cover
Contact Name
Eko Agus Cahyono
Contact Email
jurnalkeperawatandianhusada@gmail.com
Phone
+6282230035535
Journal Mail Official
jurnalkeperawatandianhusada@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Gemekan No.77, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 19797796     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan merupakan jurnal ilmiah yang memfokuskan diri untuk melakukan publikasi atas artikel ilmiah yang mencakup semua aspek keperawatan baik keperawatan klinis, keperawatan komunitas maupun pendidikan keperawatan. Riang lingkup yang dipublikasikan pada jurnal ini diantaranya adalah : 1. Manajemen dalam Keperawatan 2. Perawatan Medis-Bedah 3. Perawatan Kritis 4. Perawatan Kesehatan Masyarakat 5. Perawatan Kesehatan Mental 6. Perawatan Geriatri 7. Perawatan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Keluarga 8. Perawatan Maternitas 9. Perawatan Anak 10. Pendidikan dalam Keperawatan 11. Kebijakan Keperawatan 12. Legalitas Keperawatan 13. Praktek Tingkat Lanjut Keperawatan 14. Perawatan Kesehatan Masyarakat 15. Kesehatan masyarakat Jenis artikel yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ini diantaranya adalah : 1. Artikel asli 2. Tinjauan Sistematis 3. Analisis Meta 4. Analisis konsep 5. Tinjauan Literatur 6. Laporan kasus / Seri kasus
Articles 98 Documents
HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Iis Hanifah; Ririn Isnarti
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.862 KB)

Abstract

Latar Belakang : Anemia merupakan masalah gizi di Indonesia khususnya anemia difisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak – anak sekolah khususnya remaja putri. Remaja memiliki kesibukan yang tinggi dalam aktivitas yang akan mempengaruhi pola menstruasi sehingga tidak teratur. Seringnya kebiasaan mengkonsumsi minuman yang dapat menghambat absorpsi zat besi, seperti kopi, teh dan susu, yang nantinya akan mempengaruhi kadar Hb. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama menstuasi dengan kejadian anemia pada siswi Kelas XI MTS Zainul Hasan. Metode : Penelitian ini mengunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional, dimana data diambil dari siswi Kelas XI MTS Zainul Hasan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dengan sampel sebanyak 48 orang. Teknik Sampling yang digunakan adalah Total sampling. Pengumpulan data meliputi coding, edting dan tabulating, kemudian data dianalisis dengan Spearman rank. Hasil : Penelitian menunjukkan sebagian besar siswi mengalami anemia ringan sebanyak 23 responden (47,9 %) sedangkan lama menstruasi remaja putri sebagian besar adalah normal sebanyak 36 responden (75 %). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank hubungan lama menstruasi dengan kejadian anemia didapatkan nilai signifikan 0,006. Kesimpulan : Ada hubungan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri kelas XI MTS Zainul Hasan
PENGARUH PEMBERIAN PUTIH TELUR TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD WALUYO JATI KABUPATEN PROBOLINGGO Fifin Maulidatul Azizah; Maydatul Afiyah
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.417 KB)

Abstract

Latar Belakang : Percepatan penyembuhan luka jahitan perineum pada masa nifas sangat diharapkan untuk menghindarkan ibu nifas dari bahaya infeksi yaitu dengan cara penambahkan asupan tinggi protein. Ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan usia 32-39 tahun sebesar 62%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian putih telur terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Metode : Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimental. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu one grup pre test-post test design. Data diambil dari register persalinan di ruang bersalin RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo dengan jumlah populasi 20 ibu melahirkan spontan dengan luka jahitan perineum. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 responden yang diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data meliputi coding, editing dan tabulating, kemudian data dianalisis secara computer dengan uji Wilcoxon dengan p value = 0,05. Hasil : Dari hasil uji Wilcoxon dengan nilai kesalahan (α) = 0,05 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 sehingga hipotesis penelitian diterima yang artinya ada pengaruh bermakna antara pemberian putih telur dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian antara teori dengan fakta dilapangan dimana pemenuhan protein pada ibu nifas semakin meningkat untuk membantu penyembuhan luka pada jalan lahir yang mengalami jahitan. Protein dari telur ini dibutuhkan sebagai zat pembangun yang membentuk jaringan otot tubuh dan mempercepat pulihnya kembali luka jahitan pada perineum ataupun jalan lahir. Tradisi berpantang makanan saat masa nifas merupakan salah satu faktor yang memicu lama penyembuhan luka perineum karena dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melakukan regenerasi sel yang rusak karena asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam proses regenerasi tidak sesuai dengan kebutuhan
ANALISIS VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN) PADA SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN NEUROTROPI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Vevi Maritha; Rahmawati Raising
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.81 KB)

