cover
Contact Name
Zakaria Husein Abdurrahman
Contact Email
zhabdurrahman@gmail.com
Phone
+628562828976
Journal Mail Official
tasubyindonesia@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Boyolali Jl. Pandanaran No.405 Boyolali 57313 Telp./Fax (0276) 321328
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Tropical Animal Science
Published by Universitas Boyolali
ISSN : 25417215     EISSN : 25417223     DOI : https://doi.org/10.36596/tas
Tropical Animal Science adalah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Boyolali pada Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Boyolali secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November dengan tujuan menyebarluaskan informasi dan hasil penelitian di bidang ilmu ternak yang mencakup pemuliaan, genetika, pakan, nutrisi, reproduksi, produksi, bioteknologi, fisiologi, manajemen, sosial ekonomi, teknologi hasil ternak, mikrobiologi, dan topik lain yang berhubungan dengan ilmu ternak. Redaksi menerima artikel/karya ilmiah yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam proses publikasi di tempat lain. (Tropical Animal Science is a scientific journal published by Animal Science Department, Faculty of Animal Science, Boyolali University consistently published two times a year in May and November aims to publish information and original research results on animal science including breeding and genetics, feeding and nutrition, reproduction, biotechnology, physiology, management, socio-economics, products technology, microbiology, and other related topics in relation to animal science. The papers should not have been previously published or is not being considered for publication elsewhere).
Articles 45 Documents
Pengaruh Penambahan Ampas Bir Dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan Dan Konsumsi Domba Jantan Lokal Joko Nugroho; Purwadi Purwadi; Suhardi Suhardi
Tropical Animal Science Vol 3 No 2 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i2.707

Abstract

Ternak domba adalah satu dari sejumlah ternak ruminansia yang menghasilkan daging selain sapi. Domba adalah satu dari sejumlah komoditi peternakan yang berkontribusi didalam pemasokan stok daging didalam negeri. Daging yang ada diharapkan tidak saja dalam proporsi yang memadai namun mutu yang lebih baik pula. Hal tersebut bisa dicapai satu diantaranya melalui manajemen pemberian pakan yang tepat. Penelitian ini memiliki tujuan guna mengetahui pengaruh penambahan apas bir pada domba ylocal jantan dalam pertumbuhan juga konsumsi ransum. Domba jantan local yang berusia rata-rata satu tahun merupakan domba yang dipakai, dimana domba ini sejumlah 18 ekor, dengan bobot badan awal 21±0.933 s.d 24±0.933 kg dialokasi secara random kedalam 3 perlakuan san 6 ulangan. 3 perlakuan tersebut terdiri dari T0 (Ampas bir 0 % dan konsentrat 40% + rumput 60%), T1 (Ampas bir 20% dan konsentrat 20% + rumput 60%), T2 (Ampas bir 40% dan konsentrat 0% + rumput 60%). Ransum diberi secara ad libitum. Parameter yang menjadi bahan pengamatan yakni konsumsi BK, SK, PK, TDN, PBBH juga konversi pakan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya penambahan ampas bir pada ransum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) bagi konsumsi BK, PBBH, serta konversi pakan, namun memberi pengaruh nyata (P<0,05) pada konsumsi PK, SK serta TDN. Maka disimpulkan penambahan ampas bir dalam ransum sebanyak 0-40% memberi pengaruh nyata bagi konsumsi PK, Konsumsi TDN serta konsumsi SK. Akan tetapi tidak memberi pengaruh yang tidak nyata pada konsumsi BK, PBBH serta konversi pakan pada domba jantan lokal.
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN FERMENTASI DAUN DAN BATANG KELOR DALAM RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KONSUMSI DOMBA LOKAL JANTAN Muhamad Amru Rachman; Purwadi Purwadi; Suhardi Suhardi
Tropical Animal Science Vol 3 No 1 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i1.718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi fermentasi daun kelor dalam ransum terhadap pertumbuhan dan konsumsi domba lokal jantan. Penelitian ini menggunakan 14 ekor domba lokal dengan umur rata-rata 1 tahun dengan berat rata-rata 18 ± 1,3 kg. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dengan 7 ulangan. Perlakuan terdiri dari T0 = Fermentasi daun kelor 0%, Konsentrat 4%, Rumput 60%., T1 = fermentasi daun kelor 25%, Konsentrat 25%, Rumput 50%. Data penelitian dianalisis menggunakan uji varians T-test dengan tingkat keyakinan 95%. Parameter yang diamati adalah Konsumsi Bahan Kering (BK), Konsumsi Protein Kasar (PK), Konsumsi total digestibel nutr ien (TDN), Konsumsi serat kasar (SK) dan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH). Hasil penelitian ini adalah pemberian fementasi daun kelor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap Konsumsi BK, Konsumsi PK dan konsumsi TDN, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) Terhadap konsumsi SK dan PBBH. Kata kunci: Fermentasi Daun dan Batang Kelor, Daun dan Batang Kelor, Domba Jantan
Pengaruh Penggunaan Aloe vera Dalam Ransum Terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian, Konsumsi Ransum Dan Feed Convertion Ratio Pada Ayam Broiler Pejantan Prayogi Sunu; Suhardi Suhardi; Sutardi Sutardi
Tropical Animal Science Vol 3 No 2 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i2.731

