cover
Contact Name
Dian Ayubi
Contact Email
jurnal.ppki@ui.ac.id
Phone
+6221-7863475
Journal Mail Official
jurnal.ppki@ui.ac.id
Editorial Address
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Gedung D, Lantai 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 27235815     EISSN : 26156911     DOI : http://dx.doi.org/10.47034/ppk.v3i2
Jurnal ini membahas determinan perilaku sehat, strategi promosi kesehatan (seperti komunikasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, advokasi kesehatan) dalam upaya pembangunan kesehatan di berbagai tatanan (sekolah, rumah sakit, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan komunitas).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2, No. 1, Juni 2020" : 5 Documents clear
Literasi Kesehatan Mental Orang Dewasa dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan Mental Trisni Handayani; Dian Ayubi; Dien Anshari
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.3905

Abstract

ABSTRAK Latar belakang. Prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gangguan mental emosional mengalami peningkatan, dimana prevalensi sebesar 6% pada tahun 2013 meningkat menjadi 9,8% pada tahun 2018. Pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) belum diwujudkan secara optimal di wilayah Kecamatan Bogor Timur. Masih sedikit ODMK yang memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwaTujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah orang dengan masalah kejiwaan yang bertempat tinggal di Kecamatan Bogor Timur. Teknik multistage random sampling digunakan untuk memilih 139 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Nilai rerata literasi kesehatan mental sebesar 73,08 (skala 100). Sebanyak 56,1% ODMK telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dan 57,6% responden berumur ≥30 tahun. Pada mereka yang mempunyai literasi kesehatan mental tinggi, sebanyak 64,9% telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan signifikan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa pada ODMK setelah variabel jenis kelamin dan ketersediaan pelayanan kesehatan jiwa dikendalikan.Kesimpulan. Orang dengan literasi kesehatan mental yang tinggi cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dibanding dengan mereka dengan literasi rendah.  ABSTRACTBackground. In Indonesia, prevalence of emotional mental disorder has increased from 6% in 2013 to 9.8% in 2018. Mental health service has not optimally utilized by people with mental health problems in East Bogor sub-district. Objective. This study aimed to determine the relationship of mental health literacy with mental health service use. Method. This study used a cross sectional design with a quantitative approach. Respondents were people with mental health problems who lived in East Bogor Sub-District. A total of 139 respondents were selected using multistage random sampling technique. Data were collected by in-person interview using a questionnaire. Data were analysed using a multiple logistic regression test for multivariate model selection. Results. The results of this study showed that the mean score of mental health literacy was 73.08 (scale of 100). There were 56.1% respondents utilized mental health services. As many as 57.6% respondents aged ≥30 years. Among those who have high mental health literacy, 64.9% of them have utilized mental health services.  Results from multivariate analysis showed that there was a significant relationship between mental health literacy and the use of mental health service in people with mental health problems, after adjustment with gender and mental health service availability.Conclusion. People with high mental health literacy tended to use mental health services compared to those with low literacy.
Hubungan Smoking Media Literacy dengan Status Merokok Siswa Menengah Atas Danang Wahansa Sugiarto; Dian Ayubi; Evi Martha
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.358 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.3973

