cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 135 Documents
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP KURSI ANTROPOMETRI DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING Harjanto, Fajar Tri
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.372 KB)

Abstract

Kursi antropometri merupakan salah satu alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran dimensi tubuh dalam posisi duduk. Kursi antropometri yang ada di laboratorium APK, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Program Studi Teknik Industri memiliki kendala yaitu, rusaknya beberapa part sehingga tidak bisa digunakan dalam proses pengukuran, permasalahan lainnya adalah ukuran kursi yang terlalu banyak memakan tempat saat disimpan, dan sulit untuk dipindahkan. Penelitian ini dilakukan untuk merancang ulang kursi antropometri agar bersifat portable dan dapat melakukan pengukuran antropometri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kansei Engineering, tujuan penggunaan metode Kansei Engineering menghasilkan Kansei word. Kansei Engineering, dimana terdapat 12 kansei word yang digunakan dalam mewakili perasaan dan emosi pengguna terhadap kursi antropometri yang dijadikan objek penelitian.Hasil dari perancangan kursi antropometri portable ini adalah kursi antropometri terbagi menjadi 6 part utama yaitu, tiang atas, tiang sandaran, tiang belakang, pengukur tangan, tempat duduk, dan alas pijakan kaki yang dapat di-portable-kan sehingga meminimalisir tempat saat penyimpanan, mudah untuk dipindahkan dan dapat melakukan pengukuran pada dimensi tubuh. Dimensi tubuh yang dapat diukur dengan menggunakan kursi antropometri portable ini adalah tinggi badan, tinggi popliteal, lebar bahu, panjang lengan atas, panjang popliteal, lebar rentang tangan, dan panjang lengan bawah.Kata kunci : Identifikasi, Kansei engineering, Keinginan Konsumen, Kursi Antropometri.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI HOTEL XYZ PONTIANAK WIRADINATA, GUNTARA
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.759 KB)

Abstract

Hotel XYZ Pontianak require that employees provide the best service to the customers because the employee must have excellent stamina. If the absence of employees increased, decreased work motivation and high labor indiscipline can be concluded that an employment boredom experienced by those employees. The purpose of this research is to improve the productivity performance of employees and find out how much impact the performance of employees to work productivity views of the absent employee, motivation, discipline kerjadan hours at Hotel XYZ Pontianak.This study uses the calculation of labor productivity. Procedures for implementing the productivity was observed for a period of work activity are taken irregularly (the observation time is determined by the researcher) and record whether employees are in a state of working or not working. It should be considered in measuring dimension - the dimension of working hours and absenteeism Absenteeism very positive effect on work productivity due to employees who were not present and would pose a burden for employees in lieu.The results of this study indicate that attendance and working hours have a positive effect on work productivity. Based on employee attendance data in 2016 had the highest value, the total absence of its largest year before. Productivity is the lowest value in March has a value that is 95.69%, while the value of the highest productivity in January has a value that is 98.88% recap of absenteeism began January 2016 - March 2016 states that three days or 72 hours of work were lost in last three months. Lost work hours or workload should be replaced by another employee, resulting workload add or substitute employees working hours and hours of work.Keywords : productivity, working hours, absenteeism, hotel, employee performance
Profil dan Sistem Logistik Perairan Kabupaten Kayong Utara -, Ribuwansah -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.899 KB)