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan dari Aloe vera dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan harian, konsumsi rransum dan FCR pada ayam broiler pejantan, Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2018 dilaboratorium percobaan pemeliharaan ternak unggas, Fakultas Peternakan Universitas Boyolali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan uji lanjut Duncans Multiple Range Test (DMRT), materi yang digunakan adalah 100 ekor DOC jantan yang dipelihara dalam 20 petak kandang yang terdiri dari 5 ekor ayam/petak kandang sebagai unit percobaan. Dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan, yaitu T0 = Ransum kontrol, T1 = ransum komersial dan lidah buaya 0,75 %, T2 = ransum komersial dan lidah buaya 1,5%, T3 = ransum komersial dan lidah buaya 2%. Parameter yang diteliti yaitu bobot badan, konsumsi ransum, FCR (Feed convertion ratio). Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ekstrak lidah buaya T3 2% lebih baik dibandingkan dengan ekstrak lidah buaya T1 0,75% dan T2 1,5% serta lebih baik dibandingkan dengan T0 (kontrol), karena meningkatkan PBB harian dengan konsumsi ransum yang rendah sehingga menyebabkan perbaikan konversi pakan 6,10% dibandingkan dengan kontrol.
TINGKAH LAKU AYAM KUB PADA PEMELIHARAAN SISTEM CLOSED HOUSE Iman Agus Sutanto
Tropical Animal Science Vol 3 No 2 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i2.748

