Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Aplikasi Dosis Vermikompos dan Urea Pada Tanaman Kedelai Varietas Anjasmoro di Tanah Berpasir Hesti Pujiwati; Widodo Widodo; Wuri Prameswari; Umi Salamah; Leonardo Dharmawangsa; Edi Susilo; Muhimmatul Husna
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 4 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.4.639

Abstract

The low area for soybean plantation is still a major problem in meeting soybean needs. One of the efforts to increase national soybean production is by expanding the planting area by utilizing the sandy soil area that is still not used for soybean cultivation. This research was conducted from September-November 2020 in a greenhouse of the Agronomy Laboratory, Bengkulu University. This study aims to obtain the best dose of urea and vermicompost for the growth and yield of soybean in sandy soil. The research design used a completely randomized block design with two factors and 3 replications. The first factor was the dose of urea consisting of four levels, namely U0 = 0 kg ha-1, U1 = 50 kg ha-1, U2 = 100 kg ha-1, and U3 = 150 kg ha-1. The second factor was the dose of vermicompost, namely K0 = 0 ton ha-1, K1 = 5 tons ha-1, K2 = 10 ton ha-1, and K3 = 15 ton ha-1. The measured variables were the plant growth and the yield. Soil and vermicompost analyses were carried out before the study. The results showed that there was an interaction between the vermicompost and the urea dosages. The 100 kg ha-1 urea and the 10 ton ha-1 vermicompost treatment gave the highest plant height. The 150 kg ha-1 urea dan the 15 ton ha-1 vermicompost treatment formed the most number of branches. The highest soybean yield was given by 15 ton ha-1 vermicompost and 50 kg ha-1 urea to the total pod and the seed weight. Keywords: sandy soil, soybean, urea, vermicompost
Characterization of 14 Yard Long Bean (Vigna sinensis) Genotypes on Lowland of Bengkulu Eny Rolenti Togatorop; Dia Novita Sari; Dian Novita Sari; Edi Susilo; Parwito
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.11.3.202-211

Abstract

Pembudidayaan kacang panjang di provinsi Bengkulu masih terpusat di wilayah dataran tinggi. Perlu dikaji peluang peningkatan produksi kacang panjang di dataran rendah Bengkulu dengan cara merakit varietas unggul untuk menghasilkan varietas yang berdaya hasil tinggi dan beradaptasi baik pada ekosistem dataran rendah. Tahapan awal dalam perakitan varietas kacang panjang adalah mengidentifikasi karakteristik dari koleksi plasma nutfah sebagai informasi awal untuk pengembangan tetua persilangan kacang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi 14 genotipe kacang panjang yang ditanam di dataran rendah Bengkulu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Kelurahan Medan Baru, Kecamatan Muara Bangkahulu Provinsi Bengkulu dengan ketinggian 10 m dpl pada bulan Juli sampai Oktober 2020. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe KPG4, KPG8, KPG12, KPG13, dan KPG14 memiliki umur genjah, panjang polong, bobot per polong, dan bobot polong per tanaman yang tinggi serta memiliki warna hijau dan tekstur yang renyah. Berdasarkan karakter kuantitatif analisis gerombol 14 genotipe kacang panjang menghasilkan 5 kelompok dan analisis komponen utama menghasilkan 3 komponen utama dengan keragaman kumulatif 82.54%. Kata kunci: dendogram, koefisien keragaman, panjang polong, plasma nutfah, seleksi
Pengaruh Aplikasi Mikoriza Dari Sumber Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Di Tanah Ultisol Edi Susilo
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.05 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v5i1.720

