cover
Contact Name
Suwito
Contact Email
jurnal.unhan@idu.ac.id
Phone
+628121550347
Journal Mail Official
jurnal.unhan@idu.ac.id
Editorial Address
niversitas Pertahanan Republik Indonesia ( UNHAN RI) Kompleks IPSC Sentul - Bogor 15141 Telp. 021-29618754 Fax. 021-29618773 Website : www.idu.ac.id
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
ISSN : 26205262     EISSN : 26207400     DOI : 10.33172/jpbh
Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah merupakan wadah para dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi akademik, sekaligus perwujudan kontribusi intelektual terhadap perkembangan keilmuan di bidang Pertahanan dan Bela Negara melalui tulisan ilmiah baik berupa kajian maupun hasil penelitian. Jurnal Pertahanan & Bela Negara diterbitkan setiap tiga bulan sekali dalam setahun, yakni bulan April, Agustus dan Desember. Tujuan utama Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah untuk mengembangkan, memperkaya, dan menjadi referensi kajian bidang ilmu pertahanan dan bela negara, serta menjadi bahan pembelajaran dan pengkajian bagi para akademisi yang memiliki fokus dan minat pada bidang ilmu pertahanan dan bela negara. Jurnal Pertahanan & Bela Negara melingkupi kajian ilmu pertahanan dan bela negara dari perspektif strategi, manajemen, kebijakan, dan teknologi pertahanan, serta bidang kajian lainnya yang terkait ilmu pertahanan dan bela negara.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 270 Documents
MEMBANGUN KESADARAN SEJARAH KRITIS DAN INTEGRATIF UNTUK INDONESIA MAJU Joshua Jolly Sucanta Cakranegara
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.438 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.811

Abstract

Makalah ini membahas pembangunan kesadaran sejarah yang kritis dan integratif untuk mendukung visi Indonesia Maju. Hal ini tidak terlepas dari apa yang terjadi belakangan ini, bahwa telah muncul sejumlah kerajaan fiktif dengan klaim historis yang tidak masuk akal dan dinilai mengancam integrasi bangsa. Berdasarkan fenomena tersebut dan telaah konsep melalui studi pustaka, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif seputar kesadaran sejarah yang perlu dibangun di tengah masyarakat, terlebih lagi di tengah era pasca-kebenaran saat ini. Kesadaran sejarah sangat penting karena baik pemikiran kritis maupun nasionalisme dapat berkembang. Fenomena terkini telah menjadi momentum bahwa membangun kesadaran sejarah seharusnya lebih didorong untuk mencegah dampak destruktif dari kemajuan teknologi informasi, seperti berita palsu yang mengarah pada kasus kriminal dan merugikan orang banyak. Jika ditelusuri ke belakang, persoalan ini bukanlah hal baru. Para sejarawan sudah sejak lama mengingatkan pentingnya membangun kesadaran sejarah. Peran setiap pihak sangat penting, mulai dari akademisi, dunia pendidikan, hingga masyarakat luas. Oleh sebab itu, membangun kesadaran sejarah bukan berarti ketinggalan zaman. Banyak inovasi dapat dilakukan sehingga kesadaran sejarah tetap memiliki relevansi dengan kekinian dan keakanan. Dengan demikian, kesadaran sejarah dapat menjadi semakin nyata dan sejarah dapat dirasakan menjadi milik semua.Kata Kunci: berita bohong, integrasi bangsa, kerajaan fiktif, kesadaran sejarah, pemikiran kritis
MEMBANGUN MODEL BUDAYA ORGANISASI BERBASIS BELA NEGARA MENUJU PERGURUAN TINGGI NEGERI PENGELOLAAN KEUANGAN-BADAN LAYANAN UMUM (PTN PK-BLU) UPN “VETERAN” YOGYAKARTA Nur Utomo, Hastho Joko; Saepudin, Asep; Arofah, Kurnia
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.357 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.822

