cover
Contact Name
Rolan Rusli
Contact Email
rolan@farmasi.unmul.ac.id
Phone
+6285222221907
Journal Mail Official
admin@farmasi.unmul.ac.id
Editorial Address
Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus Unmul Gunung Kelua, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, 75119
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Sains dan Kesehatan
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 23030267     EISSN : 24076082     DOI : https://doi.org/10.25026/jsk
Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains. Kes) (e-ISSN 2407-6082, p-ISSN 2303-0267), is a national journal with ISSN and published four times a year in 2015. In 2016 the publishing frequency changed to twice a year. In 2021 the frequency increased to six times a year. Jurnal Sains dan Kesehatan is published online by the Faculty of Pharmacy, Mulawarman University, Samarinda City, East Kalimantan. Since 2019, the Jurnal Sains dan Kesehatan has been accredited to SINTA. Jurnal Sains dan Kesehatan publishes manuscripts (Original research Article, review articles, and Short communication) on original work, either experimental or theoretical in the following areas: Pharmaceutics, Pharmaceutical Chemistry, Pharmacology & Toxicology, Pharmaceutical Biotechnology & Microbiology, Pharmacy practice & Hospital Pharmacy, Case Study & Full clinical trials, Clinical Pharmacy, Medicine, and other related fields. The purpose of publishing the Jurnal Sains dan Kesehatan is to provide scientific information about the development of science and technology in the field of Science and Health. Lingkup naskah Jurnal Sains dan Kesehatan mencakup bidang ilmu: Kimia Farmasi Biologi Farmasi Farmakologi Teknologi Farmasi dan Farmasetika Farmasi Klinik dan Komunitas Kedokteran dan Bidang ilmu lain yang terkait Tujuan penerbitan Jurnal Sains dan Kesehatan adalah memberikan informasi ilmiah tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Farmasi dan yang terkait
Articles 589 Documents
Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Akar Bandotan (Ageratum Conyzoides L.) Meilisa Athiyah; Islamudin Ahmad; Laode Rijai
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.234 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.37

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Akar Herba Bandotan (Ageratum conyzoides L.)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dengan parameter persentase transmisi eritema dan transmisi pigmentasi secara in vitro. Pengujian in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada ? 292,5-372,5 nm. Hasil pengujian menujukkan bahwa ekstrak kasar metanol memiliki aktivitas tabir surya kategori fast tanning, suntan standard, proteksi ekstra, dan sunblock pada konsentrasi 200 – 800 ppm; sedangkan profil aktivitas tabir surya fraksi etil asetat pada kategori fast tanning, suntan standard, proteksi ekstra, dan sunblock pada konsentrasi 50-200 ppm.
Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Dari Kulit Batang Melochia umbellata (Houtt) Stapf var. degrabrata paliasa) Sebagai Anti-Tuberkulosis Usman Usman
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.681 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.38

Abstract

Melochia umbellata (Houtt) Stapf var. Degrabrata merupakan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan tropis Indonesia. Di daerah Sulawesi selatan tumbuhan ini dikenal dengan nama paliasa dan sejak lama digunakan oleh masyarakat setempat sebagai bahan obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah menentukan senyawa golongan metabolit sekunder menentukan potensi anti-TB ekstrak metanol dari kulit batang M. umbellata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari kulit batang M. umbellata (Houtt) Stapf var. degrabrata mengandung senyawa golongan metabolit sekunder seperti: alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid dan fenolik. Hasil uji biaoaktivitas menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit batang M. umbellata berpotensi sebagai anti-TB dengan memperlihatkan daya hambat terhadap pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis galur H37Rv. pada konsentrasi 100 ppm dan 200 ppm.
Efektivitas Ekstrak Daun Kejibeling untuk Meningkatkan Fagositosis Makrofag dan Produksi Roi Makrofag “Studi Eksperimental pada mencit Swiss yang diinfeksi Staphylococcus aureus” Annaas Budi Setyawan
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.101 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.39

