cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 953 Documents
DESAIN ASPAL PORUS DENGAN GRADASI SERAGAM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI JALAN YANG RAMAH LINGKUNGAN Baktiar Widhianto; Ary Setyawan; Djoko Sarwono
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.377 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37562

Abstract

Pembangunan jalan raya yang semakin meningkat menyebabkan berkurangnya lahan hijau yang berdampak pada minimnya daerah resapan air. Penggunaan aspal porus diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai stabilitas, porositas, permeabilitas, UCS (Uncofined Compressive Strength) dan ITS (Indirect Tensile Strength) aspal porus, serta untuk mengetahui kelayakan aspal porus sebagai bahan konstruksi jalan yang ramah lingkungan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan mencampur masing-masing agregat batu pecah ukuran nominal 6 mm dan 10 mm dengan aspal Retona Blend 55 dan dengan filler abu batu dengan kadar 4 %. Campuran aspal porus kemudian diuji dengan metode Marshall Test untuk menentukan kadar aspal optimum yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji permeabilitas, UCS dan ITS. Dari hasil pengujian aspal porus menggunakan agregat ukuran nominal 6 mm didapat nilai sabilitas : 76,19 kg, porositas : 23,94 %, permeabilitas horisontal : 1,119 cm/dt, permeabilitas vertikal : 1,042 cm/dt, UCS : 1458.11 KPa dan ITS : 77.83 KPa serta hasil pengujian aspal porus menggunakan agregat ukuran nominal 10 mm didapat nilai sabilitas : 87,79 kg, porositas : 23,97 %, permeabilitas horisontal : 1,119 cm/dt, permeabilitas vertikal : 1,350 cm/dt, UCS : 1510.56 KPa dan ITS : 61.48 KPa. Campuran aspal porus dalam penelitian ini tidak memenuhi spesifikasi sebagai perkerasan untuk badan jalan.
KAJIAN PENGARUH VARIASI KOMPOSISI HIGH VOLUME FLY ASH TERHADAP PARAMETER BETON MEMADAT MANDIRI DAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Utami, Shabina Aulia; Wibowo, Wibowo; Safitri, Endah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.39 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36923

Abstract

Teknologi beton telah berkembang dengan pesat menyusul tantangan yang berkembang di bidang konstruksi. Banyak sekali inovasi-inovasi baru yang dihasilkan, baik dengan menambahkan suatu bahan kimia atau pozzolanic material maupun dengan mengubah komposisi dari campuran beton itu sendiri. Beton mutu tinggi yang memadat sendiri atau high strength self compacting concrete (HSSCC) merupakan salah satu hasil dari inovasi yang telah dilakukan. Fly ash merupakan salah satu filler atau pozzolan yang dapat digunakan pada campuran beton dan berfungsi sebagai bahan pengganti semen. Fly ash adalah hasil dari pembakaran batu bara yang pada umumnya terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Karena ukuran butiran fly ash sangat kecil (45 µm) dan lebih kecil dibandingkan ukuran butiran semen (75 µm), fly ash bisa meminimalkan pori pada beton sehingga membuat beton memiliki nilai kuat tekan yang tinggi. Penggunaan fly ash dalam kadar yang besar (50% atau lebih) atau biasa disebut dengan high volume fly ash pada campuran beton dapat menjadi solusi dalam meminimalkan dampak lingkungan pada industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi komposisi high volume fly ash terhadap parameter beton memadat mandiri dan kuat tekan beton mutu tinggi. Untuk tipe fly ash yang digunakan yaitu fly ash tipe C dengan variasi kadar 0%, 55%, 60%, 65% dan 70% dari berat semen. Pengujian beton segar untuk mengetahui sifat SCC pada beton berupa fillingability, passingability, dan segregation resistance meliputi flow table test, l-box test, dan v-funnel test. Sementara itu, pada beton keras pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan dengan menggunakan Compression Testing Machine (CTM). Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan kadar fly ash sebesar 70% merupakan kadar terbaik yang memenuhi semua persyaratan pengujian beton segar, yaitu memenuhi semua sifat dari beton SCC. Sementara itu, kuat tekan maksimum terdapat pada beton dengan kadar fly ash sebesar 60%, yaitu 22,82 MPa untuk beton umur 14 hari dan 29,43 MPa untuk beton umur 28 hari.
KARAKTERISTIK THIN SURFACING HOT MIX ASPHALT DITINJAU DARI NILAI MARSHALL, KUAT TARIK LANGSUNG, KUAT TEKAN BEBAS, DAN PERMEABILITAS Prasetyo, Anang; Setyawan, Ary; Sarwono, Djoko
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.418 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37386