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian kelembagaan tentang membangun model budaya organisasi UPN “Veteran” Yogyakarta yang berbasis Nilai-Nilai Dasar Bela Negara menuju Perguruan Tinggi Negeri Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PK-BLU). Penelitian ini termasuk kategori penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 195 responden dan focus grup discussion (FGD). Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara umum, berdasarkan karakteristik UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai perguruan tinggi negeri yang bercirikan Bela Negara perlu ada penguatan atau pembangunan budaya baru organisasi di UPN “Veteran” Yogyakarta yang berbasis nilai-nilai dasar bela negara menuju PTN PK-BLU. Budaya organisasi yang perlu dibangun adalah Disiplin, Kejuangan, Kreativitas, Unggul, Cinta Tanah Air, Sadar berbangsa dan Bernegara, Yakin Pancasila sebagai Dasar Negara, Rela Berkorban demi Bangsa dan Negara, Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara, Kejujuran dan Integritas, Pembelajar, serta Menjunjung Meritokrasi. Untuk membangun budaya tersebut, ada beberapa upaya yang harus dilakukan yaitu: keterlibatan stakeholders dalam penyusunan rumusan budaya organisasi, sosialisasi yang masif, adanya dukungan anggaran dalam penegakan budaya organisasi, perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan, serta perlu dibangun sistem informasi dan system reward and punishment yang mendukung terbangunnya iklim budaya organisasi yang baru.Kata Kunci: budaya organisasi, nilai-nilai dasar bela negara
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA UNTUK MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA: BELAJAR DARI KOREA SELATAN M. Prakoso Aji
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.674 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.823

Abstract

Keberhasilan Korea Selatan membangun negaranya, terutama pasca Perang Korea di tahun 1950an, membuat dunia terkagum. Sebuah negara yang dahulu dianggap miskin dan terbelah utara dan selatan pasca perang, berubah menjadi sebuah negara yang patut disegani di dunia internasional. Keberhasilan negara ini melakukan reformasi sosial-politik membuat kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintahannya berhasil. Penguatan sektor industri pada kegiatan ekonominya telah menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Diplomasi budaya yang dilakukan pemerintah membuat budaya Korea dikenal dan disukai masyarakat di hampir seluruh belahan bumi. Meningkatnya ekonomi dan pilihan kebijakan yang sesuai, membuat maju bidang pendidikan dan penelitian di negeri itu. Pendidikan dan penelitian yang berkembang membuat sektor pertahanan negara itu semakin kuat. Keberhasilan industri pertahanan dalam negeri untuk mencukup kebutuhan alutsista dalam negeri membuat negara itu mampu bertahan dari ancaman dari Korea Utara, bahkan mampu menjadi eksportir alutsista. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat bagaimana Indonesia dapat belajar dari Korea Selatan terutama dari bidang sosial-politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan penelitian, dan juga pertahanan. Hal ini dilakukan agar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk mendukung pertahanan negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia bidang pertahanan, Indonesia dapat belajar tidak hanya dari bidang pertahanan Korea Selatan, namun juga bidang sosial politik, ekonomi, budaya, serta pendidikan dan penelitian.Kata Kunci : konfusianisme, industrialisasi, hallyu, penelitian dan pengembangan, dan industri pertahanan
STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN KETAHANAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF DAYA JUANG BANGSA Soroy Lardo
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.634 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.824

