cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 48 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017" : 48 Documents clear
OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (Studi Kasus Proyek Bangunan Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Arvianto, Ricky; Handayani, Fajar Sri; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.142 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36939

Abstract

Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang bisa menyebabkan bertambahnya waktu pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu percepatan untuk mengoptimalkan waktu dengan memperhitungkan faktor kenaikan biaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimasi pengaruh percepatan proyek terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan metode Time Cost Trade Off (TCTO). Dalam TCTO akan dapat diketahui/dihitung percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum. Pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD. Dr. Moewardi direncanakan dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan jumlah pekerja. Berdasarkan penelitian penambahan jam kerja lembur memiliki durasi proyek selama 148 HK atau 1,33% yang mengakibatkan bertambahnya biaya proyek karena jam kerja lembur sebesar Rp 34,753,437.50 sehingga biaya proyek bertambah dari Rp 17,316,776,877.83 menjadi Rp 17,318,326,252.83. Sedangkan untuk penambahan jumlah pekerja dengan durasi proyek selama 148 HK mengakibatkan bertambahnya biaya proyek sebesar Rp 8,420,000.00 sehingga biaya proyek bertambah dari Rp 17,316,776,877.83 menjadi Rp 17,319,556,877.83. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan pekerja lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja lembur dengan keuntungan biaya yang lebih besar.
Analisis Value Engineering dengan Metode Zero-One pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Komputer Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Rahma, Diyar; Hartono, Widi; Sugiyarto, Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.234 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36955

Abstract

Teknik yang digunakan untuk mengefisienkan biaya adalah dengan menggunakan analisis Value Engineering. Value Engineering adalah suatu pendekatan terorganisasi dan kreatif yang bertujuan untuk mendapatkan biaya yang lebih baik/lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan. Tujuan dilakukannya penelitian value engineering ini untuk mencari besar nilai cost saving yang terjadi dalam perencanaan pekerjaan setelah dilakukan analisis dan untuk mencari berapa besar perbedaan biaya proyek yang telah direncanakan sebelumnya dengan biaya proyek yang sudah dianalisis value engineering pada pekerjaan arsitektur proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Komputer Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.Data-data yang digunakan untuk menganalisis meliputi Rencana Anggaran Biaya dari proyek, jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi 35 tahun 2016, dan hasil kuisioner dari lima responden. Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap yang terdiri dari tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisis, tahap rekomendasi, dan tahap penyajian. Dimana pada tahap analisis menggunakan metode Zero - One.Dari hasil analisis dengan Diagram Distribusi Pareto pada pembangunan gedung tersebut didapatkan 14 item pekerjaan yang memiliki potensi biaya yang besar diantaranya pasangan dinding bata ringan, pintu, penutup lantai, jendela, acian, plesteran, penutup dinding, sponengan, hand railing tangga, pondasi, tali air, plafon, dinding batu tempel, dan cat dinding dalam. Dari ke 14 item tersebut yang tidak dilakukan analisis yaitu pada perkerjaan sponengan, tali air, hand railing tangga, dan cat dinding dalam. Penghematan yang didapatkan pada pekerjaan arsitektur setelah dianalisis sebesar Rp. 399,290,144.28 atau sebesar 6.39 %. Dan besar perbedaan biaya proyek yang telah direncanakan sebelumnya dengan biaya proyek yang sudah dianalisis sebesar 1.06 %.
ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GABION Prayitno, Rendi Teguh; Setiawan, Bambang; Dananjaya, Raden Harya
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.614 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36971

Abstract

Perkuatan tambahan pada lereng diperlukan agar tidak terjadi kelongsoran. Aplikasi struktur perkuatan tambahan pada lereng yang sering digunakan adalah gabion. Penelitian ini membahas angka keamanan (safety factor/SF) pada lereng bertingkat dengan pemodelan tipe gabion. Analisis dilakukan dengan metode elemen hingga dengan menggunakan bantuan program Plaxis. Data analisis menggunakan kombinasi permodelan gabion gravitasi dan gabion terramesh pada tingkatan lereng dengan data tanah hasil korelasi N-SPT. Hasil analisis didapatkan peningkatan angka keamanan diperkuat gabion ditunjukkan pemobelan gabion terramesh dengan panjang angkur 6 m dan kelandaian 72° pada lereng atas dan lereng bawah sebesar 55,18%.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Irawan, Benny; Mahmudah, Amirotul MH; Legowo, Slamet Jauhari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.445 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36934

