cover
Contact Name
Edi Susilo
Contact Email
faperta.unras@gmail.com
Phone
+6285235229104
Journal Mail Official
faperta.unras@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Jl. Jend. Sudirman No 87 Arga Makmur Bengkulu Utara website : www.faperta-unras.ac.id HP. 081328676033 / 085235229104 Email : faperta.unras@gmail.com
Location
Kab. bengkulu utara,
Bengkulu
INDONESIA
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman
ISSN : 2809784X     EISSN : 28091035     DOI : -
PUCUK: Jurnal Ilmu Tanaman (Pucuk Journal) is a journal managed by Agriculture Faculty and published by the Universitas Ratu Samban, E-ISSN : 2809-1035 Pucuk Journal provides a forum for researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The Jurnal PUCUK publishes research articles on advanced agronomy which its focuses related to various themes, topics and aspects including (but not limited) to the following topics: Agriculture, plant journal, the, biochemistry, botany, cell biology, genetic engineering, genetic, genetics, molecular biology, molecular genetics, physiology, phytopathology, plant pathology, plants.
Articles 27 Documents
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN LIMBAH KULIT KOPI Zul Fadli; Parwito Parwito; Eny Rolenti Togatorop
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3154.142 KB)

Abstract

This study aims to examine the effect of several types of liquid organic fertilizers and coffee husk waste on soybean growth and yield. The study used a factorial randomized block design, where the differences in the dosage of coffee fruit skin waste (L) as the first factor were: L0 control, L1 50 g, L2 100 g, and L3 150 g. Liquid organic fertilizer as the second factor, namely: P1 200 ml cow urine, 200 ml rice washing water P2, and P3 200 ml Moringa leaves. The results showed that the treatment of coffee fruit skin waste at a dose of 150 g per plant had a very significant effect on plant height at all ages, leaf number 14 DAS, and flowering age. In the liquid organic fertilizer treatment, it showed that the liquid organic fertilizer, washing water, rice, dose 200 ml per plant, had a significant effect on the number of productive branches. The waste of 150 g of coffee fruit skin and liquid organic fertilizer from washing rice produced the best growth rates and yields in soybean plants. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beberapa jenis pupuk organik cair dan limbah kulit buah kopi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian menggunakan rancangan faktorial acak kelompok, dimana perbedaan dosis limbah kulit buah kopi (L) sebagai faktor pertama yaitu : L0 kontrol, L1 50 g, L2 100 g, dan L3 150 g. Pupuk organik cair sebagai faktor kedua yaitu : P1 urin sapi 200 ml, P2 air cucian beras 200 ml, dan P3 daun kelor 200 ml. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan limbah kulit buah kopi dengan dosis 150 g per tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur, jumlah daun 14 HST, dan umur berbunga. Pada perlakuan pupuk organik cair menunjukkan pupuk organik cair air cucian beras dosis 200 ml per tanaman berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif. Limbah kulit buah kopi 150 g dan pupuk organik cair berasal dari cucian beras menghasilkan rata-rata pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman kedelai.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SORGUM (Sorghum bicolour L.) DENGAN PERBAIKAN MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMELIORAN TULANG IKAN Dwi Setya Candra; Eny Rolenti Togatorop; Edi Susilo
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2930.373 KB)

Abstract

Sorgum merupakan jenis tanaman serealia yang menempati urutan nomor lima dunia setelah beras, gandum, jagung, dan kedelai. Di Indonesia, sorgum merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Penelitan ini bertujuan untuk: (1). Untuk mendapatkan varietas sorgum dengan pertumbuhan dan hasil yang terbaik.(2). Untuk mendapatkan dosis amelioran tulang ikan dengan pertumbuhan dan hasil yang terbaik.(3). Untuk mengetahui interaksi antara varietas sorgum dan dosis amelioran tulang ikan terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum yang terbaik.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2020 di Desa Gunung Alam Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan terdapat 15 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 6 kali jadi terdapat 90 unit percobaan, dan menggunakan dua faktor : dan faktor pertama adalah varietas sorgum, faktor kedua : amelioran tulang ikan, tanpa amelioran, 15 g, 25 g, 35 g, 50 g. Kesamaan ragam antara perlakuan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Secara umum varietas sorgum yang terbaik dicapai oleh varietas Numbu pada fase vegetatif dan generatif.dosis amelioran tulang ikan berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman semua umur, jumlah daun semua umur, lebar daun 40 HST, diameter batang 40 HST, luas daun 40 HST, dan bobot 1000 biji. Secara umum dosis amelioran tulang ikan terbaik dicapai oleh 35 g pertanaman pada fase vegetatif dan generatif.
KERAGAAN LIMA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor L.) Ellananggar Agustian; Parwito Parwito; Dia Novita Sari
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2187.461 KB)