Abstract

Daya tahan bangsa bermakna konsep dan kekuatan memelihara ketahanan nasional mencakup eksistensi di tengah peradaban dan perubahan lingkungan strategis, menuju kondisi dinamis ketahanan nasional untuk memelihara keteraturan, stabilitas, dan potensi terjadinya perubahan (the stability idea of changes). Tantangan dan problematika ketahanan nasional merupakan varian dinamik yang memerlukan pemikiran komprehensif terhadap sistem, kebijakan dan strategi perilaku kebangsaan (behaviour science) yang didukung patriotisme dan energi keamanan kesehatan bangsa terhadap peran TNI untuk mengisi zona dan akumulasi pembangunan kesehatan yang menggambarkan performance keswadayaan dan ketahanan nasional. Daya juang kesehatan bangsa dalam perspektif kekuatan struktural dan partisipatif bertitik tolak kepada kemampuan menggerakkan leadership, metabolic health community dan agent of change yang memenuhi nilai keandalan High Reliability Organization (HRO). Keandalan yang terbentuk akan memicu spirit inovasi dan out the box merangkai suatu jejaring (networking) untuk perubahan, sehingga termanifestasikan sebagai performance keandalan profesional yang menjunjung tinggi potensi kesehatan bangsa dan ketahanan nasional. Sinergitas Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan Sistem Kesehatan Pertahanan (Siskeshan) merupakan jaring yang saling bertaut untuk mendukung upaya pemberdayaan nilai strategis kesehatan nasional. Strategi ini menguatkan jejaring ketahanan nasional (one health) terhadap kompleksitas ancaman global kesehatan yang mengancam ketahanan nasional. Tantangan global dengan adanya Public Health Emergency berupa wabah yang sedemikian cepat dengan problematika yang sulit diprediksi, memicu setiap negara memperkuat daya juang bangsa untuk mensinergikan pembangunan kesehatan berasaskan sistem ketahanan nasional.Kata Kunci : daya tahan bangsa, leadership, agent of change, sinergitas skn-siskeshan, Unhan
TRILATERAL COOPERATION ARRANGEMANT SEBAGAI STRATEGI PERTAHANAN INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN ANCAMAN ASIMETRIS DI KAWASAN ASIA TENGGARA Luh Putu Ika Primayanti; Tri Legionosuko; Surryanto Djoko Waluyo
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.625 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.825

Abstract

Perkembangan lingkungan strategis berdampak pada pesatnya perkembangan ancaman asimetris. Kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu yang menghadapi ancaman ini. Indonesia sebagai salah satu negara di Kawasan Asia Tenggara melakukan kerja sama Trilateral Cooperation Arrangement untuk menangkal ancaman asimetris khususnya di Laut Sulu. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis strategi Trilateral Cooperation Arrangement sebagai strategi pertahanan Indonesia dalam penanggulangan ancaman asimetris di Kawasan Asia Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori ilmu pertahanan, konsep strategi, counter terrorism, asymmetric warfare,kerja sama pertahanan, cooperative security, dan deterrence theory. Hasil dari penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama, ancaman asimetris yang terjadi di Asia Tenggara khususnya Laut Sulu terus berkembang dan secara khusus dibagi menjadi terorisme; kejahatan transnasional yaitu perompakan bersenjata dan penculikan untuk tebusan; serta migrasi ilegal. Kedua, dalampelaksanaannya, Trilateral Cooperation Arrangement (TCA) di Laut Sulu terdiri dari Patroli Laut Terkoordinasi (Coordinated Sea Patrol), Patroli Udara (Air Patrol), Pertukaran Informasi dan Intelijen (Information and Intelligent Sharing) dan Latihan Darat Bersama (Land Exercise). Keempat patroli tersebut merupakan kerja sama strategis yang merupakan suatu kesatuan sehingga tidakdapat dipisahkan perbagian atau fungsinya. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat peluang dan tantangan yang perlu menjadi perhatian baik pengampu kebijakan atau pihak operasional. Ketiga, Trilateral Cooperation Arrangement merupakan strategi yang dapat menanggulangi ancaman asimetris yang terjadi di Kawasan Asia Tenggara khususnya di Laut Sulu sejak tahun 2016-2018,namun di tahun 2019 ancaman asimetris di Laut Sulu mengalami peningkatan. Adapun strategi yang digunakan adalah menggunakan kerja sama pertahanan serta menggunakan soft power maupun hardpower yang memberikan efek deterrence kepada pelaku ancaman asimetris. Selain itu, memperkuat kerja sama Kementerian dan Lembaga sebagai pembuat kebijakan, serta TNI danpemerintah daerah sebagai pelaksana operasional serta aturan pendukung seperti aturan prosedur operasional.Kata Kunci : ancaman asimetris, strategi, Trilateral Cooperation Arrangement (TCA)
INTEROPERABILITY DALAM KEBIJAKAN ZERO ACCIDENT TNI AU Samsul Rizal; Safril Hidayat
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.85 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.826

