cover
Contact Name
Agus Alim Hakim
Contact Email
agusalim@apps.ipb.ac.id
Phone
+6281291101641
Journal Mail Official
journal@pksplipb.or.id
Editorial Address
Center for Coastal and Marine Resources Studies (CCMRS) Kampus IPB Baranangsiang, Jl. Raya Pajajaran No. 1, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16127
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
COJ (Coastal and Ocean Journal)
ISSN : -     EISSN : 25498223     DOI : https://doi.org/10.29244/COJ.5.1
Core Subject : Agriculture, Social,
COJ (Coastal and Ocean Journal) memiliki ISSN Online: 2549-8223 adalah Jurnal yang dikelola oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IPB University, dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmiah bidang pengelolaan wilayah pesisir dan lautan di Indonesia. Yang dimaksud dengan perkembangan ilmiah, pengelolaan, inovasi dan teknologi bidang pesisir dan lautan di Indonesia antara lain: Pengelolaan Perikanan, Pengolahan Hasil Laut, Bioteknologi Kelautan, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Pemetaan Wilayah Pesisir dan Laut, Hukum dan Sosial Ekonomi Wilayah Pesisir dan Laut, Sistem Sosial dan Ekologi Pesisir dan Lautan, Jasa Ekosistem Pesisir dan Lautan, Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Laut serta Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pesisir dan Lautan. Berdasarkan Surat Keputusan ISSN LIPI bahwa Coastal and Ocean Journal telah terdaftar dalam ISSN online dengan Nomor SK no. 0005.25498223/JI.3.1/SK.ISSN/2017.03 - 8 Maret 2017. Naskah yang masuk ke COJ akan dicek mengenai pedoman penulisannya oleh Administrasi, apabila sudah sesuai akan direview oleh 1 (satu) orang Dewan Penyunting dan 1 (satu) orang Mitra Bestari (Peer-Reviewer) berdasarkan penunjukan dari Ketua Dewan Penyunting. Keputusan diterima atau tidaknya suatu naskah menjadi hak dari Ketua Dewan Penyunting berdasarkan atas rekomendasi dari Dewan Penyunting dan Mitra Bestari. Jurnal COJ terbit 2 kali dalam 1 tahun (Juni dan Desember) Focus and Scope Pengelolaan Perikanan Pengolahan Hasil Laut Bioteknologi Kelautan Pengelolaan Sumberdaya Perairan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Pemetaan Wilayah Pesisir dan Lautan Kebijakan dan Ekonomi Wilayah Pesisir dan Lautan Sistem Sosial dan Ekologi Pesisir dan Lautan Jasa Ekosistem Pesisir dan Lautan Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Lautan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pesisir dan Lautan
Articles 65 Documents
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN BATUI, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH M. Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Novit Rikardi; Agus Ramli; Arif Trihandoyo
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.905 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.1-14

Abstract

Masyarakat yang tinggal di desa pesisir sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan dan sangattergantung dengan sumberdaya laut dan ekosistem pesisr. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapatmengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir yang memanfaatkan potensi pesisir di wilayahKecamatan Batui, Kabupaten Banggai Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Batui,Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara. Analisis datadilakukan secara kualitatif dan deskriptif. kondisi sosial masyarakat pesisir di Kecamatan Batui sebagianbesar bermukim di pesisir pantai dengan tingkat kepadatan penduduk yang tidak padat. Aspek pendidikanmenunjukkan bahwa rata-rata masyarakat pesisir berpendidikan Sarjana sebanyak 40% dengan nilaiindeks pembangunan manusia (IPM) dalam kategori sedang. Dilihat dari kondisi ekonomi bahwamatapencaharian masyarakat pesisir di Kecamatan Batui yaitu bergantung pada sektor perikanan yaitusebagian sebagai nelayan. Alat tangkap dan armada perikanan yang digunakan untuk usaha perikanantangkap nelayan di lokasi penelitian adalah perikanan skala kecil. Kata kunci: Kecamatan Batui, masyarakat pesisir, nelayan kecil, perikanan tangkap
KESESUAIAN UKURAN KONSTRUKSI PURSE SEINE SIBOLGA BERDASARKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Ratu Sari Mardiah; Ratih Purnama Sari; Sri Yenica Roza; Tyas Dita Pramesthy; Erwin Erlangga Siantur
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1667.641 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.15-26