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor L.) is a popular alternative plant as raw material for the bioethanol industry. Sorghum plants have the potential to be developed in Indonesia as an alternative resource, new renewable energy raw materials and their stems and leaves can be used as a potential source of animal feed. This research was conducted from February to June 2020. Located in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Ratu Samban Argamakmur University, North Bengkulu Regency, the research objective was to determine the best growth and yield of varieties among the five varieties of sorghum. This research method used a randomized block design (RBD) with one factor, namely, sorghum varieties. Sorghum varieties had a very significant effect on plant height variables of all ages, number of leaves at all ages, leaf width 40 DAS, stem diameter 40 DAS, leaf area 40 DAS, and weight 1000 seeds. In general, the best variety was achieved by the Numbu variety, almost all observations showed that Numbu provided excellent growth in the observation of plant height, leaf length, dry panicle weight and others showed super 2 showed the highest value on stem diameter observations, and kawali on observations. Leaf area and super 1 showed the highest value in the observation of leaf width at the age of 40 days and 45 days after which the highest number was obtained.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI (Brassica juncea) DENGAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK BERBAHAN AMPAS TEBU PADA DUA PERIODE TANAM Dia Novita Sari; Yudi Gustian; Edi Susilo
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2499.946 KB)

Abstract

Mustard greens is a type of leaf vegetable that is favored by consumers because it contains high levels of pro-vitamin A and ascorbic acid which are beneficial for health. However, the production of mustard greens is still relatively low due to the limited availability of fertilizers. Bagasse is the first waste produced from the industrial processing of sugar cane, the volume reaches 30 - 34% of milled sugar cane. This research was conducted in the experimental field of Ratu Samban University. The purpose of this study was to determine the growth and yield of mustard greens against a combination of organic matter made from bagasse in two planting periods. This study used a single factor Completely Randomized Block Design (RAKL) with 10 replications. The treatment used in this study consisted of 4 levels, namely: P0 = control without treatment, P1 = 200g bagasse + 75g chicken manure, P2 = 250g bagasse + 50g chicken manure, P3 = 300g bagasse + 25g chicken manure. The results showed that the planting of the first and second periods, all treatments, namely P0, P1, P2, P3 had a very significant effect on all observation variables at all plant ages. P3 treatment (300g bagasse + 25g chicken manure) gave the best results on all variables observed yotu plant height, number of leaves, plant production, shoot wet weight, and root wet weight.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Glycine Max L.Merril) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KOTORAN SAPI DAN PUPUK NPK Fuji Lestari; Hesti Pujiwati; Susi Handayani
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3448.35 KB)

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan dari family Leguminoseae yang dibutuhkan dalam pelengkap gizi makanan. Sayangnya produksi kedelai di Bengkulu jauh dibawah potensi produksi. Untuk meningkatkan produksi kedelai di Bengkulu perlu diperhatikan perbaikan kualitas tanah yang bagus. Penelitian ini bertujuan Untuk mendapatkan dosis terbaik pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, mendapatkan dosis terbaik pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, dan Untuk mendapatkan interaksi terhadap kombinasi pupuk kotoran sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan faktorial acak kelompok lengkap (RAKL), faktor pertama, dosis tanpa pemberian kotoran sapi (S0), pemberian dosis pupuk kotoran sapi 2,25 kg/petak (S1), kotoran sapi 4,5 kg/petak (S2) dan kotoran sapi 6,75 kg/petak (S3). Faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK. Taraf pertama tanpa pemberian NPK (N0), NPK 200 kg/ha atau 45 g/petakan (N1), NPK 400 kg/ha atau 90 g/petakan (N2), dan NPK 600 kg/ha atau 135 g/petakan (N3). Hasil penelitian menunjukkan interaksi jumlah polong pertanaman tertinggi oleh kombinasi perlakuan kotoran sapi (6.75 kg) dengan NPK (135 g) sebesar 124.8 g/petak. Untuk jumlah polong pertanaman terendah sebesar 85.66 g/petak tanaman diberikan oleh perlakuan kotoran sapi (4,5 kg) dengan NPK (135 g). Jumlah polong bernas tertinggi oleh kombinasi perlakuan kotoran sapi (6.75 kg) dengan NPK (135 g) sebesar 124.6 g/petak. Untuk jumlah polong bernas terendah sebesar 84.13 g/petak tanaman diberikan oleh perlakuan kotoran sapi (4,5 kg) dengan NPK (135 g). Jumlah polong hampa tertinggi oleh kombinasi perlakuan kotoran sapi (2.25 kg) dengan NPK (kontrol) sebesar 1,38 g/petak dan berbeda nyata dengan variabel lainnya. Untuk jumlah polong pertanaman terendah sebesar 0.5 g/petak tanaman diberikan oleh perlakuan kotoran sapi (6.75 kg) dengan NPK (45 g). Pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk NPK memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua variabel. Namun sangat berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman 6 MST, jumlah polong hampa dan jumlah polong bernas.
PENGARUH MULSA JERAMI DAN BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM Riza Komala Sari; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.115 KB)