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan salah satu wadah atau ruang yang digunakan para pejalan kaki untuk melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan. Lokasi penelitian di Kawasan Pasar Gede, Surakarta. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui karakteristik pergerakan pejalan kaki eksisiting, mengetahui hubungan antar variabel pergerakan pejalan kaki, serta mengetahui kapasitas dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki. Survei untuk mendapatkan data dilakukan dengan teknik manual dalam pengamatan di lapangan. Sedangkan metode analisis yakni dengan menggunakan metode Greenberg. Dalam menentukan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki, pada penelitian ini digunakan 3 standar yaitu standar tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki menurut Peraturan Menteri Perkerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014, standar tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dari Bangkok, Thailand dan standar tingkat pelayanan dari Australia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa karateristik pergerakan pejalan kaki eksisting menunjukkan nilai arus yang lebih kecil dibanding dengan nilai kapasitas/arus maksimum dari grafik hubungan antara arus dan kepadatan dari metode Greenberg. Hubungan antar variabel pergerakan pejalan kaki dengan metode Greenberg menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) yang terbesar pada hubungan antara Kecepatan dan Kepadatan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar (-0,889). Tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede, menurut standar LOS dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 03/PRT/M/2014 dan Standar LOS dari Bangkok, Thailand tingkat pelayanan termasuk dalam rentang kategori A dan B Sedangkan standar LOS dari Australia tingkat pelayanan termasuk dalam rentang kategori A, B dan C.
ANALISIS SISTEM PELAYANAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR TERMINAL PALUR Effendi, Muhammad; Sumarsono, Agus; Legowo, Slamet Jauhari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.292 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36950

Abstract

Pemerintah telah menyediakan banyak fasilitas sistem transportasi yang efektif dan efesien, yang diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Namun kenyataan dapat dilihat dari sekian banyak fasilitas yang ada, masih banyak yang belum dimanfaatkan dengan semestinya oleh masyarakat. Salah satunya, adalah terminal yang merupakan tempat untuk naik dan turunnya penumpang, perpindahan moda dan tempat istirahat bagi pengemudi angkutan umum. Dalam konteks diatas keberadaan terminal bus Palur di Kabupaten Karanganyar, menjadi signifikan sebagai prasarana transportasi. Berdasarkan pengamatan selama satu hari, beberapa bus tidak masuk terminal Palur, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pelayanan dan karakteristik parkir terminal sebagai suatu prasarana transportasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data primer berupa kuisioner untuk mengetahui pendapat awak dan penumpang terhadap sistem pelayanan di terminal Palur Surakarta. Untuk mengetahui karakteristik parkir terminal Palur menggunakan metode survei untuk mencatat waktu kedatangan dan keluar bus, plat nomor serta tipe bus. Hasil analisis dari sistem pelayanan dan karakteristik parkir terminal Palur yaitu bus yang tidak memasuki terminal sebanyak 23,17% dari jumlah armada yang beroperasi di terminal, menurut pendapat pengelola terminal tentang tidak masuknya bus karena lokasi yang tidak strategis dan penumpang yang lebih memilih menunggu diluar terminal. Sistem pelayanan terminal Palur menurut awak terminal dan penumpang sebagai pengguna jasa adalah tidak baik. Akumulasi Parkir tertinggi untuk Bus AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) adalah 1 kendaraan dan Angkutan Kota adalah 8 kendaraan. Indeks Parkir bus AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) tertinggi adalah 10% dan Angkutan Kota tertinggi adalah 61,53%.
Analisis Dimensi Tanki PAH guna Pemanfaatan Air Hujan sebagai Sumber Air Cadangan untuk Bangunan Rusunawa (Studi Kasus: Rusunawa Semanggi, Surakarta) Maharjono, Sri; Qomariyah, Siti; Koosdaryani, Koosdaryani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.111 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36966

Abstract

Salah satu cara mensiasati ketersediaan air baku akibat tingginya jumlah penduduk dan pembangunan adalah dengan Rainwater Harvesting atau memanen air hujan dengan menggunakan atap yang ditampung di dalam bak penampung / tangki penampung. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dimensi tangki PAH dengan memperkirakan suplai air hujan yang dapat dimanfaatkan dan mendapatkan besar penghematan bila dibanding dengan PDAM pada skala bangunan Rusunawa Semanggi di Kelurahan Semanggi , Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Data hujan yang digunakan dalam analisis hidrologi yaitu data hujan tahun 2005 sampai 2014 dari Stasiun Hujan Baki dan Mojolaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Perhitungan hujan kawasan menggunakan Metode Rerata Aritmatik dan perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe. Perhitungan dimensi tangki menggunakan metode Permen PU tahun 2009 tentang Modul Penampungan Air Hujan. Hasil penelitian ini didapatkan desain tangki PAH dengan ukuran 7 m x 7 m x 4,1m yang berkapasitas 200 m3. Volume suplai air hujan yang dapat dipanen dari atap gedung rusunawa sebesar 1226,14 m3/tahun. Penghematan air tahunan sebanyak 1226,14 m3/tahun atau sebesar Rp. 551.763,00/tahun. Biaya konstruksi pembangunan tangki PAH di dapat sebesar Rp 131.153.349,53
POTENSI KALI PEPE (HILIR) SEBAGAI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI AIR DI DALAM KOTA SOLO Romadhoni, Entar Gilang; Qomariyah, Siti; Muttaqien, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.817 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36945

