pendekatan restorative juctice, yaitu proses penyelesaian yang dilakukan di luar sistem peradilan pidana (criminal justice system) dengan melibatkan korban, pelaku, keluarga korban dan pelaku, masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu tindak pidana yang terjadi untuk mencapai kesepakatan dan penyelesaian. Kebijakan ini berangkat dari asumsi bahwa tanggapan atau reaksi terhadap pelaku delinkuensi anak tidak akan efektif tanpa adanya kerjasama dan keterlibatan dari korban, pelaku dan masyarakat. Perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban di dalam sistem peradilan pidana yang bersifat restorative justice dalam menangani persoalan-persoalan perkara anak yang berkonflik dengan hukum, maka perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Di Pengadilan Negeri, hakim anak wajib melakukan diversi sebelum melakukan pemeriksaan terhadap perkara tindak pidana anak, karena diversi adalah perintah dari UU-SPPA. Dalam proses diversi, hakim anak diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari, wajib melibatkan pihak-pihak terkait dalam suatu musyawarah sesuai syarat dan ketentuan UU-SPPA di pengadilan negeri secara tertutup untuk umum di ruang khusus, dengan memperhatikan asas-asas penyelesaian perkara pidana anak.
Peran Masyarakat Pesisir Bima Dalam Proses Masuknya Agama Islam Di Bima Pada Abad XVI-XVII Roni Irawan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang masuknya agama Islam di bima, peranan msyarakat pesisit bima dalam proses masuknya agama islam di bima dan faktor pendorong masuknya agama islam di bima. Dalam penelitian ini teergolong penelitian sejarah dengan pendekatan deskriftif, metode penelitian sejarah yang digunakan adalah heuristik yaitu merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan data-data awal untuk dijadikan sebagai sumber penelitian, Kritik yaitu untuk mencari keaslian sumber data, kritik internal dan eksternal, Intrepretasi yaitu menguraikan kembali dan menafsirkan setelah sumber data terkumpul dan dikritik, dan Historiografi yaitu tahap penulisan dari sebuah hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yaitu (1). Latar belakang masuknya agama islam di bima, tidak hanya dalam jalur perdagangan, tetapi masuknya agama islam di bima di bawah oleh Sunan Prampe dan para mubaliq yang datang daru Gowa, Tallo, Luwu dan Bone. Kedatangan para pedagang di bima tidak hanya untuk berdagang, melaikan memiliki misi untuk menyebarkan agama islam di bima. (2). Dalam proses masuknya agama islam di bima, masyarakat pesisir bima sangat berperan aktif dalam membantu para mubaliq dalam menyiarkan agama islam di bima, selain dari itu masyarakat pesisir bima yang berstatus sebagai pedagang sudah sejak awal membangun hubungan perdagangan yang baik dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara seperti, Demak, Malaka, dan Sulawesi selatan. Kerajaan-kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang memeluk dan memili misi dalam menyiarkan agama islam di bagian timur Nusantara Islam masuk di bima pada abad XVII M, yang dibawah oleh para pedagang-pedagang yang datang dari Gowa, Tallo, Luwu dan Bone yang berstatus sebagai mubaliq yang menyebarluaskan agama islam. (3).faktor yang mendorong masuknya agama islam di bima adalah faktor perdagangan dan dakhwah islamiyah para bubaliq dari Gowa, Tallo,Luwu dan Bone.
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam Rangka Mengukur Tingkat Kemandirian Daerah di Nusa Tenggara Barat Sahrudin Sahrudin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 10 No 2 (2020): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v10i2.404

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam rangka mengukur tingkat kemandirian daerah. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat menggunakan data skunder, yaitu Data diambil dari data resmi Dinas Pendapatan Daerah. Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi data target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), data target dan realisai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Perkembangan penerimaa Pendapatan Asli Daerah pada aspek target dan realisasi rata-rata sebesar 102.72%, dan tingkat kemandirian diukur berdasarkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 37.80%, termasuk dalam pola Konsultif/sedang dimana campur tangan pemerintah pusat mulai berkurang karena dianggap sedikit lebih mampu melaksanakan otonomi daerah dan menunjukan kinerja keuangan positif.

Page 7 of 12 | Total Record : 119