Abstract

Demi mewujudkan terlaksananya aktifitas kegiatan logistik yang baik dalam pendistribusian maupun bongkar muat barang pada jalur perairan yang melalui setiap kecamatan di Kabupaten Kayong Utara, maka perlu adanya suatu sumber informasi yang menjelaskan mengenai sistem logistik perairan di daerah tersebut. Sumber informasi ini berguna untuk kelancaran suatu aktivitas kegiatan logstik dan bahan dalam menentuan titik distribusi yang strategis. Tujuan penelitian ini untuk menyediakan informasi mengenai profil dan sistem logistik perairan di Kabupaten Kayong Utara yang harapannya bisa memberikan beberapa luaran sebagai bahan rekomendasi untuk berbagai pihak dalam melakukan pengembangan dan perbaikan kedepannya. Penelitian ini menggunakan metode case study bersifat deskriptif  dengan pendekatan kualitatif dan pengambilan data menggunakan metode survey, observasi dan dokumentasi. Selain itu, studi literatur yang bersumber dari buku terbitan BPS (Badan Pusat Statistik) juga merupakan metode yang digunakan untuk melengkapi data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam menentukan titik pusat logistik dibantu oleh software SocNetV- 2,1. Adapun objek penelitian ini hanya meneliti 5 kecamatan dari 6 kecamatan yang ada di kabupaten Kayong Utara diantaranya yaitu, Kecamatan Seponti, Kecamatan Teluk Batang, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Pulau Maya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pada umumnya aktivitas pengangkutan di Kabupaten Kayong Utara dilakukan melalui akses jalur sungai dan laut pesisir. Aktivitas pengangkutan dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis transportasi perairan yang memiliki fungsi dan mekanisme tersendiri. Dewasa ini, aktivitas pengangkutan melalui jalur perairan antar  kecamatan di sebagian wilayah Kabupaten Kayong Utara sudah mengalami pergeseran yang cenderung ke transportasi darat. Salah satu faktor adanya pergeseran tersebut adalah infrastruktur jalan darat yang mulai tersedia. Meskipun begitu, untuk pengangkutan antar kabupeten/kota khususnya Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak dan pengangkutan antar kecamatan daerah kepulauan, jalur sungai dan laut pesisir tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis mekanisme logistik dengan menggunakan aplikasi SocNetV- 2,1 untuk menentukan pusat logistik antara lima kecamatan yang diteliti terhadap Kota Pontianak dak Kabupaten Ketapang, diperoleh bahwa lokasi yang tepat dijadikan sebagai pusat logisitik menurut pengukuran degree centrality dan betweeness centrality adalah Kecamatan Simpang Hilir tepat di Desa Teluk Melano.Kata Kunci : betweeness centrality, degree centrality , distribusi, jalur perairan dan sistem logistik
PENGOPTIMALAN SALURAN DISTRIBUSI KUE DENGAN METODE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) UNTUK MINIMASI JARAK DENGAN RUTE TERPENDEK Sartika, Sartika
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.863 KB)

Abstract

CV. Roti isi Ibu Neli merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pemasaran yang memiliki 91 pelanggan tetap. Pendistribusian kue dilakukan selama 4 hari dalam waktu 1 minggu, dimulai dari pukul 13.00 hingga 22.00. Proses pendistribusian kue tidak menggunakan strategi distribusi. Hal ini menyebabkan rute distribusi yang digunakan belum optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk menentukan rute optimal pengantaran kue pada cv.Roti isi Ibu Neli dengan menggunakan travelling salesman problem.Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengumpulan data yaitu jumlah titik pengantaran beserta letak tiap-tiap titik pengantaran, jarak tempuh antar titik pengantaran dan rute awal pengantaran kue. Selanjutnya data ini nantinya akan diolah menggunakan software WinQSB dengan 2 metode yaitu branch and bound dan nearest neighbor. Hasil yang didapat berupa rute masing-masing metode yang kemudian akan di analisa.Analisa dilakukan ada dua, yaitu analisa hasil rute ajuan, penentuan rute ajuan yang terpilih, dan analisa perbandingan rute awal dengan rute ajuan terpilih. Adapun hasil yang didapatkan yaitu rute yang dihasilkan menggunakan metode branch and bound dengan perhitungan software WinQSB dan total jarak tempuh yang didapat sebesar 47.72 km, dengan perbedaan jarak tempuh sebesar 3.73 km dari rute awal. Kata kunci: Distribusi kue, optimasi, travelling salesman problem, WinQSB.
Desain Alat Pemisah Kuning Telur Dengan Pendekatan Antropometri Pada Pembuatan Kue Lapis Saputra, Hari Dwi
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.417 KB)