Abstract

Latar Belakang : Analisis vitamin B6 dalam sediaan tablet multivitamin neurotropic membutuhkan metode yang simple, cepat serta efisien biaya. Salah satu metode yang memiliki kriteria tersebut adalah spektrofotometer UV-Vis. Rentan panjang gelombang yang lebar akan mampu mendapatkan panjang gelombang maksimal untuk analisis vitamin B6. Pemilihan panjang gelombang maksimal tunggal untuk vitamin B6 akan mampu memisahkan dengan komponen lain yaitu vitamin B1 dan B6 meskipun ketiganya sama-sama larut dalam air. Hal ini juga menunjukkan bahwa analisis vitamin B6 menggunakan spektrofometri UV Vis juga selektif. Metode : Kondisi optimal analisis vitamin B6 pada sampel vitamin neurotropic adalah menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 325 nm. Pelarut yang digunakan adalah air. Hasil kurva kalibrasi pada seri kadar 60 ppm, 70 ppm, 80 ppm, 90 ppm, 100 ppm, 110 ppm, 120 ppm dan 130 ppm memiliki nilai r 0,9965. Hasil : Penetapan kadar vitamin B6 menggunakan sampel sediaan multivitamin neurotropik yang dilakukan pada 3 merk. Kadar teoritis yang diukur adalah 100 ppm, sedangkan perolehan kembali pada sampel multivitamin neurotropic merk A masing-masing adalah 98,24 ppm, 95 ppm dan 95,78 ppm dengan nilai standar deviasi (SD) sebesar 1,69. Kadar teoritis vitamin B6 pada sampel multivitamin neurotropik merk B adalah 100 ppm, sedangkan perolehan kembali masing-masing adalah 99 ppm, 102 ppm dan 98 ppm dengan nilai standar deviasi (SD) sebesar 1,15. Penetapan kadar vitamin B6 pada multivitamin neurotropic merk C kadar teoritis yang diukur adalah 100 ppm, sedangkan perolehan kembali masing-masing adalah 102 ppm, 101 ppm dan 99 ppm dengan nilai standar deviasi (SD) sebesar 1,53. Perolehan kembali penetapan kadar vitamin B6 telah sesuai dengan persyaratan AOAC, yaitu untuk kadar analit 100 ppm % recoverinya 90-107%. Nilai SD dari ketiga sampel multivitamin neurotropik yang kurang dari 2 menunjukkan bahwa hasil penetapan kadar vitamin B6 dapat diterima. Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin B6 dalam sampel multivitamin neurotropik dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-VIS pada panjang gelombang 325 nm menggunakan pelarut air
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID PLASMA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS DI USIA REMAJA Novi Ayuwardani; Susilowati
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.326 KB)