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Paparan media dapat mempengaruhi inisiasi remaja untuk merokok. Konsep literasi media (smoking media literacy [SML]) dikembangkan sebagai  strategi dalam pengendalian tembakau berbasis sekolah.Tujuan. Untuk mengetahui hubungan SML dengan status merokok siswa SMA negeri di wilayah Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada April-Mei 2018 di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang berjumlah 310 siswa-siswi SMA negeri. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Variabel yang dikontrol dalam analisis adalah jenis kelamin, pendidikan orang tua, parenting, orang terdekat yang merokok (orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya), capaian prestasi di sekolah, depresi, self-esteem, sifat memberontak, dan sifat mencari sensasi.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,2% responden yang berstatus merokok. Nilai rata-rata skor SML responden adalah 68,94 (dalam skala 100). Hasil regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara SML dengan status merokok setelah jenis kelamin, saudara yang merokok, teman sebaya yang merokok, capaian prestasi di sekolah, dan sifat memberontak dikendalikan (nilai p=0,048; CI=1,008-7,085).Kesimpulan. Pemahaman siswa SMA tentang literasi media masih rendah, dan SML berhubungan dengan status merokok siswa. ABSTRACTBackground. Media exposure is a very influential factor in the initiation of adolescents to smoke. Therefore, media literacy (smoking media literacy [SML]) was developed  as a school-based tobacco control strategy. Objective. The purpose of this research was to examine the relation of SML with the smoking status of high school students in Purwakarta Regency Method. This research used quantitative research with a cross-sectional design conducted in April-May 2018 in Purwakarta Regency. Data were collected by self-administered questionnaires from 310 students of public senior high school. Data were analyzed using logistic regression test. Statistical adjustments were made for gender, parental education, parenting, smoking status of parents, siblings, and peers, school performance, depression, self-esteem, rebellion, and sensation seeking character.Results. There were 14.2% smokers among respondents. The mean of SML score was 68.94 (on a scale of 100). The result of logistic regression showed that there was a significant correlation between SML and smoking status with adjustment by sex, the sibling who smokes, peers who smoke, school achievement, and rebelliousness (p-value=0.048; CI=1.008-7.085).Conclusions. High school students' understanding of media literacy was still low, and SML was related to students' smoking status.
Perilaku Physical Distancing Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Masa Pandemi COVID-19 Fidah Syadidurrahmah; Fika Muntahaya; Siti Zakiyatul Islamiyah; Tri Aulia Fitriani; Hoirun Nisa
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.237 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.4004

Abstract

AbstrakLatar belakang. Penyebaran virus COVID-19 telah mengakibatkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti membatasi perjalanan dan aktivitas sosial di banyak negara. Physical distancing sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan perilaku physical distancing pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakartadi awal masa pandemi COVID-19.Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif desain studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 417 sampel dengan menggunakan metode voluntary sampling. Informasi dikumpulkan secara online melalui google form pada bulan April 2020. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Perilaku physical distancing yang baik dilaksanakan oleh 55,9% mahasiswa. Hasil analisis multivariat menunjukkan determinan perilaku physical distancing adalah jenis kelamin perempuan (OR=3,438, 95% CI: 2,037-5,804); pengetahuan yang baik terkait physical distancing (OR=1,757, 95% CI: 1,057-2,919); serta adanya dukungan keluarga (OR=1,854, 95% CI:1,219-2,819). Dukungan TOMA tidak berhubungan signifikan dengan perilaku physical distancing (OR=1,469, 95% CI: 0,961-2,246).Kesimpulan. Perilaku physical distancing masih perlu ditingkatkan. Mahasiswa perempuan lebih baik dalam menerapkan perilaku physical distancing. Dukungan keluarga dan pengetahuan terkait physical distancing mempengaruhi perilaku physical distancing. AbstractBackground.  The spread of the COVID-19 virus has resulted in unprecedented measures such as restricting travel and social activity in many countries. Physical distancing is critical to fighting COVID-19 and is expected to continue for some time.Objective.The aim of the study was to assess the determinants of physical distancing behavior of university students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta at the beginning of the COVID-19 pandemic. Method. This study used an observational analytic method with cross-sectional study design. A total of 417 respondents was selected by using voluntary sampling method. Information was collected online using google form in April 2020. Data were analysed using a multiple logistic regression test. Results. Good physical distancing behavior carried out by 55.9% of students. The results of multivariate analysis showed that factors associated with physical distancing behavior were female gender (OR=3.438, 95% CI: 2.037-5.804), good knowledge of physical distancing (OR=1.757, 95% CI: 1.057-2.919), and family support (OR=1.854, 95% CI: 1.219-2.819). Meanwhile, support from community leaders was not significantly related to physical distancing behavior (OR=1.469, 95% CI: 0.961-2.246). Conclusion. Uptake of physical distancing behavior needs to increase. Female university students were better at uptaking physical distancing behavior. Family support and knowledge about physical distancing effect the uptake of physical distancing behavior. 
Hubungan Pembelajaran Jarak Jauh dan Gangguan Somatoform dengan Tingkat Stres Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rizky Muharany Putri; Anissa Dwi Oktaviani; Adi Setya Frida Utami; Ni'mahturrohmah Latif; Halwa Ainaya Addiina; Hoirun Nisa
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.087 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.4003