Abstract

Penelitian ini membuktikan ekstrak daun kejibeling terhadap peningkatan fagositosis dan produksi ROI makrofag pada mencit yang diinfeksi bakteri S.aureus. Mencit dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol (K), mencit diinfeksi bakteri S.aureus. Kelompok perlakuan (P1, P2, P3), mencit diinfeksi bakteri S.aureus diberi ekstrak daun kejibeling dengan dosis bertingkat 150;300;600mg/kgBB. Pemberian ekstrak daun kejibeling dilakukan selama delapan hari diinjeksi bakteri S.aureus 108 cfu sebanyak 0,2 mL dilakukan hari pertama secara intraperitoneal. Fagositosis makrofag dilakukan uji Annova dilanjutkan uji LDS. Produksi ROI makrofag dilakukan uji Kruskal wallis dilanjutkan uji Mann whitney U. Kedua uji hipotesis didapatkan p<0,05. Fagositosis makrofag uji LSD terdapat perbedaan bermakna kelompok kontrol(K) dengan perlakuan (P1,P2,P3) sedangkan kelompok perlakuan didapatkan perbedaan tidak bermakna yaitu; P1 dengan P3(p=0,150) dan P2 dengan P3(p=0,646). Produksi ROI makrofag pada uji Post Hoc dengan Mann Whitney menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok dengan nilai p<0,05. Ekstrak daun kejibeling dosis 150mg/kgBB bermakna meningkatkan fagositosis makrofag dan produksi ROI.
Pengaruh Edukasi terhadap Penurunan Risiko Penyakit Kardiovaskur pada Pria dengan Obesitas Dewi Rahmawati; Irwan Setiabudi; Astrid Praditina Susilo; Lisa Aditama
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.598 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.40

Abstract

Prevalensi obesitas di Indonesia telah meningkat beberapa tahun terakhir. Meningkatnya prevalensi obesitas disebabkan oleh banyaknya jumlah makanan yang terjangkau harganya dan gaya hidup aktivitas menetap. Melihat besarnya dampak dari obesitas, maka perlu dilakukan usaha-usaha pencegahan maupun penanggulangan. Penanggulangan obesitas dapat dilakukan salah satunya dengan modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup adalah suatu perubahan perilaku, yang mana gaya hidup merupakan perilaku individu yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas, minat dan pandangan individu yang di pengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan sekitar. Modifikasi gaya hidup dapat diwujudkan dalam bentuk edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap fakor risiko kardiovaskular pada pasien obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode Before-after Study untuk menguji efektivitas dari edukasi pada 23 karyawan pria Universitas Surabaya yang mengalami obesitas. Faktor risiko kardiovaskular diukur dengan menggunakan Framingham Scoring. Semua pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diedukasi pada faktor risiko kardiovaskular berdasarkan body mass index (BMI) dan profil lipid (2,10%± 0,01 and 1,78%± 0,02 p=0,00). Metode edukasi lisan dapat digunakan sebagai alat edukasi dan informasi bagi pasien yang mengalami obesitas.
Potensi Interaksi Obat Resep Pasien Hipertensi di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah di Kota Samarinda Risna Agustina; Nurul Annisa; Wisnu Cahyo Prabowo
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.92 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.41

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh seiring bertambahnya usia, salah satunya adalah hipertensi. Pada pengobatan penyakit hipertensi untuk stadium lanjut banyak terjadi komplikasi sehingga potensi terjadinya polifarmasi sangat besar yang menyebabkan kemungkinan terjadinya interaksi obat-obat. Dalam penelitian ini dilakukan studi untuk mengetahui potensial interaksi obat-obat. Pengecekan dilakukan melalui www.drugs.comdatabase. Penelitian ini memaparkan persentase dari jenis polifarmasi dan potensi interaksi obat-obat berdasarkan tingkatan yang telah ditetapkan. Dari total 290 resep hipertensi tersebut, terdapat 17(5,86%) lembar resep dengan jumlah 1R/ yang artinya pada lembar resep tersebut tidak memiliki potensi terjadinya interaksi obat-obat dan tidak termasuk dalam kategori polifarmasi, sebesar 147 (50,69%) lembar resep termasuk dalam kategori polifarmasi minor dan sejumlah 126 (43,45%) lembar resep masuk dalam kategori polifarmasi mayor . Sedangkan jumlah lembar resep yang mengandung lebih dari 1 R/ yaitu sejumlah 273 (94,14%) lembar resep dengan rata-rata jumlah R/ pada setiap lembar resep adalah 4. Dari keseluruhan lembar resep yang memiliki potensi interaksi obat-obat, total potensial yang terjadi adalah 183 interaksi dengan rincian, interaksi minor sebesar 66(22,75%) interaksi, interaksi moderat sebesar 99 (34,13%) interaksi, dan interaksi mayor sebesar 18 (6,21%) interaksi.
Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Jamur Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) Jessie Elviasari; Rolan Rusli; Adam M. Ramadhan
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.719 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.42