Abstract

Mikoriza yang berasal dari sumber yang berbeda dimungkinkan mempunyai potensi yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit kakao khususnya di tanah Ultisol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sumber mikoriza terbaik pada pertumbuhan bibit kakao di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Nopember 2016 sampai Maret 2017. Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kakao Hibrida F1, isolat mikoriza, dan tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal. Perlakuan sumber mikoriza terdiri atas lima taraf yaitu tanpa isolat mikoriza, isolat mikoriza berasal dari Kepahyang, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Kaur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber isolat mikoriza berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, panjang daun dan luas daun. Sumber isolat mikoriza dari Kepahyang menghasilkan tinggi tanaman tertinggi sebesar 19,82 cm namun tidak berbeda nyata dengan Kaur, Rejang Lebong maupun Bengkulu Utara kecuali kontrol. Sumber isolat mikoriza yang berasal dari Kaur menghasilkan panjang daun dan luas daun tertinggi masing-masing 12,47 cm dan 38,31 cm2, namun tidak berbeda nyata dengan semua sumber mikoriza lainnya, kecuali kontrol.
Perbaikan Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah Di Tanah Ultisol dengan Aplikasi Pupuk P dan K Edi Susilo; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.237 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i1.804

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna, sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai dan mendapatkan dosis pupuk P dan K yang tepat untuk perbaikan tanaman kacang tanah di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019. Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kacang tanah varietas Talam, pupuk organik, pupuk TSP, KCl, Urea dan tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dua faktor. Faktor pertama perlakuan pupuk P berasal dari TSP terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Faktor kedua perlakuan pupuk K berasal dari KCl terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan TSP 4 g tan-1 menghasilkan komponen vegetatif dan generatif kacang tanah terbaik. Pada perlakuan kalium tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap semua variabel pengamatan, namun terdapat kecenderungan, perlakuan pupuk KCl 4 g tan-1 menghasilkan komponen generatif yang lebih baik. Tidak terdapat interaksi antara phosfor dan kalium yang nyata terhadap semua variabel pengamatan kacang tanah. Kata kunci : kacang tanah, phosfor, kalium, Ultisol.
Penerapan Teknologi Budidaya Jenuh Air Pada Empat Varietas Kedelai Di Rawa Lebak Dengan Penambahan Amelioran Yang Mengandung Kalsium Alami Edi Susilo; Hety Novitasari; Novita Hamron
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.399 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i2.881

Abstract

Kebutuhan kedelai semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran gizi, tetapi produksi nasional belum mencukupi. Program ekstensifikasi pertanian dapat dilakukan di lahan sub-optimal. Salah satunya adalah lahan rawa lebak. Budidaya jenuh air merupakan penanaman dengan memberikan irigasi terus-menerus dari awal tanam sampai panen. Terdapat masalah budidaya di lahan rawa lebak ini, diantaranya masih rendahnya pH, Al dan Fe tinggi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah pemberian amelioran. Amelioran yang mengandung kalsium mempunyai potensi terhadap perbaikan sifat kimia tanah. Penelitian dilaksanakan Maret sampai Juni 2019, di Rumah Plastik Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Bengkulu Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama varietas kedelai terdiri atas : V1 : varietas Detam 1. V2 : varietas Detam 3, V3 : varietas Detam 4, V4 : varietas Anjasmoro. Faktor kedua sumber amelioran terdiri atas : A0 : tanpa amelioran (kontrol), A1 : amelioran batu karang, A2 : amelioran cangkang telur, A3 : amelioran cangkang lohan, A4 : amelioran tulang sapi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang amelioran untuk perbaikan budidaya kedelai di rawa lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Anjasmoro menghasilkan komponen vegetatif (tinggi, jumlah daun, jumlah cabang) dan komponen generatif (bobot 100 butir dan bobot biji per tanaman) tertinggi. Varietas Detam 3 atau Detam 4 menghasilkan bobot biji per tanaman lebih baik. Amelioran tulang sapi menghasilkan komponen vegetatif dan generatif yang lebih tinggi. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan amelioran. Kata kunci : jenuh air, varietas, rawa lebak, amelioran.
Korelasi karakter Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang Lokal di Lahan Bekas Sawah Eny Togatorop; Dia Novita Sari; Dian Novita; Edi Susilo; Parwito Parwito
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 3 (2021): JULY - OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.3.389-393