Abstract

Perkerasan jalan yang paling umum digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur, perkerasan lentur yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan atau kerusakan jalan. Metode yang umum digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan adalah overlay, namun perbaikan dengan metode overlay akan menimbulkan suatu masalah baik terhadap aspek lingkungan maupun aspek ekonomi. Penerapan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt (TSHMA)merupakan salah satu metode perbaikan menggunakan lapis tipis yang dapat menghemat bahan dan biaya. Penelitian campuran TSHMAmenggunakan metode eksperimen di laboratorium. Gradasi campuran TSHMAditentukan berdasarkan nilai stabilitas tertinggi dengan cara melakukan pengujian Marshall kepada 5 jenis varian gradasi dari National Asphalt Pavement Association, North Carolina. Kadar aspal optimum didapat dengan melakukan pengujian Marshall terhadap 5 varian job mix dengan kadar aspal (Pb-1)%, (Pb-0,5)%, (Pb)%, (Pb+0,5)%, (Pb+1)%. Aspal yang digunakan adalah Aspal penetrasi 60/70. Pengujian kuat tarik tidak langsung / ITS (indirect tensile strength), kuat tekan bebas / UCS (unconfined compressive strength), dan permeabilitas (water permeability) dilakukan terhadap campuran TSHMA dengan kadar aspal optimum pada gradasi terbaik. Pengujian Marshallterhadap 5 varian gradasi menunjukkan bahwa gradasi medium memiliki stabilitas terbesar. Kadar aspal optimum yang didapat setelah pengujian Marshall kepada 5 varian kadar aspal adalah 5,66%. TSHMA dapat digunakan sebagai perkerasan di Indonesia karena telah memenuhi standart LASTON AC-WC Bina Marga 2010. Campuran TSHMA memiliki nilai stabilitas, ITS, regangan, modulus elastisitas, dan permeabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan campuran panas AC.Campuran TSHMA memiliki nilai UCS yang lebih kecil dibandingkan dengan campuran panas AC.
KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 4 CM DAN 5 CM PADA BETON NORMAL Bedri Fahrul Churniawan; Agus Setiya Budi; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Juni 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.077 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i2.37448

Abstract

The use of steel as a material, combined with the concrete has been done for a long time, this is because each material can becomplementary concrete as a material that is weak against tensile force can be overcome by the presence of a strong reinforcementagainst tensile force and vice versa, so that Reinforced concrete is widely used as a building material until now . But the problem is thereinforcing steel is mined material and unrenewable, so that the longer it will be increasingly depleted. As an alternative try usingreinforcement that cheap, easily available and can be renewed and that the reinforcement of high quality is from bamboo material.This research uses experimental methods to test object used was a concrete cylinder with a diameter of 15 cm and 30 cm high. Thisstudy uses four kinds of variations for the reinforcement of bamboo, bamboo reinforcement petung notch aligned with a distance of 4cm and 5 cm, and bamboo reinforcement petung notch is not aligned with the notch distance of 4 cm and 5 cm. Each specimen 3pieces with type V notch, the notch width 0.8 cm and 0.5 cm depth of the notch. Bamboo reinforcement dimensions length 70 cm,width 2 cm and 0.52 cm thick. As a comparison using steel reinforcement with a diameter of 0.8 cm and a length of 70 cm specimen3 pieces. Quality concrete with f'c = 17.5 planned MPa. Adhesion test performed on a concrete age of 28 days by using a UniversalTesting Machine (UTM).
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS DAN PENETRASI. Susanto, Muhammad Eko; Prayitno, Slamet; Purwanto, Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.943 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37265