Abstract

Kebijakan zero accident merupakan program prioritas TNI AU untuk mengurangi kecelakaan (accident) dan insiden (incident) dalam operasional pesawat TNI AU. Implementasi kebijakan dapat menekan jumlah kecelakaan maupun insiden yang dapat menimbulkan korban jiwa dan Alutsista TNI AU. Namun demikian, implementasi kebijakan masih dilakukan secara manual sehingga belum dapat diwujudkan interoperability dalam implementasi kebijakan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan interoperability business process dilakukan analisis terhadap implementasi kebijakan zero accident. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan sumber data primer melalui narasumber terpilih (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan dengan menggunakan sistem yang interoperability dalam kebijakan zero accident belum dilakukan oleh sub organisasi TNI AU. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan aplikasi agar dapat mewujudkan interoperability dalam pelaksanaan kebijakan zero accident.Kata Kunci : kebijakan, interoperability, zero accident
BUILDING MODEL OF CORPORATE CULTURE BASED ON BASIC VALUES OF STATE DEFENSE TOWARDS STATE UNIVERSITY BASED ON FINANCIAL MANAGEMENT-PUBLIC SERVICE AGENCY (PK-BLU) UPN "VETERAN" YOGYAKARTA Hastho Joko Nur Utomo; Asep Saepudin; Kurnia Arofah
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.566 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.829

Abstract

This article is the result of institutional research on building model of corporate culture of UPN "Veteran" Yogyakarta based on Basic Values of State Defense towards State University Based on Financial Management-Public Service Ageny (PTN PK-BLU. This research belongs to the descriptive research. Data was collected through distributing questionnaires to 195 respondents and focus group discussions (FGD). The results of the research explained that in general, based on the characteristics of UPN "Veteran" Yogyakarta as a state university characterized by State Defense, there needs to be strengthening or development of a new corporate culture at UPN "Veteran" Yogyakarta based on the basic values of state defense towards PTN PK-BLU. Corporate culture that needs to be built is Discipline, Struggle, Creativity, Excellence, love for Homeland, Consciousness of have a nation and state, Convinced of Pancasila as the Foundation of the State, Willing to Sacrifice for the Nation and state, possessing initial ability for the state defense, Honesty and Integrity, Learner, and Upholding Meritocracy. To build this culture, there are a number of effort that need to be carried out, namely: involving stakeholders in formulating corporate culture, massive socialization, budgetary support in upholding the corporate culture, sustainable monitoring and evaluation, and building information, and reward and punishment system, which supports the emergence of a new corporate culture.Keywords: corporate culture, Basic Values of state defense
IMPROVING INDONESIA'S HUMAN RESOURCES QUALITY TO SUPPORT NATIONAL DEFENSE: LESSON LEARNED FROM SOUTH KOREA M. Prakoso Aji
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.182 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.830

Abstract

The success of South Korea in developing its country, especially after the Korean War in the 1950s, has fascinated the world. A country that was once considered poor and divided north and south after the war, turned into a country that should be respected internationally. The success of this country in carrying out social-political reforms made the policies carried out by the government succeed. Strengthening the industrial sector in its economic activities has yielded extraordinary benefits. Cultural diplomacy made by the government, make Korean culture known and liked by people in almost every part of the world. Economic increase and the appropriate policy choices, advancing the field of education and research in the country. The development of education and research makes the country's defense sector stronger. The success of the domestic defense industry to meet the needs of domestic defense equipment makes the country able to withstand threats from North Korea, even able to become an exporter of defense equipment. The purpose of this article is to see how Indonesia can learn from South Korea, especially from the social-political, economic, cultural, educational and research fields, and also defense. This was done in order to be able to improve the quality of Indonesia's human resources to support national defense. The results of this study indicate that to improve the quality of Indonesian human resources in the field of defense, Indonesia can learn not only from the South Korean defense field, but also in the fields of social politics, economics, culture, as well as education and research.Keywords: konfusianism, Industrialization, Hallyu, Research and Development, and Defense Industry
THE STRATEGY FOR HEALTH DEVELOPMENT AND NATIONAL RESILIENCE IN THE PERSPECTIVE OF THE NATION'S POWER Soroy Lardo
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.558 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.831