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik progresif yang ditandai dengan hiperglikemia. Pentingnya pencegahan diabetes mellitus di usia remaja yang dapat dilakukan adalah konsumsi makan makanan yang sehat. Pola makan yang tidak sehat menyebabkan ketidakseimbangan antioksidan sehingga dapat meningkatkan kadar malondialdehid plasma sebagai biomarker adanya proses oksidasi dalam tubuh akibat radikal bebas. Metode : Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi sekolah menengah atas (SMA) Negeri Kota Madiun. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi siswa dan siswi SMA Negeri 3 Kota Madiun yang berusia 15 – 18 tahun dan bersedia untuk dijadikan sebagai sampel penelitian untuk diambil sampel darah dan diwawancarai, sedangkan kriteria eksklusi adalah siswa dan siswi yang memiliki diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2, sedang dalam pengobatan oral hipoglikemik dan kortikosteroid. Sampel diminta untuk mengisi kuesioner pada lembar food frequency questioner (FFQ)untuk menilai frekuensi konsumsi makan per hari atau status pola makan. Hasil : Penelitian ini dianalisis menggunakan uji T-Test untuk melihat hubungan pola makan dengan kadar MDA, kemudian diperoleh nilai p=0,813 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara status pola makan dengan kadar MDA. Kesimpulan : Tidak adanya hubungan pola makan dengan kadar malondialdehid plasma dapat dikarenakan status pola makan dalam penelitian ini didapat dari total semua jenis bahan makanan dalam FFQ. Namun terdapat hubungan antara status kolesterol dengan status pola makan (p=0,019), serta adanya hubungan antara status kolesterol dengan kadar MDA (p=0,011)
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI Sylvie Puspita; Elly Rustanti; Meyliana Kartika Wardani
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.449 KB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit skabies terjadi karena personal hygiene yang kurang baik di kalangan santri. Konseling dan edukasi dibutuhkan pemahaman bersama agar upaya pencegahan bisa melibatkan semua pihak. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Azhar Desa Tembelang Kecamatan Peterongan Jombang. Metode : Desain dalam penelitian menggunakan Analitik Korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen personal hygiene, dan dependen kejadian skabies. Populasi semua santri sebanyak 40 santri yang diambil dengan teknik sampling total sampling didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuisoner, kemudian hasil diuji menggunakan uji statistik Spearman’Rank’s dengan standart signifikan (0,05). Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik sperman rank diketahui nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga H1 diterima yang berarti ada hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Azhar Desa Tembelang Kecamatan Peterongan Jombang yang signifikan dengan tingkat keeratan kuat yaitu -,604** dimana dikatakan kuat bilanilai keeratan antara (0,601-0,80). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian bahwa para santri perlu meningkatkan perilaku personal hygiene yang positif dalam artian selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, sehingga kejadian penyakit scabies dapat dicegah sedini mungkin
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN BLOOD SUGAR NUCHTER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Sri Anik Rustini; Nurul Maulidia
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 2, Juli 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.147 KB)

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Mellitus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia. Peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus dipengaruhi oleh perilaku hidup tidak sehat yang dilakukan oleh banyak masyarakat di Indonesia. Salah satu faktor yang memicu peningkatan kadar gula pada penderita diabetes mellitus adalah tidak teraturnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh penderita diabetes mellitus itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan Blood Sugar Nuchter pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian ini yaitu tingkat aktivitas fisik dan Blood Sugar Nuchter. Sampel yang diambil menggunakan simple random sampling sebanyak 44 pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kebonsari. Instrumen menggunakan kuisioner IPAQ, glukometer dan lembar observasi. Data di analisis menggunakan uji korelasi pearson dengan ρ<0,05. Hasil : Dari analisa data yang dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kebonsari sebagian besar melakukan aktivitas fisik sedang dengan Blood Sugar Nuchter 126-150 Mg/dl. Uji korelasi pearson menunjukkan adanya hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kadar gula darah ρ = 0,00. Kesimpulan : Implikasi penelitian ini adalah tingkat akivitas fisik berhubungan dengan Blood Sugar Nuchter sehingga pasien diabetes dapat menjaga kestabilan kadar gula darah dengan berolahraga atau melakukan kegiatan fisik sehari-hari secara rutin
ANALISIS PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN HASIL TEST PAPANICOLAOU PADA PASANGAN USIA SUBUR DI POLINDES TIRU LORWILAYAH KERJA PUSKESMAS ADAN-ADAN KABUPATEN KEDIRI Dias Lidiana A.S; Afif Nurul Hidayati; Windhu Purnomo
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.52 KB)