Abstract

Produksi kacang panjang yang tinggi sangat erat kaitannya dengan varietas yang digunakan maupun kondisi lingkungan tumbuh. Proses seleksi untuk mendapatkan varietas dengan daya hasil tinggi dipengaruhi oleh korelasi antar karakter hasil dan komponen hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antar karakter pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang melalui analisis korelasi. Penelitian dilakukan di lahan Percobaan Medan Baru, Bengkulu pada bulan Juli sampai dengan September 2020 dan menggunakan genotipe kacang panjang lokal. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan tiga ulangan. Analisis korelasi dilakukan terhadap data karakter panjang daun, lebar daun, umur panen, panjang polong, diameter polong, berat per polong, jumlah polong per tanaman dan berat polong per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter lebar daun berkorelasi positif nyata pada karakter diameter polong. Karakter panjang polong, berat per polong dan jumlah polong per tanaman berkorelasi positif nyata terhadap karakter hasil berat polong per tanaman. Karakter panjang polong, berat per polong dan jumlah polong per tanaman dapat digunakan sebagai pedoman kriteria seleksi genotipe kacang panjang.Kata kunci: genetik; genotipe; karakter; korelasi; polong
Hubungan Antar Karakter Pertumbuhan dan Komponen Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Lahan Gambut Dia Novita Sari; Andreani Kinata; Edi Susilo; Eny Rolenti Togatorop; Parwito Parwito
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 3 (2021): JULY - OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.3.379-383

Abstract

Pemanfaatan lahan gambut dapat meningkatkan produksi tanaman terung (Solanum melongena L.). Selain itu, juga melakukan perakitan varietas untuk menghasilkan varietas unggul yang adaptif dan berproduksi tinggi di lahan gambut. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antar karakter pertumbuhan dan komponen hasil tanaman terung. Penelitian dilakukan di Medan Baru Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal dan diulang sebanyak tiga ulangan. Faktor yang digunakan adalah varietas terung lokal Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tinggi tanaman berkorelasi dan sangat nyata terhadap karakter tinggi dikotomus dan diameter batang. Umur berbunga berkorelasi positif dan sangat nyata terhadap umur panen dan berkorelasi negatif sangat nyata pada bobot buah per tanaman. Umur panen berkorelasi negatif sangat nyata terhadap bobot buah per tanaman. Bobot per buah berkorelasi positif dan sangat nyata terhadap panjang buah dan bobot buah per tanaman. Panjang buah berkorelasi negatif terhadap diameter buah maksimal dan berkorelasi positif sangat nyata terhadap bobot buah per tanaman.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN TATA RIAS WAJAH PEMULA BAGI IBU-IBU PKK DI DESA TALANG RENDAH KECAMATAN HULU PALIK KABUPATEN BENGKULU UTARA Andreani Kinata; Edi Susilo; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.127 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.9

Abstract

Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi ibu-ibu PKK atau peserta pelatihan dalam mengusai teknik dasar tata rias wajah bagi pemula. Metode yang digunakan adalah bentuk penyuluhan dan demonstrasi atau praktek. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada 30 orang anggota ibu-ibu PKK di Desa Talang Rendah. Demonstrasi atau praktek ini digunakan untuk memperlihatkan secara langsung tentang cara menerapkan teknik dasar tata rias bagi pemula khususnya di kalangan ibu rumah tangga. Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan selama kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai dilakukan. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1) para peserta antusias terhadap materi yang diberikan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta baik tentang warna dan jenis kosmetik yang digunakan untuk berbagai jenis kulit wajah, 2) secara umum peserta sudah memahami tentang tahapan teknik dasar tata rias sehingga peserta bisa mempraktekkan.
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Edi Susilo; Dian Novita; Indra Warman; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1642.557 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.10