Abstract

The nation’s resilience means the concept and power of maintaining nationalresilience which includes existence in the midst of civilization and strategic environmental changes, towards the dynamic conditions of national resilience to maintain order, stability, and the potential for change (the stability idea of changes). The challenges and problems of national resilience are dynamic variants that require a comprehensive way of thinking on the systems,policies, and strategies of nationality behavior (behavior science) supported by patriotism and the energy security of the nation's health towards the role of the Indonesian National Armed Forces (TNI) to fill the zone and the accumulation of health development that illustrates the performance of self-reliance and national resilience. The nation's health power in the perspective of structural and participatory strength starts with the ability to drive leadership, metabolic health community and agent of change that meets the reliability value of High-Reliability Organization (HRO). The reliability that is formed will trigger the spirit of innovation and out the box to assemble a network for change so that it is manifested as a performance of professional reliability that upholds the nation's health potential and national resilience. The synergy of the National Health System (SKN) and the Defense Health System (Siskeshan) are interrelated networks to support efforts to empower the strategic value of national health. This strategy strengthens national resilience (one health) network towards the complexity of global health threats that threaten national resilience. The global challenge with the emergence of a Public Health Emergency in the form of an outbreak that is so rapid with unpredictable problems triggers every country to strengthen the nation's power to synergize health development basedon the national resilience system.Keywords: The National Resillience, Leadership, Agent of Change, Synergy of The National Health System (SKN) and The Defense Health System (Siskeshan), Unhan
TRILATERAL COOPERATION ARRANGEMENT AS THE INDONESIAN DEFENSE STRATEGY TO COUNTER ASYMMETRIC THREATS IN SOUTHEAST ASIA Luh Putu Ika Primayanti; Tri Legionosuko; Surryanto Djoko Waluyo
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.213 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i1.832

Abstract

The development of the strategic environment has an impact on the rapid development of asymmetrical threats. The Southeast Asian region is one that faces this threat. Indonesia, as one of the countries in the Southeast Asian Region, has conducted a Trilateral Cooperation Arrangement to prevent the asymmetrical threat, especially in the Sulu Sea. This study aims to analyze the Trilateral Cooperation Arrangement strategy as Indonesia's defense strategy in overcoming asymmetrical threats in the Southeast Asian Region. The research method used is a qualitative research method with a phenomenological approach. This study uses the theory of defense science, the concept of strategy, counter terrorism, asymmetric warfare, defense cooperation, cooperative security, and deterrence theory. The results of this study can be divided into three namely, first, the asymmetrical threat that occurs in Southeast Asia, especially the Sulu Sea continues to grow and specifically divided into terrorism; transnational crime namely armed piracy and kidnapping for ransom; and illegal migration. Second, in its implementation, the Trilateral Cooperation Arrangement (TCA) in the Sulu Sea consists of Coordinated Sea Patrol, Air Patrol, Information and Intelligent Sharing and Land Exercise. The four patrols are strategic cooperation which constitutes a unity so that they cannot be separated in parts or functions. However, in its implementation, there are opportunities and challenges that need to be a concern of both policy makers or operational parties. Third, the Trilateral Cooperation Arrangement is a strategy that can overcome the asymmetrical threats that have occurred in Southeast Asia, especially in the Sulu Sea since 2016-2018, but in 2019 the asymmetrical threats in the Sulu Sea have increased. The strategy used is to use defense cooperation as well as using soft power and hard power which provide deterrence effects for asymmetric threat actors. In addition, it strengthens the collaboration of Ministries and Institutions as policy makers, as well as the military army and local governments as operational implementers and supporting rules such as operational procedure rules.Keywords: Asymmetric threats, strategy, Trilateral Cooperation Arrangement (TCA)

Page 1 of 27 | Total Record : 270


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 3 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 3 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 6, No 3 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 3 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 3 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara More Issue