Abstract

Keluarga berencana merupakan usaha suami-istri dalam mencegah terjadinya kehamilan untuk perencanaan keluarga. Penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur tanpa disertai dengan pola hidup bersih dan sehat, juga upaya pemeliharaan kesehatan reproduksi yang kurang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius. Test Papanicolaou telah terbukti dapat menurunkan kejadian karsinoma serviks yang ditemukan pada stasium pra-kanker, ceoplasia, intraepitel serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis penggunaan kontrasepsi dengan hasil test Papanicolaou pada pasangan usia subur. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel 35 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok yang menggunakan kontrasepsi dan kelompok yang tidak menggunakan kontrasepsi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang metode kontrasepsi yang digunakan, dan rekapitulasi hasil test Papanicolaou. Dari 35 responden, diketahui hasil test Papanicolaou pada 28 responden yang menggunakan kontrasepsi didapatkan 89,3% tergolong kelas II, yakni sel abnormal minimal termasuk jinak, dan dari 7 responden yang tidak menggunakan kontrasepsi 57,1% tergolong kelas I (normal). Hasil analisis data dengan uji Mann Whitney menunjukkan nilai p=0,007, p<0,05, maka Ho ditolak, sehingga diketahui ada perbedaan penggunaan kontrasepsi dengan hasil test Papanicolaou. Pendidikan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sangat diperlukan, terutama bagi pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan tindakan promotif dan preventifuntuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan reproduksi bagi pengguna kontrasepsi, sehingga dapat mendorong mereka untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan mau berupaya untuk mendatangi tenaga kesehatan untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya
KUALITAS HIDUP PEKERJA SEKSUAL PASCA PENUTUPAN LOKALISASI BALONGCANGKRING KOTA MOJOKERTO : STUDI KUALITATIF Eko Agus Cahyono; Oedojo Soedirham; Ira Nurmala
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.809 KB)

Abstract

Prostitusi merupakan masalah klasik di berbagai negara termasuk dalam hal ini adalah Indonesia. Berdasarkan kajian ilmiah yang banyak dilakukan oleh peneliti, praktik prostitusi memiliki pengaruh terhadap setiap kehidupan masyarakat dan para pekerja seksual di dalamnya. Untuk mengatasi dampak dari terjadinya prostitusi, Kementerian Sosial Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas prostitusi pada tahun 2019. Praktik prostitusi pada dasarnya terjadi karena rendahnya kualitas hidup yang dimiliki oleh masyarakat. Kualitas hidup itu sendiri memiliki tiga domain utama yang terdiri dari kesejahteraan, kebebasan dan partisipasi sosial. Ketidakmampuan individu untuk memenuhi salah satu komponen akan beresiko memicu munculnya perilaku negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup yang dimiliki pekerja seksual setelah lokalisasi dilakukan penutupan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenology. Partisipan penelitian dipilih dari pekerja seksual yang pernah berada di lokalisasi balongcangkring kota Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Dari hasil pemilihan partisipan didapatkan 16 partisipan yang bersedia untuk dilakukan interview. Instrumen penelitian disusun peneliti mengacu kepada dimensi kualitas hidup manusia. Hasil analisa data didapatkan tiga dimensi yang berkaitan dengan kualitas hidup manusia yang dianggap bermakna oleh informan dalam penelitian ini yaitu : 1) Kesejahteraan, 2) Kebebasan, dan 3) Partisipasi sosial. Informan dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang negatif namun pada dimensi kesejahteraan fisik, penutupan lokalisasi memunculkan dampak yang positif pada diri informan. Informan mengaku memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fisik, dan kegiatan rutin. Hal ini menjadikan kondisi kesehatan informan mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi kesehatan sebelum lokalisasi dilakukan penutupan. Penutupan lokalisasi sama artinya dengan menghilangkan peluang bagi pekerja seksual untuk bisa bekerja dan mampu mendapatkan uang dengan cepat. Hal ini juga berarti menghilangkan sesuatu hal yang menyenangkan bagi beberapa orang terutama pelanggan jasa pekerja seksual. Untuk memastikan penutupan lokalisasi sesuai dengan harapan, maka pemangku kebijakan harus menggantikan hal yang serupa untuk menggantikan praktik prostitusi dimana setiap person yang terlibat didalamnya masih tetap dapat bekerja dan menghasilkan uang
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI KELOMPOK SOCIAL SKILL PADA LANSIA DENGAN ISOLASI SOSIAL DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) MAGETAN Asrina Pitayanti; Priyoto
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.965 KB)