Abstract

Kue lapis legit merupakan salah satu jenis kue terkenal yang biasanya dijumpai pada saat perayaan hari raya dan dan banyak diproduksi oleh beberapa industri rumahan yang ada di Kalimantan Barat. Bahan utama dalam pembuatan kue lapis yaitu terbuat dari tepung terigu, mentega, gula dan kuning telur. Setiap 1 cetak kue lapis membutuhkan 20-30 butir kuning telur. Pemisahan kuning telur dilakukan secara manual, akibatnya terdapat beberapa keluhan musculoskeletal yang sering dialami oleh pekerja. Untuk mengatasi keluhan musculoskeletal pekerja tersebut, maka di desain alat pemisah kuning telur yang ergonomis dengan menggunakan postur tubuh dan untuk memperoleh waktu baku standar untuk menentukan produktivitas output pada kondisi sebelum dan sesudah perancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan musculoskeletal pada pekerja antara lain keluhan sakit pada tubuh bagian atas (leher dan bahu) serta pada bagian tangan (lengan, pergelangan tangan dan tangan). Hasil perhitungan persentil data didapatkan ukuran alat pemisah kuning telur antara lain, tinggi alat sebesar 90 cm dan lebar alat (pada wadah awal proses pemecahan telur) sebesar 20 cm.  Waktu baku yang dihasilkan pada sebelum perancangan 1,3 menit/cetak dan standar output yang dihasilkan yaitu 1 cetak/ menit, serta waktu baku yang dihasilkan pada sesudah perancangan 0,4 menit/cetak dan standar output yang dihasilkan yaitu 3 cetak/ menit. Berdasarkan perhitungan standar output maka diperoleh nilai tingkat produktivitas setelah perancangan sebesar 200%. Sedangkan hasil analisis terhadap waktu sebelum dan sesudah perancangan berdasarkan uji statistik Nonparametrik Mann Whitney adalah 0,0104 > 0,05 dan keluhan musculoskeletal sebelum dan sesudah perancangan, berdasarkan uji statistik nonparametrik adalah 0,0556 > 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut menunjukkan nilai signifikan > α yang berarti terdapat beda nyata atau beda signifikan pada sebelum dan sesudah perancangan.Kata Kunci : Antropometri, Keluhan Musculoskeletal, Nordic Body Map
STRATEGI MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD DAN SWOT Tanjung, Wido Nuragus
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.038 KB)

Abstract

Unit Laboratorium Kesehatan Kalimantan Barat merupakan tempat pelayanan pemeriksaan, pengukuran dan pengujian terhadap bahan berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan atau masyarakat. Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dinilai kurang memuaskan dari segi pelayanan secara langsung maupun secara tidak langsung. Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat belum sepenuhnya menerapkan teknologi dalam kegiatan penyediaan informasi baik dari program-program yang ada maupun pemberitahuan kesehatan pasien sebagai pelanggan dan rata-rata pelanggan hanya mengetahui informasi mengenai Labkes berdasarkan rujukan dari rumah sakit.Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama adalah menentukan atribut sesuai dengan keinginan konsumen sebanyak 11 atribut kemudian menentukan respon teknis sebanyak 23 respon teknis yang nantinya akan digunakan untuk membuat HOQ. Hasil dari HOQ berupa prioritas strategi yang harus dilakukan Unit Laboratorium Kesehatan dalam upaya membangun loyalitas pelanggan. Tahap kedua adalah metode SWOT yang dibuat berdasarkan melihat hasil benchmarking dari metode QFD. antara Labkes dan Kimia Farma pada metode QFD. Hasil benchmarking antara tingkat kepuasan Labkes dan tingkat kepuasan Kimia Farma kemudian dilihat hasil benchmarking untuk mendapatkan strength dan weakness kemudian diolah kedalam analisis SWOT.Hasil yang didapat menggunakan QFD adalah mendapatkan 23 strategi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan prioritas tertinggi atau yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah pemberitahuan pengecekan ulang kepada pelanggan melalui sms, gmail, atau sosial media (12,5%), pemberitahuan pengambilan hasil laboratorium secara personal melalui gmail atau sosial media (9,7%), penambahan alat laboratorium dan jumlah karyawan (6,5%), diskusi yang baik dengan pelanggan (5,6%). Berdasarkan analisis SWOT mendapatkan 7 strategi yaitu Menambah kapasitas peralatan medis untuk mempercepat hasil pemeriksaan, mempermudah pengguna BPJS untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, menambah jumlah AC pada ruang tunggu, melakukan sosialiasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan, menambah jumlah pegawai, mempercepat proses pelayanan di Labkes, melakukan pelatihan kepada pegawai Labkes.Kata kunci : Loyalitas, Loyalitas Pelanggan, Quality Function Deployment (QFD), Analisis SWOT.
SIMULASI JEJARING JALAN KOTA PONTIANAK DENGAN BETWEENESS CENTRALITY DAN DEGREE CENTRALITY Pratama, Faustinus Yudha
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2018): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.882 KB)