Abstract

Ayam kampung merupakan salah satu komoditas peternakan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Daging dan telurnya sangat bergizi bagi konsumen, dan kualitas dagingnya berbeda dengan ayam pedaging. Ayam kampung diidentikkan dengan ayam yang sehat karena dibudidayakan tanpa vaksin, bahan tambahan kimia (sintetis), dan mulai dari DOC (ayam umur sehari) hingga panen. dengan pemeliharaan yang sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan. Informasi tentang perilaku ayam KUB yang dipelihara secara intensif di kandang dan bebas masih sangat kurang. Oleh karena itu, diperlukan kajian tentang perilaku ayam KUB agar dapat berproduksi secara optimal. Tingkah laku dapat mewakili kondisi fisiologis, perasaan, dan respon ayam terhadap perubahan kondisi lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Kandang close house Balai Besar Pelatihan Peternakan Indonesia Kota Batu Jawa Timur. Penelitian menggunakan metode one zero sampling, pengamatan dilakukan pada pagi (08.00-09.00 WIB) dan sore hari (15.00-16.00 WIB) selama 7 hari. Populasi ayam KUB yang digunakan dalam penelitian ini adalah5 jantan dan 30 betina berumur 20 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas paling tinggi pada pagi hari adalah; aktivitas makan (21,8%), minum (19,6%), bertengger (17,8%), perawatan (16,4%) penggerak (14,4%), agonis (2,8%), kawin (2, 4%), eliminasi (2,6%), dan istirahat (2,2%), sedangkan aktivitas tertinggi pada sore hari adalah makan (21,4%), minum (20,2%), perawatan (12,4%) , penggerak (12,8%), bertengger (13,8%), agonis (2,8%), eliminasi (12,8%), istirahat (2,2%), dan kawin (1,6%). Disimpulkan bahwa ayam KUB umur 20 minggu secara keseluruhan menggambarkan perilaku perilaku untuk memenuhi tingkat kesejahteraannya dalam rangka persiapan produksi yang maksimal.
PENGARUH SUPLEMENTASI MONENSIN DALAM TDN RANSUM YANG DITURUNKAN TERHADAP METABOLIT DARAH SAPI FH LAKTASI Purwadi Purwadi; Widiyanto Widiyanto
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 1 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of the present study was to determine the effect of monensin supplementation in ration TDN step-down on blood metabolit of lactation Friesian Holstein. The experiment made 4 treatments (T0: 73% TDN rations without monensin; T1: 73% TDN rations with 50 mg/cow/d monensin; T2: 68% TDN rations with 200 mg/cow/d monensin; T3: 68% TDN rations with 200 mg/cow/d monensin with 4 replications in group of 3,4,5 and 6 mounth of lactation. The variabel were a) dry matter intake, b) crude protein consumtion, c) TDN consumtion, e) blood glucose, f) blood urea, and g) blood insulin. The results showed that Monensin Supplementation In Ration TDN Step-Down has same mater of ration consumption and blood metabolit (P>0,05). The value of ration consumtion is 11,37; 10,89; 10,94 and 11,65 kg/d of dry mater intake; 1,58; 1,51; 1,51 and 1,59 kg/d of crude protein; and 8,27; 7,9; 7,44 and 7,94 kg/d of TDN. The value of blood metabolit is 67,9; 71,625; 65,05; and 67,70 mg/dl of blood glucose; 13,05; 19,925; 17,45; and 18,55mg/dl of blood urea; and 2,73; 2,79; 2,93 and 2,02 of blood insulin, respectively for T0, T1, T2 and T3. In conclusion of this experiment that monensin supplementation on TDN ration step-down not chance the ration consumtion and blood metabolit, that’s means monensin tended to increase the energy efficiency.
HEDONIC QUALITY OF PASTEURIZED COW’S MILK WITH THE ADDITION OF SPICES Rohmad Maulidin Jamil; Zakaria Husein Abdurrahman; Angela Nitia Nefasa
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 1 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i1.768

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bumbu-bumbu terhadap kualitas susu pasteurisasi menggunakan uji hedonik. Bahan yang digunakan adalah 7,4L susu sapi segar, 0,5 kg gula pasir, 37 g jahe bubuk, 3,7 g kayu manis bubuk, 37 g kunyit bubuk, dan aquades. Proses pasteurisasi terdiri dari, menyaring susu sapi segar, kemudian membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama dibuat menjadi susu pasteurisasi tanpa penambahan bumbu, kemudian bagian kedua dibuat menjadi susu pasteurisasi dengan penambahan bumbu. Jika susu kedua telah mencapai suhu 40 °C maka bumbu tersebut dicampur dengan melarutkannya dalam sedikit susu kedua. Setelah bumbu larut, masukkan ke dalam susu pasteurisasi agar homogen sempurna. Setelah suhu mencapai 63°C selama 30 menit, susu disimpan sampai suhu susu turun dan siap untuk dikemas. Susu pasteurisasi kemudian dikemas dalam botol 100 mL. Pengemasan bagian pertama susu tanpa penambahan bumbu sebanyak 37 botol sampel dan bagian kedua susu pasteurisasi dengan penambahan bumbu berjumlah 37 botol sampel. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah dan 25 kali ulangan. Setiap ulangan menggunakan susu pasteurisasi dengan waktu penyimpanan yang sama dan komposisi bahan baku yang berbeda. Data yang diperoleh dari uji hedonik dianalisis dengan one way anova, untuk mengetahui perbandingan antara susu pasteurisasi tanpa bumbu dengan susu pasteurisasi dengan penambahan bumbu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai warna, rasa, tekstur, aftertaste susu pasteurisasi tanpa penambahan bumbu dan panelis lebih menyukai aroma susu pasteurisasi dengan penambahan bumbu.
WATER SPRAYING WITH DIFFERENT TEMPERATURES BEFORE TRANSPORTATION ON LIVE WEIGHT AND CARCASS LOSS OF BROILER CHICKEN Muhammad Eri Mustofa; Aria Dipa Tanjung; Hasna Fajar Suryani
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 1 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i1.797

