cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 953 Documents
RANCANGAN PROGRAM APLIKASI SHOP DRAWING PENULANGAN STRUKTUR PELAT DENGAN VISUAL BASIC 6.0 Widi Hartono; Monica Andhina; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.474 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37297

Abstract

Pembangunan yang semakin meningkat akhir - akhir ini berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan besi yang digunakan untuk pembuatan beton bertulang. Fabrikasi penulangan yang meliputi pemotongan, pembengkokan dan perakitan bergantung pada shop drawing (gambar kerja) yang dibuat oleh kontraktor. Kegiatan shop drawing biasanya dilakukan oleh sumber daya manusia yang sebagian besar mempunyai kualifikasi pendidikan D3 atau STM yang sebagian besar melakukan pekerjaan tersebut secara manual sehingga kurang efektif dan efisien. Hal ini membuat penyelenggara proyek menaruh perhatian besar dalam proses pengadaan material besi sehingga memperoleh biaya serendah mungkin yang berarti telah melakukan penghematan biaya proyek. Oleh karena itu direncanakan suatu alternative rancangan aplikasi program shop drawing penulangan struktur khususnya pada struktur pelat yaitu dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Dengan adanya alternatif tersebut diharapkan mampu mempermudah pekerja dalam kegiatan shop drawing penulangan struktur khususnya struktur pelat. Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan, studi literatur (analisis shop drawing, bar bending schedule, Visual Basic 6.0, Microsoft Access 2007, dan Crystal Reports 8.5), kegiatan pengumpulan data (mengumpulkan data yang digunakan sebagai sumber teori terbanyak dalam penyusunan dan pengolahan studi, mengumpulkan data pokok proyek, mengumpulkan gambar kerja dan mengumpulkan rencana kerja struktur), analisis kondisi eksisting serta tahap pembuatan program menggunakan Visual Basic 6.0. Hasil dari hitungan program menunjukkan tingkat akurasi mencapai 100% dibandingkan dengan hitungan manual. Output dari program Aplikasi Shop Drawing Penulangan Struktur Pelat dapat menampilkan kebutuhan detail penulangan yang dikerjakan baik berupa kebutuhan panjang, jumlah model yang dibutuhkan, maupun berat total tulangan. Output program juga menyediakan rekapitulasi dari kebutuhan setiap jenis atau tipe tulangan pada pekerjaan penulangan pelat.
PENGARUH PENAMBAHAN KOLOM PASIR (SAND COLUMN) SEBAGAI PERKUATAN TERHADAP NILAI LENDUTAN PADA TANAH DASAR (SUB GRADE) Muhammad Rizki Faturrahman; Bambang Setiawan; Raden Harya Dananjaya
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.613 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36867

Abstract

Pembangunan konstruksi jalan harus mempertimbangkan sifat-sifat tanah sebelum mendirikan suatu konstruksi jalan, dikarenakan tidak semua jenis tanah memiliki sifat yang baik. Permasalahan konstruksi perkerasan jalan akibat tanah lunak terjadi pada lapisan tanah dasar atau sub grade. Penelitian ditujukan untuk melihat perilaku penambahan kolom pasir atau sand column sebagai perkuatan pada tanah dasar atau sub grade lunak yang dilihat dari lendutan pada pelat penumpu pada saat dibebani beban aksial pada tanah dasar atau sub grade tanpa dan dengan perkuatan kolom pasir atau sand column. Pengujian dilakukan dengan pemberian beban pada tanah tanpa perkuatan, dengan perkuatan, serta penambahan subbase berupa kerikil setebal 30 mm dan basecourse berupa pasir setebal 30 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kolom pasir atau sand column mampu mereduksi lendutan sebesar 41,35 % pada titik sentris dan 35,78 % pada titik eksentris. Penambahan subbase dan basecourse juga mampu mereduksi lendutan berturut-turut pada titik sentris sebesar 55,75 %; 71,15 %; dan pada titik eksentris sebesar 52,29; 66,06%. Penambahan perkuatan kolom pasir atau sand column serta lapisan subbase dan basecourse mampu mereduksi lendutan yang terjadi.
ANALISIS SIMPANG KOORDINASI DI SEPANJANG JALAN VETERAN Hilyatuz Zakiya; Agus Sumarsono; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.809 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37185