Abstract

Distribusi ikan-ikan dari Sibolga ditangkap menggunakan purse seine. Alat tangkap ini sangat popular dikalangan nelayan Sibolga. Konstruksi utama yang terbuat dari jaring dengan mesh size kecil < 1 incisangat menguntungkan nelayan. Tujuan laporan ini untuk mengetahui jenis purseine yang beroperasi diPPN Sibolga dan menganalisis kesesuaian konstruksi purse seine berdasarkan kebijakan pemerintah.Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan carapengukuran terhadap 5 sampel purse seine. Hasil nya adalah jenis purse seine yang beroperasi di PPNSibolga terdiri atas 2 jenis, yaitu purse seine tongkol dan purse seine rapat. Panjang konstruksi purseseine yang digunakan adalah 500 m dengan mesh size 20-30 mm, sedangkan berdasarkan KEPMEN KP No71 Tahun 2016 panjang jaring 300–600 m harus memiliki mesh size ≥ 1 inci. Ukuran mesh size yangdigunakan nelayan PPN Sibolga lebih kecil dan belum sesuai dengan peraturan. Konstruksi lainnyadinyatakan sudah sesuai dengan referensi yang dicantumkan.Kata kunci: konstruksi, purse seine, Sibolga dan ukuran mata jarring
PENERAPAN SISTEM TRACEABILITY PADA PRODUK KAKI NAGA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRACING DAN TRACKING DI PERUSAHAAN PERIKANAN Kurnia Sada Harahap; Puspita Wisudari
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.955 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.27-36

Abstract

Penolakan konsumen biasanya terkait masalah mutu. Mutu yang diharapkan konsumen tentunya kakinaga ikan yang memiliki standar SNI 7759.2013. Salah satu konsep mutu dan keamanan pangan yangdisarankan untuk mendukung dan menjamin mutu makanan adalah traceability system. Terdapat 2 aspekdalam sistem traceability yaitu tracing dan tracking yang berfungsi sebagai alat dalam merekam jejakproduksi dari suatu produk. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah mengetahuipenerapan sistem traceability pada produk kaki naga dan mengetahui sistem tracing dan tracking di PT.Ardena Artha Mulia. KPA ini dilakukan dengan metode analisis data dan teknik pengumpulan data yangakan dilakukan berupa observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Hasil KPA inimenunjukkan bahwa proses pembuatan produk kaki naga di PT. Ardena Artha Mulia yang dimulai dariproses penerimaan bahan material hingga proses pengiriman/stuf ing sudah menerapkan sistemtraceability dengan menjalankan 2 aspek sistem traceability yaitu sistem tracing dan tracking. Buktibahwa proses pembuatan produk kaki naga sudah diterapkan dengan baik dengan adanya form-formmonitoring tahapan disetiap proses pembuatannya. Pada setiap form monitoring akan dicantumkan kodeproduksi agar memudahkan produsen untuk melacak produk jika terjadi kesalahan sehingga pabrik bisamenelusuri akar permasalahan yang terjadi.Kata kunci: Kecap ikan, ikan bulu ayam, enzim bromelin, fermentasi
STUDI PENGOPERASIAN DAN KONSTRUKSI PURSE SEINE DI KM MARWAH LAMPULO ACEH UTARA Roma Yuli F Hutapea; Ratu Sari Mardiah; M. Nur Arkham; Ratih Purnama Sari; Wewen Nassa Syaputra
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1421.262 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.47-56