Abstract

Pengangkutan ayam broiler membutuhkan perhatian khusus guna meminimalisir penyusutan bobot hidup. Stres dapat terjadi selama pengangkutan dalam perjalanan yang bisa mengakibatkan penyusutan bobot hiidup pada ayam broiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyiraman air dengan suhu berbeda terhadap penyusutan bobot hidup dan karkas ayam broiler pasca panen. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang dan Fakultas Peternakan Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman Ungaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 (tiga) perlakuan dan 6 (enam) kali ulangan yaitu P1= penyiraman air dengan suhu 23°C, P2 = penyiraman air dengan suhu 27°C, P3 = penyiraman air dengan suhu 31°C. Parameter yang diamati meliputi penyusutan bobot hidup dan penyusutan karkas. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan sidik ragam anova, apabila hasil analisis berpengaruh nyata, maka dilanjutkan uji banding berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyiraman air dengan suhu berbeda sebelum pengangkutan tidak berpengaruh terhadap penyusutan bobot hidup dan karkas ayam broiler. Berdasar hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa suhu air berbeda yang digunakan untuk penyiraman sebelum pengangkutan tidak memberikan pengaruh terhadap penyusutan bobot hidup dan karkas. Kata kunci: Ayam broiler, Bobot hidup, Karkas, Penyiraman, Transportasi,
THE PRODUCTIVITY DAMS OF KACANG, BLINGON AND ETAWA CROSS IN SEMI INTESIF GOAT FARMING: PRODUKTIVITAS INDUK KAMBING KACANG, BLINGON DAN PERANAKAN ETAWA YANG DIPELIHARA SECARA SEMIINTENSIF Yusni Khairani Tampubolon
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 2 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i2.922

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui produktivitas kambing Kacang, Peranakan Etawa (PE) dan Blingon yang dipelihara bersama dengan sistem semiintensif. Induk yang digunakan ialah kambing dengan paritas ke satu sebanyak sebanyak 21 ekor dengan rincian tujuh induk kambing Kacang, tujuh induk kambing PE dan tujuh induk kambing Blingon. Cempe yang digunakan sebanyak 17 ekor. Kambing dipelihara dikandang kawin bersama pejantan dengan bangsa yang sama. Setelah melahirkan, induk dan cempe dipindahkan ke kandang individu. Setelah anak berumur sebulan, induk dan cempe dipindahkan kekandang kawin. Saat mencapai umur sapih 90 hari anak dipisahkan dari induknya. Data yang diambil meliputi; interval kelahiran (IK), bobot lahir, bobot sapih, pertambahan bobot badan harian (PBBH), litter size, mortalitas prasapih, laju reproduksi induk (LRI) dan Produktivitas induk (PI). Data dianalisis menggunakan One way – ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan Induk kacang memiliki IK paling pendek (P<0.01) daripada induk PE dan Blingon sebesar 229,14±35,39 hari. Kambing PE memiliki bobot lahir paling besar (P<0.05) daripada kacang dan Blingon sebesar 3,26±0,72 kg. Kambing PE memiliki bobot sapih paling tinggi (P<0.01) sebesar 10,29±0,88 kg. Kambing PE memiliki PBBH paling tinggi (P<0.01) dari Kacang dan Blingon sebesar 0,08±0,01 kg/hari. Induk Kacang dan Blingon memiliki LRI yang lebih tiggi (P<0.01) daripada induk PE yaitu berturut – turut 1,82±0,23 dan 1,65±0,25 ekor/tahun. Disimpulkan Kambing kacang memiliki laju reproduksi induk dan interval kelahiran lebih baik daripada kambing PE dan Blingon. Kata kunci : Blingon, Kacang, Peranakan Etawa, Produktivitas Induk
APLIKASI TEKNIK MICRONIZING JAGUNG KUNING PADA RANSUM ISA BROWN LEGHORN TERHADAP MASA SIMPAN TELUR Yoga Setyo Utomo; Zakaria Husein Abdurrahman; Eudia Christina Wulandari
Tropical Animal Science Vol. 3 No. 2 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i2.732