Abstract

Dewasa ini, pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia semakin meningkat termasuk di kota Surakarta. Hal tersebut dapat menyebabkan kemacetan. Salah satu cara untuk mengurangi masalah kemacetan adalah dengan pemasangan lampu lalu lintas (Traffic signal) pada daerah simpang terutama di perkotaan. Jalan Veteran merupakan jalan mayor yang terdapat tiga simpang yang saling berdekatan, dan terdapat sekelompok pergerakan kendaraan yang berjalan bersamaan (platoon) yang mengalami tundaan pada tiap simpang, sehingga jika dikoordinasikan dapat mengantarkan pengendara melalui ketiga simpang tersebut tanpa mendapatkan lampu merah dengan kecepatan yang telah ditentukan (kecepatan green wave). Penelitian dilakukan untuk mengetahui besar waktu siklus lampu lalu lintas, kinerja simpang semua simpang di sepanjang Jalan Veteran sebelum dan sesudah koordinasi, dan besar kecepatan green wave. Lokasi penelitian berada di sepanjang Jalan Veteran yaitu di simpang Kapten Mulyadi, simpang Brigjend Sudiarto, dan simpang Yos Sudarso kota Surakarta. Metode perhitungan kinerja simpang berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data simpang diambil pada jam sibuk yaitu pukul 07.00-09.00 dan 15.00-17.00 WIB pada hari kerja. Besar waktu siklus eksisting pada simpang Kapten Mulyadi (86 detik), Brigjend Sudiato (96 detik), dan Yos Sudarso (99 detik), sedangkan waktu siklus koordinasi yaitu sebesar 96 detik untuk ketiga simpang. Hasil perhitungan kinerja simpang koordinasi pada jalan mayor dapat diketahui bahwa nilai derajat kejenuhan setelah dikoordinasikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 19,55 % pada pagi hari dan 8,03 % pada sore hari. Panjang antrian setelah dikoordinasikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 12,09 % pada pagi hari dan 8,88 % pada sore hari. Jumlah tundaan setelah dikoordinasikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 28,34 % pada pagi hari dan 20,22 % pada sore hari. Kecepatan green wave untuk dapat melewati simpang Kapten Mulyadi-Yos Sudarso dan sebaliknya adalah 30 km/jam pada lalu lintas pagi hari, dan 25 km/jam untuk lalu lintas sore hari.
Karakteristik Ekstrak Asbuton dengan Metode Asbuton Emulsi Menggunakan Peremaja Oli Bekas dan Karakteristik Penambahan Ekstrak Asbuton Emulsi pada Aspal Penetrasi 60/70 Sebagai Modifikasi Bitumen (Semarbut Aspal Tipe III) Djoko Sarwono; Florentina Pungky Pramesti; Devi Prapita Nuari
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.219 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36567

Abstract

Asbuton belum dapat dimanfaatkan secara optimal di Indonesia karena pemanfaatannya terbatas dalam bentuk butiran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan waktu mixing campuran bahan padat terhadap kadar aspal asbuton emulsi, karakteristik ekstrak asbuton emulsi, karakteristik Semarbut Aspal Tipe III dan penambahan ekstrak asbuton emulsi optimum yang memenuhi persyaratan aspal yang dimodifikasi dengan asbuton.Asbuton emulsi terdiri dari bahan padat (asbuton butir 5/20 dan oli bekas yang dimixing dengan variasi waktu 3,5,7,9 dan 11 menit dengan waktu pemeraman 24 jam) dan bahan cair (texapon, HCl dan aquades). Ekstrak asbuton emulsi diuji nilai kadar aspal hingga diperoleh kadar aspal optimum kemudian mencampurkannya ke aspal penetrasi 60/70 dengan variasi kadar 30%,35%,40%,45% dan 50% (Semarbut Aspal Tipe III).Kadar aspal optimum diperoleh pada waktu mixing 8 menit 54 detik. Hasil pengujian karakteristik ekstrak asbuton emulsi adalah nilai penetrasi 5 dmm; titik lembek 92⁰C; titik nyala 252⁰C; titik bakar 259⁰C; Daktilitas 0cm; berat jenis 1,44 gr/cc; kelekatan terhadap agregat 100%. Dengan hasil karakteristik ekstrak asbuton tersebut belum dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada lapis permukaan, namun masih bisa dikembangkan menjadi bahan tambah pada aspal penetrasi 60/70 sebagai modifikasi aspal Semarbut Aspal Tipe III. Semarbut Aspal Tipe III kadar ekstrak asbuton emulsi 30% memenuhi persyaratan aspal yang dimodifikasi dengan asbuton. Karakteristik aspal Semarbut Aspal Tipe III adalah nilai penetrasi 56,9 dmm; titik lembek 57⁰C; titik nyala 290⁰C; titik bakar 310⁰C; Daktilitas 55,5 cm; berat jenis 1,15 gr/cc; kelekatan terhadap agregat 100%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON MUTU TINGGI Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang; Mulatno, Untung Joko
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.019 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37084