Abstract

Kali Pepe Hilir merupakan salah satu sungai di Kota Surakarta yang saat ini memiliki fungsi sebagai drainase utama kota. Letak Kali Pepe Hilir yang strategis membentang di tengah Kota Surakarta dari Pintu Air Tirtonadi sampai Pintu Air Demangan, memiliki potensi yang cukup tinggi sebagai infrastruktur transportasi air maupun wisata air. Dengan kondisi Kali Pepe Hilir yang ada sekarang perlu di tinjau dan dikaji untuk dapat digunakan sebagai infrastruktur transportasi air maupun wisata air. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, dimana objek penelitian ini adalah Kali Pepe Hilir. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting Kali Pepe Hilir, mengetahui profil muka air Kali Pepe Hilir pada penampang geometri eksisting dan masterplan dengan bantuan software HEC-RAS versi 4.1.0 dengan menggunakan debit rancangan yang didapat dari analisis metode Rasional. Data hujan yang digunakan adalah Tahun 1991-2013 dari Stasiun Pencatat Hujan Pabelan. Selanjutnya, merencanakan simulasi hidrolis pada Kali Pepe Hilir untuk dapat digunakan sebagai transportasi air dengan melakukan penormalisasian ruas sungai dan pengoperasian pintu air. Penelitian ini menghasilkan kondisi eksisting Bendung Karet dan Pintu Air Tirtonadi yang sudah tidak optimal dalam pengoperasiannya dan membutuhkan revitalisasi untuk dapat mengatur debit dari Kali Pepe Hulu yang masuk ke Kali Pepe Hilir maupun ke Kali Anyar. Sedangkan kondisi eksisting sepanjang ruas Kali Pepe Hilir tingkat sedimen relatif tinggi. Profil muka air Kali Pepe Hilir pada penampang geometri eksisting dan geometri masterplan hasil analisis program HEC-RAS versi 4.1.0 dengan debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun DAS Kali Pepe Hulu, hampir sepanjang ruas sungainya tidak dapat menampung debit banjir rencana yang masuk ke Kali Pepe Hilir. Setelah dilakukan simulasi hidrolis dengan penormalisasian penampang sungai dengan melakukan pengerukan sedimen di beberapa ruas sungai sedalam 0,5 m dan 1 m, pengaturan debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun dan pengoperasian pintu air. Kali Pepe Hilir sepenuhnya dapat menampung aliran debit yang masuk. Debit banjir rencana yang dapat ditampung Kali Pepe Hilir dengan asumsi 25% dari debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun DAS Kali Pepe Hulu sebesar 10,591 m3/s, 11,642 m3/s, 12,478 m3/s. Dari hasil simulasi hidrolis dilakukan simulasi kapal dengan tinggi muka air rata-rata 1,03 m dan lebar sungai rata-rata 10,53 m pada jembatan Jl Gadjah Mada sta 4+047 sampai jembatan Jl Kapten Mulyadi sta 1+706. Mendapatkan lebar kapal 2,19 m, draft kapal 0,86 m untuk 1 lajur kapal pada ruas sungai dan lebar kapal 1,38 m, draft kapal 0,86 m untuk 2 lajur kapal pada ruas sungai.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN PEJALAN KAKI, PESEPEDA, DAN ANGKUTAN UMUM MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN ADI SUCIPTO SURAKARTA Wiguna, Andhika; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul M.H
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.077 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36961