Abstract

Kemampuan sosialisasi akan lebih dirasakan oleh lansia yang tinggal dalam suatu tempat khusus seperti panti werdha. Ketidakmampuan bersosialisasi atau isolasi sosial dalam lingkungan yang berbeda dari kehidupan sebelumnya merupakan suatu stressor yang cukup berarti bagi lansia. Oleh karena itu pada lansia yang tinggal dalam suatu panti wredha sangat penting untuk mendapatkan intervensi keperawatan khususnya yang berkaitan dengan masalah psikososial. Penemuan masalah lansia dengan isolasi sosial di PSTW Magetan sebanyak 24 klien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi Pengaruh Pemberian Terapi Kelompok Social skill Pada Lansia Dengan Isolasi Sosial Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Magetan. Desain penelitian yang digunakan adalah ”Pra experimental pre-post test one group”. Sampel diambil dari seluruh populasi yaitu sebanyak 24 lansia yang memenuhi criteria inklusi. Tehnik sampling yang digunakan adalah pupposive sampling. Instrumen penelitian ini memodifikasi kuesioner dari Minnesota Social Skills Checklist.Kuesioner terdiri dari 40 pernyataan dengan rentang skor antara 40-120. Analisa data menggunakan analisis statistik Uji Paired T Test. Hasil perhitungan uji Paired t-test diperoleh bahwa rata-rata ketrampilan sosial sebelum diberikan intervensi yaitu sebesar 56,26, sedangkan rata-rata ketrampilan sosial setelah diberikan intervensi sebanyak 59,39. Analisa hasil penelitian dengan uji Paired t-test diperoleh nilai p value 0,000 < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari social skill training terhadap ketrampilan sosial. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dengan terbentuknya kelompok suportif sebagai tindak lanjut dari kelompok latihan ketrampilan sosial dapat dijadikan wadah bagi lansia untuk dapat saling memberi support dan dukungan
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP DERAJAT NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF Heni Frilasari; Heri Triwibowo
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.076 KB)

Abstract

Tingginya persalinan melalui operasi caesar (SC) pada ibu bersalin menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman ibu masih rendah dalam menangani masalah nyeri selama persalinan. Rasa sakit yang timbul akan menyebabkan beberapa masalah yang berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Salah satu upaya untuk mengatasi rasa sakit dengan menggunakan metode non-farmakologis, yaitu teknik relaksasi progresif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi progresif terhadap derajat nyeri persalinan kala 1 fase aktif di RSI Hasanah Muhammadiyah Kota Mojokerto. Metode penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan pre-test post-post design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sampel 13 responden sesuai kriteria. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan teknik relaksasi progresif, sedangkan variabel dependen adalah derajat nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Instrumen yang digunakan adalah SOP dan tingkat nyeri diukur menggunakan VAS (Visual Anxiety Scale). Hasil penelitian sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi progresif menunjukkan bahwa ada 7 responden (53,8%) yang mengalami nyeri berat terkontro dan setelah diberikan intervensi teknik relaksasi progresif didapatkan sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sebanyak 7 responden (53,8%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed rank test didapatkan nilai Z sebesar -3,00 dengan p value (asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,003 dimana p value tersebut kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga hipotesis penelitian ini diterima yang berarti penerapan teknik relaksasi progresif efektif terhadap derajat nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Relaksasi progresif dapat menghambat transmisi impuls rasa sakit dari sumber rasa sakit yang berasal dari serviks dan korpus uterus sehingga dapat mengurangi intensitas nyeri persalinan. Dengan teknik relaksasi progresif, perifer resistensi dapat menurun dan elastisitas pembuluh darah meningkat. Otot dan sirkulasi darah akan lebih sempurna dalam pengambilan dan pemberian oksigen dalam darah sehingga akan terjadi efek vasodilatasi (memperlebar pembuluh darah)

Page 2 of 10 | Total Record : 98