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Dalam pembuatan benda uji, metode yang digunakan adalah metode ACI. Benda uji berupa silinder 15cm x 30cm untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Alat yang digunakan untuk pengujian adalah CTM (Compression Testing Machine). Hasil penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggi setelah ditambah serat bendrat pada kadar 1% dari berat volume dengan bahan tambah Abu Sekam Padi. Penambahan kadar serat sebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 8,66%; 5,03%; dan 57,92% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
KARAKTERISTIK MARSHALL DAN STIFFNESS MODULUS PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENAMBAHAN CRUMB RUBBER Maulana Andhika Pratama Ilyas; Ary Setyawan; Djumari Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.356 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38479

Abstract

Penggunaan lapis tipis campuran aspal panas (Thin Surfacing Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengantisipasi masalah ketebalan perkerasan jalan. Crumb rubber (CR) merupakan limbah hasil dari vulkanisir ban yang merupakan masalah serius bagi lingkungan dan penggunaan crumb rubber lebih murah daripada karet alam atau jenis-jenis polymer yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kadar aspal optimum pada Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan crumb rubber dan tanpa penambahan crumb rubber serta membandingkan pengaruh penambahan crumb rubber terhadap karakteristik stiffness modulus pada masing masing campuran. Dengan metode eksperimental menggunakan metode Marshall dapat ditentukan nilai stabilitas untuk mengetahui kadar aspal optimum masing masing campuran yang akan dilaksanakan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selanjutnya, metode Indirect Tensile Stiffness Modulus dapat digunakan untuk menentukan besarnya stiffness modulus akan dilaksanakan di Laboratorium Perkerasan Jalan Pusjatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Bandung serta di Laboratorium Jalan Raya Universitas Udayana Bali. Aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan crumb rubber sebesar 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% dari berat total campuran. Dari hasil marshall test diperoleh kadar aspal optimum yaitu untuk masing-masing kadar crumb rubber 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% yaitu 5,41%, 5,50%, 5,39% dan 5,52%. Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 0,4% dan meningkatkan nilai stabilitas sebesar 2% dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1%. Sedangkan untuk uji ITSM dari Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Stiffness Modulus sebesar 51,3% untuk suhu 20°C, dan meningkatkan nilai Stiffness Modulus sebesar 30,7% untuk suhu 40°C. Selain itu, Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% mempunyai ketahanan terhadap suhu lebih besar yaitu hanya 75% penurunan nilai stiffness modulus dari suhu 20°C ke suhu 40°C dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1% yaitu sebesar 91%.
Uji Lentur Balok Beton Bertulang Memadat Sendiri High Volume Fly Ash 50% Budi, Agus Setiya; Safitri, Endah; Widya Nurhayati, Surya Perdana
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.841 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i2.45191

Abstract

Fly Ash yang merupakan sisa pembakaran batu bara memiliki ukuran butiran yang sangat halus sehingga berpotensi terhadap pencemaran udara. Dengan kehadiran air dan ukurannya yang halus, oksida silica yang dikandung di dalam fly ash akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan yang mengikat. Penggunaan kadar fly ash lebih besar sama dengan 50% dari total powder, serta penambahan super plasticizer agar beton mampu memadat sendiri, beton tersebut dapat disebut High Volume Fly Ash – Self Compacting Concrete (HVFA-SCC). Untuk melihat perilaku beton HVFA-SCC pada komponen struktur penelitian ini mengkaji perilaku lentur balok dengan penambahan 50% fly ash pada balok beton bertulang dan balok beton normal. Metode penelitian eksperimen menggunakan benda uji balok beton bertulang HVFA-SCC 50% dan balok beton normal dengan jumlah masing-masing 3 balok, dengan dimensi panjang 1550 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 185 mm. Pengujian dilakukan dengan metode four point loading pada jarak 1/3 bentang. Dari hasil penelitian didapatkan balok HVFA-SCC 50% mendapatkan nilai lendutan sebesar 27,41 mm, 30 mm, dan 15,14 mm dan beban sebesar 51,5 kN, 52 kN, dan 54 kN sedangkan balok beton normal memiliki nilai lendutan maksimum sebesar 15,72 mm, 17,72 mm, dan 18,09 mm, dan beban maksimum sebesar 47,25 kN, 52 kN, dan 54,5 kN. Dengan nilai indeks kekakuan sebesar 19,706 pada saat retak dan 8,076 pada saat leleh untuk balok HVFA-SCC 50% serta 16,723 saat retak dan 7,017 pada saat leleh untuk balok beton normal.
ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GABION Prayitno, Rendi Teguh; Setiawan, Bambang; Dananjaya, Raden Harya
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.614 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36971