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik micronizing jagung kuning pada ransum dan masa simpan telur ayam terhadap kualitas isi telur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2021 di peternakan ayam petelur Desa Sidorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Materi penelitian yaitu ayam ras petelur berumur 21 minggu sebanyak 54 ekor. Pada penelitian ini menggunakan bahan pakan jagung giling dengan teknik micronizing, konsentrat, dan bekatul. Alat yang digunakan berupa kandang battery semi open house dengan 54 sekat, tempat pakan, dan minum. Setiap sekat kandang berisi satu ekor ayam ras petelur dan dibagi menjadi tiga perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 18 ekor ayam petelur Isa brown leg horn. Alat penghalusan yang digunakan untuk ransum jagung kuning adalah mesin penggilingan dengan suhu 140-180oC. Jagung digiling menjadi 3 (tiga) tingkat partikel jagung, yaitu butiran halus, butiran medium, dan butiran kasar. Semua data hasil penelitian dianalisis menggunakan prosedur analisis sidik ragam. Apabila terdapat beda nyata (P < 0.05) dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh nyata terhadap semua parameter, yaitu indeks putih telur, indeks kuning telur, indeks haugh, konsumsi ransum, dan berat telur. Pemberian jagung dengan bentuk yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap setiap parameter pengamatan pada masa penyimpanan yang berbeda. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh teknik micronizing jagung kuning pada ransum terhadap konsumsi ransum. Teknik micronizing jagung kuning dan masa simpan telur juga mempengaruhi kualitas isi telur.
ANALISIS EKONOMI SUSU PASTEURISASI DENGAN PENAMBAHAN REMPAH-REMPAH DAN UJI TOTAL PLAT COUNT DENGAN WAKTU SIMPAN YANG BERBEDA: ECONOMIC ANALYSIS OF PASTEURIZED MILK WITH ADDITIONAL SPICES AND TOTAL PLATE COUNT TEST WITH DIFFERENT STORAGE TIME Rohmad Maulidin Jamil; Zakaria Husein Abdurrahman; Angela Nitia Nefasa
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 2 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i2.770

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui interaksi penambahan rempah-rempah dan waktu simpan terhadap jumlah total mikroorganisme pada susu pasteurisasi dan kelayakan usahanya. Bahan yang digunakan adalah 7,4 l susu sapi segar, gula pasir 0,5 kg, jahe bubuk 37 g, kayu manis bubuk 3,7 g, kunyit bubuk 37 g, dan aquades. Langkah awal pembuatan susu pasteurisasi yaitu menyaring susu segar, kemudian susu dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dijadikan susu pasteurisasi tanpa penambahan rempah, bagian kedua dijadikan susu pasteurisasi dengan penambahan rempah. Ketika susu bagian kedua mencapai suhu 40°C maka rempah-rempah dicampurkan ke dalam susu hingga tercampur rata. Jika suhu mencapai 63°C selama 30 menit, maka matikan api dan tunggu hingga suhu susu turun. Kemudian susu dikemas ke botol 100 ml. Pengemasan susu bagian pertama tanpa penambahan rempah-rempah 37 botol sampel dan bagian kedua susu pasteurisasi dengan penambahan rempah-rempah 37 botol sampel. Uji Total Plate Count (TPC) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan empat kali pengulangan. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis sidik ragam ANOVA, untuk mengetahui interaksi antara susu dengan penambahan rempah-rempah dan waktu simpan yang berbeda. Hasil uji TPC menunjukkan penambahan rempah pada susu pasteurisasi tidak ada pengaruh nyata setelah pasteurisasi dilakukan (P>0,01) tetapi berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap total mikroorganisme dalam waktu penyimpanan yang berbeda. Hasil perhitungan alalisis ekonomi menunjukkan bahwa Break Even Point (BEP) dengan laba 10% maka menghasilkan BEP unit sebesar 485 buah BEP rupiah 6.270,000 rupiah dan mencapai titik impas pada 0,3 bulan. Keuntungan perhari sebesar 86.950 rupiah dengan 312 hari kerja maka keuntungan bersih pertahun sebesar 27.128,400 rupiah dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal selama 0.03 tahun.