Abstract

Peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan cara pengelolaan tanaman secara intensifikasi pada lahan kering terutama menggunakan mulsa organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ketebalan mulsa jerami padi dan dosis biochar sekam padi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di lahan milik petani yang berada di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, pada bulan Maret sampai Juni 2020. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan pola faktorial. Ada dua faktor yang diuji, faktor pertama adalah biochar yang terdiri atas empat dosis (D), yaitu : D0 = tanpa biochar sekam padi, D1 = 2 ton/ha biochar sekam padi, D2 = 4 ton/ha biochar sekam padi, dan D3 = 6 ton/ha biochar sekam padi, Faktor kedua adalah mulsa jerami, sebagai berikut P0 = tanpa mulsa jerami padi, P1 = mulsa jerami padi ketebalan 4 cm, P2 = mulsa jerami padi ketebalan 6 cm, dan P3 = mulsa jerami padi ketebalan 8 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa mulsa jerami padi memberikan tinggi tanaman tertinggi sampai 5 MST. Semua interaksi mulsa jerami padi dan biochar sekam padi memberikan nilai bobot 100 biji tertinggi kecuali pada ketebalan 6 cm dan 8 cm yang memberikan nilai rendah.
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK BERBAHAN KULIT DURIAN DAN PUPUK KANDANG AYAM UNTUK PERBAIKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM Lusi Puspitasari; Edi Susilo; Susi Handayani
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2764.743 KB) | DOI: 10.58222/pucuk.v1i2.15

Abstract

Sorghum bicolor L. Moench) merupakan salah satu tanaman bahan pangan penting di dunia. Kebanyakan produksinya digunakan sebagai bahan makanan, minuman, makanan ternak, dan kepentingan industri. Tujuan penelitian adalah mendapatkan varietas sorgum dengan kombinasi pupuk organik terbaik. Penelitian dilaksanakan di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, Maret sampai Juni 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL) dengan 12 perlakuan dan 6 ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut: faktor satu: varietas sorgum Numbu (S1), Super 2 (S2), Kawali (S3). Faktor kedua : kulit durian 100 g (A), kulit durian 75 g + pukan ayam 25 g (B), kulit durian 50 g + pukan ayam 50 g (C), kulit durian 25 g + pukan ayam 75 g (D). Hasil penelitian menunjukkan varietas Numbu mempunyai pertumbuhan lebih baik jika dibandingkan varietas Super 2 maupun Kawali. Varietas Numbu dan Kawali menghasilkan komponen generatif yang hampir sama dan lebih baik dari pada varietas Super 2. Kombinasi bahan organik 25 g kulit durian + 75 g kotoran ayam menghasilkan panjang daun dan luas daun tertinggi.
PEMACUAN PEMBUNGAAN ANGGREK BULAN (PHALAENOPSIS AMABILISI L) SETELAH TAHAP AKLIMITASI PADA PERLAKUAN MEDIA TANAM DAN PEMUPUKAN Mardia Apriansi; Rini Suryani
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3565.466 KB) | DOI: 10.58222/pucuk.v1i2.16