Abstract

Kemacetan Lalu Lintas adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Permasalahan ini merupakan masalah yang paling kritis dan utama di setiap kota yang memiliki aktivitas tinggi termasuk di Kota Pontianak. Kondisi ini biasa terjadi pada beberapa persimpangan yang ada di Kota Pontianak.Solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan metode simulasi dengan membuat kondisi existing ke dalam bentuk model menggunakan aplikasi Gephi 0.9.2. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan model yang akan disimulasikan berdasarkan kondisi existing, menganalisis model existing, membuat model skenario yang terdiri dari empat skenario, dan tahapan terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini akan menentukan model skenario terbaik sebagai solusi yang optimal.Berdasarkan analisis yang dilakukan pada model Jejaring Jalan Kota Pontianak, di dapatkan hasil persimpangan yang memiliki nilai sentralitas tertinggi adalah Persimpangan Garuda dengan nilai sentralitas 1154.69 dan nilai Average Path Length 6.91. Pada model skenario perbaikan solusi yang paling optimal adalah skenario keempat, karena pada model skenario keempat terjadi penurunan nilai Average Path Length menjadi 6.21.Kata Kunci : Gephi,  Kemacetan Lalu Lintas, Simulasi Jejaring Jalan
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REFERENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pratama, Bugi Yudis Tira Sandya
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.793 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi kini tidak dapat lepas dari masyarakat. Pembangunan tidak hanya dinikmati oleh kalangan bisnis dan pemerintah, tetapi juga dunia pendidikan yang semakin penting dalam menciptakan generasi yang kompetitif. Program Studi Teknik Industri memiliki tempat untuk menyimpan semua referensi, jurnal, buku teks profesor, serta buku referensi yang berkaitan dengan Teknik Industri. Dalam pencarian dan pengadaan buku referensi masih menggunakan sistem manual. Hal ini menyebabkan pencarian dan pengadaan buku referensi menjadi lambat.Peran dalam mendukung referensi kuliah sangat penting dirasakan, terutama dalam penambahan buku referensi tentang Prodi. Untuk mengetahui sistem pengadaan yang terjadi pada buku referensi Prodi Teknik Industri dalam menghasilkan keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk menentukan bobot berdasarkan prioritas dan menghasilkan keputusan untuk menambah buku, sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.Hasil dari sistem tersebut dirancang untuk melakukan pencarian buku referensi dan proses pengambilan keputusan dalam pengadaan buku referensi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh para peneliti. Setiap kriteria ditimbang untuk melakukan perhitungan menggunakan metode Hierarchie Process Analytical untuk mendapatkan hasil akhir adalah buku yang akan menetapkan prioritas plus. Sistem yang dibangun dapat diurutkan berdasarkan peringkat dengan cepat dan akurat. Kata kunci: Referensi, Analytical Hierarchy Process.
PENGARUH SERVICESCAPE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI KONSUMEN DI RESTORAN KOTA PONTIANAK -, MUQIMUDDIN -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.783 KB)