Abstract

Eksploitasi berlebihan untuk memperoleh metabolit sekunder dari bahan alam dapat menyebabkan kepunahan bahan alam tersebut, sehingga solusi yang tepat yaitu melalui pengembangan mikroba endofit sebagai penghasil metabolit sekunder. Jamur endofit berpotensi menghasilkan metabolit sekunder seperti inangnya. Daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri, maka diduga dapat pula isolat jamur endofit yang terdapat dalam jaringan daun beluntas menghasilkan metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya sehingga memungkinkan memiliki efek yang sama pula dengan tanaman inangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi golongan metabolit sekunder dan menguji aktivitas antibakteri metabolit sekunder yang dihasilkan isolat jamur endofit dari daun beluntas. Pengujian aktivitas sebagai antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan kertas cakram (paper disc). Bakteri uji yang digunakan adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Dari hasil isolasi jamur endofit diperoleh tiga isolat yaitu isolat jamur endofit putih, isolat jamur endofit hitam 1 dan isolat jamur endofit hitam 2 yang ketiganya memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu fenol dan alkaloid. Dari ketiga isolat jamur endofit hanya satu jamur yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan keempat bakteri uji tersebut yaitu ekstrak isolat jamur endofit hitam 2. Aktivitas antibakteri ekstrak isolat jamur endofit hitam 2 ditunjukkan dengan adanya daya hambat pada Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa, dengan daya hambat berturut-turut sebesar 5,474 mm, 5,206 mm, 5,057 mm, dan 5,107 mm.
Analisis GC-MS Senyawa Aktif Antioksidan Fraksi Etil Asetat Daun Libo (Ficus variegata Blume.) Mega Rizky Novitasari; Lizma Febrina; Risna Agustina; Agung Rahmadani; Rolan Rusli
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.506 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.43

Abstract

Daun Libo (Ficus variegata Blume.) memiliki daun yang tidak dimakan oleh hama/serangga, hal ini diduga karena kandungan metabolit sekunder daun libo mengandung senyawa aktif yang potensial salah satunya adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komponen senyawa antioksidan fraksi etil asetat daun libo dengan metode GC-MS. Interpretasi spektrum massa GC-MS dilakukan dengan menggunakan database WILLEY9THN 08.L. Hasil analisis spektrum GC-MS fraksi etil asetat aktif antioksidan mengandung 2,5-Cyclohexadiene-1,4-dione, 2,6-bis(1,1-dimethylethyl (0,65%), 1-Octadecene (1,29%), 2-Hexadecen-1-ol, 3,7,11,15-tetramethyl- (1,54%), 7,9-Di-tert-butyl-1-oxaspiro(4,5)deca-6,9-diene-2,8-dione (1,52%), 1-Nonadecene (3,39%), 1-Docosene (3,39%), Nonadecyltrifluoroacetate (2,12%), 1,2-Benzenedicarboxylic acid,(2-ethylhexyl) ester (45,53%), 1-Docosene (2,71%), Pyrene, hexadecahydro (4,56%), Urs-12-en-3-ol, acetate,(3.beta.) (1,97%), 12-Oleanen-3-yl acetate, (3.alpha.)- (5,19%), Urs-12-en-3-ol, acetate,(3.beta.) (1,53 %), Taraxasterol-acetate (0,30%), 1-(Dimethylamino)-5-{[4'-(5"-(4"'-iodophenyl ethynyl|)-1"-naphthylethynyl]-1(8,46%), dan 7,8,17,18-Tetrahydro-35-methoxy-1,3,21,23-tetramethyl-16H,31H-5,9,15,19-dime (10,04%).
Kajian Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Glaukoma di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung Ani Anggriani; Pujani Utami; Ida Lisni
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.991 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.44