Abstract

Jenis anggrek yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah anggrek genus Phalaenopsis (anggrek bulan). Dan kalau melihat faktor agroklimat, Rejang Lebong sangat cocok dibudidayakan jenis anggrek bulan ini karena syarat tumbuhnya di dataran tinggi. Anggrek bulan tergolong dalam jenis anggrek bersifat epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menempel pada tanaman lain tetapi tidak merugikan tanaman inang. Namun demikian dari penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya bahwa 3 media yang digunakan (media akar pakis, media sekam padi dan kompos kopi) dimana diantara 3 media tersebut yang memberikan hasil yang bagus yaitu media sekam kopi. Oleh karena itu untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya, peneliti akan melaksankan penelitian lanjutan dengan kerangka pemikiran bagiamana supaya tanaman anggrek cepat memasuki fase berbunga dengan mengambil media yang terbagus (media sekam kopi) sehingga nanti akan di peroleh tanaman anggrek yang cepat berbunga. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan media dan pupuk yang bagus digunakan utuk memacu pertumbuhan bunga pada tanaman anggrek. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu media tanam akar pakis (MP), media kompos kopi (MK), sedangkan Faktor ke dua adalah pupuk cair I, (pupuk Hantu), pupuk II (Growmore), dan kontrol sehingga di dapatkan 18 kombinasi perlakuan. Tanaman sampel berjumlah 3 dan diperoleh total bibit sebanyak 54 tanaman. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pada penelitian lanjutan ini penggunaan media tanam yang berasal dari kompos kopi tetap memberikan hasil yang terbaik pada tahap aklimatisasi anggrek bulan karena bisa meningkatkan pertumbuhan pada variabel tinggi tanaman, dan panjang daun. Namun perlakuan pupuk untuk setiap perlakuan terlihat baik pada pemberian pupuk cair 2 karena bisa meningkatkan jumlah cabang. Meningkatnya cabang akan berpengaruh terhadap banyaknya bakal bunga yang akan terbentuk nantinya.
KEANEKARAGAMAN JENIS POHON FAMILIA EUPHORBIACEAE DI PERBUKITAN BUNGUS KOTA PADANG SUMATERA BARAT Rizki Rizki; Irma Leilani; Suci Mayang Sari
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2325.173 KB) | DOI: 10.58222/pucuk.v1i2.17

Abstract

Berbagai jenis tumbuhan bertindak sebagai penyusun hutan tropis, salah satu familia tumbuhan ialah Euphorbiaceae, yang merupakan familia dengan jenis yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat baik sebagai pemenuhan kebutuhan papan maupun dapat digunakan sebagai tumbuhan bahan obat. Penebangan pohon yang banyak terjadi pada saat sekarang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan, seperti penebangan liar, ladang berpindah dan tebang bakar hutan. Kerusakan ini dapat menyebabkan terancamnya jenis pohon yang ada. Oleh karena itu peneliti telah melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui jenis pohon pada familia Euphorbiaceae yang terdapat di perbukitan Kelurahan Teluk Kabung Selatan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan sembilan jenis pohon yang termasuk ke dalam familia euphobiaceae yaitu: Alchornea sp (matuang), Bacaurea recemosa M.A (cupak), Dyrpetes brownii Vahl. (laso), Excoecaria sp (andilau), Homalanthus sp (anak-anak), Macaranga javanica (Blume.)Mull. Arg. (dalok), Macaranga tanarius (L) Mull. Arg. (sapek), Mallotus paniculatus (L) Mull. Arg. (baliak-baliak angin), Sapium sp. (mentanak)
KAJIAN PERANAN SERTIFIKASI BENIH PADA USAHA PENANGKARAN BENIH DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DI BENGKULU Eddy Sugiarto; Tatik Raisawati
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2708.625 KB) | DOI: 10.58222/pucuk.v1i2.18

Abstract

Terdapat kecenderungan penurunan penggunaan benih bersertifikat, hal ini disebabkan adanya kecenderungan penurunan anggaran pemerintah yang dialokasikan pada sektor pendistribusian benih (bibit) perkebunan, sehingga praktis usaha penjualan benih banyak ditopang dari pangsa pasar non anggaran pemerintah. Rendahnya daya serap pasar benih bersertifikat dikarenakan beberapa faktor, yaitu : (1) Kesadaran masyarakat tentang mutu benih relatif rendah dan berdasarkan data perhitungan pendistribusian benih pada tahun 2010 penggunaan benih palsu dimasyarakat mencapai 60%, (2) Maraknya peredaran benih palsu dengan berbagai modus operandinya, (3) Minimnya jumlah pengusaha penangkaran benih bersertifikat, dan disamping itu (4) Harga benih bersertifikat relatif lebih tinggi bagi masyarakat pemula yang berusaha dibidang perkebunan. Usaha penangkaran benih bersertifikat cukup potensial dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penarikan bea retribusi dari kegiatan sertifikasi benih perkebunan selama ini didasarkan atas Surat Keputusan Gubernur Bengkulu nomor 329 tahun 2001. Pengutipan retribusi dari sertifikasi benih bukan merupakan investasi langsung dari masyarakat dan disamping itu berperan untuk menekan peredaran benih ilegitim (palsu), serta mendukung kemudahan masyarakat petani pekebun untuk mencari benih yang berkualitas.

Page 1 of 3 | Total Record : 27