Abstract

Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Wilayah perairan Aceh merupakanperairan yang sangat strategis. Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Aceh adalah pukatcincin. Alasan banyak nelayan menggunakan alat tangkap pukat cincin di Aceh karena wilayah perairanAceh memiliki potensi ikan pelagis yang banyak, dimana target dari pukat cincin ialah ikan pelagis. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui dan memahami konstruksi pukat cincin di KM Marwah Lampulo AcehUtara; serta mengetahui dan memahami pengoperasian alat tangkap pukat cincin di Lampulo, Aceh Utara.Tipe pukat cincin yang digunakan KM Marwah adalah trapesium. Konstruksi pukat cincin dengan jaringberbahan PE (Polyethylene) dengan ukuran mata jaring 1-3 inci. Tali ris atas dengan panjang 600 m danberdiameter 10 mm, sedangkan tali ris bawah berdiameter 12 mm, dengan ukuran panjang 600 m. Selvedgedigunakan untuk pelindung jaring agar tidak mudah robek. Tali kerut berbahan PE (Polyethylene) denganpanjang 650 meter. Tali pemberat berbahan dasar PE (polyethylene). Tali cincin dengan diameter 10 mmdan berbahan dasar PE (polyethylene). Pelampung berbahan dasar PVC sebanyak 6000 buah, dan pemberatberbahan timah, sebanyak kurang lebih 4800 buah. Pengoperasian pukat cincin terdiri atas setting yaituproses persiapan dan penurunan alat tangkap pukat cincin ke perairan, setelah hasil tangkapan terkumpuldan jaring telah membentuk mangkok, kemudian dilanjutkan dengan hauling, yaitu kegiatan penaikan alattangkap ke atas kapal.Kata kunci: Aceh, konstruksi, pengoperasian, pukat cincin
KONSTRUKSI ALAT PEMBERIAN PAKAN SISTEM TALANG PIPA (Automatic Feeder) PADA BUDIDAYA UDANG (Caridea) Basri
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.175 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.57-62

Abstract

Sistem penebaran pakan yang selama ini digunakan oleh para pembudidaya udang adalah denganmenebarkan pakan disekeliling areal kolam dengan cara mendayung menggunakan perahu atau denganmengelilingi kolam sambil membawa pakan, hal ini dirasa kurang efektif karena tenaga yang dibutuhkandalam pemberian pakan dengan metode ini sangat besar sehingga para pembudidaya sering mengalamikelelahan yang sangat berarti untuk itu perlu adanya alat yang dapat digunakan untuk membantu parapembudidaya udang dalam meberikan pakan kepada udang salah satunya dengan menggunakan alatpemberi pakan dengan sistem talang pipa (Automatic feeder). Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga)bulan yang dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 2019 bertempat di Workshop Politeknik Kelautan danPerikanan Dumai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai bagaimana konstruksi dan langkahkerja alat pemberi pakan udang sistem talang pipa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode eksperimen yaitu melakukan pembuatan, mengujicoba dan mengaplikasian alat alat tersebut di diWorkshop Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alat ini telahberhasil dibuat dan diaplikasikan dengan bak fiber berkapasitas 2 Ton dengan tinggi air lebih kurang 3cm. Pakan disiapkan pada alat sebanyak 20 gr kemudian alat ini dioperasikan maka pakan dapatberjatuhan ke dasar bak dengan baik dan merata. Alat pemberi pakan sistem talang pipa (automaticfeeder) ini memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan, baik dari segi teknis, ekonomi sosial danbudaya.Kata kunci: konstruksi, talang pipa, bak fiber udang
STUDI TATA LETAK DAN JARAK LONTAR AUTOFEEDER DI CV PUTRA GUNUNG SARI SEGARA DESA LELATENG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI A Marsha Alviani; Sutrisno; Iskandar Dinata
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 2 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.771 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.2.63-68

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi budidaya udang adalah pemberian pakan. Pemberian pakan yangbaik adalah dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan. Pakan yang diberikan terlalu sedikitakan menghasilkan pertumbuhan udang yang kurang optimal. Sebaliknya, pakan yang diberikan terlalubanyak dapat menyebabkan pencemaran dari sisa-sisa makanan yang terbuang. Dengan pemberian pakanyang cukup, maka masalah tersebut dapat dicegah. Teknologi dalam mengatur pemberian pakan adalah alatpemberi pakan udang secara automatis (autofeeder). Alat pemberi pakan udang secara otomatis berupaalat yang dapat menaburkan pakan udang secara otomatis dan dapat diatur frekuensi pemberian pakannya.Selain itu, pemberi pakan ikan otomatis juga dapat mengurangi tenaga dan waktu bagi petambak dalammemberi makan udang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat mempelajari penggunaan autofeeder,tata letak, dan jarak lontar pakan di CV Putra Gunung Sari Segara, Desa Lelateng, Kecamatan Negara,Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.Kata kunci: autofeeder, jarak lontar pakan, tata letak
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN PENANGANAN HASIL TANGKAPAN UTAMA TRAWL PERMUKAAN DI DESA SEI BEROMBANG, KABUPATEN LABUHAN BATU, PROVINSI SUMATERA UTARA Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Rizky Wahyuda
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 2 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.344 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.2.69-75