Abstract

Latar belakang: Glaucoma menempati urutan kedua (12,3%)setelah katarak (47,8%) sebagai penyebab kebutaan kedua diseluruh dunia.Interaksi Obat merupakan salah satu Drug Related Problems(DRPs) yang dapat mempengaruhi terapi pasien.Tujuan Penelitian adalah mengkaji potensi interaksi obat glaukoma pada pasien rawat jalan di salah satu rumah sakit di Bandung. Metode Penelitian:deskriptif,pengumpulan data secara retrospektif melalui data rekam medik pasien.Hasil: hasil analisis yang dapat diambil yaitu data kuantatif meliputi jumlah pasien glaukoma yang paling banyak yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 46,90 %, jumlah pasien paling banyak yaitu berada pada kelompok umur > 65 (manula) sebesar 34.96 %, jumlah pasien berdasarkan diagnosis glaukoma yaitu glaukoma sudut tertutup sebesar 51,77%, jumlah pasien penggolongan obat yang paling banyak digunakan adalah golongan beta bloker sebanyak 42,70 %, jumlah pasien berdasarkan rute pemberian obat yang paling banyak digunakan dengan rute pemberian tetes mata sebanyak 68,14 %, kemudian data kualitatif meliputi jumlah Resep obat glaukoma berdasarkan kesesuaian dosis yaitu 100% sesuai, jumlah potensi interaksi obat anti glaukoma adalah sebesar 19,46%. Kesimpulan: Potensi interaksi obat anti glaukoma yaitu pada kombinasi obat timolol-brimodine dan betaxolol brimodine serta acetazolamide – glycerol dengan klasifikasi moderat : Cukup signifikan secara klinis. Biasanya menghindari kombinasi; menggunakannya hanya dalam keadaan khusus.
Peningkatan Aktivitas Antimikroba Ekstrak Nanas (Ananas comosus (L.). Merr) dengan Pembentukan Nanopartikel Deni Rahmat; Dian Ratih L.; Liliek Nurhidayati; Meilda Ayu Bathini
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.338 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.45

Abstract

Bonggol nanas (Ananas comosus (L.). Merr) mengandung enzim bromelain dengan kadar tertinggi dibandingkan bagian nanas lainnya. Salah satu fungsi enzim bromelain adalah sebagai antimikroba. Ekstrak bonggol nanas dibuat dalam bentuk nanopartikel dengan menggunakan kitosan kemudian dikeringkan dengan metode freeze drying. Serbuk kering ekstrak ditentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap Staphylococcus aureus. Nanopartikel ekstrak kering dilakukan uji ukuran partikel, zeta potensial, dan morfologi partikel. Nanopartikel ekstrak kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel. Tiap formula dilakukan uji mutu fisik antara lain organoleptik, homogenitas, viskositas dan sifat alir dan uji mutu kimia (pH). Hasil penelitian menunjukkan nanopartikel ekstrak memiliki ukuran partikel 60,8 nm dan bentuk partikel kering sferis. Ekstrak bonggol nanas memiliki KHM pada konsentrasi 1,25%. Gel formula IV menunjukkan DDH tertinggi yaitu 62,5 mm dan memiliki viskositas dan pH yang stabil. Dengan demikian pembuatan nanopartikel pada ekstrak bonggol nanas dapat meningkatkan aktivitas antimikroba dalam sediaan gel untuk penggunaan secara topikal
Studi Klinik Efek Ramuan Jamu untuk Insomnia terhadap Fungsi Hati Pasien Klinik Hortus Medicus Widhi Astana; Agus Triyono
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.944 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.46

Abstract

Hati merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Organ ini merupakan pusat metabolisme, salah satunya adalah metabolisme obat. Pengobatan konvensional yang menggunakan bahan kimia dapat menimbulkan perubahan pada fungsi hati. Sedangkan pada pengobatan tradisional, efek pengobatan pada fungsi hati masih jarang dipublikasikan. Salah satu penggunaan obat tradisional adalah jamu sebagai sedatif. Sebuah penelitian diadakan di Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) tahun 2013 untuk mengetahui perubahan terhadap fungsi hati pasien-pasien yang mendapatkan terapi ramuan jamu insomnia. Penelitian berupa observasi terhadap 30 pasien insomnia yang datang dan berobat di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus. Pasien insomnia yang mendapat terapi ramuan jamu selama 14 hari diobservasi fungsi hatinya. Evaluasi dilakukan pada nilai laboratoris yang merepresentasikan fungsi hati (SGOT dan SGPT) pada hari ke-0 dan hari ke-14. Perbandingan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah terapi menggambarkan perbedaan yang tidak bermakna kadar SGOT dan SGPT subjek penelitian(p>0,05). Semua subjek memiliki nilai SGOT dan SGPT yang normal secara klinis dan laboratoris. Pemberian ramuan jamu untuk insomnia tidak mengganggu fungsi hati.

Page 4 of 59 | Total Record : 589


Filter by Year

2015 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 6 No. 1 (2024): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 6 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 5 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 4 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 3 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 2 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. 1 (2023): J. Sains Kes. Vol. 5 No. SE-1 (2023): Spesial Edition J. Sains Kes. Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. SE-1 (2022): Spesial Edition J. Sains Kes. Vol. 3 No. 6 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 3 No. 5 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 3 No. 3 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2020): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2019): J. Sains Kes. Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 10 (2018): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 9 (2018): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 8 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 6 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Sains dan Kesehatan More Issue