Abstract

The continued development of the business makes the business of restaurant has been widely spread in Pontianak. This development is shown by the restaurant business in Pontianak is located on the second level after the advertisement tax. Restaurant tax in 2016 can realize 100.48% achievement of revenue target. Along with increase in it, also accompanied by increase  number of restaurant in Pontianak. The existence of these developments eventually suppress the restaurateur to provide a concept of restaurant that can attract public attention. As for satisfaction or customer unsatisfaction will provide feedback in the form of behavior after deciding to buy or not. This research was conducted with the aim of analyzing the influence of servicescape and service quality to customer satisfaction and their purchase intention in the restaurant. Another aim is to prove the influence of customer satisfaction provided by the entire restaurant in Pontianak on consumers' Purchase intention. Structural equation modelling method is used to develop a model based on the theories of experts. Then,can explain the relationship between the variables. The subjects of this research were the consumer restaurants in Pontianak with a sample of 270 people from a total population of Pontianak. The sampling method by Issac and Michael and Maximum Likelihod (ML) were used. Based on the results of this research showed that servicescape has no effect on customer satisfaction with t-critical > 1.96 with a value at significance level of 0.05. While the service quality gave the effect on customer satisfaction. While purchase intention showed it was affected by servicescape, and also demonstrated customer satisfaction with the results of hypothesis testing showed the critical t-critical > 1.96 at significance level of 0.05. But, the service quality does not significantly influence to purchase intention. Keywords: Customer Satisfaction, Purchase intention, Servicescape, Service Quality, Structural Equation Modeling
RANCANG ULANG LAYOUT RUANG OPERASI PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGGUNAKAN MODEL MIXED-INTEGER LINEAR PROGRAMMING Harlan, Rizky
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.066 KB)

Abstract

Rumah Sakit Universitas Tanjungpura merupakan satu diantara rumah sakit yang ada di Kota Pontianak dengan satu diantara pelayanannya yaitu pembedahan yang bertempat di ruang operasi. Kondisi yang ada saat ini adalah ruangan pada departemen ruang operasi masih terletak berjauhan, contohnya yaitu ruang bedah yang letaknya berjauhan dengan ruang PACU. Selain itu, beberapa ruangan yang ada masih memiliki luas yang tidak memenuhi peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan perancangan ulang terhadap tata letak ruang operasi Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model mixed-integer linear programming.Adapun tahapan yang dilakukan yaitu pengumpulan data-data yang diperlukan layout awal Rumah Sakit Universitas Tanjungpura dan alur sirkulasi (pergerakan) ruang operasi yang akan diolah dengan model mixed-integer linear programming dengan bantuan program LINGO. Pengolahan tersebut dilakukan dalam 3 skenario sehingga menghasilkan layout perbaikan yang bervariasi dimana pemilihan layout terpilih dilakukan berdasarkan analisa.Analisa yang dilakukan terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan aspek kualitas. Aspek kuantitas mempertimbangkan jarak antar ruangan yang ada, sedangkan aspek kualitas mempertimbangkan ketercapaian kedekatan antar ruangan berdasarkan ARC. Adapun layout yang terpilih berdasarkan analisa terhadap aspek kuantitas adalah skenario 3, dengan jarak terkecil yang dihasilkan sebesar 53% (9 ruangan dari 16 ruangan). Adapun layout yang terpilih berdasarkan analisa terhadap aspek kualitas adalah skenario 2, dengan persentase ketercapaian kedekatan antar ruangan sebesar 53,84% untuk bobot A (mutlak perlu) dan 57,14% untuk bobot E (sangat penting). Dengan mempertimbangkan nilai objektif yang dihasilkan, dilakukan pemilihan terhadap nilai objektif terkecil sehingga terpilihlah skenario 3 sebagai skenario penghasil layout terbaik.Kata kunci : LINGO, mixed-integer linear programming, ruang operasi, rumah sakit, tata letak. 

Page 2 of 14 | Total Record : 135