Abstract

Most of the people on Sei Brombang Village work as fishermen. The dominant fishing gears used by fishermen in Sei Brombang village are surface trawl. The main catch is anchovy which is usually carried out directly by the handling process on the vessel by the fishermen. This study aims to determine the catch composition of surface trawl and to determine the handling techniques of the main catch from surface trawl. The main catch of surface trawling is anchovy (Stolephorus sp.) 75% of the total catch. Bycatch of surface trawl are 11% squid (Loligo sp.), 8% snapper (Lutjanus sp.), and 6% Parang-Parang fish (Chirocentrus sp.). Handling techniques of the main catch (anchovy) in a vessel with the stages: collecting the catch, sorting, washing, boiling, draining, and drying.
PENGARUH EKSTRAK MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP PENGOBATAN PENYAKIT PARASIT ARGULUS PADA IKAN KOMET (Carassius auratus) Era Insivitawati; Tri Ari Setyastuti
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 2 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.519 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.2.76-82

Abstract

Disease is a threat that can be obstruct the fish growth. Argulus is one of the parasite that need to be watched out because it can interfere the fish growth, and cause secondary of infections that are dangerous for fish. The purpose of this study was to determine the benefits of noni for survival rate of fish and to determine the appropriate concentration of noni extract for culture the fish. This study uses a descriptive method to explain the results of the study. The results showed that giving noni extract at a dose of 1 drop / liter was able to make the argulus break away from fish and noni extract was effective in increasing fish immunity.
RANCANG BANGUN AUTOFEEDER DENGAN PELONTAR BERBAHAN POLY VINIL CHLORIDE (PVC) UNTUK TAMBAK UDANG A Marsha Alansar; Setyawan Dwi Nugroho; Rizqi Ilmal Yaqin
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 2 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.92 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.2.83-88

Abstract

In aquaculture, mainly for shrimp farming, feeding is an important thing. Feeding manually with the hand is less effective and ineffective. Thus, an automatic feeder is needed to dispense food at a predetermined time. The advantages of automatic feeders are cost-effective, reduce labor requirements, and allow large volumes of feed to feed efficiently. Autofeeder is a modern fish feeder that can be used in several ponds. Therefore, in this research, the Autofeeder has been made with PVC pipe for the feed thrower. The test results show that the speed of the electric motor after loading is 2782 rpm. Meanwhile, the thrower maximum distance is 10 m.
The SPESIFIKASI DAN PENGOPERASIAN PUKAT CINCINDI KM KARYA MAJU KOTA SIBOLGA Roma Yuli Hutapea; Perdana Putra Kelana; Muhammad Nur Arkham; Ayang Armelita
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 5 No. 2 (2021): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1529.402 KB) | DOI: 10.29244/COJ.5.2.54-63

Abstract

Fish landing activities in Sibolga Fishing Port are dominated by small pelagic fish, used purse seine. Purse seine is one of the most widely used fishing gear in Sibolga. The reason for the large number of fishing gears is because this fishing gear is considered to be quite effective in use and also the availability of potential to support it in carrying out its operation. Fishing using purse seine is one of the fishing methods aimed at large schools of pelagic fish. The purpose of this study was to determine the specifications of the purse seine at KM Karya Maju and to determine the method of operation of the purse seine at KM Karya Maju. The research was carried out March-April 2019 at KM Karya Maju. The purse seine specifications at KM Karya Maju consist of upper rope, lower rope, buoys, ballast rope, self edge, ring rope, ropes, buoys, sinkers, rings. The purse seine operation area is located at WPP 572, from Nias island to North Natuna. Purse seine at KM Karya Maju is operated at night, using FADs. The principle of operation of KM Karya Maju's purse seine is by circling a group of fish into a pocket- shaped net.