Abstract

Intensifikasi lahan untuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan sumber daya sekitar petani yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil budidaya perlu digalakkan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil budidaya dengan kondisi lahan yang yang kurang subur adalah memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku membuat kompos organik. Pemanfaatan limbah pertanian merupakan salah satu alternatif yang cukup potensial karena keberadaannya hampir tersedia di setiap lokasi atau lahan dimana kegiatan pertanian berlangsung. Budidaya tanaman dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai kompos maka diharapkan penggunaan pupuk anorganik menjadi berkurang dan terjamin kelestarian lingkungannya. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan penjelasan kepada petani tentang perlunya pengelolaan limbah pertanian untuk bahan kompos atau pupuk organik dan dapat mempraktekkan dimasing-masing lingkungannya. Metode yang digunakan adalah bentuk penyuluhan dan demonstrasi atau praktek. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada 20 orang petani di Desa Sumber Agung. Peserta diberi bekal tentang pentingnya penggunaan pupuk kompos. Demonstrasi atau praktek ini digunakan untuk memperlihatkan secara langsung tentang cara pembuatan pupuk kompos berbahan limbah pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh petani atau peserta pelatihan di kawasan kegiatan, beberapa kelompok petani dan penduduk di kawasan sekitar. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mempraktekkan pembuatan pupuk kompos berbahan limbah pertanian. Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan selama kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai dilakukan. Beberapa kriteria pencapaian tujuan adalah 1) minat kehadiran peserta dalam kegiatan, 2) frekuensi pertanyaan yang diajukan pesertakepada pelaksana pengabdian, 3) ketekunan dan antusias peserta dalam mengikuti penyuluhan dan praktek 4) kualitas pupuk kompos yang dihasilkan 5) kesinambungan paket teknologi yang telah diadopsi. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1) para peserta antusias terhadap materi yang diberikan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta baik tentang bahan dan alat-alat yang digunakan untuk membuat pupuk kompos, 2) secara teknis pembuatan pupuk kompos sangat mudah dikerjakan oleh petani dengan aneka bahan limbah pertanian yang ada di sekitar lingkungan petani.
PENGOLAHAN DAGING AYAM MENJADI NUGGET DI DESA BANYUMAS LAMA, KECAMATAN KERKAP BENGKULU UTARA Tatik Raisawati; Edi Susilo; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4704.151 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.11

Abstract

Desa Banyumas Lama termasuk wilayah Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Ketinggian tempat lokasi pengabdian ini berada pada 137 m di atas permukaan laut (dpl). Mata pencaharian penduduk Desa Banyumas Lama sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Usaha beternak ayam broiler juga cukup banyak dilakukan oleh masyarakat di Desa Banyumas Lama ini. Pada umumnya permasalahan yang dihadapi peternak ayam khususnya yang beternak ayam broiler adalah hasil panen ayam cukup banyak tetapi petani kurang menguasai teknologi pengolahan hasil dari beternak ayam tersebut. Masyarakat selama ini menjual Banyumas Lama tersebut dengan nilai jual ataupun harga yang kurang menarik. Selain itu permasalahan lain adalah tanpa pengolahan hasil ternak ayam, harga jual ayam di tingkat peternak relatif rendah. Jika dilakukan pengolahan produk olahan ayam menjadi makanan yang bergizi tinggi, maka diharapkan nilai jual dari produk olahan ayam tersebut dapat ditingkatkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan dengan memberi alternatif pengolahan daging ayam menjadi produk nugget sehingga menambah penganekaragaman bahan pangan dan dapat menjadi usaha rumah tangga. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah kegiatan berjalan lancar, masyarakat terlihat antusias dan menerima dengan baik materi pengabdian. Respon positif dari masyarakat dapat dilihat pada saat penyuluhan dan praktek, para peserta aktif dan selalu menanggapi dan meminta penjelasan lebih lanjut apabila ada materi yang diberikan tetapi masih kurang dipahami. Hasil evaluasi didapatkan bahwa telah ada yang mempraktekkan untuk konsumsi sendiri namun belum ada yang mencoba membuat nugget untuk dijual.