Abstract

Perkuatan tambahan pada lereng diperlukan agar tidak terjadi kelongsoran. Aplikasi struktur perkuatan tambahan pada lereng yang sering digunakan adalah gabion. Penelitian ini membahas angka keamanan (safety factor/SF) pada lereng bertingkat dengan pemodelan tipe gabion. Analisis dilakukan dengan metode elemen hingga dengan menggunakan bantuan program Plaxis. Data analisis menggunakan kombinasi permodelan gabion gravitasi dan gabion terramesh pada tingkatan lereng dengan data tanah hasil korelasi N-SPT. Hasil analisis didapatkan peningkatan angka keamanan diperkuat gabion ditunjukkan pemobelan gabion terramesh dengan panjang angkur 6 m dan kelandaian 72° pada lereng atas dan lereng bawah sebesar 55,18%.
PENGGUNAAN METODE ELEKTROOSMOSIS PADA TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAH ABU AMPAS TEBU DITINJAU DARI PARAMETER KUAT GESER TANAH (UJI MODEL FISIK SKALA KECIL DI LABORATORIUM) Andi Tri Utomo; Niken Silmi Surjandari; Noegroho Djarwanti
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.274 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37497

Abstract

Suatu bangunan yang didirikan diatas tanah lempung akan banyak menemui masalah. Stabilisasi tanah adalah perbaikan tanah agar menjadi lebih baik. Elektroosmosis merupakan metode untuk mengurangi kadar air pada tanah lempung dengan menggunakan arus listrik searah (DC). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan parameter kuat geser tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu setelah penggunaan metode elektroosmosis tanpa beban awal dan dengan beban awal secara variasi beda potensial. Penelitian ini menggunakan metode elektroosmosis pada tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu dengan persentase 10% dari berat sampel. Model elektroosmosis berbentuk box ukuran 40 x 30 x 15 cm, beda potensial 0, 3, 6, 9 dan 12 volt dan diberi perlakuan tanpa beban awal dan dengan beban awal. Pengamatan yang dilakukan adalah parameter kuat geser tanah yaitu nilai kohesi (c) dan nilai sudut geser dalam (?) dengan uji direct shear test. Hasil parameter kuat geser tanah menunjukkan bahwa semakin tinggi beda potensial yang diberikan pada uji elektroosmosis dengan beban awal dan tanpa beban awal pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu, semakin besar nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (?). Pada uji elektroosmosis dengan beban awal pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang ditambah abu ampas tebu 10% menghasilkan nilai c dan ? lebih besar dari pada saat tanpa beban awal.
KINERJA STRUKTUR GEDUNG TINGGI MENGGUNAKAN STUDI PEMODELAN FRAME WALL ( STUDI KASUS : GEDUNG MATARAM CITY ) Putri Sukma Aulia; Edy Purwanto; Agus Setiya Budi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.109 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37314

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi gempa bumi karena berada diantara tiga lempengan tektonik, yaitu lempeng Eurasia, Pasifik, Filipina, dan Indo-Australia.Gempa bumi mengakibatkan rusaknya struktur bangunan, bahkan memakan korban jiwa.Karena itu, bangunan yang aman dan handal menjadi suatu keharusan. Salah satu cara untuk menjaga kestabilan struktur tersebut adalah dengan menggunakan dinding geser baik dinding penuh maupun sebagian (Schodek, 1999). Frame wall adalah salah satu jenis Shearwall. Penempatan frame wall harus diperhatikan agar dapat berfungsi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui letak frame wall yang paling efektif berdasarkan Kinerja Batas Layan dan Kinerja Batas Ultimit.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis dinamik respon spektrum dengan menggunakan software ETABS. Hasil analisis diperoleh displacement maksimum gedung arah X adalah 0.1827m dan arah Y adalah 0.13134m, sehingga apabila ditinjau dari kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit gedung dinyatakan memenuhi syarat (aman)sesuai SNI 3-1726-2002. SW 2 adalah perletakan shearwall yang paling efektif berdasarkan Kinerja Batas Layan dan Kinerja Batas Ultimit.Maksimum total drift arah X adalah 0.00279 dan arah Y adalah 0.00201. Maksimum total inelastik drift arah X adalah 0.00277 dan arah Y adalah 0.00200, sehingga jika ditinjau berdasarkan ATC-40 termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy.

Page 5 of 96 | Total Record : 953