Abstract

Struktur beton merupakan struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak sekali dimanfaatkan dalam dunia sipil dan konstruksi.Beton mutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa dan berfungsi untuk menopang komponen struktur beton.Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu beton agar kualitas beton dapat lebih baik.Salah satunya adalah dengancara menambahkan serat pada beton segar,pada penelitian kali ini dipilih bahan tambah yaitu serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik, untuk dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan mutu dan kualitas beton tersebut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan serat tembaga terhadap Kuat tekan, permeabilitas dan penetrasi pada beton mutu tinggi metode Dreux setelah ditambahkan serat tembaga.Pada penelitian ini digunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan,dan 7,5 cm x 15 cm untuk uji permeabilitas dan penetrasi. Masing-masing benda uji berjumlah 4 buah dengan prosentase penambahan serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%;1%; 1,5%; dan 2%. Pada pengujian kuat tekan digunakan alat CTM (Compression Testing Machine) yang ada dilaboratorium bahan,sedangkan untuk permeabilitas dan penetrasi menggunakan tabung dengan air bertekanan.Hasil pengujian akan diolah menggunakan program microsoft excel. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kuat tekan, permeabilitas, dan penetrasi beton mutu tinggi setelah adanya penambahan serat tembaga. Hasil paling maksimum diperoleh pada kadar penambahan serat sebesar 0,9% - 1,1% dari berat volume beton. Nilai kuat tekan beton pada kadar serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah sebesar 41,61 MPa; 43,60 MPa; 46,43 MPa; 42,68 MPa; dan 42,04 MPa.Sementara untuk nilai koefisien permeabilitas beton dengan kadar serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 1.26E-09 m/detik; 9,33.10-10 m/detik; 6.32E-10 m/detik; 9.86E-10 m/detik; dan 1.41E-09 m/detik.Dan untuk penurunan penetrasi dengan serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah sebesar 3.225 cm; 2.95 cm; 2.675 cm; 2.825 cm; dan 3.425 cm. Pada kadar serat 0,9% - 1,1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, koefisien permeabilita, dan penetrasiyang paling maksimal berturut-turut sebesar 12,56%; 52,92%; dan 16,40% dibandingkan dengan beton mutu tinggi metode dreux tanpa serat.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA PERLINTASAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISIS HEADWAY (Studi Kasus Pada Jalan R.M. Said Pasar Nangka Surakarta) Dananjaya Putra Martha; Agus Sumarsono; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.575 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36734

Abstract

Perlintasan Kereta Api (KA) pada jalan R M Said merupakan salah satu perlintasan KA di kota Surakarta yang menghubungkan stasiun Balapan dengan stasiun Purwosari. Pada perlintasan KA ini sering terjadi penutupan palang pintu karena perlintasan ini merupakan jalur utama KA di kota Surakarta. Penutupan palang pintu perlintasan mengakibatkan tundaan dan antrian. Studi gelombang kejut ( ) dilakukan di lokasi perlintasan KA tersebut untuk mendapatkan panjang antrian yang terjadi dan berapa lama waktu penormalan yang diperlukan lalu lintas kembali normal. Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 22 September 2016 pukul 05.30-08.30. Penelitian ini menggunakan emp berdasarkan analisis headway untuk mengkonversi jumlah kendaraan menjadi satuan mobil penumpang (smp). Selanjutnya dicari hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan menggunakan model greenshield. Dengan model greenshield didapatkan kecepatan arus bebas (Sff), kepadatan pada kondisi mancet total (Dj), dan volume maksimal (Vm). Hasil tersebut sangat penting untuk menghitung nilai gelombang kejut, panjang antrian maksimum, dan waktu penormalan. Mencari nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) untuk mengetahui keakuratan perhitungan dengan cara membandingkan hasil perhitungan panjang antrian maksimum dan waktu penormalan dengan yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian studi gelombang kejut dengan EMP berdasarkan analisis headway didapatkan nilai gelombang kejut = -5,23 km/jam (gelombang kejut mundur bentukan); = -18,62 km/jam (gelombang kejut mundur pemulihan); dan = 13,39 km/jam (gelombang kejut maju pemulihan), panjang antrian maksimum (QM) sebesar 183,72 meter dengan rata-rata durasi penutupan selama 90,91 detik dan membutuhkan waktu penormalan (T) selama 161,95 detik. Nilai MAPE yang dihasilkan sebesar 2,69 %.
PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG HIGH VOLUME FLY ASH SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA-SCC) USIA 90 HARI. Reyhan Prastha Wijaya; Agus Setiya Budi; Stefanus Adi Kristiawan
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.065 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36535