Abstract

ABSTRAK Latar belakang. Physical distancing untuk mencegah penularan COVID-19 pada awal pandemi COVID-19 menyebabkan diterapkannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di insititusi pendidikan, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Tujuan. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui hubungan PJJ dan gejala gangguan somatoform terhadap tingkat stres pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada masa awal pandemi COVID-19.Metode. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain studi cross sectional. Responden adalah 470 mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data diperoleh dengan penyebaran kuesioner secara online pada bulan April hingga Mei 2020. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Frekuensi pelaksanaan PJJ memiliki hubungan signifikan dengan tingkat stres responden. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah melaksanakan PJJ ≥12 kali cenderung memiliki stres tingkat rendah dibandingkan dengan mahasiswa dengan frekuensi PJJ<12 (nilai p= 0,039).  Gejala gangguan somatoform tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat stres mahasiswa dalam melaksanakan PJJ (nilai p=0,228).Kesimpulan. Mahasiswa yang lebih sering melakukan PJJ cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah. ABSTRACTBackground. Physical distancing to prevent transmission of COVID-19 at the beginning of the COVID-19 pandemic has led to the implementation of distance learning (PJJ) in educational institutions, including UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Objective. The purpose of this study was to examine the relationship of distance learning and symptoms of somatoform disorders with stress levels of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta students in the early COVID-19 pandemic.Method. This study used an analytic observational with a quantitative approach, cross sectional study design. Respondents were 470 active students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data were obtained by distributing questionnaires via online in April to May 2020. Multivariate analysis was performed using a multiple logistic regression test.Results. The frequency of PJJ had a significant relationship with respondents' stress levels. The results of multivariate analysis showed that university students who had PJJ ≥12 times were more likely to have low levels of stress compared to students with PJJ frequency of <12 (p-value=0.039). Symptoms of somatoform disorders did not have a significant effect on the level of stress of university students (p-value=0.228).Conclusion. University students who had done PJJ more often were likely to have lower stress levels.
Efektivitas Media Edukasi Audio-visual dan Booklet terhadap Pengetahuan Premenopause, Efikasi Diri dan Stres pada Wanita Premenopause di Kota Bandung Ridwan Setiawan; Iryanti Iryanti; Muryati Muryati
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.111 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.3876

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Jumlah wanita menopause di Indonesia saat ini sebanyak 7,4% dari total populasi, dan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan mencapai 11,54%. Menopause diawali dengan premenopause, dimana pada masa ini terjadi penurunan hormon estrogen yang memunculkan sindrom premenopause yang dapat mengakibatkan stres pada wanita.Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas media edukasi audio-visual dan booklet terhadap pengetahuan premenopause, efikasi diri dan tingkat stres pada wanita premenopause di Kota Bandung.Metode. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan pre-post test with control group design. Jumlah partisipan sebanyak 76 orang, terdiri dari 38 orang kelompok intervensi dan 38 orang kontrol.Hasil. Penelitian ini menemukan bahwa pada kelompok intervensi rerata pengetahuan 6,09 poin lebih tinggi, rerata efikasi diri 3,05 poin lebih tinggi, dan rerata stres terjadi penurunan 1,23 poin dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penggunaan audio-visual dan booklet sebagai media edukasi berhubungan dengan meningkatnya pengetahuan mengenai premenopause dan efikasi diri, serta efektif menurunkan stres wanita premenopause di Kota Bandung (p<0,05).Kesimpulan. Pemberian edukasi menggunakan media audio-visual dan booklet efektif dapat meningkatkan pengetahuan wanita premenopause tentang premenopause.ABSTRACTBackground. The number of menopausal women in Indonesia is currently 7.4% of the total population, and its number is estimated up to 11.54 % in 2020. The menopausal period is preceded by premenopausal phase in which the estrogen hormone is decreased, causing premenopausal syndromes that may lead to stres in women. Objective. This study was to assses the effectiveness of audio-visuals and booklets as educational medium on the knowledge about premenopause, self-efficacy and stres level of premenopausal women in Bandung.Method. Design of the study was quasi experiment using pre-post test with control group design. There were 76 participants, consisting of 38 participants in intervention group and 38 participants in control group.Results. This study found that the scores of knowledge was higher 6.09 points, self-efficacy was higher 3.05 point, and stres level was decrased by 1.23 point in the intervention group than in the control group. The use of audio-visual and booklet as educational medium was associated with increasing knowledge and self-efficacy as well as effective in reducing stres level in premenopausal women in Bandung City. Conclusion. Providing education through audiovisuals and booklets was effective in increasing knowledge of premenopausal women concerning premenopause.

Page 1 of 1 | Total Record : 5