Abstract

Saat ini banyak masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan rendahnya tingkat pelayanan transportasi multimoda yaitu pejalan kaki, pesepeda dan angkutanan umum. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan transportasi multimoda di Jalan Adi Sucipto Surakarta dengan merencanakan skenario-skenario penanganan yang dapat meningkatkan tingkat pelayanan transporatasi multimoda. Hal ini merupakan upaya untuk meminimalisir permasalahan transportasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi multimoda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat pelayanan multimoda dengan menggunakan metode berbasis web yaitu tic-tools.com yang mengacu pada Highway Capacity Manual (HCM) 2010. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan survei di lapangan yang meliputi geometri jalan, arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, jumlah penumpang, tata guna lahan dan kondisi perkerasan. Data sekunder diperoleh dari Gesellschaff fur Internationale Zusammenabeit - Sustainable Urban Transport Improvement Project (GIZ-SUTIP) Kota Surakarta yaitu data peta rute perjalanan Batik Solo Trans (BST) Koridor 4. Hasil dari penelitian ini pada kondisi eksisting didapatkan tingkat pelayanan untuk pejalan kaki termasuk dalam kategori B, C, dan F, pesepeda termasuk dalam kategori A dan F, dan angkutan umum termasuk dalam kategori C dan F. Dari hasil tingkat pelayanan kondisi eksisting tersebut kemudian dilakukan upaya penanganan untuk meningkatkan tingkat pelayanannya meliputi perbaikan dan pelebaran trotoar untuk pejalan kaki, pelapisan ulang aspal di jalur sepeda untuk pesepeda dan pengadaan halte dan armada bus untuk angkutan umum. Setelah dilakukan upaya penanganan, didapat hasil untuk tingkat pelayanan pejalan kaki termasuk dalam kategori A, B, dan C, pesepeda termasuk dalam kategori A, dan angkutan umum termasuk dalam kategori B dan C.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DENGAN FLY ASH DAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT GESER. Azhari, Romi; Rismunarsi, Endang; Azhari, Romi
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.802 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36977

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, dan kuat geser beton mutu tinggi metode dreux. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, Benda uji berbentuk balok dengan dimensi 8 x 12 x 100 cm untuk pengujian kuat geser. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi kadar penambahan serat. Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk pengujian kuat tekan. Peningkatan paling maksimum terdapat pada kadar penambahan serat sebesar 1% dari berat beton. Pada hasil pengujian dengan penambahan serat 0%; 0,5%; 1 %; 1,5%; dan 2% menghasilkan pembebanan rerata pada retak maksimal dan gaya geser yang terjadi pada balok beton bertulang berturut-turut sebesar 2583Kg; 2833Kg; 5250Kg; 4461Kg; 3667Kg; dengan gaya geser berturut-turut sebesar 1297Ton; 1417Ton; 2625Ton; 2208Ton; 1833 Ton dan Untuk Hasil lendutan retak pertama benda uji A berturut-turut adalah 2.2mm; 2.6mm; 3.1mm; 2.9mm; 2.5mm untuk benda uji B bertutut-turut adalah 1.8mm; 2.6mm; 3.8mm; 1.9mm 2.9mm; dan untuk benda uji C berturut-turut adalah 1.8mm; 2.7mm; 2.1mm; 3.3mm; dan 2.9mm dan lendutan beban retak maksimal benda ujia A berturut-urut adalah 2.4mm; 3.6mm; 4.9mm; 4.3mm; 3.4mm untuk benda uji B berturut-urut adalah 2.6mm; 2.8mm; 5.8mm; 4.2mm; 3.9mm dan untuk benda uji C berturut-urut adalah 2.8mm; 3.6mm; 5.1mm; 4.9mm; dan 4.4mm.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM Fresta Oktaviana; Agus Setiya Budi; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.543 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36938

Abstract

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk terutama di Indonesia, membuat kebutuhan ekonomi menjadi naik, sehingga permintaan kebutuhan rumah dengan struktur yang aman dan ekonomis pun meningkat, sedangkan ketersediaan bahan baku biji besi untuk pembuatan tulangan baja yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui semakin menipis dan langka, membuat harga tulangan menjadi naik. Bahan baku baja juga sulit didapatkan di daerah pedesaan yang terpencil karena akses material yang sulit dijangkau Bambu dapat menjadi alternatif bahan pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat lentur pada balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe u dengan lebar takikan 3 cm pada tiap jarak 10 cm. Pengujian eksperimen ini dilakukan di Laboratorium Struktur, FT UNS, pada umur beton 28 hari dengan memberikan dua titik beban terpusat pada jarak 1/3 bentang balok dari tumpuan. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Nilai kuat lentur analisis hasil pengujian balok bambu takikan 3 cm adalah 3.5859 N/mm2 dan nilai kuat lentur analisis hasil pengujian balok tulangan baja D 8 mm adalah 12.3693 N/mm2..