Abstract

Fly ash merupakan limbah pembakaran batu bara yang memiliki kandungan kimia berupa silika dan alumina mencapai 80%. Senyawa tersebut bereaksi dengan Ca(OH)2 hasil proses hidrasi semen dan membentuk C3S2H3 atau tubermorite yang dapat menambah kekuatan beton. Penggunaan fly ash dalam jumlah besar yaitu 50% subtitusi semen dan penambahan superplastictizer mampu menghasilkan struktur beton yang daktail dan dapan mengalir sendiri atau disebut High Volume Fly Ash – Self Compacting Concrete (HVFA-SCC). Pada pengaplikasiannya dapat digunakan juga untuk pembuatan balok beton bertulan. Penelitian ini mengkaji perilaku lentur balok dengan penambahan 50% flay ash pada balok beton bertulang dan dibandingkan dengan lentur balok beton normal. Metode yang digunakan adalah eksperimen dimana digunakan 3 balok beton bertulang HVFA-SCC dan 3 balok beton bertulang normal dengan dimensi panjan 2000 mm, lebar 150 mm, dan tinggi 300 mm. Sampel tersebut diseragamkan berdasarkan mutu yaitu 40 MPa. Pengujian beton segar HVFA-SCC dilakukan dengan 3 metode yaitu : flow table test, L-box test, dan V-funnel test. Sedangkan pada beton normal dilakukan pengujian slump. Pengujian balok menggunakan alat loading frame yang akan dibebani dengan 2 buah titik pembebanan pada 1/3 untuk mencari kuat lentur balok tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada balok beton bertulang HVFA-SCC memiliki lendutan yang lebih besar dari pada balok beton bertulang normal akan tetapi balok beton bertulang normal dapat menerima beban yang lebih besar dari pada balok beton bertulang HVFA-SCC.
KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U DENGAN JARAK TAKIKAN 10 CM Rohmad, Nur; Budi, Agus Setiya; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.887 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37052

Abstract

Beton bertulang baja merupakan komponen yang sering digunakan pada struktur bangunan dalam dunia konstruksi bangunan, dimana beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja memiliki kuat tarik yang tinggi. Salah satu persyaratan beton bertulang adalah Kuat lentur tulangan sehingga apabila pada struktur beton tersebut diberikan beban akan mampu menahan beban pada stuktur. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis berapa Kuat lentur balok beton bertulangan bambu ori takikan tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu ori dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mesin, FT UNS, pada umur beton 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine( UTM)). Ditinjau dari Kuat lenturnya, momen hasil pengujian balok bertulangan bambu ori takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 10 mm setara 60,55 % sedangkan balok bertulangan bambu ori takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 20 mm juga setara 60,51 % terhadap balok dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu ori tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah.Sehingga termasuk dalam keruntuhan lentur.
PERBANDINGAN PEMAKAIAN SERAT KAWAT PUTIH, SERAT BENDRAT DAN SERAT POLYSTER PADA BETON RINGAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON Joko Liswanto; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i1.37578

Abstract

Beton ringan dengan campuran serat merupakan inovasi baru dalam struktur bangunan yaitu beton. Material beton ringan dengan serat diharapkan mampu mengurangi berat sendiri beton dan kelemahan- kelemahan sifat beton lainya. Menurut penelitian- penelitian terdahulu beton ringan dengan serat mampu mengurangi berat sendiri beton serta meningkatkan kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik-belah, MOR dan meningkatkan kinerja balok beton-bertulang-ringan berupa peningkatan kapasitas lentur, daktilitas, dan kapasitas gesernya. Penelitian ini bertujuan menganalisis beton ringan dengan campuran serat bila ditinjau kuat tekannya. Data- data penelitian bersifat sekunder yang artinya didapat dari penelitian- penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi sebesar 45, 840 MPa terdapat pada beton ringan dengan tambahan serat polyester 0,75% dari volume beton.
OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (Studi Kasus Proyek Bangunan Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Arvianto, Ricky; Handayani, Fajar Sri; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.142 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36939

Abstract

Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang bisa menyebabkan bertambahnya waktu pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu percepatan untuk mengoptimalkan waktu dengan memperhitungkan faktor kenaikan biaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimasi pengaruh percepatan proyek terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan metode Time Cost Trade Off (TCTO). Dalam TCTO akan dapat diketahui/dihitung percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum. Pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD. Dr. Moewardi direncanakan dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan jumlah pekerja. Berdasarkan penelitian penambahan jam kerja lembur memiliki durasi proyek selama 148 HK atau 1,33% yang mengakibatkan bertambahnya biaya proyek karena jam kerja lembur sebesar Rp 34,753,437.50 sehingga biaya proyek bertambah dari Rp 17,316,776,877.83 menjadi Rp 17,318,326,252.83. Sedangkan untuk penambahan jumlah pekerja dengan durasi proyek selama 148 HK mengakibatkan bertambahnya biaya proyek sebesar Rp 8,420,000.00 sehingga biaya proyek bertambah dari Rp 17,316,776,877.83 menjadi Rp 17,319,556,877.83. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan pekerja lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja lembur dengan keuntungan biaya yang lebih besar.

Page 3 of 96 | Total Record : 953